Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN

DISFAGIA
• DEFINISI
Disfagia :kesulitan menelan.

Seseorang dapat
mengalamikesulitanmenggerakan
makanan dari bagian atas tenggorokan
ke dalam kerongkongan karenaadanya
kelainan di tenggorokan.
Etiologi
• Disfagia berhubungan dengan kesulitan makan
akibat gangguan dalam prosesmenelan.
• Kesulitan menelan dapat terjadi pada semua
kelompok usia, akibat darikelainan kongenital,
kerusakan struktur, dan/atau kondisi medis
tertentu.
• Masalahdalam menelan merupakan keluhan yang
umum didapat di antara orang berusia lanjut,dan
• insiden disfagia lebih tinggi pada orang berusia
lanjut dan pasien stroke. Kuranglebih 51-73%
pasien stroke menderita disfagia. Penyebab lain
dari disfagia termasuk keganasan kepala- leher,
penyakit neurologik.
Perjalanan Penyakit
• Klasifikasi Disfagia. Disfagia
diklasifikasikan dalam dua kelompok
besar, yaitu :
1.Disfagia orofaring (atau transfer
dysphagia)
2.disfagia esofagus.
• Disfagia orofaring :
timbul dari kelainan di rongga mulut,
faring, dan esofagus,dapat disebabkan
oleh stroke, kelainan mukosa oral,
obstruksi mekanik atas, radioterapi,
infeksi, dan obat-obatan(sedatif,
antikejang, antihistamin). Gejala disfagia
orofaring yaitu kesulitanmenelan,
termasuk ketidakmampuan untuk mengenali
makanan, kesukaranmeletakkan makanan di
dalam mulut, ketidakmampuan untuk
mengontroL
• Ex:
makanan dan air liur di dalam mulut,
kesukaran untuk mulai menelan, batuk
dantersedak saat menelan, penurunan berat
badan yang tidak jelas penyebabnya,perubahan
kebiasaan makan, pneumonia berulang,
perubahan suara (suara basah),regurgitasi
nasal (1,2). Setelah pemeriksaan, dapat
dilakukan pengobatan denganteknik postural,,
modifikasi diet, modifikasi (1) . Bilatidak
diobati, disfagia dapat menyebabkan
pneumonia aspirasi, malnutrisi, ataudehidrasi
• Perlu diingat bahwa masalah disfagia dapat
timbul karna :Berdasarkan proses mekanisme
deglutasinya dapat dibagi :
 
• A.Sumbatan mekanik/Disfagia mekanik baik
intraluminal atau ekstraluminal(penekanan
dari luar lumen esofagus)
 
• B.kelainan Neurologi/Disfagia
neurogenik/disfagia motorik mulai
darikelainan korteks serebri, pusat menelan
di batang otak sampaineurosensori-muskular.
 

• Obstructive dysphagia bila


disebabkan penyempitan atau
stenosis di faringdan
esofagusBerdasarkan letak organ
anatomi dapat dibagi menjadi
 
• A.Disfagia gangguan fase oral 
• B. Disfagia gangguan fase faringeal 
• C.Disfagia gangguan fase esofageal
Berdasarkan penyebab/etiologi dapat dibagi menjadi : 
a.Kelainan kongenital (K)
b.Inflamasi/radang
c. trauma (T)
d. Benda asing (B)
e. Neoplasma 
f.Psikis (P) 
g.kelainan endokrin (E)
h.kelainan kardio vaskuler (KV)
 i.kelainan neurologi/saraf (S)  
j.Penyakit degeneratif (D)
k.atrogenik seperti akibat operasi, kemoterapi dan radiasi (I
 
Tanda dan gejala
• Dysphagia adalah perkataan yangberasal
dari bahasa Yunani dys yang berarti
kesulitan atau gangguan, dan
phagiaberarti makan.
• Disfagia berhubungan dengan kesulitan
makan akibat gangguan dalamproses
menelan. Kesulitan menelan dapat terjadi
pada semua kelompok usia, akibatdari
kelainan kongenital, kerusakan struktur,
dan/atau kondisi medis tertentu.
• Masalahdalam menelan merupakan
keluhan yang umum didapat di antara
orang berusia lanjut,dan insiden disfagia
lebih tinggi pada orang berusia lanjut
dan pasien stroke. Kuranglebih 51-73%
pasien stroke menderita disfagia.
Penyebab lain dari disfagia
termasuk keganasan kepala- leher,
penyakit neurologik progresif seperti
penyakit Parkinson
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN
DENGAN GANGGUAN DISFAGIA
•  

