Anda di halaman 1dari 25

Activity – Based

Cost Systems
LAELATUN MAZAYA 19062020005
ALIF FARUQI F.
19062020007
Activity – Based Cost Systems

Traditional
Manufacturi
ng Costing Activity –
System Based Costing
Sistem Biaya Tradisional

 Dalam tradisional, biaya – biaya yang


terlibat biasanya hanya biaya langsung saja
(biaya tenaga kerja & biaya material)
 Perhitungan biaya didasarkan pada tahap
produksi barang dalam setiap unit barang
 Overhead didasarkan pada jam tenaga
kerja langsung atau jam kerja mesin dan
pada volume produksi barang
Penggerak tingkat unit yang
biasa digunakan antara lain :
Unit
yang
dprodu
ksi
Jumlah
jam
Jumlah
tenaga
bahan
kerja
baku
langsun
g

Jumlah
upah
Jumlah
tenaga
jam
kerja
mesin
langsun
g
Kelemahan Sistem Tradisional
Akuntansi biaya tradisional dirancang
hanya menyajikan informasi biaya pada
tahap produksi

Alokasi biaya overhead pabrik hanya


didasarkan pada jam tenaga kerja
langsung atau hanya dengan volume
produksi

Ada diversitas produk, dimana masing –


masing produk mengkonsumsi biaya
overhead yang berbeda - beda
Activity Based Costing (ABC)
Metode yang menerapkan konsep – konsep
akuntansi aktivitas untuk menghasilkan
perhitungan harga pokok produk yang lebih akurat

• Produk merupakan hasil aktivitas bisnis yang


memanfaatkan sumber daya yang berarti
menimbulkan biaya
• Biaya produk dihubungkan ke aktivitas bisnis
relevan kemudian kesumber daya yang
dimanfaatkan
• hal tersebut menghasilkan perhitungan yang
lebih akurat dibandingkan dengan perhitungan
dengan konsep tradisional
Perbedaan Sistem Tradisional
dan sistem ABC

Sistem Tradisional Sistem ABC


Menggunakan unit – level Menggunakan aktivitas sebagai
sebagai dasar alokasi overhead dasar alokasinya
ke output
Membagi biaya overhead Membagi biaya ke dalam 4
dalam unit kategori : unit – level, batch –
level, product sustaining level
dan facility sustaining level
Fokus pada kinerja keuangan Fokus pada biaya, mutu dan
jangka pendek (laba) faktor waktu
Tidak memerlukan data dari Memerlukan data dari
seluruh departemen seluruh departemen
Manfaat ABC
• Sistem biaya ABC dapat meyakinkan pihak manajemen
bahwa mereka harus mengambil sejumlah langkah untuk
menjadi lebih kompetitif
• Pihak manajemen akan berada dalam suatu posisi untuk
melakukan penawaran kompetitif yang lebih wajar
• Sistem biaya ABC dapat membantu dalam pengambilan
keputusan
• Mendukung perbaikan yang berkesinambungan
• Memudahkan penentuan biaya – biaya yang kurang relevan
• Pihak manajemen dapat melakukan analisis yang lebih
akurat mengenai volume produksi yang diperlukan untuk
mencapai impas (break even) atas produk yang bervolume
rendah
Kelemahan Sistem ABC
• Membutuhkan pengumpulan data yang jauh lebih banyak dan
mendalam
• Kemungkinan terajdi salah konsepsi dengan menurunkan jumlah
aktivitas pemicu biaya
• Dapat mengakibatkan manajemen terlalu menekankan informasi
yang dihasilkan ABC untuk menekan biaya sehingga tidak melihat
faktor kendala yang ada
• Aktivitas untuk menjalankan suatu usaha jumlahnya banyak,
sehingga sulit untuk memonitor semua aktivitas – aktivitas yang
ada didalam proses kerja
• Suatu sistem ABC yang lengkap dengan banyak kelompok biaya
dan cost driver merupakan suatu sistem yang kompleks
dibandingkan dengan sistem tradisional sehingga lebih sulit dan
lebih mahal untuk diadministrasikan
Ilustrasi Sistem Biaya Tradisional
Madison Diary
Mocha –
Vanilla Coklat Strowberi Total
almond
Produksi dan volume
10,000 8,000 1,200 800 20,000
penjualan (gallon)
Harga jual satuan $3.00 $3.00 $3.30 $3.50
Penjualan $30,000 $24,000 $3,960 $2,800 $60,760
Bahan langsung 6,000 4,800 720 520 12,040
Tenaga kerja langsung 7,000 5,600 840 560 14,000
Overhead 240% 16,800 13,440 2,016 1,344 33,600
Total biaya pabrik 29,800 3,840 3,576 2,424 59,640
Laba kotor $200 $160 $384 $376 $1,120
Laba kotor
0,7% 0,7% 9,7% 13,4% 1,8%
(% dari penjualan)
Keterbatasan Sistem Biaya
Standar dari Madison’s Existing
• Sebagian produksi dilakukan manual
• Total biaya tidak langsung kurang dari biaya tenaga kerja langsung
• Dua produk volume tinggi madison memiliki volume produksi yang sama
• Tingginya biaya pengukuran dan pencatatan informasi sehingga
menimbulkan sistem biaya yang kompleks yang menyebabkan biaya
operasi lebih mahal
• Biaya tenaga kerja langsung telah menurun dan biaya tidak langsung
meningkat
• Untuk rasa khusus dengan volume rendah dibutuhkan lebih banyak
orang untuk melakukan kontrol kualitas untuk mempertahankan
spesifikasi produk
• Adanya distorsi produk yang muncul karena cara sistem biaya madison
yang ada dialokasikan ke biaya produk
• Variasi produk yang tinggi, penggunaan volume driver untuk
mengalokasikan biaya overhead menyebabkan distorsi biaya produk
Ilustrasi Activity – Based Costing
Madison Diary
• Menghitung Tarif Biaya Kapasitas Sumber Daya
1. Tunjangan
Tunjangan dari $ 6.517 mewakili 25% dari $
26.068 upah yang dibayarkan untuk tenaga
kerja langsung dan tidak langsung
2. Tenaga kerja tidak langsung

