Anda di halaman 1dari 33

ANALISA SWOT

PROGRAM LANSIA (LANJUT


USIA)
Kelompok 9
1. Frachva Dhani
2. Irfan Arif
3. Anggie Natasya L
4. Septi Nur Khasana
5. Bagus Ponco A
Pengertian lansia
Lansia adalah seseorang yang mencapai
usia 60 tahun keatas (menurut UU No. 13
tahun1998).
Lansia merupakan lanjutan dari usia
dewasa ( Dra. Ny. Jos Madani; Nugroho,
2000).
Batasan Lansia

Menurut WHO, Lansia digolongkan berdasarkan usia


kronologis atau biologis dibagi menjadi 4 kelompok yakni :
a. Middle Age ( usia pertengahan ), antara usia 45 – 59 tahun
b. Elderly ( lanjut usia ), antara usia 60 – 74 tahun
c. Old ( lanjut usia tua ), antara usia 75 – 90 tahun
d. Very old ( usia sangat tua ), diatas 90 tahun
e. Menurut Prof. Dr. Koesmanto Setyonegoro, lansia
dikelompokkan menjadi :
f. Elderly adulhood ( usia dewasa muda ) yakni 18 atau 20 – 25
tahun
g. Middle years ( usia dewasa penuh ), antara 25-60 tahun atau
65 tahun
Tugas Perkembangan Lansia
Burnside (1979), Duval (1977), dan Havighurst (1953) dikuti
oleh Potter parry (2005). Tujuh kategori utama tugas
perkembangan lansia meliputi :
1. Menyesuaikan terhadap penurunan kekuatan fisik dan
kesehatan
2. Lansia harus menyesuaikan dengan perubahan fisik seiring
terjadinya penuaan sistem tubuh, perubahan penampilan dan
fungsi.
3. Menyesuaikan terhadap masa pensiun dan penurunan
pendapatan
4. Lansia umunya pensiun dari pekerjaan purna waktu, dan oleh
karena itu mungkin perlu untuk menyesuaikan dan membuat
perubahan karena hilangnya peran bekerja.
5. Menyesuaikan terhadap kematian pasangan Mayoritas
6. Lansia dihadapkan pada kematian pasangan, teman, dan
kadang anaknya.Kehilangan ini sering sulit di selesaikan,
apalagi bagi lansia yang menggantungkan hidupnya dari
seseorang yang meninggalkanya dan sangat berarti bagi dirinya.
 Menerima diri sendiri sebagai kelompok
 Mempertahankan kepuasan pengaturan hidup
 Lansia dapat mengubah rencana kehidupannya.Misalnya,
kerusakan fisik dapat mengharuskan pindah ke rumah yang
lebih kecil dan untuk seorang diri.
 Mendefinisikan ulang hubungan dengan anak yang dewasa
 Lansia sering memerlukan penetapan hubungan kembali
dengan ank- anaknya yang telah Menentukan cara untuk
mempertahankan kualitas hidup
 Lansia harus belajar menerima aktivitas dan minat baru
untuk mempertahankan kualitas hidupnya.
TIPE-TIPE LANSIA
 Tipe Arif dan bijaksana
 Kaya dengan pengalaman. Dapat menyesuaikan diri dengan perubahan zaman

sertamempunyai kesibukan dan bersikap ramah, rendah hati, sederhana,


dermawan,memenuhi undangan dan seringkali menjadi panutan.
 Tipe Mandiri

 Mampu mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru.Selektif dalam

mencari pekerjaan, teman pergaulan, serta memenuhi undangan.


 Tipe Tidak puas

 Mengalami konflik lahir batin karena proses penuaan. Biasanya akibat

darikehilangan kecantikan, daya tarik jasmani, kekuasaan, status sosial, teman


yangdisayangi dll.
 Tipe Bingung

Kaget dikarenakan kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, minder,


menyesal, pasif, acuh.Berdasarkan karakter, pengalaman hidup, lingkungan
fisik, mental, dan sosoknya,
Tipe kepribadian lanjut usia, menurut Kuntjoro
2002 sebagai berikut:

Beberapa tipe yang dikenal:


