A. Pengantar Logika
Berasal dari Bahasa Yunani yaitu LOGOS bermakna sabda, pikiran, ilmu
Istilah lain yang sering digunakan dalam Bahasa Arab: Mantiq, Makna: berkata
atau berucap. Secara etimologis: ilmu tentang pikiran atau ilmu menalar.
Logika Pentingkah?
• Membantu berpikir kritis dan jelas
• Membantu dalam penarikan kesimpulan
• Membantu menginterpretasikan persepsi orang lain
• Mampu menentukan asumsi dan implikasinya
• Mampu mendeteksi penalaran yang salah dan tidak logis
• Merangasang perkembangan pemikiran ilmiah
• Tujuan & Manfaat Belajar Logika
Tujuan
• Mempertajam cara berpikir yang logis
• Mempertinggi daya berpikir
Manfaat
• Berpikir secara rasional, kritis, lurus, tertib dan metodis
• Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat dan obyektif
• Menambah kecerdasan
• Meningkatkan cinta akan kebenaran serta menghindari kesesatan dan
kekeliruan
B. Definisi
- Mempelajari logika = mempelajari metode-metode dan prinsip-prinsip yang dipakai
untuk membedakan penalaran yang tepat (valid) dari penalaran yang tidak tepat
(tidak valid)
- Logika adalah ilmu pengetahuan dan kecakapan berpikir lurus (tepat)
• Ilmu Pengetahuan: kumpulan pengetahuan yang tersusun sistematis
sehingga membentuk satu kesatuan serta memberikan penjelasan tentang
metode pemikiran yang tepat
• Kecakapan: keterampilan untuk menerapkan hukum pemikiran yang tepat
dalam prakteknya
- Logika: Definisi lanjutan
- Logika dan pemikiran
• Logika adalah ilmu penalaran
• Semua penalaran bisa dikatakan sebagai pemikiran, tetapi tidak
semua pemikiran adalah penalaran
• Ex: mengingat atau membayangkan sesuatu bisa saja tanpa
melakukan penalaran sama sekali
• Oleh karena itu mendefinisikan logika sebagai ilmu tentang hukum
pemikiran tidaklah akurat
Pakar logika menaruh perhatian pada ketepatan jalan pikiran dalam proses
penalaran yang valid
- Valid: apakah kesimpulan dicapai berdasarkan pada premis-premis yang
ada?
- Suatu penalaran disebut valid jika kesimpulan yang ditarik didasarkan
pada premis-premis yang tersedia
- Perbedaan antara penalaran yang valid dan tidak valid adalah masalah
utama dalam ilmu logika
• Logic is about reasoning,
• Logic try to clarify good and bad reasoning
• Studying logic is important, why?
• Because reasoning is important
• Logic can deepen your understanding on the ultimate questions of life
(Philosophy)
• Logic is enjoyable, it exercise your thinking in a new ways
Sound vs Valid
• Argument is valid if it follows from the premises
• Argument is sound if the premise is TRUE in real world
• An argument could be unsound if
• It might have a false premise
• Conclusion might not follow from the premise
• Example of unsound argument because of false premise
• All logicians are millionaires
• Gensler is a logician
• Gensler is a millionaire
------------------------------------------------------------------------------
• Example of unsound argument because conclusion not follow the
premises
• All millionaires eat well
• Gensler eats well
• Gensler is a millionaire
B. Pemikiran
• Pemikiran adalah aksi yang menyebabkan pikiran mendapatkan pengertian
baru dengan perantaraan hal yang sudah diketahui
• Proses pemikiran adalah suatu pengesahan mental dari satu hal menuju hal
lain, dari apa yang sudah diketahui menuju ke yang belum diketahui.
• Pemikiran kita dipengaruhi oleh keyakinan, kelompok, kecenderungan
pribadi, pergaulan dan sugesti
Aksioma Berpikir
An axiom or postulate is a statement that is taken to be true, to serve as a
premise or starting point for further reasoning and arguments.
