Anda di halaman 1dari 16

TUGAS PBO 13 AGUSTUS 2011:

DAYA SAING
PADA
PROSES BISNIS
[STUDI LITERATUR]
Kelompok 3 :
Haryoso Wicaksono /20102100-54
Tadjana/ 20102100-70
Berta Kusnandar/ 20102100-63
Rudhi Anjanuari Widodo/ 20102100-58
Bagja Nugraha/ 20102100-55

Magister Sistem Informasi STMIK LIKMI 2011


KONSEP ‘DAYA SAING’
 Daya saing didefinisikan sebagai kemampuan
untuk mempertahankan pangsa pasar.
 Kemampuan ini sangat ditentukan oleh faktor
suplai yang tepat waktu dan harga yang
kompetitif.
 Secara berjenjang, suplai tepat waktu dan harga
yang kompetitif dipengaruhi oleh dua faktor
penting lainnya, yaitu fleksibilitas (kemampuan
untuk melakukan adaptasi terhadap keinginan
konsumen) dan manajemen differensiasi produk.
 Ref. Arief Rahmana, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi
Informasi 2009 (SNATI 2009)

Kelompok 3 : Yos, Jana, Berta, Rudi & Bagja 2


KONSEP
‘DAYA SAING’
 Jurnal #1 :
 Perluasan Pasar

 Jurnal #2 :
 SCM/Rantai
Pasokan

 Jurnal #3 :
 Kualitas Layanan

Kelompok 3 : Yos, Jana, Berta, Rudi & Bagja 3


REFERENSI JURNAL

Kelompok 3 : Yos, Jana, Berta, Rudi & Bagja 4


JURNAL #1 - KONSEP
Judul :

Kata Kunci :
 Disisi konsumen : “hybrid consumer”, which is the
convergence [paduan] of the traditional consumer and cyber
consumer

Kelompok 3 : Yos, Jana, Berta, Rudi & Bagja 5


JURNAL #1 – STRATEGI
 Kegagalan dotcom membuktikan bahwa traditional business tidak
sepenuhnya tergantikan.
 Perlunya dikembangkan daya saing organisasi bisnis dotcom untuk
tetap bertahan/survive
 Munculnya consumer yg memadukan dua aspek pendekatan dalam
memenuhi kebutuhannya.

Tujuan utama dari kerangka kerja ini adalah sbb. :


1. Untuk memahami perilaku konsumen hibrida baik aktual dan
niat dalam mengadopsi saluran online dan offline dalam proses
pembelian;
2. Untuk mengidentifikasi target pasar potensial yg masih
tersembunyi untuk pasar online dan offline;
3. Untuk mengidentifikasi strategi yang dapat digunakan untuk
menghindari konflik dalam penggunaan sarana online dan
offline.
Kelompok 3 : Yos, Jana, Berta, Rudi & Bagja 6
JURNAL #1 – SUCCESS STORY
 Kisah sukses model hibrida, kasus Tesco. Tesco
menggunakan strategi hibrida untuk bersaing dengan
perintis masa lalu secara online seperti toko
kelontong Webvan & Peapod.
 Tesco mengimplementasikan secara online layanan
pada platform bisnis yang ada di toko ritel di Inggris.

Pada pertengahan 2001, Tesco menangani 70.000


pesanan per minggu dan berhasil meningkatkan nilai
penjualan $ 400 juta dibanding tahun sebelumnya

Kelompok 3 : Yos, Jana, Berta, Rudi & Bagja 7


JURNAL #2 - KONSEP
Judul :

Kata Kunci :
 Supply Chain Mangement/Manajemen Rantai Suplai/Rantai Pasokan
adalah koordinasi dari bahan, informasi dan arus keuangan antara
perusahaan yang berpartisipasi.
 Ada 3 : Arus material/produk fisik ; Arus informasi ; Arus keuangan
[Ref. http://id.wikipedia.org/wiki/Supply_Chain_Management]
 Posisi SCM :

Kelompok 3 : Yos, Jana, Berta, Rudi & Bagja 8


JURNAL #2 – LATAR BELAKANG

 Peran Intermediaries/perantara yang akan di


transformasikan/dieliminir, supaya organisasi
bisnis bisa lebih berdaya saing.

Kelompok 3 : Yos, Jana, Berta, Rudi & Bagja 9


JURNAL #2 – STRATEGI 1
Mengusulkan lima model transformasi rantai suplai
tradisional sebagai hasil teknologi bisnis elektronik :
1. Model 1: gudang produsen virtual dengan penyimpanan
dan distribusi yang disediakan oleh grosir nyata.
2. Model 2: Gudang produsen virtual dengan pengiriman
langsung dari fasilitas pabrik.
3. Model 3: Model gabungan 1 dan 2 dilengkapi dengan
switch tergantung pada kondisi/stabilitas.
4. Model 4: outlet ritel Para produsen virtual dan gudang
yang nyata menyediakan penyimpanan komoditas dan
transportasi.
5. Model 5: outlet ritel Para produsen virtual dengan
strategi pengiriman langsung kepada pelanggan.

Kelompok 3 : Yos, Jana, Berta, Rudi & Bagja 10


JURNAL #2 – STRATEGI 2

Peran Virtual Warehouse ditambahkan untuk


menggantikan / menyempurnakan peran Intermediaries
[dalam format lama]
Kelompok 3 : Yos, Jana, Berta, Rudi & Bagja 11
JURNAL #2 – SUCCESS STORY
 Telah berhasil diimplementasikan di Philips Lighting Polandia.
 Model [3] diterapkan campuran : Mengandung kedua elemen
ekonomi digital (gudang virtual) dan tradisional ekonomi
(gudang nyata).
 Model ini memungkinkan Philips Lighting memperkenalkan
solusi bisnis elektronik dengan cara evolusi tergantung pada
situasi pasar.
 Pengalaman : banyak pelanggan yang akan lebih memilih cara
yang non-elektronik [tradisional] dlm melakukan proses bisnis.
Shg, tidak mungkin untuk mengeliminir peran perantara,
walaupun perannya akan menurun seiring waktu.
 Proses penyebaran solusi elektronik berakhir 2001 dengan
pengembangan Sistem e-Orde internet e-MAX Manajemen-ML.
Saat ini, sistem ini mencapai 28 negara dari Eropa Timur &
Tengah, Timur Tengah dan Asia Tengah. Hampir 70% dari
omset perusahaan dilayani oleh sistem ini.
Kelompok 3 : Yos, Jana, Berta, Rudi & Bagja 12
JURNAL #3 - KONSEP
Judul :

Kata Kunci :
 Kualitas layanan bisnis (QoS) berbasis Request-Based
Virtual Organisations (RBVO).
 Quality of service (QoS) needs to be specified
[didefinisikan], agreed upon [tersepakati], measured
[terukur scr kuantitatif] and monitored [terpantau &
terkendali]. Mis. Di Telekomunikasi Seluler : low
downtime, speed conection, dll.
 Virtual Organisations = suatu perusahaan yg terpisah
secara geografis, biasanya bekerja dg email & group-
ware, menyatu dg badan hukum perusahaan terkait.
Kelompok 3 : Yos, Jana, Berta, Rudi & Bagja 13
JURNAL #3 – LATAR BELAKANG
Kaitan antara QoS and Business Metrics :
 Wolter and van Moorsel (2001) membahas dampak penurunan
QoS thd profitability [daya-laba] dari e-services. Hal yg terkait
antara quality-of-service metrics (throughput, delay,
availability) and business metrics (revenue, costs).
Permasalahan :
1. Mampukah sistem menangani e-service dalam aspek
pengukuran, monitoring & visualisasi Q2B ?
2. Mampukah Manajer Bisnis mendapatkan informasi awal jika
QoS mulai diterapkan ?
3. Mampukah proses bisnis diterapkan untuk meningkatkan
keuntungan dlm kasus perubahan QoS ?
Solusi :
The LAURA project, aplikasi berbasis web yg menaungi kegiatan
bisnis beberapa website bisnis online
Kelompok 3 : Yos, Jana, Berta, Rudi & Bagja 14
JURNAL #3 – STRATEGI
Kasus The LAURA Project :
LAURA – ‘Adaptive Zones for Interregional Electronic
Commerce based on the concepts of Request-Based VO [Virt.
Org.] and sector-specific Service Level Agreements’
1. Arsitektur berbasis Layanan [Service Oriented Architecture]
yg digunakan untuk kerangka pengukuran atas Q2B [Kualitas
Bisnis]
2. Didasarkan atas kesamaan konsep untuk RBVOs pada
Jaringan Dinamis pada bisnis [dynamic network of business]
3. Pendekatan yg digunakan untuk pemantauan [monitoring],
penyaringan [filtering], pengumpulan [collecting] dan
pertukaran [exchanging] parameter QoS [kualitas layanan]
4. Informasi Q2B didasarkan atas pertukaran protokol [IP]
berbasis XML. Feature XML a.l. : transformation, data
binding, messaging, etc.), yg tersedia scr komersial maupun
open-source.
Kelompok 3 : Yos, Jana, Berta, Rudi & Bagja 15
Kelompok 3 : Yos, Jana, Berta, Rudi & Bagja 16

Anda mungkin juga menyukai