Anda di halaman 1dari 27

GOUT

ARTHRITIS
KELOMPOK 1
DEFINISI
Menurut American College of Rheumatology
(2012), gout arthritis adalah suatu penyakit dan
potensi ketidakmampuan akibat radang sendi
yang sudah dikenal sejak lama, gejalanya
biasanya terdiri dari episodik berat dari nyeri
inflamasi satu sendi. Gout arthritis adalah bentuk
inflamasi artritis kronis, bengkak dan nyeri yang
paling sering di sendi besar jempol kaki. Penyakit
gout arthritis merupakan penyakit akibat
penimbunan kristal monosodium urat di dalam
tubuh sehingga menyebabkan nyeri sendi
ETIOLOGI
DIGOLONGKAN MENJADI 2 :
1. gout primer : Penyebab kebanyakan belum
diketahui (idiopatik). Hal ini diduga berkaitan dengan 1
kombinasi faktor genetik dan faktor hormonal yang
menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat
Gout
mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat. primer
2. Gout sekunder : dibagi menjadi beberapa kelompok
yaitu kelainan yang menyebabkan peningkatan
biosintesis de novo, kelainan yang menyebabkan
2
peningkatan degradasi ATP atau pemecahan asam Gout
nukleat dan kelainan yang menyebabkan sekresi
menurun. sekunde
r
Epidemologi
Di Indonesia, gout arthritis (asam urat) menduduki urutan
ke-2 setelah osteoarthritis (Dalimartha, 2009). Prevalensi
gout arthritis pada populasi di USA diperkirakan
13,6/100.000 penduduk, sedangkan di Indonesia sendiri
diperkirakan 1,6-13,6/100.000 orang. Prevalensi ini
meningkat seiring dengan meningkatnya umur 24.
Prevalensi penyakit sendi berdasarkan diagnosis tenaga
kesehatan di Indonesia 11,9 % dan berdasarkan diagnosis
atau gejala 24,7%. Prevalensi berdasarkan diagnosis
tenaga kesehatan di Kalimantan Barat pada tahun 2018
prevalensi penyakit sendi menurun dari pada tahun 2013
yaitu 13,3% dan berdasarkan diagnosis atau gejala 22,3%
dan tahun 2018 yaitu 7,3% dan berdasarkan diagnosis atau
gejala 13,3%.
Demikian juga yang didiagnosis tenaga kesehatan lebih
tinggi pada perempuan (13,4%) dibanding laki-laki (10,3%)
Dalam keadaan normal, kadar asam urat di
dalam darah pada pria dewasa kurang dari 7
mg/dl, dan pada wanita kurang dari 6 mg/dl.
Apabila konsentrasi asam urat dalam serum
lebih besar dari 7 mg/dl dapat menyebabkan
PATOFISI
Dalam keadaan normal, kadar asam urat penumpukan
di dalam darah pada
pada wanita kurang dari 6 mg/dl. Apabila konsentrasi
gout
priamonosodium
kristal dewasa kurang urat.
asam urat dalam serum
tampaknya berhubungan
dari 7 mg/dl, dan
Serangan
lebih besar daridengan
7 mg/dl

OLOGI
dapat menyebabkan penumpukan kristal monosodium urat. Serangan gout tampaknya berhubungan
peningkatan atau penurunan secara mendadak
dengan peningkatan atau penurunan secara mendadak kadar asam urat dalam serum. Jika kristal asam
kadar asam urat dalam serum. Jika kristal asam
urat mengendap dalam sendi, akan terjadi respon inflamasi dan diteruskan dengan terjadinya serangan
urat –mengendap
gout. Dengan adanya serangan yang berulang ulang, penumpukandalam kristalsendi, akanuratterjadi
monosodium yang
dinamakan thopi akan mengendap dibagianrespon inflamasi
perifer tubuh dan
seperti ibu diteruskan
jari kaki, dengan
tangan dan telinga.
terjadinya serangan gout. Dengan adanya
serangan yang berulang – ulang, penumpukan
kristal monosodium urat yang dinamakan thopi
akan mengendap dibagian perifer tubuh seperti
ibu jari kaki, tangan dan telinga.
PATHWAY
MANIFESTASI
KLINIS
Gout terjadi dalam empat Tahap 3 (Tahap Gout Artritis Akut Intermitten)

tahap, yaitu: Setelah melewati masa Gout Interkritikal selama


bertahun-tahun tanpa gejala, maka penderita akan
Tahap 1 (Tahap Gout Artritis akut) memasuki tahap ini yang ditandai dengan
serangan artritis yang khas Selanjutnya penderita
Serangan pertama biasanya terjadi antara umur
akan sering mendapat serangan (kambuh) yang
40-60 tahun pada laki-laki, dan setelah 60 tahun jarak antara serangan yang satu dengan serangan
pada perempuan. Onset sebelum 25 tahun berikutnya makin lama makin rapat dan lama
merupakan bentuk tidak lazim artritis gout, yang serangan makin lama makin panjang, dan jumlah
mungkin merupakan manifestasi adanya gangguan sendi yang terserang makin banyak.
enzimatik spesifik, penyakit ginjal atau
penggunaan siklosporin. Gejala yang muncul Tahap 4 (tahap Gout Artritis Kronik Tofaceous)
sangat khas, yaitu radang sendi yang sangat akut
Tahap ini terjadi bila penderita telah menderita
dan timbul sangat cepat dalam waktu singkat
sakit selama 10 tahun atau lebih. Pada tahap ini
Tahap 2 (Tahap Gout interkritikal)
akan terbentuk benjolan-benjolan disekitar sendi
Pada tahap ini penderita dalam keadaan sehat yang sering meradang yang disebut sebagai
selama rentang waktu tertentu. Rentang waktu Thopi. Thopi ini berupa benjolan keras yang
setiap penderita berbeda-beda. Dari rentang waktu berisi serbuk seperti kapur yang merupakan
1-10 tahun. Namun rata-rata rentang waktunya deposit dari kristal monosodium urat. Thopi ini
antara 1-2 tahun. Panjangnya rentang waktu pada akan Tangan pasien kerusakan pada sendi dan
mengakibatkan
tahap ini menyebabkan seseorang lupa bahwa yang memasuki
tulang disekitarnya.
dirinya pernah menderita serangan gout Artritis stadium gout
akut. tahap lanjut
Menurut Fitriana (2015), faktor
resiko yang mempengaruhi gout
arthritis adalah :

Faktor 1. Usia
2. Jenis Kelamin
Resiko 3. Konsumsi purin (zat dlm mkn)
yang berlebih
4. Konsumsi alkohol
5. Penyakit dan obat-obatan
DIAGNOSIS ASAM
URAT
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan laboratorium,
4. Pemeriksaan radiologis
5. Cairan sendi.
Menurut Rotschild (2013), komplikasi
dari gout arthritis meliputi severe
degenerative arthritis, infeksi sekunder,
batu ginjal dan fraktur pada sendi.
Penderita gout minimal mengalami
Komplik albuminuria sebagai akibat gangguan

asi fungsi ginjal. Terdapat tiga bentuk


kelainan ginjal yang diakibatkan
hiperurisemia dan gout, yaitu:
1. Nefropati urat
2. Nefropati asam urat
3. Nefrolitiasis
PENATAKLASANAAN
Secara umum, penanganan gout artritis adalah memberikan edukasi,
pengaturan diet, istirahat sendi dan pengobatan. Pengobatan dilakukan secara
dini agar tidak terjadi kerusakan sendi ataupun komplikasi lain. Pengobatan
gout arthritis bertujuan menghilangkan keluhan nyeri sendi dan peradangan
dengan obat-obat, antara lain:
1. kolkisin
2. antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
3. kortikosteroid atau hormon ACTH.
4. alupurinol
5. urikosurik
Tujuan pengobatan adalah menurunkan kadar asam urat, sampai kadar normal,
guna mencegah kekambuhan. Penurunan kadar asam urat dilakukan dengan
pemberian diet rendah purin dan pemakaian obat alupurinol bersama obat
urikosurik yang lain.
1. Perilaku Kesehatan
Cenderung Berisiko
DIAGNOSIA
2. Ketidakefektifan Manajemen
KEPERAWATAN Kesehatan Di Keluarga
3. Risiko Untuk Jatuh
PENGKAJIAN
A. Karakteristik Demografi D. Struktur Keluarga
1. Nama Kepala Keluarga (KK) :
E. Fungsi Keluarga
2. Alamat dan Telepon :
F. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)
3. Pekerjaan KK :
4. Pendidikan KK : - Keadaan Umum - Kesadaran
5. Komposisi Keluarga : - TTV: (TD, Nadi, RR) - Kepala
6. Genogram
- Mata - Hidung
7. Tipe Keluarga
8. Suku bangsa
- Mulut - Telinga
9. Agama - Leher - Dada (IPPA)
10. Status sosial ekonomi keluarga - Abdomen (IAPP) - Punggung
11. Aktivitas rekreasi keluarga
- Eksterminitas - Integument
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan
Keluarga
C. Pengkajian Lingkungan
Perencanaan
No. Kriteria Skor Bobot
 
Sifat msalah
Skala: wellness 4
1. Actual 3 1
Resiko
2
Potensial
1
Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala: 2
2. Mudah 1 2
Skala untuk Menentukan Prioritas Sebagian
0
Tidak dapat
Potensi masalah untuk dicegah
Skala: 3
3. Tinggi 2 1
Cukup
1
Rendah
Menonjolnya masalah
Skala: 2
4. Segera 1 1
Tidak perlu
0
Tidak dirasakan
INTERVENSI

Anda mungkin juga menyukai