Anda di halaman 1dari 33

KELOMPOK E

MEDICALLY
COMPROMISE
D Drg. Yessy Ariesanti, Sp.BM
Biasanya merupakan
perdarahan kulit ringan dan
berlangsung kurang lebih 48
jam. 4

Perdarahan abnormal dapat


Penyebab kelainan
terjadi akibat berbagai vaskuler :
kelainan sistem vaskuler baik 1.Struktur pembuluh
herediter maupun didapat. 4 darah yang abnorma
2.Adanya proses radang
KELAINAN atau reaksi imun
3.Jaringan perivaskuler yang
V ASKULE abnormal. 5

R
4. Marina D. KELAINAN FUNGSI HEMOSTASIS. :15.
5. Kwon J-S, Ahn H-J, Choi J-H. Hereditary Hemorrhagic Telangiectasia. J Oral Med Pain. 30
September 2012;37(3):135–9.
Nama lainnya Rendu-Osler-
0
Weber syndrome
1

Hereditary 6
Penyakit ini diturunkan secara
Hemorrhagic Telangiectasia 02 autosom dominan
(HHT)

03 Pada penyakit ini dinding kapiler dan


arteriol hanya terdiri dari lapisan endotel
yang tipis, sehingga terjadi pelebaran dan
mudah berdarah

6. Hiperhomosistenemia dan faktor resiko kelainan vaskuler.


GEJALA
KLINIS
Hidung

•Epistaksis (mimisan) disebabkan oleh


perdarahan spontan dari telangiektasis
pada mukosa hidung
•Merupakan manifestasi yang paling
sering pada penyakit ini.
•Sekitar 80% dari penderita mengalami
epistaksis rekuren7 Gambar 1. Epistaksis
(sumber: https://www.academia.edu/28774516/Penatalaksanaan_Epistaksis)

7. Begbie M, Wallace G, Shovlin C. Telangiectasia hemoragik herediter (sindrom Osler-


Weber-Rendu): pemandangan dari abad ke-21. Pascasarjana Med J. 2003;79 (927): 18-24.
KULI
T
Ukuran diameter 2 mm yang
mengenai wajah, bibir, hidung, lidah,
telinga, tangan, dan bagian tubuh
atas dan kaki. 7

Keluhan muncul biasanya


setelah terjadi epistaksis, pada
pasien dengan usia pada
dekade ke-3 dan lesi dapat
berdarah.7 Gambar 2. Telangiectasia pada kulit dan bibir
(sumber:
https://www.merckmanuals.com/en-pr/home/blood-disorders/bleeding-due-to-a
bnormal-blood-vessels/hereditary-hemorrhagic-telangiectasia-hht
)
7. Begbie M, Wallace G, Shovlin C. Telangiectasia hemoragik herediter (sindrom Osler-
Weber-Rendu): pemandangan dari abad ke-21. Pascasarjana Med J. 2003;79 (927): 18-24.
Reaksi hipersensitivitas yang
menimbulkan peradangan akut
yang meluas pada kapiler dan
arteri kecil yang mengakibatkan
0 permiabilitas vaskuler meningkat
1 sehingga terjadi perdarahan ke
jaringan.

Henoch Schonlein 02
Kelainan ini dapat mengenai
semua usia, tetapi sebagian
Syndrome besar terjadi pada anak usia
antara 2 - 11 tahun.

Sering terjadi pada anak laki-


03 laki dibandingkan anak
perempuan dengan
perbandingan 1,5 : 1
GEJALA KLINIS8 Purpura terutama
1. Macular rash dijumpai pada daerah8
2. Purpura 1: Punggun
. g Pantat
3. Sakit sendi
2 Siku
4. Sakit perut
. Tungkai
5. Hematuria
3 Kaki
.
4
.
5 Penerbit Buku
8. Muhammad Ruslin drg. MKes,PhD,Sp BM(K), Wiwik Poedjiastoeti drg. MKes,Sp BM.
Buku ajar Bedah Mulut dan Maksilofasial Teori dan Praktik Dasar. Jakarta:

.
Kedokteran (EGC); 2019.
Purpura adalah ekstravasasi sel darah merah (eritrosit) ke kulit dan selaput
lendir (mukosa) dengan manifestasi berupa makula kemerahan yang tidak
hilang pada penekanan10

Purpura secara perlahan-lahan mengalami perubahan warna


merah ---> kebiruan ---> coklat kekuningan ---> memudar dan
menghilang.