PENGKAJIAN :
1.Pemeriksaan fisik

2.Keadaan umum pasien

3.Pemeriksaan rongga mulut, evaluasi gerakan dan kekuatan otot


mulut dan ototlidah 
4.Pemeriksaan orofaring, pergerakan palatum mole, sensibilitas
orofaring dgnsentuhan spatel lidah, cari refleks muntah,
refleks menelan, dan evaluasi suara(keterlibatan laring)
5.Pemeriksaan faring-laring : gerakan pangkal lidah, gerakan
arkus faring,uvula, epiglotis, pita suara, plika ventrikularis dan
sinus piriformis.
6.Pemeriksaan neurologi fungsi motorik dan sensorik saraf
kraniaL
• Periksa posisi dan kelenturan leher/tulang servikal,
evaluasi massa
•  Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan spesifik utk menilai adanya kelainan
anatomi atau sumbatanmekanik :Penunjang Kegunaan
1. Barium Swallow (Esofagogram) 
2. CT Scan
3. MRI 
4. Laringoskopi direk 
5.Esofagoskopi 
• Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
 
1.Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera (mis,
biologis, zat kimia, fisik,psikologis).
2.Ketidak efektifan koping berhubungan dengan tingkat
percaya diri yang tidak adekuat dalam kemampuan
menangani masalah
3.Gangguan menelan berhubungan dengan abnormalitas
orofaring
4. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan
umum
5.  Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan denganketidak mampuan untuk
mencerna makanan.
 
 
• Intervensi keperawatan
 
1.Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera (mis, biologis, zat kimia,
fisik,psikologis).

• Catat keluhan nyeri termasuk lokasi, lamanya, intensitas (skala 1-10).


• Kaji ulang faktor yang meningkatkan untuk menurunkan nyeri.c. 
• Berikan makan sedikit demi sedikit namun sering sesuai indikasi
untuk pasiend.
• Identifikasi dan batasi makanan yang menimbulkan ketidaknyamanan.e.
• Bantu latihan rentang gerak aktif/pasif . 
• Berikan perawatan oral yang sering misalnya pijatan punggung,perubahan
posisi. 
• Ketidak efektifan koping berhubungan dengan tingkat percaya diri yang
tidak adekuat dalam kemampuan menangani masalah
• Pastikan dengan apa pasien ingin disebut.
• Tentuka pemahaman situasi saat ini dan metode kopingsebelumnya/yang
lain terhadap masalah kehidupan.
Ketidak efektifan koping berhubungan dengan tingkat percaya
diri yang tidak adekuat dalam kemampuan menangani masalah

- Pastikan dengan apa pasien ingin disebut.

- Tentukan pemahaman situasi saat ini dan metode


kopingsebelumnya/yang lain terhadap masalah kehidupan.

- Berikan umpan balik positif untuk


mengekspresikankesadaranterhadap menyangkal kepada diri
sendiri atau orang lain.
- Gunakan dukungan sebaya untuk mendapatkan cara-cara
koping padakebutuha obat.
- Bantu klien untuk belajar/mendorong penggunaan
keterampilanrelaksasi, bimbingan imajinasi, visualisasi. 
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan denganketidak mampuan untuk mencerna
makanan
- Kaji status nutrisi secara continu, selama perawatan setiap
hari,perhatika tingkat energi kondisi kulit, kuku, rambut,
rongga mulut,keinginan untuk makan/anoreksia

-Timbang berat badan setiap hari dan bandingkan saat


penerimaan

-Berikan larutan nutrisi pada kecepatan yang dianjurkan melalui


alatkontrol infus sesuai kebutuhan . atur kecepatan
pemberian perjamsesuai anjuran
 
-Jadwalkan aktifitas dengan istirahat. Tingakatkan tehnik
relaksasi. 

Anda mungkin juga menyukai