Anda di halaman 1dari 37

KALOR

Kelompok 5:
1. Rizky Febriani Jati
2. Safriza Lailatul Hikmah
3. Ulayya Nadhiffa Fairuza
4. Viona Dinda Alfian
5. Zulfikar Wildan Arabillah

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
KALOR
KALOR
PENGERTIAN
Kalor adalah salah satu bentuk energi yang mengalir
dari suatu benda bersuhu tinggi ke benda dengan
suhu yang lebih rendah atau energi yang berpindah
dari benda dengan suhu yang lebih tinggi ke benda
yang bersuhu lebih rendah yang menyebabkan
benda tersebut berubah suhu dan bentuk wujudnya.

Dalam satuan internasional, kalor memiliki satuan


Joule atau (J). Sedangkan satuan lain yang juga
biasa digunakan adalah kalori atau (kal). Dengan
Modern Portfolio konvensi :
1 Joule = 0,24 kalori atau
Designed 1 kalori = 4,18 joule
Your Picture Here

KALOR JENIS

Kalor jenis adalah banyaknya kalor  Rumus :


yang diserap atau diperlukan oleh 1 c=
gram zat untuk menaikkan suhu
sebesar 1⁰C. Kalor jenis juga • c = kalorjenis (J.Kg-1.oC)
diartikan sebagai kemampuan suatu • Q = banyaknyakalor yang
benda untuk melepas atau menerima dilepasatauditerimaolehsuatuben
kalor. Masing-masing benda da (Joule)
mempunyai kalor jenis yang • m = massabenda yang
berbeda-beda. Satuan kalor jenis menerimaataumelepaskalor (kg)
ialah J/kg⁰C. • ΔT = perubahansuhu (⁰C)
KAPASITAS KALOR
 Rumus : C=
Kapasitas kalor adalah jumlah kalor
C = kapasitaskalor (J/) yang diserap oleh benda bermassa
Q = banyaknyakalor (J) tertentu untuk menaikkan suhu
ΔT = perubahansuhu () sebesar 1⁰C. Satuan kapasitas kalor
dalam sistem international ialah J/K.

C = m. c

C = kapasitaskalor (J/)
c = kalorjenis (J.Kg-1 . )
m = massabenda (Kg)
ASAS BLACK
Asas Black adalah hukum yang menyatakan bahwa untuk
semua pertukaran energi panas (kalor), maka kalor yang
diterima materi bersuhu lebih rendah akan sama besar
dengan kalor yang dilepas oleh materi bersuhu lebih tinggi.
Secara matematis, Asas Black dinyatakan sebagai berikut.

Q lepas= Q terima
m1.c2.(T1-Tm) = m2. c2 .(Tm-T2)

Keterangan:
m1 = Massa materi bersuhu lebih tinggi
c1 = Kalor jenis materi bersuhu lebih tinggi
T1 = Suhu materi bersuhu lebih tinggi
m2 = Massa materi bersuhu lebih rendah
c2 = Kalor jenis materi bersuhu lebih rendah
T2 = Suhu materi bersuhu lebih rendah
Tm = Suhu akhir campuran
PERUBAHAN WUJUD
PADA ZAT
CONTOH SOAL

 How much energy is required to change a


40.0-g ice cube from ice at 10.0°C to steam at
110°C?

Mw = 40,0 g = 40,0 x 10-3 kg


cw = 4,19 x 103 J/kg.°C
= 100,0
Pada saat berubah wujud, suhunya tetap. Q=?

Rumus : Q = m.L Q = mw.cw.


= (40,0 x 10-3 kg)(4,19 x 103 J/kg.)(100,0)
Keterangan : = 16.760 J
Q = Jumlah Kalor (J)
m = massa bnda atau zat (Kg)
L = kalor laten (J. Kg-1)
Gas dan termodinamika
Pendahuluan 1. Partikel gas dalam ruang berhubungan dengan
tekanan, volume dan suhu.