PURPUR
A
10. Leung A. Evaluating the child with purpura [Internet]. 2001. Tersedia pada:
https://www.aafp.org/afp/2001/0801/p419.html
PURPURA
•SENILIS
Kelainan ini dijumpai pada orang
berusia lanjut.
•Purpura biasanya dijumpai pada bagian
ekstensor lengan dan tangan
•Pada kulit yang bersifat tidak elastik,
halus dan licin karena degenerasi dan
kehilangan jaringan kolagen, elastin dan
lemak.11
Gambar 3. Purpura Senilis
(sumber :
http://www.atlasdermatologico.com.br/disease.jsf;jsessionid=70347B63157B29A5071ADC
11. Rook A, Wilkinson D, Champion RH, Burton JL. Textbook of Dermatology. Blackwell E83D3A8C1F?diseaseId=399
Scientific Publications. Vol. 4th. 2008. )
PURPUR
A Kelainan ini sering dijumpai
01 pada wanita dalam
masa menstruasi
SIMPLEK
Tampak sebagai lebam
S 02
kebiruan pada kulit
Penyebabnya belum jelas,
mungkin karena peningkatan
03
fragilitas pembuluh darah di
kulit.11

Gambar 4. Purpura Simpleks


11. Rook A, Wilkinson D, Champion RH, Burton JL. Textbook of Dermatology. Blackwell
(sumber : https://www.academia.edu/35489826/Purpura_simpleks) Scientific Publications. Vol. 4th. 2008.
SCURV
Y •Penyebabnya adalah kekurangan
vitamin C yang mengakibatkan
gangguan pembentukan kolagen.
Akibatnya fragilitas vaskuler
meningkat
•Gambaran klinisnya adalah
petekhiae dan ekhimosis11
Gambar 5. Scurvy
(sumber :
tps://www.dermatologyadvisor.com/home/decision-support-in-medicine/dermatology/scurvy-vi
min-c-deficiency-ascorbic-acid-deficiency/
)
11. Rook A, Wilkinson D, Champion RH, Burton JL. Textbook of Dermatology. Blackwell
Scientific Publications. Vol. 4th. 2008.
Melakukan anamnesis
01 selengkap mungkin

Beberapa penyakit
MANAJEMEN 12
gangguan vaskuler dapat
DALAM BIDANG 02
diturunkan, sehingga
pertanyaan juga perlu
KEDOKTERAN diarahkan ke anggota
GIGI keluarga yang lain.
Anastesi lokal berupa
03 infiltrasi dapat dilakukan dan
hindari anastesi blok untuk
mengurangi kemungkinan
12. Muhammad Ruslin drg. MKes,PhD,Sp BM(K), Wiwik Poedjiastoeti drg. MKes,Sp BM.
Buku ajar Bedah Mulut dan Maksilofasial. Jakarta: Elsevier; 49 hlm.
kerusakan pembuluh darah
Pemeriksaan pra-operasi :

• Hitung darah lengkap


• Waktu perdarahan dan waktu
pembekuan
• Waktu dan indeks protrombin
(INR)
• Waktu tromboplastin parsial
• Uji faktor koagulasi
• Jumlah trombosit
• Hemoglobin

