Anda di halaman 1dari 17

Kelompok 6

• MARTASYA BELLA
• ABDUL AZIZ
• MUHAMMAD AULIA
• FERNANDO ABDILLAH
• SHELSEA MELODIA P
01.Berpikir kritis
• Hidup di negara demokrasi seperti Indonesia adalah sebuah berkah bebas berbicara
berpendapat dan menyebarkan mencari atau mencari informasi. Kalau dibilang kita
tidak pernah kekurangan informasi, informasi apalagi dengan kondisi teknologi
informasi dan komunikasi yang sudah semaju sekarang tapi berkas tersebut bisa
menjadi bencana kalau tidak pandai mengolah informasi yang kita terima, kita bisa
lumpuh karena bingung dan tidak tahu informasi mana yang benar dan kita bisa
tertipu dan berbuat kesalahan keterampilan kritis bisa menjadi presiden dalam
melindungi diri dari informasi yang menyesatkan seorang pemikir kritis adalah
seorang yang berpikir sistematis logis objektif dalam membuat keputusan
• Contoh pemikir kritis
• 1.Selalu mengecek Sumber informasi
• 2.Terbuka pada pemikir
• 3.Selalu menimbang pro dan kontra dapat ditekankan bahwa berpikir
kritis adalah suatu bentuk keterampilan bukan hanya orang pintar saja
yang bisa berpikir kritis.
02.Berpikir kritis dimulai dari bertanya
2.Langkah melindungi diri dengan logika bawaan atau otomatis otak manusia berpikir
instan dangkal emosional ini adalah sistem 1 jika tanggapan kita terhadap sebuah
informasi dibentuk sistem satu maka kualitas tanggapan kita akan dilakukan tetapi otak
kita mampu untuk berpikir mendalam sistematis perlahan ini sistem 2 sistem 2 ini
pakai usaha kebiasaan yang dapat dilatih untuk memperkuat sistem 2 yaitu 1 kebiasaan
bertanya Definisi arti kata dari informasi konteks latar belakang dari informasi dua hal
yang dipertanyakan langkah pertama definisi konteks ketergantungan kita terhadap
sistem satu berpikir yang instan dangkal akan semakin berkurang akan lambat lain
pemikiran sistem 2 yang mendalam dan sistematis akan lebih sering digunakan
03.Berpikir kritis menilai argumen
• Agar dapat menentukan sikap dan kemampuan menilai argumen.
Kemampuan argumen untuk menyanggah, tetapi justru lebih sering ke diri
sendiri. Argumen sama dengan serangkaian kalimat yang bersifat persuasif.
Argumen harus terdiri kesimpulan atau alasan kesimpulan. Ciri pernyataan
yang bukan argumen adalah jika pernyataan tersebut tidak dapat
diperdebatkan. Dua jenis penalaran untuk menyusun argumen yaitu deduktif
dan induktif. 1 deduktif=Premis benar atau atau faktual berarti kesimpulan
pasti benar. 2 induktif= premis benar atau faktual berarti kesimpulan belum
tentu benar.
04.Kritis menanggapi generalisasi
Kritis menghadapi generalisasi menyeratakan Salah satu jenis penalaran induktif adalah generasi jika kita
mengambil kesimpulan tentang seluruh kelompok Berdasarkan informasi tentang sebagian anggotanya maka
kita melakukan generalisasi
Kelompok dapat berupa
1.Sebuah organisasi
2.Suatu suku bangsa
3.Sejenis benda
4.Topik teretentu
Informasi dapat berupa
1.Hasil dari pengamatan
2.Kita sendiri
3.Sumber lain
Kesimpulan yang kita dapat dari generalir hanyalah sebuah dugaan jika
untuk menilai sebuah general Lihatlah sebagai sebuah dugaan
• Deker merupakan cara membuat generalis yang baik:
• 1.Gunakan lebih dari satu contoh untuk membuat kesimpulan yang kuat
lebih dari satu contoh untuyang kuat maka kita harus membuat lebih
banyak contoh.
05.Kritis Menanggapi Perumpamaan
• Penalaran induktif lainnya yaitu analogi analogi adalah penggunaan
contoh yang memiliki kesimpulan dengan topik yang kita bicarakan. Jika
ada seperti bagaikan ibarat kemungkinan argumen tersebut menggunakan
analogi dan dengan analogi kita bisa menjelaskan suatu hal ke orang yang
belum mengerti. Langkah-langkah membuat analogi dengan baik
• 1.Contoh yang digunakan harus sesuai fakta
• 2.Contoh punya Mbak cukup banyak kesimpulan dengan topik titik
contoh tidak harus Sama persis dengan topik argumen.
06.Kritis ke mereka yg mengutip tokoh atau
pakar
• Syarat-syarat kutipan yang baik
• 1.Toko harus dari bidang yang sesuai dengan topik argumen.
• 2.Sebutkan kualifikasi tokoh dengan lengkap. kualifikasi adalah keahlian
• 3.Pastikan tokoh tidak berpihak
• 4.periksa pendapat tokoh lain
• 5.waspadai kutipan dari internet
• Kita bisa menilai orang lain yang mengutip tokoh sudah kuat belum dengan memeriksa
apa ia telah memenuhi syarat di atas agar dapat mengutip tokoh dengan benar
07. Kritis menanggapi sebab akibat

• Argumen sebab akibat ada dua premis


• 1. Premis A
• 2. Premis B
• Satu premis adalah sebab premis yang lain adalah akibat premis
penyebab + Premis akibat = argumen lengkap
• Argumen lengkap belum tentu meyakinkan.
08. Berpikir kritis seperti detektif

Di dalam argumen detektif jika semua premis benar, kesimpulannya pasti benar, tetapi jika kesimpulannya benar belum
ada premis yang salah.
4 macam argumen deduktif
1. Modus ponsness(penegasan)
Rumus = jika p, maka q = benar
Rumus = jika q, maka p = belum tentu benar
• 2. Modus Tolens (penyangkalan)
• Rumus = jika p, maka q
• bukan q, jadi bukan q
• 3. Silogisme Hipotetik (Kesimpulan)
• Rumus = P=Q dan Q=R
• Maka, P=R
• Silogisme hipotetik adalah proses pembuatan kesimpulan premis-premis yang berupa
kemungkinan. Kesimpulan yang dihasilkan disebut hipotesis.
09. Sesat Pikir Salah Fokus (Latih
Logika)
• Kesalahan logika = Salah fokus
• 4. Macam kesalahan logika yang termasuk
1. AD Nomineh
2. Kita fokus terdapat seseorang
3. Tu QudQue “ Kamu Juga ”
4. Fokus ke pendapat mayoritas.
10.Sesat fikir logika meloncat
Lompatan logika
Ini terjadi saat orang terturut buru-buru mengambil kesimpulan tanpa feminim yang cukup.
4 jenis kesalahan lompat logika
1.Kesalahan
A.Terjadi sebelum maka pakai
B.Menyebabkan
2.Membesarkan besarkan dampak
3.Dilema palsu
4.Ketidaktahuan sebagaii penjelasan
11.Kritis membaca berita
• Cara menyikapi berita secara kritis
Tulis berita, cek beberapa sumber, cek fakta, cek tulisan, terbit
teliti sebelum bicara
teliti sebelum sebar
Langkah-langkah yang dapat melakukan agar yakin akan sebuah berita percaya atau tidak
1.Periksa reaksi emosional kita
2.Ingat dari mana berita itu didapatkan
3.Perhatikn judul berita
4.Apakah medianya kreditan
5.Waspadai waktu layang baita
6.Waspadai kutipan berita
7.Periksa tautan ke sumber lain
8.Cermati foto yang dipakai
9.Bandingkan berita dengan mediia lain
12. Penerapan berfikir kritis
Pertanyaan yang harus dijawab sebelum percaya sebuah artikel sains/penelitian
1.Apakah judul sensasional?
2.Apakah penelitian bisa dipercaya?
3.Apakah kesimpulan kuat?
4.Betulkah hubungan sebab akibat?
5.Ada kelompok pembanding
6.Data dipilih objektif?
7.Apakah dikutip penelitian lainnya?

Anda mungkin juga menyukai