Anda di halaman 1dari 11

INDERA PENCIUMAN

Oleh :
Mega Putri
Anandhita Arnelya

Biologi A 2017
Hidun
g
gunak adalah ind
an e
lingku untuk ra yang ki
ngan meng ta
dari a sekita enali
roma r atau
Di da ya s
lam h ng dihasilk esuatu
banya idung a n.
k sel k it a t
meng kemo
enali resep erdapat
b a u. tor un
t uk

b au -sel
p em sel
e l ium 0 juta sus
t
Epi ung 2 g khu yang
an d y an son
e n g t o r i ak b u t-
m k n ra
olfa n akso gai se bau.
e n ga seba f pem
d a k ara
te g ut s
a b
ser
Anatomi hidung luar

Bentuk hidung luar s


eperti piramid
dengan bagian-bagia
nnya dari atas ke
bawah :
1. pangkal hidung (
bridge)
2. batang hidung (d
orsum nasi)
3. puncak hidung (T
ip)
4. ala nasi
5. Kolumela
6. lubang hidung (n
ares anterior).
Anatomi hidung dalam
Bagian hidung dalam terdiri atas struktur yang membentang dari
os.internum di sebelah anterior hingga koana di posterior, yang
memisahkan rongga hidung dari nasofaring. Kavum nasi dibagi
oleh septum, dinding lateral terdapat konka superior, konka media,
dan konka inferior. Celah antara konka inferior dengan dasar
hidung dinamakan meatus inferior, berikutnya celah antara konka
media dan inferior disebut meatus media dan sebelah atas konka
media disebut meatus superior. (Ballenger JJ,1994 ; Dhingra PL, 2007; Hilger PA,1997)
BAGIAN BAGIAN HIDUNG

Rongga Hidung
Tulang Rawan dan
Tulang Nasal
Rongga Sinus
Bulbus Olfaktori
 Rongga Hidung
Rongga hidung pada manusia dilengkapi dengan  Rongga Sinus
bulu hidung yang berfungsi menyaring setiap Hidung memiliki 4 rongga sinus yang
kotoran yang masuk melalui pernapasan. letaknya terpisah-pisah. Keempatnya
Saringan bulu hidung pada rongga hidung
menghasilkan padatan yang biasa kita kenal yaitu sinus maksilaris (di pipi), sinus
dengan sebutan upil. Bulu hidung penting frontalis (di dahi), sinus etmoidalis (antara
peranannya bagi kesehatan sistem pernapasan kedua mata), dan sinus sfenoidalis (di
kita. belakang dahi).

 Tulang Rawan dan Tulang Nasal


 Bulbus Olfaktori
Hidung dilindungi oleh 2 tulang yang
letaknya terpisah. Kedua tulang tersebut
adalah tulang rawan dan tulang nasal. Tulang
 Tonjolan Olfaktori
rawan letaknya berada di ujung hidung,  Akson
teksturnya sangat lunak dan bisa digerak-  Saraf Pembau
gerakan. Sementara tulang nasal letaknya  Silia
berada di antara tulang rawan dan dahi.
Fungsi hidung terbagi atas beberapa fungsi utama yaitu

 Sebagai jalan nafas


 Alat pengatur kondisi udara
 Penyaring udara
 Untuk resonansi suara
 Turut membantu proses bicara,
 Reflek nasal.
MEKANISME KERJA PENCIUMAN

rangsang (bau) → lubang hidung → epitelium olfaktori → mukosa olfaktori


→ saraf olfaktori → talamus → hipotalamus → otak daerah olfaktori
hipotalamus talamus (korteks serebrum).
GANGGUAN/KELAINAN INDERA PENCIUMAN

Papiloma juvenil – Papiloma juvenil


adalah Tumor jinak pada pita suara yang
menyebabkan suara menjadi serak, tidak jelas
terdengar dan gatal .

Rhinitis Allergica – Alergi bisa


menyebabkan hidung menderita
peradangan. Ini dikarenakan ada reaksi pada
hidung  ketika dimasuki oleh benda benda
asing kedalam saluran tenggorokan.
Sinusitis – Rongga rongga dalam tulang
yang berhubungan dengan rongga
hidung bisa terjadi peradangan yang
bersifat kronis dan tidak mudah
disembuhkan dalam waktu singkat.
Anosmia – Anosmia adalah adanya
gangguan pada kesehatan indera penciuman
yaang menyebabkan kepekaan mencium bau
menjadi berkurang atau hilang

Penyakit polip – Polip adalah suatu kondisi


penyakit dimana terjadi peradangan yang bisa
mengakibatkan benjolan seperti daging yang
memiliki cabang cabang seperti akar yang menetap
didalam rongga hidung yang umumnya
menghambat sirkulasi udara yang masuk.

Sinusitis – Rongga rongga dalam tulang


yang berhubungan dengan rongga hidung
bisa terjadi peradangan yang bersifat kronis
dan tidak mudah disembuhkan dalam waktu
singkat.

Anda mungkin juga menyukai