2. Berapapun partikel gas, dapat diletakkan dalam


suatu ruangan dengan volume tertentu,
begitupula sebaliknya.

3. Gas terdiri atas gas ideal dan gas sejati.

4. Sifat-sifat gas ideal:

a. Gas ideal memiliki ukuran partikel yang


sangat kecil dibanding ruangannya.

b. Gas ideal bergerak secara cepat dan


sembarang, menurut garis lurus.

c. Gas ideal bergerak akibat tumbukan


antarpartikel atau tumbukan dengan
ruangannya yang lenting sempurna.

d. Gas ideal memiliki gaya tarik menarik


antarpartikel yang lemah
Gas Perhatikan sejenis gas ideal yang terdapat dalam suatu bejana
silinder. Volum gas ideal ini dapat diubah dengan menggerakkan
piston ke atas dan ke bawah (gambar di samping). Anggap bahwa
bejana tidak bocor sehingga massa atau banyak mol gas itu tetap.
Persamaan keadaan gas ideal kita peroleh dengan dua cara berikut :

1. Suhu gas tetap dan volume berubah-ubah dengan


menggerakkan piston. Misalnya, tekanan gas mula-mula p 0 dan
volume gas mula-mula V0. Jika piston digerakkan ke bawah
hingga volume gas berkurang menjadi ½ V 0, ternyata tekanan
gas bertambah menjadi 2 P0. Sehingga tekanan gas berbanding
terbalik dengan volumenya. (Hukum Boyle)

P1 V1 = P 2 V2

2. tekanan gas dijaga tetap dan volume gas diubah-ubah dengan


mengerakan piston. Diasumsikan suhu mutlak gas mula-mula
Dari dua persamaan di samping diperoleh persamaan (Hukum T0 dan volume gas mula-mula V0. Bila piston digerakkan ke atas
Boyle-Gay Lussac) : sehingga volume gas bertambah menjadi 2 V0, ternyata suhu
mutlak gas bertambah menjadi 2 T0. Sehingga volume gas
berbanding lurus dengan suhu mutlaknya. (Hukum Gay-Lussac)
P1 V 1 / T 1 = P 2 V2 / T 2
V1 / T 1 = V 2 / T 2
Persamaan Gas Ideal
P.V = n.R.T P.V = N.K.T

P = tekanan gas (N/m2 atau Pa)


V = volume gas (m3)
n = jumlah mol partikel (mol)
N = jumlah partikel (partikel)
R = tetapan gas ideal (8,314 J/mol.K atau 0,082 atm.L/mol.K
k = tetapan Boltzmann (1,38 x 10-23 J/K)
T = suhu mutlak gas (K)

  n=   n=

NA atau L = bilangan Avogadro (6,02 x 1023 partikel)


m = massa benda (gram)
M atau mm = massa molar (Ar atau Mr) (gram/mol)
Termodinamika
Dalam bab ini kita akan mempelajari termodinamika, suatu cabang ilmu fisika yang mempelajari hukum-hukum
dasar yang dipatuhi oleh kalor dan usaha. Dalam termodinamika gas, kita mempelajari tentang perubahan
energi dalam. Termodinamika juga melibatkan usaha yang dilakukan dan kalor yang disuplai atau hilang dari
suatu gas.

Pengertian usaha dan kalor :


Usaha yang dilakukan pada (atau oleh) sistem adalah ukuran energi yang dipindahkan dari sistem ke
lingkungan atau sebaliknya. Sedangkan energi mekanik (kinetik atau potensial) sistem adalah energi yang
dimiliki sistem akibat gerak dan koordinat kedudukannya.
Kalor mirip seperti usaha, yaitu hanya muncul jika terjadi perpindahan energi antara sistem dan lingkungan.
Kalor muncul ketika energi dipindahkan akibat adanya perbedaan suhu atau perubahan wujud zat.