12. Muhammad Ruslin drg. MKes,PhD,Sp BM(K), Wiwik Poedjiastoeti drg. MKes,Sp BM.
Buku ajar Bedah Mulut dan Maksilofasial. Jakarta: Elsevier; 49 hlm.
Kelainan
Perdarahan
Sering dijumpai pada kasus
idiophatic trombositopenia
purpura (ITP). Terdapat dua jenis
0
ITP, yaitu akut (biasanya mengenai
1
Trombositopeni anak -anak) dan kronis ( biasanya
pada dewasa muda)

a Ciri - ciri :
- gambaran
darah tepi terlihat penurunan jumlah
Produksi trombosit trombosit dan trombosit besar
berkurang, terjadi (giant
destruksi trombosit yang 02 thrombocyte)
meningkat7 - pemeriksaan sumsum tulang tampak
megakariosit
- pada penderita
SLE akan terdapat anuclear factor
7. Marina D. KELAINAN FUNGSI HEMOSTASIS. :15. (ANA)
TROMBOSITOSIS
Jumlah produksi trombosit dalam darah
meningkat yang terjadi saat proliferasi
abnormal
dari megakariosit (trombositosis primer),
juga saat trombositosis reaktif
(trombositosis reaktif). Gejala yang
sering dijumpai adalah epistaksis dan
perdarahan gastrointestinal7

7. Marina D. KELAINAN FUNGSI HEMOSTASIS. :15.


·
01 Hemofilia atau gangguan
perdarahan bawaan

·
Disseminate
02
KELAINAN FAKTOR d
Intravascular
PEMBEKUAN 14
Coagulation

14. Marcel M Levi. Disseminated Intravascular Coagulation. Academic Medical Center. 7


Oktober 2018;
HEMOFILIA Pasien ini harus ditangani oleh para
dokter internis atau dengan ahli
ATAU hematologi. Hal yang harus dilakukan
GANGGU pasien dengan tingkat keparahan
defisiensi adalah dengan
AN mempertahankan hemostasis14

PERDARA
HAN
BAWAAN
14. Marcel M Levi. Disseminated Intravascular Coagulation. Academic Medical Center. 7
Oktober 2018;
Disseminat
ed
Intravascul DIC dapat ditandai oleh aktivasi sistemik dari
pembekuan darah yang menghasilkan
ar pembentukan dan pengendapan fibrin yang
Coagulatio mengarah ke trombosis makrovaskular di
berbagai organ dan berkontribusi terhadap
n multiple organ dysfunction syndrome (MODS).
Maka dari itu pasien DIC dapat mempersulit
suatu perawatan gigi yang tepat7

7. Marina D. KELAINAN FUNGSI HEMOSTASIS. :15.


Kadar hemoglobin di bawah normal yang
disebabkan karena kehilangan darah
dalam jumlah darah, defisiensi zat besi,
folat, dan B12 18

ANEMI
18. Hilgers KK DJ. Adolescent pregnancy: a review of dental treatment guidelines. Pediatric
Dentistry. 25 (5). 2003. 463–4 hlm.
ANTIKOAGULA
N Obat antikoagulan digunakan1
untuk mencegah pembekuan
darah dengan jalan menghambat
pembentukan atau fungsi
beberapa faktor pembekuan
darah
Pada kasus bedah mulut, penggunaan antikoagulan harus
dipertimbangkan untuk melawan pembekuan darah pasca operasi.