Aksioma didasarkan pada
• Keyakinan: sifat subyektif yang menyatakan bahwa pendapat lain tidak
mungkin
• Kepastian: sikap merasa pasti akan pengetahuannya
• Kesungguhan: realitas, sesuatu itu ada benar atau tidak, bisa berupa
konkrit atau hasil pemikiran
Unsur-unsur pemikiran
Unsur pertama:
• Pengertian pengertian atas sesuatu
• Menangkap sesuatu sebagaimana adanya
Unsur kedua:
• Pengertian itu disusun sehingga menjadi suatu keputusan
• Menghubungkan/membantahpengertian yang didapat menjadi
keputusan
Unsur ketiga:
• Keputusan itu disusun sedemikian rupa sehingga menjadi penyimpulan
• Menyimpulkan dari hubungan/bantahan keputusan yang dibuat pada
unsur kedua
Asas-asas Berpikir
Asas berpikir berkaitan dengan pangkal atau asal mula kita berpikir
Dapat dibagi menjadi asas primer dan asas sekunder
• Asas primer: Asas identitas, asas kontradiksi, asas penyisihan, asas alasan
yang mencukupi
• Asas sekunder: asas kesesuaian, asas ketidaksesuaian, asas semua dan
asas tidak manapun juga
Asas Identitas (Principium Identitas)
Bahwa benda ini adalah benda ini dan bukan benda lainnya, atau benda
itu adalah benda itu dan bukan lainnya
Bila sesuatu diakui maka juga harus diakui semua kesimpulan yang dibuat
dari pengakuan tadi
Tidak dapat serentak mengakui dan memungkiri, harus konsekuen jika itu
yang benar berdasarkan obyektifnya
Jika sesuatu itu X maka ia adalah X dan bukan A, B atau D
C. Sejarah Logika
Aristoteles (384-322 SM)
Dikenal juga sebagai Bapak Logika
Aristoteles yang pertama menemukan kriteria sistematis untuk menganalisis
dan mengevaluasi argumen2
Logika yang dikembangkan diberi nama logika silogistik
Elemen fundamental dalam logika ini adalah term-term, dan argument-
argument dievaluasi sebagai baik buruk tergantung pada bagaimana term
itu disusun dalam argument
Sejarah Logika
• Enam buku yang merupakan karya Aristoteles berhubungan dengan
logika: Organon
• Categoriae (pengertian-pengertian): 10 klasifikasi tentang
keberadaan; substance, quantity, quality, relation, place, time,
situation, condition, action, and passion
• De Interpretiae (keputusan-keputusan): Konsepsi proposisi dan
judgement
• Analitica Priora (tentang silogisme): memperkenalkan silogisme
• Analitica Posteriora (pembuktian): Pengetahuan saintifik
• Topika (tentang berdebat): menyusun argument yang valid
• De Sophisticis Elenchis/Sophistical Refutations (Kesalahan
berpikir): mengidentifikasi 13 kesalahan berpikir
Sejarah Logika
• Chrysippus (279 - 206gagasan tentang pemikiran deduksi
• Setelah Chrysippus jarang pakar Logika menghasilkan teori besar
• Galen (129-199 M) silogisme kategoris tersusun
•
Boethius (480 – 524 M) dan Abelard (1079 – 1142) memperhasul dan
merekonstruksi logika Aristoteles dan Chrysippus
Sejarah Logika
• William Ockham (1285 – 1349)
• Logika modal: kemungkinan, kepastian. Kepercayaan dan keraguan
• Studi tentang silogisme yang valid dan tidak valid hingga menghasilkan
metabahasa
• Metabahasa: Bahasa tingkat tinggi tentang kata, terma dan
proposisi
• Bersama dengan Hispanus, Bacon dan Lullus menjadi Bapak Logika
Modern
Sejarah Logika
• Pada era yang sama muncul logika induktif yang dikembangkan oleh
John Stuart Mill (1806-1873)
• Bertrand Russel (1872-1970) Principia Mathematica
• Berkembang terus menjadi logika matematika oleh Kurt Godel (1906-
1978)
• Hingga kini logika bisa digunakan dalam menyediakan fondasi
konseptual bagi sirkuit elektronik computer digital
Logika Pentingkah?