Pengertian energi dalam


Energi dalam berhubungan dengan aspek mikroskopik zat. Jumlah energi kinetik dan energi potensial yang
berhubungan dengan atom-atom atau molekul-molekul zat disebut energi dalam. Untuk gas ideal, gaya
antarmolekul dapat diabaikan, sehingga energi potensial molekul-molekul adalah nol. Dengan demikian, energi
dalam hanyalah total energi kinetik dari seluruh molekul.
Hukum Termodinamika I
1. Hukum termodinamika 1 adalah hukum Usaha (W) dapat dirumuskan :
kekekalan energi pada gas, yang berbunyi :
W = P.V W = n.R.ΔT
Kalor yang diterima gas digunakan untuk
mengubah energi dalam gas menjadi usaha.  
W=

2. Persamaan Hukum termodinamika I


Perubahan energi (U) dalam dapat dirumuskan :
Q = ΔU + W

ΔU = U2 – U1   ΔU = n.R.ΔT =
Q = energi kalor (J)
ΔU = perubahan energi dalam (J)
ΔU = N.K.ΔT =
W = usaha gas (J
Hukum Termodinamika I
Makna nilai usaha dan perubahan energi dalam:
1) +W berarti gas melakukan usaha, volume
bertambah (ekspansi).
2) -W berarti gas menerima usaha, volume
berkurang (kompresi).
3) +ΔU berarti terbentuk energi dalam, suhu
naik.
4) -ΔU berarti energi dalam berubah menjadi
usaha, suhu turun.
Proses termodinamika gas
1. Proses Isobarik:
Proses isobarik adalah proses perubahan kedaan gas pada tekanan tetap.
Persamaan pada proses isobarik adalah :

V1/T1 = V2/T2

Sedangkan untuk rumus usahanya, yaitu :

W = P. ΔV = P ( V2 – V1)

ΔU = U2 – U1
Proses termodinamika gas
2. Proses Isokhorik:
Proses isokhorik adalah proses perubahan kedaan gas pada volume tetap.
Persamaan pada proses isokhorik adalah (Hukum Gay-Lussac) :

P1/T1 = P2/T2

Sedangkan untuk rumus usahanya, yaitu :

W=0 Q = ΔU

Karena volume tetap, tekanan gas di dalam wadah naik, dan gas melakukan gaya yang
makin membesar pada dinding. Walaupun gaya yang sangat besar dapat dibangkitkan
dalam wadah tertutup, usaha sama dengan nol karena dinding wadah tidak berpindah. Ini
ΔU = U2 – U1 konsisten dengan luas daerah di bawah grafik p-V, yaitu luas daerah di bawah garis lurus
vertikal pada gambar di atas adalah nol.
Proses termodinamika gas
3. Proses Isotermal:
Proses isotermal adalah proses perubahan kedaan gas pada suhu tetap.
Persamaan pada proses isotermal adalah(Hukum Boyle) :

P1.V1 = P2.V2

Sedangkan untuk rumus usahanya, yaitu :

  W=

Dari persamaan gas ideal telah kita peroleh, sehingga :

 W =
ΔU = 0

Q=W
Proses termodinamika gas
Proses Isotermal: Karena nRT tetap, maka faktor tersebut dapat dikeluarkan dari tanda integral.
Kemudian, dengan menggunakan sifat integral , kita peroleh:
Proses termodinamika gas
4. Proses adiabatik :
Proses adiabatik adalah proses perubahan keadaan gas di mana tidak ada
aliran kalor yang masuk ke dalam sistem atau ke luar sistem. (Dengan kata lain,
pada proses adiabatik Q = 0). Persamaan keadaan proses adiabatik dapat
diturunkan dengan menggunakan teknik integral, hasilnya adalah :

  P1.V1 = P2.V2   P1.V1 = P2.V2


V1= V2
T1.V1= T2.V2

 Dengan>1 merupakanhasilperbandingankalorjenis gas pada tekanantetapCp dan


kalorjenis gas pada volumetetapCv (disebut juga tetapan Laplace).

