Anda di halaman 1dari 20

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT

HIPERTENSI TERHADAP TINGKAT HIPERTENSI PADA PESERTA


PROLANIS DI PUSKESMAS BRATI

oleh : dr. Ahmad Auli Roziqi

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


PUSKESMAS BRATI / RUMAH SAKIT UMUM DR SOEDJATI
GROBOGAN
2019
LATAR BELAKANG RUMUSAN MASALAH TUJUAN MANFAAT

• Hipertensi merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi tinggi di Indonesia, yaitu sebesar
25,8%. (RISKESDAS 2013)

• Faktor resiko utama penyakit jantung dan stroke sebagai penyebab kematian dan disabilitas dini
nomor satu di dunia.

• Angka keberhasilan tatalaksana hipertensi di dunia yang rendah, yaitu 5%-58%.

• Salah satu faktor Penghentian pengobatan saat kondisi membaik juga dapat disebabkan oleh
tingkat pengetahuan pasien mengenai hipertensi yang rendah. (53-70% obat yang diminum).

• Beberapa pasien berpikir bahwa pengobatan hanya dilakukan pada saat terasa gejala. Jika sudah
tidak bergejala mereka memiliki untuk menghentikan pengobatan
LATAR BELAKANG RUMUSAN MASALAH TUJUAN MANFAAT

• Bagaimana hubungan tingkat pengetahuan penggunaan obat


hipertensi dengan tingkat hipertensi pada pasien peserta prolanis
di Puskesmas Brati, Kabupaten Grobogan?”
LATAR BELAKANG RUMUSAN MASALAH TUJUAN MANFAAT

Tujuan Tujuan
Umum Khusus

Menggambarkan tingkat penggunaan obat hipertensi pada pasien


prolanis

Menganalisis
Hubungan tingkat Menggambarkan profil peserta prolanis yang
pengetahuan menglami Hipertensi
penggunaan obat
hipertensi dengan
tingkatHipertensi
peserta prolanis Menganalisis Hubungan tingkat pengetahuan penggunaan obat
hipertensi dengan tingkatHipertensi peserta prolanis
LATAR BELAKANG RUMUSAN MASALAH TUJUAN MANFAAT

• bahan pustaka untuk menambah wawasan dan pengetahuan


Bagi Masyarakat tentang tingkat pengetahuan penggunaan obat hipertensi
dengan tingkat Hipertensi pesserta prolanis

• bahan pertimbangan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan


profesi khususnya bagi pasien Hipertensi peserta prolanis

• peningkatan upaya pelayanan kesehatan masyarakat terutama


Program Kesehatan sebagai bahan evaluasi kegiatan Prolanis yang telah
berlangsung selama 4 tahun di Puskesmas Brati.
Kerangka Teori Hipotesis

 Pendidikan
 Pekerjaan Tingkat
 Umur Pengetahuan
 Lingkungan
 Sosial Budaya  Edukasi
Penatalaksan  Terapi Gizi Medis
aan
 Latihan Jasmani
Hipertensi
 Farmakologi
Kerangka teori Hipotesis

Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan penggunaan


obat hipertensi dengan tingkat Hipertensi peserta prolanis di
Puskesmas Brati.
Metode penelitian

Identifikasi Variabel
Jenis Penelitian Lokasi Penelitian Teknik Sampling
Penelitian

• Cross Sectional • Puskesmas Brati, • total sampling • Variabel Bebas :


• Mempelajari Kabupaten • teknik Tingkat
hubungan antara Grobogan, Jawa pengambilan Pengetahuan
variabel bebas Tengah sampel dimana penggunaan obat
dan variabel jumlah sampel • Variabel Terikat :
terikat hanya satu sama dengan Hipertensi
kali pada saat populasi 
yang sama
Metode penelitian DEFINISI OPERASIONAL

Kriteria Kriteria
Responden
Inklusi Pasien yang Eksklusi
tidak dapat
didiagnosis
ditemui saat
menderita
penelitian
Hipertensi
dilakukan.
Peserta
Tidak mengisi
Prolanis
kuesioner
puskesmas
secara lengkap
Brati

Responden
- Bersedia
menderita
menjadi
Diabetes
responden.
Melitus
Metode penelitian DEFINISI OPERASIONAL POPULASI DAN SAMPEL ALUR PENELITIAN

Variabel Bebas : Tingkat Pengetahuan


Penggunaan Obat Hipertensi

Diukur dengan kuesioner MMAS

Variabel Terikat : Hipertensi

Definisi : tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan


Instrumen Penelitian darah diastolik ≥90 mmHg sesuai kriteria JNC VII
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan dan
pengukuran data penelitian ialah kuesioner terstruktur
yang sudah teruji validitas dan realibilitasnya
METODE PENELITIAN DEFINISI OPERASIONAL POPULASI DAN SAMPEL ALUR PENELITIAN

• Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh


pasien hipertensi yang mengikuti prolanis di Puskesmas
Populasi
Brati Grobogan pada bulan Januari 2019 yang berjumlah
sebanyak 32 orang.