3. Mesin
• Menghitung Penggunaan Waktu Sumber Daya per
Produk
1. Waktu Tenaga Kerja Tidak Langsung

Mocha –
Vanilla Coklat Strowberi
almond
Jam kerja tidak langsung – Jadwal produksi
4.0 4.0 4.0 4.0
berjalan
Pengaturan waktu per jalan (jam) 2.0 1.0 2.5 4.0
Jumlah karyawan per pengaturan 3.0 3.0 3.0 3.0
Jam kerja tidak langsung per pengaturan 6.0 3.0 7.5 12.0
Jam tenaga kerja tidak langsung per proses
10.0 7.0 11.5 16.0
: jadwal dan pengaturan
Tenaga kerja tidak langsung – menopang
9.0 9.0 9.0 9.0
produk
2. Waktu Mesin

Sebagai contoh, jika Vanilla memiliki 10 produksi


berjalan menghasilkan 8.000 galon dalam a bulan,
dengan waktu pemrosesan 26 jam mesin per 1.000
galon, jam kerjanya penggunaan mesin adalah :
• Menghitung Biaya Produk dan Profitabilitas

Data Produksi Pabrik Es Krim Madison Diary (Maret 2010)

Mocha –
Statistik Produksi (Maret 2010) Vanilla Coklat Strowberi Total
Almond
Volume produksi dan penjualan 10.000 8.000 1.200 800 20.000
Jam kerja langsung per gallon 0.025 0.025 0.025 0.025
Total jam kerja langsung 250 200 30 20 500
Jam mesin per 1.000 galon 11 11 11 11
Total waktu pengoperasian alat berat 110 88 13 9 220
Jumlah produksi berjalan 2.00 1.00 2.50 4.00
Pengaturan waktu per jalankan (jam) 134 100 33 3 300
Total jam mesin
Permintaan Sumber Daya berdasarkan Produk
(Maret 2010)

Biaya
Jam Penggunaan Sumber Mocha –
Vanilla Coklat Strowberi Total per
Daya Almond
jam
Tenaga kerja langsung 250 200 30 20 500 $35
Tenaga kerja tidak langsung 129 93 101 105 428 $35
Mesin 134 100 33.2 32.8 300 $50
Madison Dairy’s Ice Cream Revised Product
Profitability
(March 2010)
Mocha –
Product Profit or Loss Vanilla Coklat Strowberi Total
Almond
Penjualan $30.000 $24.000 $3.960 $2,800 $60.760
Material langsung 6.000 4.800 720 520 12.040
Tenaga kerja langsung 8.750 7.000 1.050 700 17.500
Tenaga kerja tidak langsung 4.515 3.255 3.535 3.675 14.980
Penggunaan mesin 6.700 5.000 1.660 1.640 15.000
Laba (rugi) kotor $4.035 $3.945 ($3.005) ($3.735) $1.240
Laba (rugi) kotor 13% 16% -76% -133% 2%
(% dari penjualan)
• Kemungkinan Tindakan sebagai akibat dari
Penetapan Biaya yang Lebih Akurat

1. Dengan konsumsi sumber daya yang lebih akurat


dan informasi biaya memberikan manajer
wawasan tentang meningkatkan profitabilitas
pabrik
2. Untuk menutupi produksi per unit yang lebih
tinggi, manajer dapat menaikan harga untuk rasa
khusus yang menguntungkan
3. Biaya untuk produksi es krim dengan dua rasa
lebih tinggi dari bahan langsung dan biaya tenaga
kerjanya
4. Untuk mengurangi sumber daya tidak langsung,
manajer dapat memaksimalkan pesanan untuk
produk khusus
5. Dengan informasi profitabilitas produk yang lebih
Implementation Issues
Kurangnya tujuan bisnis yang jelas

Kurangnya komitmen manajer senior

Mendelegasikan proyek ke konsultan

Desain model ABC yang buruk

Ketahanan individu dan organisasi terhadap perubahan

Orang merasa terancam


Kasus
Terdapat perubahan besar yang terjadi di General Motors dengan
Chief Executive Officer yang baru bernama John Smith. GM memiliki
64 versi berbeda. Ia berencana untuk mengurangi menjadi 24 versi
pada tahun berikutnya dan tahun berikutnya lagi hanya menjadi 8
versi. Tooling untuk masing-masing biaya GM A. C. divisi Rochester
sekitar $ 250.000.
Proliferasi komponen GM sangat membingungkan. GM membuat
atau membeli engsel hood yang berbeda, dibandingkan dengan
satu untuk Ford. Plant Six Saginaw mengubah suku cadang untuk
167 kolom kemudi yang berbeda — turun dari 250 tahun
sebelumnya tetapi masih jauh dari tujuan kurang dari 40 pada akhir
dekade. Pendekatan ini meningkatkan biaya GM secara
eksponensial. Perusahaan tidak hanya membayar teknisi jauh lebih
banyak daripada pesaing untuk merancang kolom kemudi, tetapi
juga membutuhkan alat tambahan dan orang tambahan untuk
memindahkan suku cadang, dan menderita dari gangguan kualitas
ketika pekerja bingung satu kolom kemudi dengan yang lain.
Perintah :
• Bagaimana sistem penetapan biaya produk yang
tidak akurat dan terdistorsi telah berkontribusi
terhadap berlipatgandanya komponen dan
komponen di General Motors?
• Karakteristik apa yang harus dimiliki sistem biaya
baru yang memungkinkannya memberi sinyal
secara akurat kepada perancang produk dan
peneliti pasar tentang biaya penyesuaian dan
variasi?
Review Jurnal 1
Penulis Feni Siti A’isyah – Universitas Brawijaya – Tahun 2013
Judul Penerapan Activity Based Costing System (ABC System) Dalam
Penentuan Harga Pokok Produksi (HPP) (Studi Kasus pada
Perusahaan Rokok Djagung Prima Malang 2011)
Tujuan Tujuan penelitian ini, yang pertama adalah untuk memberikan
Penelitian masukan kepada managemen perusahaan mengenai adanya
perbedaan perhitungan biaya produk yang dihitung berdasarkan
sistem akuntansi biaya tradisional dan dengan Activity Based Costing
System (ABC System). Kedua adalah membantu managemen
perusahaan dalam menentukan biaya produk secara akurat sehingga
perusahaan dapat menentukan harga jual yang tepat.
Hasil Berdasarkan perhitungan Activity Based Costing System (ABC
Penelitian System) kesemua produk yang dihasilkan oleh Perusahaan Rokok
Djagung Prima Malang mengalami overcosting atau pembebanan
biaya yang terlalu tinggi.
Perusahaan perlu mengambil tindakan untuk menghindari terjadinya
kesalahan dalam pengambilan keputusan dan solusi yang bisa diambil
adalah dengan menerapkan sistem baru, yaitu Activity Based Costing
System ( ABC system).
Review Jurnal 2
Penulis Nurfatimah Rahmadani– UIN Alauddin Makassar – Tahun 2016
Judul Penentuan Harga Pokok Produksi Pembangunan Rumah dengan
Menggunakan Metode Activity Based Costing (Studi Kasus pada
Perumnas Regional 7 Makassar)
Tujuan Tujuan penelitian ini berfokus pada penentuan harga pokok produksi
Penelitian dengan menggunakan metode activity based costing dengan tujuan
menentukan hasil yang lebih akurat dan tidak menimbulkan distorsi
biaya.
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode activity based costing
Penelitian memberikan hasil yang lebih besar (over cost) untuk produk RS.36/98
KPL (-4,58%) dan RS. 45/105 TGL (-1.17%) sedangkan produk RS.
45/105 KPL memberikan hasil yang lebih kecil (under cost) (8,73%).
Perbedaan yang terjadi antara harga pokok produksi berdasarkan
metode tradisional dan metode activity based costing disebabkan
karena pembebanan biaya overhead pabrik pada masing- masing
produk.
Kesimpulan
• Sistem ABC mengendalikan biaya sumber daya tidak
langsung dan pendukung — pembuatan sumber daya
di pabrik dan pemasaran, penjualan, distribusi, dan
sumber daya administratif — lebih lanjut langsung ke
produk dengan memodelkan cara masing-masing
produk dan produksi berjalan menuntut organisasi
berbagai sumber daya
• Model ABC terdiri dari dua dasar parameter: biaya
penyediaan masing-masing sumber daya kapasitas dan
tuntutan masing-masing produk dan pesanan produksi
dibuat pada kapasitas masing-masing sumber daya
• Manajer menggunakan informasi tentang biaya
kegiatan untuk meningkatkan profitabilitas.

Anda mungkin juga menyukai