• Membantu berpikir kritis dan jelas
• Membantu dalam penarikan kesimpulan
• Membantu menginterpretasikan persepsi orang lain
• Mampu menentukan asumsi dan implikasinya
• Mampu mendeteksi penalaran yang salah dan tidak logis
• Merangasang perkembangan pemikiran ilmiah
• Tujuan & Manfaat Belajar Logika
Tujuan
• Mempertajam cara berpikir yang logis
•
Mempertinggi daya berpikir
Manfaat
• Berpikir secara rasional, kritis, lurus, tertib dan metodis
• Meningkaykan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat dan obyektif
• Menambah kecerdasan
• Meningkatkan cinta akan kebenaran serta menghindari kesesatan dan
kekeliruan
Definisi
• Mempelajari logika = mempelajari metode-metode dan prinsip-prinsip yang dipakai
untuk membedakan penalaran yang tepat (valid) dari penalaran yang tidak tepat
(tidak valid)
Generalisasi
Macam Generalisasi
• Generalisasi lengkap/sempurna
• Generalisasi tidak lengkap/tidak sempurna
Analogi
Tiga unsur analogy
• Peristiwa pokok yang menjadi dasar analogy
• Persamaan principal yang menjadi pengikat
• Fenomena yang hendak kita analogikan
Analogi sebenarnya merupakan logika induktif yang paling sering kita
gunakan
Ex: beli sepatu berulang di toko yang sama
Macam Analogy
Analogi Induktif
Disusun berdasarkan persamaan principal yang ada pada dua
fenomena kemudian ditarik kesimpulan bahwa yang terjadi
pada fenomena pertama terjadi juga pada fenomena kedua
Ex: membeli sepatu dengan merk yang sama dengan
membandingkan pengalaman sebelumnya
Analogi Deklaratif
Analogi yang menjelaskan sesuatu yang belum dikenal atau
samar dengan sesuatu yang sudah dikenal
Ex: otak menciptakan pikiran sebagaimana ginjal mengeluarkan
air seni
Pengujian Analogi
• Sedikit banyaknya peristiwa yang dianalogikan
Semakin besar peristiwa sejenis yang dianalogikan semakin kuat
kepercayaannya
• Sedikit banyaknya aspek-aspek yang menjadi dasar analogy
Semakin banyak aspek yang diperhitungkan semakin kuat
kepercayaannya
• Sifat dari analogy yang kita buat
Semakin rendah taksiran yang dianalogikan semakin kuat analogy itu
• Ada/Tidaknya unsur yang berbeda dari peristiwa yang dianalogikan
Semakin banyak unsur yang berbeda semakin kuat analogy itu ex:
anak sma
• Relevan/tidaknya masalah yang dianalogikan
Semakin banyak unsur yang relevan semakin kuat analogy itu
Analogi Pincang
Kekeliruan pada analogy induktif
Menyamakan antara kecelakaan pesawat dengan manusia menemui ajal
di tempat tidur
Kekeliruan pada analogy deklaratif
Negara kita banyak berhutang dan perahu yang tenggelam
Jika diperbandingkan Generalisasi dapat digunakan untuk menyusun teori
atau hipotesa. Sedangkan Analogi digunakan untuk mengenali sifat-sifat
apa yang melekat pada sebuah konsep.
Teori
Seringkali kita mendengar ahh teori
Menunjukkan orang tersebut belum memahami bahwa teori dibangun dari
interpretasi terhadap fakta fakta
Sesungguhnya tidak ada perbedaan antara teori dan fakta-fakta
Dua macam teori
Teori Umum: apabila benar maka benar secara universal
Berlaku bagi semua waktu, tempat dan keadaan serta semua
permasalahan dalam keals yang dinyatakannya
Teori Khusus: teori khusus adalah teori yang berkaitan dengan
sejumlah fakta-fakta particular tertentu
Struktur Silogisme
Selalu terdiri dari tiga proposisi
- Dua proposisi yang diberikan dinamakan (Premis)
- Satu proposisi yang ditarik dari dua buah proposisi yang diberikan
(Konklusi)
Setiap proposisi terdiri dari dua term sehingga silogisme selalu memiliki
enam term:
- Predikat Konklusi dinamai term mayor
- Subyek konklusi dinamai term minor
- Term yang sama pada kedua proposisi dinamai term penengah
Perhatikan!