• Sampel yang digunakan adalah pasien pasien hipertensi


Sampel yang mengikuti prolanis di Puskesmas Brati Grobogan pada
bulan Januari 2019 yang berjumlah 32 orang dengan
menggunakan Total Sampling.
Sumber Data :

data primer yang didapatkan


dari wawancara dan
pemeriksaan langsung
METODE PENELITIAN DEFINISI OPERASIONAL POPULASI DAN SAMPEL ALUR PENELITIAN

Puskesmas Ruang Rekam Medis


   

Lihat hasil pemeriksaan fisik


  Nomor RM pasien dengan
diagnosis penyakit HT
 
Kegiatan prolanis

Informed Consent

Wawancara dengan kue


sioner dan observasi

Analisis Data
HASIL DAN PEMBAHASAN
Distribusi
Frekuensi

kelompok usia lebih dari 65 tahun sebanyak 26 responden (81%) dan responden kelompok jenis kelamin perempuan sebanyak 27 responden (84%) dan
dengan kelompok umur 45 sampai 65 tahun sebanyak 6 responden (19%). responden dengan kelompok jenis kelamin laki-laki sebanyak 5 responden (16%).
Distribusi
Frekuensi

terdiri dari kelompok pendidikan tidak sekolah 16 responden (50%), kelompok


pendidikan tidak tamat SD 6 responden (19%), kelompok pendidikan SD 10 responden Distribusi Responden Berdasar Jenis Kelamin
(31%), kelompok pendidikan SMP 0 responden (0%), kelompok pendidikan SMA 0
orang (0%), kelompok pendidikan diploma 0 responden (0%).
Distribusi
Frekuensi

terdiri dari kelompok tidak bekerja sebanyak 4 responden (13%), kelompok IRT 3 kelompok lama diagnosis kurang dari atau sama dengan 5 tahun sebanyak 20
responden (9%), kelompok petani 18 responden (56%), kelompok pedagang sebanyak responden (62%), kelompok lama diagnosa lebih dari 5 tahun sebanyak 6 responden
7 responden (22%), kelompok pensiunan sebanyak 0 responden (0%). (19%), kelompok yang tidak ingat lama terdiagnosa sebanyak 6 responden (19%).
Distribusi
Frekuensi

kelompok dengan keluarga riwayat HT sebanyak 16 responden (50%), kelompok kelompok yang pernah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang HT sebanyak 29
keluarga tanpa riwayat HT sebanyak 6 reponden (19%), dan kelompok yang tidak tahu responden (91%) dan yang belum pernah sebanyak 3 responden (9%)
sebanyak 10 responden (31%)
Analisa bivariat

  Hipertensi    
Pengetahuan Tidak terkontrol Total OR 95% CI p value
penggunaan terkontrol
obat N % N % N %
hipertensi

Rendah 22 95,8 1 4,2 23 100 7,883 0,001


2,178 - 28,538
Tinggi 1 14,3 7 85,7 8 100    
Jumlah 23 76,3 8 23,8 32 100    
KESIMPULAN
• Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan penggunaan obat
hipertensi dengan tingkat Hipertensi peserta prolanis di Puskesmas
Brati.
SARAN
• Meningkatkan pelayanan program prolanis mengenai pengetahuan penggunaan
obat anti hipertensi pada pasien hipertensi.

• Mempertahankan serta meningkatkan edukasi pasien secara personal oleh tenaga


medis pada saat melakukan penyuluhan.

• Memberikan informasi kesehatan kepada masyakat secara umum mengenai


pengetahuan penggunaan obat anti hipertensi bagi pasien hipertensi.
 
• Dapat dilaksanakan penelitian lanjutan dengan desain penelitian yang lebih baik
untuk mengetahui penyebab tingkat pengetahuan yang rendah.
THANK YOU !

Anda mungkin juga menyukai