    𝐶𝑝  Cp = kalor jenis pada P konstan (J/kg.K)


𝛾= CV = kalor jenis pada V konstan (J/kg.K)
W = (CP – CV)ΔT
𝐶𝑣 = tetapan Laplace (>1)
Proses termodinamika gas
4. Proses adiabatik :

W = (CP – CV)ΔT
KONDUKSI
PENGERTIAN

Konduksi adalah proses perpindahan panas


jika panas mengalir dari tempat yang
suhunya tinggi ke tempat yang suhunya lebih
rendah, dengan media penghantar panas
tetap.
Perhitungan laju aliran panas
Qcond : laju aliran panas
(jumlah aliran panas yang mengalir setiap detiknya)

Panas merupakan suatu zat yang tidak kelihatan. Sifat


mengalirnya panas mirip dengan mengalirnya zat.
Maka dapat dianalogikan seperti mengalirnya air.
Faktor yang mempengaruhi kecepatan alran panas

• Perbedaan temperatur
Apabila perbedaan temperatur tinggi maka kelajuan aliran panas juga tinggi

• Luas penampang
apabila luas penampang semakin besar maka kelajuan aliran panas akan
semakin tinggi

• Panjang : semakin panjang suatu bahan maka kelajuan aliran panas akan
semakin lambat

• Bahan : setiap bahan memiliki kecepatan aliran panas yang berbeda


Nilai konduktivitas panas dari beberapa material pada suhu ruang dapat dilihat pada tabel berikut:
Dari faktor faktor tadi, secara matematis laju perpindahan panas dapat dirumuskan
sebagai berikut :

Qcond : laju perpindahan kalor (W)


kt : konduktivitas thermal, merupakan sifat material (W/moC)
A : luas penampang dimana panas mengalir (m2)
dT : perubahan temperatur (°C)
dx : tebal bahan (m)
Konduksi merupakan perpindahan panas dari tempat yang suhunya tinggi
ke rendah sehingga apabila dirumuskan, delta T merupakan T2 dikurangi
T1. T1 akan selalu lebih kecil dari T2 sehingga akan menyebabkan laju
perpindahan kalor akan bernilai negatif. Karena kecepatan itu tidak
mungkin negatif maka diberi tanda negatif pada rumus.
CONTOH SOAL :
Sebuah besi dengan ketebalan 50 mm memiliki panjang 1 m dan
lebar 1 m, jika diketahui nilai konduktivitas thermal besi adalah  70
W/moC, berapakah nilai perpindahan panas konduksi yang terjadi
jika diketahui temperature permukaan besi pada sisi A = 150oC dan
temperatur pada sisi B sebesar 80oC.

Laju perpindahan panas secara konduksi adalah :

Q cond = - 70 W/moC x (1 m x 1 m) x (80 oC-150 oC) / 0.05 m


    = 98,000 (W)
   
KONVEKSI
Your Picture Here

KONVEKSI
Simple PowerPoint Presentation
PENGERTIAN KONVEKSI
Simple PowerPoint Presentation Konveksi adalah perpindahan panas melalui
aliran yang zat perantaranya ikut berpindah.
AWESOM SLIDE

Simple PowerPoint Presentation Jika partikel berpindah dan mengakibatkan kalor


Simple PowerPoint Presentation merambat, terjadilah konveksi. Konveksi terjadi
pada zat cair dan gas (udara/angin).

CONTOH :
1. Gerakan naik dan turun air ketika
dipanaskan.
2. Gerakan naik dan turun kacang hijau,
kedelai dan lainnya ketika dipanaskan.
You can simply impress your audience and
add a unique zing and appeal to your
3. Terjadinya angin darat dan angin laut.
Presentations. Easy to change colors, photos 4. Gerakan balon udara.
and Text. You can simply impress your
audience and add a unique zing and appeal
5. Asap cerobong pabrik yang membumbung
to your Presentations. tinggi.
Your Picture Here

Rumus Konveksi
H = h. A. ∆T Contoh Soal Konveksi : 
Keterangan : Pada suatu Fluida mempunyai Koefisien Konveksi
H = Laju perpindahan (J/s) Termal 0,01 kal/ms0C kemudian memiliki luas
h = Koefisien konveksi termal penampang aliran 20 cm2.Jika fluida tersebut mengalir
(j/sm2K) pada sebuah dinding dengan suhu 1000C dan menuju
A = Luas permukaan (m2) dinding lainya dengan suhu 200C, lalu kedua dinding
∆ T = Perbedaan suhu (K)
dalam keadaan sejajar, maka berapa besar kalor yang
dirambatkan?