1. Tipe Kepribadian Konstruktif 
2. Tipe Kepribadian Mandiri
3. Tipe Kepribadian Tergantung
4. Tipe Kepribadian Bermusuhan
5. Tipe Kepribadian defensive
6. Tipe Kepribadian Kritik diri
MITOS – MITOS LANSIA
a. Kedamaian dan ketenangan
Lanjut usia dapat santai menikmati hasil kerja dan jerih payahnya dimasa muda dan
dewasanya, badai dan berbagai goncangan kehidupan seakan – akan sudah berhasil
dilewati.
b. Kenyataan:
- Sering ditemui stres karena kemiskinan dan berbagai keluhan serta penderitaan
karena penyakit
- Depresi
- Kekhawatiran
- Paranoid
- Masalah psikotik
1. Mitos konservatisme dan kemunduran
Pandangan bahwa lanjut usia pada umumnya:
Konservatif
Tidak Kreatif
Menolak inovasi
Berorientasi ke masa silam
Merindukan masa lalu
Kembali ke masa kanak – kanak
Susah berubah
Keras kepala
Cerewet
Kenyataan:
Tidak semua lanjut usia bersikap dan berpikiran demikian.
 Mitos Berpenyakit
Lanjut usia dipandang sebagai masa degenerasi biologis, yang disertai oleh berbagai
penderitaan akibat bermacam peyakit yang menyertai proses menua (lanjut usia
merupakan masa berpenyakit dan kemunduran).
 Kenyataan:
 Memang proses penuaan disertai dengan menurunya daya tahan tubuh dan

metabolisme, sehingga rawan terhadap penyakit.


 Tetapi banyak penyakit sekarang yang dapat dikontrol dan diobati.
 Mitos senilitis

Lanjut usia dipandang sebagai masa pikun yang disebabkan oleh kerusaka bagian otak
(banyak yang tetap sehat dan segar). Banyak cara untuk menyesuaikan diri terhadap
perubahan daya ingat.
 Mitos tidak jatuh cinta

Lanjut usia tidak lagi jatuh cinta dan gairah pada lawan jenis tidak ada.
 Kenyataan:

 Keras kepala

 Cerewet

 Kenyataan:
 Tidak semua lanjut usia bersikap dan berpikiran demikian.
 Mitos Aseksualitas

Ada pandangan bahwa lanjut usia, hubungan seks itu enurun, minat
dorongan, kebutuhan dan daya seks berkurang.
Kenyataan:
Menunjukkan bahwa kehidupan seks pada lanjut usia normal saja. Memang
frekuensi hubungan seksual menurun, sejalan dengan meningkatnya usia,
tetapi masih tetap tinggi.

 Mitos ketidakproduktifan

Lanjut usia dipandang usia tidak produktif.


Kenyataan:
Tidak demikian, banyak lanjut usia yang mencapai kematangan, kemantapan
dan produktifitas mental dan material.
PROFIL PUSKESMAS
VISI
“Wujudkan masyarakat Puri mandiri dalam
hidup sehat “
Misi Puskesmas Puri adalah :

1. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi masyarakat Puri .

2. Mewujudkan, memelihara, dan meningkatkan pelayanan kesehatan

yang merata, bermutu, dan terjangkau

3. Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan

masalah kesehatan

4. Meningkatkan dan mendayagunakan sumber daya kesehatan

Motto

“KEPUASAAN PASIEN ADALAH SEMANGAT KINERJA KAMI”


 TUJUAN
 Tujuan dari Puskesmas Puri adalah :

1. Mendukung tercapainya tujuan Pembangunan Kesehatan Nasional yaitu


Meningkatkan kesadaran,kemauan dan kemandirian hidup sehat bagi
setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah Puskesmas Puri Kab.
Mojokerto agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat Fungsi dari Puskesmas Puri
adalah :
2. Pusat penggerak pembangunan yang berwawasan kesehatan
3. Pusat pemberdayaan masyarakat di wilayan Puskesmas Puri
4. Pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer agar terpelihara dan-
meningkatnya kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan
-penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
5. Pusat penyelenggara pelayanan kesehatan tingkat pertama secara
-menyeluruh,terpadu dan berkesinambungan
 SASARAN
Sasaran UPT Puskesmas Puri Program upaya kesehatan usia lanjut di
Puskesmas Puri sasaranya adalah warga masyarakat yang merupakan
pra usia lanjut dan usia lanjut yang dibawahi oleh Puskesmas Puri
yakni 16 desa yang telah disebutkan diatas.
Sarana Kesehatan