1. Vitria EE. Evaluasi dan penatalaksanaan pasien medically-compromised di tempat praktek


gigi Evaluation and management of medically compromised patient in dental practice. J
Dentomaxillofacial Sci. 28 Februari 2011;10(1):47.
MANAJEMEN DALAM
BIDANG KEDOKTERAN GIGI
1
Manajemen pasca operasi
1
Pemeriksaan pra operasi - Hindari trauma
- Hemostasis lengkap harus dicapai sebelum penutupan luka
-Hitung darah - Lindungi pasien dengan antibiotik spektrum luas
lengkap - Perdarahan yang keluar melebihi 20% jumlah darah dalam tubuh
- Waktu (5 liter) harus dilakukan trasnfusi darah, kalau tidak akan berakibat
pendarahan dan waktu hemorrhagic shock
pembekuan - Kalau darah yang keluar kurang dari 1liter, jangan dilakukan
- Uji trasnfusi darah, karena dapat menyebabkan kerja jantung lebih
faktor koagulasi berat jika kelebihan darah
-Jumlah
trombosi
t 1. Vitria EE. Evaluasi dan penatalaksanaan pasien medically-compromised di tempat praktek
- Hemogl gigi Evaluation and management of medically compromised patient in dental practice. J
Dentomaxillofacial Sci. 28 Februari 2011;10(1):47.
obin
KEHAMILA
N
Konseling gizi yang meliputi:
a.Membatasi waktu makan dengan
makanan yang mengandung karbohidrat
yang dapat difermentasi.
Peran Dokter gigi b.Mengurangi konsumsi makan dalam
terhadap sehari (untuk meminimalkan mual) dan
dianjurkan makan makanan ringan non-
kesehatan kariogenik.
rongga mulut ibu c.Sikat gigi setiap hari dengan pasta gigi
berfluoride.
hamil d.Gizi ibu yang tepat adalah penting
bagi ibu hamil dan janin. Nutrisi yang
penting termasuk folat, vitamin B-6,
vitamin B-12, kalsium dan zinc.
Pencegahan karies termasuk menganjurkan15
untuk mengurangi bakteri kariogenik ibu dan
meningkatkan ketahanan enamel.

a)Menganjurkan penggunaan pasta gigi


berfluoride dan berkumur dengan fluoride.
b)Berkumur dengan klorheksidin dan
penggunaan fluoride varnish
yang sesuai.
c)Menganjurkan mengunyah permen karet yang
mengandung xylitol.
Memulihkan lesi karies pada pasien hamil dan
mengurangi jumlah Streptococcus mutans dalam
rongga mulut
15. Anggraini R, Andreas P. Kesehatan Gigi Mulut dan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi
Mulut pada Ibu Hamil (Studi Pendahuluan di Wilayah Puskesmas Serpong, Tangerang
Selatan). Maj Kedokt Gigi Indones. 1 Desember 2015;20(2):193.
Diazepam, midazolam, lorazepam, dan
01 triazolam merupakan obat-obatan yang
bersifat sedatif. Obat-obatan ini jika
digunakan dalam jangka panjang selama
kehamilan dapat menyebabkan celah
orofasial (celah bibir dan celah langit-langit),

Tetrasiklin dapat
02 menghambat pertumbuhan
tulang dan gigi serta
mengakibatkan diskolorisasi
OBAT - OBAT pada gigi anak.

TERATROGENI Kodein kemungkinan


berhubungan dengan
K 03 terjadinya beberapa kelainan
pada bayi seperti cacat
jantung, celah bibir, dan
celah langit-langit
Posisi pasien ibu Selama trimester ketiga kehamilan,
ketika pasien berada dalam posisi
hamil saat di terlentang, uterus dapat menekan vena
cava inferior dan menghambat aliran

dental chair
0 balik vena ke jantung, yang dapat
1 menyebabkan sindrom hipotensif
(terjadi pada tingkat 15-20%) dan dapat
menyebabkan kehilangan kesadaran.

Untuk mencegah hal ini terjadi selama


perawatan gigi, ketika duduk di kursi
dental, kepala wanita hamil harus selalu
lebih tinggi dari kakinya dan jika perlu
02 bantal kecil (atau selimut yang dilipat) harus
ditempatkan di bawah panggul kanannya
sehingga uterus berpindah jauh dari vena
cava inferior

23. Kumar J, Samelson R. Oral Health care during pregnancy recommendation for oral health
professionals. NYSDJ. 2009;33.
EPILEPSI
- Epilepsi merupakan penyakit saraf yang
ditandai dengan episode kejang yang
dapat disertai hilangnya kesadaran
penderita. 24
- Penyakit ini disebabkan oleh
ketidakstabilan muatan listrik pada otak
yang selanjutnya mengganggu koordinasi
otot dan bermanifestasi pada kekakuan
otot atau pun hentakan repetitif pada
otot 24