Keterangan :
h = 0,01 kal/ms0C
A = 20 cm2 = 2 x 10-3 m2
∆ T = (1000C-200C) = 800C

Jawaban :
H = h A ∆ T
= (0,01 kal/ms0C) (2 x 10-3 m2) (800C)
= 16 x 10-4 kal/s
RADIASI
Pengertian

Radiasi merupakan metode dimana sebuah objek dan lingkungannya dapat bertukar
energi panas melalui gelombang elektromagnetik (cahaya tampak meupakan
gelombang elektromagnetik).

Energi yang ditransfer dari metode ini sering disebut radiasi termal.

Meradiasi umumnya berarti mengemisi.


Ketika Anda berdiri didepan sebuah tungku api, Anda akan merasakan hangat karena
tubuh Anda menyerap radiasi termal dari api,artinya energi panas Anda naik sementara
energi api turun.

Penjalaran radiasi tidak memerlukan medium untuk perpindahan panasnya-radiasi


dapat memancar melalui ruang vakum.sebagai contoh yang nyata adalah panas
matahari yang Anda rasakan .
Rumus

Laju Prad dimana suatu objek memancarkan energi melalui radiasi elektromagnetik yang bergantung
pada luas permukaan A objek dan suhu T pada daerah tersebut dalam kelvin dan diberikan oleh
persamaan.
Prad = σAeT4
Keterangan :
σ = konstanta Stefan-Boltzmann ( 5,6703 x 10 -8 W/m2.K4)
e = Emisivitas permukaan objek,memiliki nilai antara 0 dan 1, e=1(radiator benda hitam ideal)
A = Luas permukaan objek
T = Suhu pada daerah suatu objek yang memancarkan energi.

Laju Pabs dimana suatu objek menyerap energi melalui radiasi termal dari lingkungannya yang diambil
untuk temperatur yang seragam Tenv (dalam kelvin) adalah

Pabs = σAeT4env

Keterangan :
σ = konstanta Stefan-Boltzmann ( 5,6703 x 10 -8 W/m2.K4)
e = Emisivitas permukaan objek,memiliki nilai antara 0 dan 1, e=1(radiator benda hitam ideal)
A = Luas permukaan objek
T = Suhu suatu objek menyerap eergi dari lingkungan.
Karena sebuah objek akan memancarkan energi untuk lingkunganya,sementara objek tersebut juga
menyerap energi dari lingkungannya, maka laju net P net pertukaran energi objek akibat radiasi termal
dirumuskan oleh.

Pnet= Pabs - Prad = σAe(T4env -T4 )

Pnet bernilai positif jika energi net diserap melalui radiasi dan megatif jika hilang melalui radiasi.
Contoh Soal

A student is trying to decide what to wear. The surroundings (his bedroom) are at
20.0°C. If the skin temperature of the unclothed student is 35°C, what is the net energy
loss from his body in 10.0 min by radiation? Assume that the emissivity of skin is 0.900
and that the surface area of the student is 1.50 m 2.

Dik :
T = 20.0°C = 293 K
Tenv = 35°C = 308 K
A = 1.50 m2
e = 0.900
t = 10 menit = 600 sekon
Dit : Q ?
Jawab :

Pnet= σAe(T4env -T4 )


= (5.67x 10-8 W/m2.K4)(1.50 m2) (0.900)[(308 K)4 - (293 K)4]
= 125 W
Q = Pnet x Δt
= (125 W)(600 s)
= 7.5 x 104 J
Thank You

Anda mungkin juga menyukai