Untuk menunjang program kesehatan usia lanjut di Puskesmas Puri


dengan adanya kebijakan dari Dinas Kesehatan dan BOK yaitu alat
kesehatan seperti timbangan berat badan, spygnomanometer,
stetoscope, pengukur tinggi badan, dan obat-obatan yang dibutuhkan
di Puskesmas Puri.
Ruang Lingkup

Puskesmas Puri mempunyai program untuk upaya kesehatan usia


lanjut yaitu dengan pemberian pelayanan kesehatan di setiap
posyandu lansia di masing-masing desa. Sasaran program kesehatan
usia lanjut ini adalah warga usia lanjut yang merupakan masyarakat
atau warga desa yang tinggal di 16 desa yang menjadi tanggung jawab
dari Puskesmas Puri, mulai dari pra usia lanjut dan usia lanjut. Dengan
ruang lingkup tersebut diharapkan program kesehatan usia lanju
mampu mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal dan meningkatkan umur harapan hidup.
GAMBARAN UMUM

 KEADAAN GEOGRAFIS
 Letak

◦ Sebelah Utara :Wilayah Kerja Kec.Mojoanyar


◦ Sebelah Timur : Wilayah Kerja Kec.Dlanggu
◦ Sebelah Selatan : Wilayah Kerja Kec. Jatirejo
◦ Sebelah Barat : WilayahKerja Kec. Sooko
 Iklim
 PetaWilayah Puskesmas Puri Kec. Puri
Kab. Mojokerto
KEADAAN PENDUDUK

 Kondisi data Kependudukan di UPT Puskesmas Puri


Kabupaten Mojokerto sebagai berikut :
 Pertumbuhan Penduduk
 Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin
 Distribusi penduduk menurut jenis kelamin adalah
sebagai berikut:
 Laki-laki : 33.325
 Perempuan : 33.393
 Sex Ratio : -
 Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio):
  
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)

 Kunjungan Ibu Hamil (K4) : 989  ASI Eksklusif adalah pemberian ASI
( 99,30 % ) pada bayi mulai 0 – 6 bulan dalam
 Pertolongan Persalinan oleh rangka mencukupi kebutuhan gizi
Tenaga Kesehatan dan Pelayanan yang diperlukan untuk
Kesehatan Pada Ibu Nifas : 1080 pertumbuhan dan perkembangan
( 98,81 % ) bayi.
 Bumil Mendapatkan Tablet Besi
 Pelayanan Kesehatan Bayi, Anak
(Fe) : 934 ( 96,09 % ) Balita : 111,53 %
 Pelayanan Imunisasi : 88,07 %
 Imunisasi TT pada Bumil dan WUS  Pemberian Vitamin A Pada Bayi,
(Wanita Usia Subur) : 240 ( 100
Anak Balita, dan Ibu Nifas : 98 ,
%)
82 %
 Komplikasi Kebidanan Dan  Status Gizi Balita : 103,46 %
Neonatal Risiko Tinggi/Komplikasi  Cakupan Penjaringan Kesehatan
Ditangani : 250 ( 100 % ) Siswa SD dan Setingkat : 100 %
 Kunjungan Neonatus : 156  Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
( 101,3 % ) : 71 , 27 %
 Pelayanan Keluarga Berencana:  Pelayanan Kesehataan Usia Lanjut
11.246 ( 110,01 % ) (Usila) ; 79 , 72 %
Tenaga kesehatan
 Jumlah Tenaga Kesehatan UPT Ruskesmas Pacet tahun 2017 :
 Kepala Puskesmas : 1
 Ka. Subag tata Usaha : 1
 Dokter Umum : 1
 Dokter gigi : 1
 Bidan :
 Perawat :
 Perawat gigi :
 Pkm :
 Farmasi :1
 Laboratorium : 2
 Sanitasi :
 Gizi : 1
PROGRAM KEGIATAN
UNGGULAN
CAKUPAN PENGGUNAAN KB DI PUSKESMAS PACET TAHUN
2017