24. Fisher RS, Boas W, Blume W. Epileptic Seizures and Epilepsy: Definition Proposed by the
International League Against Epilepsy (ILAE) and the International Bureau for Epilepsy
(IBE). 2005. 470–472 hlm.
Faktor resiko epilepsi antara lain25:
- asfiksia neonatorium
- riwayat demam tinggi
-riwayat ibu yang memiliki faktor resiko tinggi (wanita dengan latar
belakang susah melahirkan atau pengguna obat-obatan, hipertensi)
- pasca trauma kelahiran
-riwayat ibu yang menggunakan obat anti konvulsan selama
kehamilan,
- riwayat intoksikasi obat-obatan maupun alkohol
- adanya riwayat penyakit pada masa anak-anak (campak,
mumps)
riwayat gangguan metabolisme nutrisi dan gizi, riwayat
-epilepsy
keturunan
25. Fisher RS, Cross JH, French JA. Operational Classification of Seizure Types by the
EPILEPS
International League Against Epilepsy.
Sebelum memulai perawatan
0 sangat dianjurkan untuk
1
dokter gigi melakukan
MANAJEMEN pendekatan kepada pasien
yang bertujuan untuk
DALAM mengurangi rasa takut atau
stres27
BIDANG 02
Hal ini dapat dilakukan
dengan tehnik komunikasi
KEDOKTERA verbal dan non
verbal yang baik.27
N GIGI

27. SM Balaji, Padma Pretha Balaji. Textbook of Oral and Maxillofacial Surgey. Third. India:
Elsevier; 118–120 hlm.
Mempertahankan jalan
pernafasan pasien
0
dengan cara
1
melonggarkan pakaian
Penatalaksanaa pasien

n pasien Melindungi pasien dari


epilepsi pada 02
benda-benda tajam

perawatan disekitarnya

gigi :
27
Merebahkan sandaran
03
dental chair sejajar
dengan lantai

27. SM Balaji, Padma Pretha Balaji. Textbook of Oral and Maxillofacial Surgey. Third. India:
Elsevier; 118–120 hlm.
• Anamnesis dengan benar kepada pasien dengan benar dan lengkap
• Edukasi kepada pasien untuk selalu menjaga kebersihan mulutnya, selalu
routine cek-up ke dokter gigi
• Lakukan oral prophylaxis rutin untuk menjaga OH tetap bersih (scalling
rutin) 6-12 bulan sekali
• Identifikasi diagnosis dan control bakteri, jamur, dan lesi yang
mencurigakan
• Instruksikan untuk menghindari rokok dan alcohol, dan selalu
Sebagai dokter gigi beberapa hal mengunyah permen karet xylitol untuk menghindari xerostomia Jika pasien
yang dilakukan ketika menemukan ingin melakukan pembedahan gigi atau pencabutan, dokter gigi harus
pasien dengan penderita HIV mendapatkan surat rujukan dari dokter internis
mengenai status keadaan darah dalam pasien (CD4, CD8, status sel darah
antara lain27 : merah, dsb).
• Dan yang terpenting, sebelum melakukan tindakan kepada pasien tersebut,
dokter gigi harus memakai perlengkapan APD secara
lengkap.

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (HIV) DAN SIFILIS


27. SM Balaji, Padma Pretha Balaji. Textbook of Oral and Maxillofacial Surgey. Third. India:
Elsevier; 118–120 hlm.
SIFILI Manajemen dalam bidang

S kedokteran gigi :
•Rujuk dengan dokter
umum dan tunda
treatment
•Sebelum rujuk dokter
gigi ada meminta untuk
Dapat diperoleh dokter dilakukan tes serologi
gigi pada pasien yang sifilis sebelum dirujuk
mempunyai penyakit •Tunda pengobatan dan
menular. Selain itu
perawatan sampai pasien
terdapat kasus dimana
pasien atau staf justru
terdiagnosis27
terinfeksi oleh dokter gigi
27. SM Balaji, Padma Pretha Balaji. Textbook of Oral and Maxillofacial Surgey. Third. India:
yang mengidap sifilis27 Elsevier; 118–120 hlm.

Anda mungkin juga menyukai