- Premis mayor disajikan terlebih dahulu dibandingkan premis minor
- Term penengah dilambangkan dengan M (Middle Term)
- Term mayor dilambangkan dengan P (Predikat)
- Term minor dilambangkan dengan S(Subyek)
Contoh
Semua manusia akan mati (premis mayor)
Plato adalah manusia (premis mayor)
Plato akan mati (konklusi)
Latihan
Tentukan S, M dan P lalu susun lah konklusi dari dua premis berikut
Silogisme Kategorik
- Merupakan silogisme standar
- Didasarkan pada pernyataan kategoris atau dinamakan juga pernyataan
standar
- Premis mayor merupakan proposisi universal (semua)
- Premis minor merupakan proposisi particular (sebagian, beberapa), lebih
bersifat khusus.
- Konklusi menyatukan premis mayor dan premis minor dengan term
penengah
- Bentuk Silogisme Kategorik
Bentuk 1
M ---- P
S ---- M
S ---- P
Contoh
Semua mahasiswa bisa baca-tulis
Sebagian laki-laki adalah mahasiswa
Jadi sebagian laki-laki bisa baca tuli
Bentuk 2
M ---- P
M ---- S
S ---- P
Contoh
Semua mahasiswa bisa baca-tulis
Sebagian mahasiswa curang
Jadi sebagian yang curang bisa baca tulis
Bentuk 3
P ---- M
S ---- M
S ---- P
Contoh
Semua mahasiswa bisa baca-tulis
Sebagian laki-laki tidak bisa baca tulis
Jadi sebagian laki-laki bukan mahasiswa
Bentuk 4
P ---- M
M ---- S
S ---- P
Contoh
Semua mahasiswa bisa baca-tulis
Tak satupun yang bisa baca-tulis suka tawuran
Tak satupun mahasiswa yang suka tawuran
Silogisme Hipotesis
Silogisme hipotesis ialah silogisme yang premis mayornya adalah proposisi
hipotesis
Proposisi hipotesis adalah proposisi yang terdiri atas bagian-bagian
yang satu sama lainnya memiliki hubungan yang bersifat saling
bergantungan, bertentangan atau memiliki kesamaan.
Dibagi menjadi
Silogisme kondisional
Silogisme disjungtif
Silogisme konjungtif
Bentuk Silogisme Hipotesis
-silogisme kondisional
Silogisme Kondisional
Silogisme yang premis mayornya berupa keputusan kondisional
Keputusan kondisional adalah keputusan yang mengandung suatu
syarat yaitu terdiri dari dua bagian, yang satu dinyatakan benar jika
syarat yang dinyatakan dalam bagian lain dipenuhi
Putusan kondisional benar apabila hubungan bersyarat yang
dinyatakan di dalamnya benar, dan salah jika hubungan bersyarat
tersebut tidak benar.
Terdiri dari anteseden (syarat) dan konsekuen (kondisi)
(1) Apabila Hujan, maka jalan-jalan basah
Anteseden (A) Konsekuen (B)
(1) A atau B
(2) Nah, A
(3) Jadi bukan B
Atau
(1) A atau B
(2) Nah, bukan A
(3) Jadi B
Dilema
- Adalah silogisme yang didalamnya terdiri dari dua atau lebih putusan
disjungtif untuk ditarik ke kesimpulan yang sama
- Premis mayor terdiri dari dua proposisi kondisional dan premis minornya
proposisi disjungtif atau ategorik
- Konsekuensi sama berat, konklusinya tidak menyenangkan
- Biasa digunakan untuk pemojok lawan dalam diskusi/debat
Contoh klasik tentang cerita dewi Athena kepada anaknya
• Jika engkau berbuat adil maka manusa akan membencimu
(hipotetik)
• Jika engkau berbuat tidak adil maka dewa-dewa akan
membencimu (hipotetik)
• Sedangkan kau harus berbuat adil dan tidak adil (disjungtif)
• Berbuat adil ataupun tidak engkau akan dibenci (disjungtif)