IUD
Implant
MOW
Suntik
Kondom
MOP

500

0
jumlah
ANALISA SWOT
MAN (M1)
 M1 (MAN)
 Pemegang Program LANSIA
 NI MADE DWI SRI UTARI.S.ST : S1 Kebidanan
 Kentiana .S.Kep.Ns : S1 Keperawatan
 Bidan Posyandu desa program LANSIA
 Tampungrejo :Titi Ekawati S.ST
 Kintelan : Siti Isniwati, SST
 Brayung : Septi B, Amd. Keb
 K. dungus : Tita Irawati , Amd. Keb
 Puri : Surya ningsih, S.ST
 Balongmojo : Elisa M, S.ST
 Kenaten : Khusnul K, Amd. Keb
 Banjar Agung : Kusmiati , Amd. keb
 Sumolawang : Retno S, S.ST
 Sumbergirang :Virza A, S.ST
 Mlaten : Ni Made D, S.ST
 Kebon Agung : Hani’ah, Amd. Keb
 Tangunan :Ferry Ika, Amd. Keb
 Perawat Posyandu desa program LANSIA
1. MBanjar Agung : Wahyuni Riskiyah, Amd.Kep
2. Kenanten : Endar Feriati, Amd.Kep
3. Sumolawang : Anita Krestania, Amd.Kep
4. Sumber Girang : Hanik Indrawati, Amd.Kep
5. Balong Mojo : Saeful Fallah, Amd.Kep
6. Mlaten : Pungky Aries. Y, S.Kep.Ns
7. Kebon Agung: Ika Suindawati, Amd.Kep
8. Puri : Lis Wahyuni, Amd.Kep
9. K. Dungus : Yuliati Retnojumilah, Amd.Kep
10. Kintelan: Tri Wahyuningsih, Amd. Kep
11. Tampung Rejo : Endah Dewi L, Amd. Kep
PUSTU
1. Medali : Bu Sriyani, Amd.Keb
2. Plososari : Bu Teta Irayanti, Amd.Keb
3. Tambak Agung : Bu Komaidah Susanti, Amd,Keb
 CS (Cleaning service)

1. Suwono
2. Jainul
3. Wawan
4. Jainuri
 Satpam

1. Kusno
 Jenis / macam Puskesmas
 Puskesmas rawat Inap
 Penilaian Puskesma dan penanganan

pengaduan masyarakat
 SK Tim Manajemen Mutu Nomor

188/2781/416-1034/2016 terdiri dari :


 Survey kepuasan masyarakat (sudah)
Material (M2)

Puskesmas Puri merupakan unit pelayanan kesehatan yang


melayani :
 Pengukur tinggi badan : 1 alat
 Penimbang berat badan : 1 alat
 Spicnomanometer : 1 alat
 Stetoscop : 1 alat
 Bed : 1 buah
 Poli Lansia : 1 tempat
 Crack : 1 buah
Metode (M3)

 M3 (Methode)
 Hasil wawancara dengan pihak penanggung
jawab poli LANSIA didapatkan hasil :
 Konseling pegawai kesehatan dengan LANSIA
dilakukan face to face dalam problem
solvingnya
 Buka setiap hari senin sampai sabtu
 LANSIA untuk pendaftaran diloket tidak perlu
mengantri
 Adanya pengalihan poli LANSIA dengan poli
umum dalam kondisi tertentu
 Jangkauan puskesmas puri dengan desa tertentu
berjarak jauh
Money (M4)

1. Sumber dana yang diperoleh oleh


Puskesmas Puri didapat dari 3 sumber
pemberi dana, yakni:
2. BOK (Bantuan Operasional Kesehatan)
3. BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)
4. Kurangnya pengetahuan lansia dalam
pemenuhan syarat administrasi pendaftaran
(loket)
Market (M5)

Sistem informasi UPT Puskesmas Puri khususnya poli


LANSIA mengenai promosi kesehatan atau konseling
dilakukan face to face antara perawat dengan LANSIA
dalam problem solvingnya.
Target/sasaran jangkauan wilayah pemasaran UPT
Puskesmas Puri dalam program LANSIA yaitu 16 desa
dari kecamatan puri
TERIMAKASIH ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai