Anda di halaman 1dari 73

Diskusi Pleno Modul 4

Kelompok 24 D

FPPT.com
Anggota Kelompok

MUHAMMAD ARIEF ANSYAR (1710311014 )


VILZA MAHARANI SYAHNEL (1710311044)
DEANI PARADILA SUKIRNO (1710311072)
KHAIRUNNISA LIZZIKRILLAH (1710312022)
YASMINE ULAYYA CHAIRUNNISA (1710312095)
ILHAM ERTANDRI (1710313001)
AFRIDEL FIANE (1710313040)
DEA SANDRA PRASTYSCILYA (1710313044)
ALIF BUDI AL-FAIZ (1610313049)
Skenario Minggu 4
Skenario Minggu 4
STEP 1 TERMINOLOGI
1. Virus corona = Virus yang menyerang sistem pernapasan manusia , termasuk genus cornaviridae

2. Virus MERS = Middle East Respiratory Syndrom yang disebabkan oleh MERS Corona virus yang

berawal dari daerah arab / negara timur tengah yang menyerang sistem pernapasan yg ditularkan dari

unta ke manusia, dan manusia ke manusia

3. Virus SARS = Severe Acute Respiratory Syndrom, yang disebabkan oleh family paramixovirus yang

menyerang sistem pernapasan, termasuk emerging disease yang awalnya ditemukan di cina

4. Situasi darurat global = Kejadia luar biasa yang mengancam kesehatan masyarakat yang mewabah

secara global
STEP 1 TERMINOLOGI
5. Avian Influenza = Penyakit viral akut yg pada unggas yang disebabkan oleh virus influenza type A

subtype H5 dan H7 , Khusunya H5N1

6. HIV / AIDS = virus yang merusak sistem kekebalan tubuh, dengan menginfeksi dan menghancurkan sel

CD4 / kumpulan gejala akibat kekurangan atau kelemahan sistem kekebalan tubuh yang dibentuk setelah

kita lahir

7. Tes Skrining HIV = Prosedur pemeriksaan yang dilakukan u/ mendeteksi HIV pada seseorang, dengan

mengambil sample urin dan darah

8. Program getting to zero = U/ menekan penularan HIV, ada 3 poin

9. ODHA = Orang dengan HIV AIDS


STEP 2 dan 3 Identifikasi dan Analisis Masalah
1. Mengapa kedatangan turis cina menghebohkan masyarakat ?
• Karena adanya Isu global terkait corona, sehingga masyarakat khawatir
• Media yang cenderung melebihkan suatu informasi  ketakutan yang berlebihan
• Di Cina angka kematian cukup tinggi
 
2. Mengapa WHO mengeluarkan situasi darurat global terkait virus corona?
• Sudah ada 6x kondisi ini
• Syaratnya ada 2 (wabah harus menimbulkan risiko bagi lebih dari 1 negara dan wabah tsbt butu
“respond Internasional yg terkoordinasi”)
• WHO Khawatir pada negara yg rentan/ berkembang
• Butuh kerja sama internasional -> pembatasan di berbagai negara  skrining di bandara
STEP 2 dan 3 Identifikasi dan Analisis Masalah
3. Bagaimana virus corona dapat menyebar ? dan mengapa sangat menular ? dan kenapa angka kematian
rendah ?
• Karena penyebaran sangat mudah, dari hewan kelelawar  manusia  manusia
• Penyebaran dalm bentuk droplet (lebih 2 m), atau mukosa, atau virus yg nempel di benda2, dll ->
memasuki port de entry utama (mata, hidung, mata)  Sudah Airborn disease
• Butuh 8 bulan u/ menginfeksi 8000 orang (SARS)
• Sdgkan pada corona virus masa inkumasinya cepat 1-14 hari
• AB spesifik pada corona virus masih sedikit
• Vaksin nya susah dibuat karena tidak bisa dibiakkan
4. Bagaiamna upaya dinas prov sumbar ?
• Pembatasan thdp turis / luar domestik  Di BIM sudah ada Test Termal, sudah cuci tangan dll
• Di fasilitas umum diberi desinfektan
• Sudah ada pasal RI no 7 th 2020 tentang penanggulangan corona
• Di BIM , warga asing di stop masuk ke Indonesia
• Desinfektan sudah dilakukan di jalan2 utama
STEP 2 dan 3 Identifikasi dan Analisis Masalah
6. Bagaimana pula penyebaran MERS, SARS dan Avian Influenza?
• MERS  Dari kelelawar  Burung unta  menyentuh dan minum susu unta -> baru dari manusia ke
mansusia
• SARS-Co 1  Dari kelelawar  Manusia ke manusia di Cina juga
• SARS-Co 2  Dari kelelawar  Manusia ke manusia di Cina juga  COVID-19
• Avian Influenza  Dari unggas ke unggas H5N1  kontak langsung

7. Mengapa ani demam, batuk pilek dan pusing ?


• Bisa jadi Psikosomatis  berpikir kalau aninya sakit
• Common Cold  pusing
• Mungkin si Ani memang tertular karena memiliki faktor risiko
• Karena virus berikatan dengan resptor ACE 2 -> sel mati  kompensasi tubuh  silia bergerak keatas
 Batuk
• Demam karena pergeseran set off poin
STEP 2 dan 3 Identifikasi dan Analisis Masalah
8. Apakah ada hubungan pekerjaan dengan kondisi + HIV ADIS pada suami ani ?
• Supir Truk -> faktor risiko  mengunjungi berbagai daerah
• Gairah seksual  faktor risiko
• Tranfusi darah , Pemakaian jarum suntik bersamaan -> Faktor risiko
 
9. Mengapa dokter menganjurkan Ani menganjurkan tes skrining HIV ?
• Karena ditularkan secara hub seksual
• Harusnya tidak di test karena Ani nya baru pulang
• Saat Test HIV - , diulang 3 bulan setelah cek awal
• Karena manifestasi HIV itu beberap tahun  peluang Ani kena ada

10. Bagaimana penanggulangan HIV AIDS secara nasional dan Internasional? Bagaimana progroa getting to
zero ?
• Inter = merujuk pada Getting to zero  target 2030 sudah zero, sdgkan th 2020 hendaknya sudah
mencapai eliminasi penularan ibu dan anak
STEP 2 dan 3 Identifikasi dan Analisis Masalah
11. Obat Apa yg diberikan pada pasien HIV ? Mengapa kontrolnya dan minum obatnya seumur hidup ?
• HAART dengan kombinasi  mengurangi jumlah virus dalam darah
• Karena obat virus bekerja dengan menghambat enzim protease pada virus yg akan replkasi, sedangkan
virus yg menetap pada monosit tidak kenak
• Terapi kombinasi u/ menghindari mutasi pada virus
• Jika diserta komorbid  berikan jg terapinya
• HIV menyerang imun  mudah kenak komorbid  makanya butuh terapi seumur hidup
• Ada obat2 lain

12. Apakah ada vaksin u/ HIV ?


• Risiko pengujian vaksin cukup berbahaya juga.
• Tetapi ada beberap vaksin yg bisa jadi rujukan
• Belum ada vaksin yg efektif u/ HIV sendiri karena virus HIV yg mudah mutasi
S
T
E
P
S
4
K
E
M
A
S 1. M3 Defenisi, epidemiologi, faktor risiko, etiologi, patogenesis dan
patofisiologi , manifetasi klinis , diagnosis, tatalaksana komprehensif,
T prognosis dan komplikasi pada new emerging dan re-emerging disease
( HIV AIDS, MARS, SARS, Avian Influenza, dll)
E
2. M3 Program Pemerintah (Lembaga Nasional dan Internasional) terkait
P pencegahan dan penanggulangan new emerging dan re-emerging
disease (HIV AIDS, MARS dan SARS, Avian Influenza, dll)
5
3. M3 Deklarasi lembaga nasional dan internasional pada kasus wabah new
emerging dan re-emerging disease (HIV AIDS, MARS dan SARS, Avian
Influenza, dll)
L 4. M3 Peranan keluarga dan masyarakat dalam pencegahan new emerging
O dan re-emerging disease (HIV AIDS, MARS dan SARS, Avian Influenza, dll)
HIV AIDS

FPPT.com
DEFENISI DAN KLASIFIKASI
• HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah retrovirus golongan RNA yang
spesifik menyerang sistem imun/kekebalan tubuh manusia.

• AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sekumpulan gejala/tanda


klinis pada pengidap HIV akibat infeksi tumpangan (oportunistik) karena
penurunan sistem imun

• Infeksi HIV dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu: i) rapid progressor, berlangsung 2-5
tahun; ii) average progressor, berlangsung 7-15 tahun; dan iii) slow progressor,
lebih dari 15 tahun
EPIDEMIOLOGI

• Pada tahun 2014 dilaporkan 32.711 kasus HIV baru,


sehingga sampai dengan Desember 2014 secara
kumulatif telah teridentifikasi 160.138 orang yang
terinfeksi HIV, meskipun sudah banyak yang meninggal
Pastofisiologi
Pastofisiologi
• Perjalanan Alamiah dan Stadium Infeksi HIV
Terdapat tiga fase perjalanan alamiah infeksi HIV (Bagan 1) sebagai
berikut.

• Fase I: masa jendela (window period) –


• Fase II: masa laten
• Fase III: masa AIDS.
 PENULARAN
Penularan HIV Cara penularan HIV melalui alur sebagai berikut.
• Cairan genital: cairan sperma dan cairan vagina.
• Kontaminasi darah atau jaringan
• Perinatal
PENATALAKSANAAN  ARV

Indikasi untuk memulai terapi ARV


• Semua pasien dengan stadium 3 dan 4, berapapun jumlah CD4 atau
• Semua pasien dengan CD4 < 350 sel/ml, apapun stadium klinisnya
• Semua pasien dibawah ini apapun stadium klinisnya dan berapapun jumlah
CD4
• Semua pasien ko-infeksi TB
• Semua pasien ko-infeksi HBV
• Semua ibu hamil
• ODHA yang memiliki pasangan dengan status HIV negatif (sero discordant)
• Populasi kunci (penasun, waria, LSL,WPS)
• Pasien HIV (+) yang tinggal pada daerah epidemi meluas seperti Papua dan
Papua Barat
• Obat ARV lini pertama yang tersedia di Indonesia

• Tenofovir (TDF) 300 mg


• Lamivudin (3TC) 150 mg
• Zidovudin (ZDV/AZT) 100 mg
• Efavirenz (EFV) 200 mg dan 600 mg
• Nevirapine (NVP) 200 mg
• Kombinasi dosis tetap (KDT):
• TDF+FTC 300mg/200mg
• TDF+3TC+EFV 300mg/150mg/600mg
• Kebijakan pengendalian HIV-AIDS mengacu pada
kebijakan global Getting To Zeros, yaitu:

• Menurunkan hingga meniadakan infeksi baru HIV


• Menurunkan hingga meniadakan kematian yang
disebabkan oleh keadaan yang berkaitan dengan AIDS
• Meniadakan diskriminasi terhadap ODHA
MERS COV
( MIDDLE EAST RESPIRATORY
SYNDROME-CORONA VIRUS )
Definisi
• MERS-CoV adalah penyakit sindrom pernapasan yang
disebabkan oleh virus Corona yang menyerang
saluran pernapasan mulai dari yg ringan sampai
berat.
Epidemiologi
• Median usia 49,5 tahun (range 2-94 tahun).
• » 64 % kasus laki – laki.
Etiologi
• Virus MERS-CoV
• dapat ditemukan di dalam cairan tubuh lainnya
seperti darah, urin, dan feses
Patogenesis
Cara penularan MERS-CoV
» Virus ini dapat menular antar manusia secara terbatas, dan tidak
• terdapat transmisi penularan antar manusia secara luas dan
• bekelanjutan. Mekanisme penularan belum diketahui.

» Kemungkinan penularannya dapat melalui :


• Langsung : melalui percikan dahak (droplet) pada saat pasien batuk atau
bersin.
• Tidak Langsung: melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi virus.
Negara yang terserang
• » Ada 9 negara yang telah melaporkan kasus MERS-
CoV (Perancis, Italia, Jordania, Qatar, Arab Saudi,
Tunisia, Jerman, Inggris dan Uni Emirat Arab).
• » Semua kasus berhubungan dengan negara di Timur
Tengah (Jazirah Arab), baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Klasifikasi
Merujuk pada definisi kasus WHO, klasifikasi kasus MERS-CoV adalah sebagai
berikut :
1. Kasus dalam penyelidikan (underinvestigated case) *)
a. Seseorang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dengan tiga keadaan di bawah ini:
• Demam (≥38°C) atau ada riwayat demam,
• Batuk,
• Pneumonia berdasarkan gejala klinis atau gambaran radiologis yang membutuhkan perawatan di
rumah sakit.
• Perlu waspada pada pasien dengan gangguan system kekebalan tubuh (immuno-compromised)
karena gejala dan tanda tidak jelas.
Dan salah satu kriteria berikut :

1) Seseorang yang memiliki riwayat perjalanan ke Timur Tengah (negara terjangkit) dalam waktu 14 hari
sebelum sakit kecuali ditemukan etiologi/ penyebab penyakit lain.

2) Adanya petugas kesehatan yang sakit dengan gejala sama setelah merawat pasien ISPA berat (SARI/
Severe Acute Respiratory Infection), terutama pasien yang memerlukan perawatan intensif, tanpa
memperhatikan tempat tinggal atau riwayat bepergian, kecuali ditemukan etiologi/penyebab penyakit lain.

3) Adanya klaster pneumonia (gejala penyakit yang sama) dalam periode 14 hari, tanpa memperhatikan
tempat tinggal atau riwayat bepergian, kecuali ditemukan etiologi/penyebab penyakit lain.4) Adanya
perburukan perjalanan klinis yang mendadak meskipun dengan pengobatan yang tepat, tanpa
memperhatikan tempat tinggal atau riwayat bepergian, kecuali ditemukan etiologi/ penyebab penyakit lain.
b. Seseorang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut
(ISPA) ringan sampai berat yang memiliki riwayat kontak
erat dengan kasus konfirmasi atau kasus probable infeksi
MERS-CoV dalam waktu 14 hari sebelum sakit
2. Kasus Probabel **)
a. Seseorang dengan pneumonia atau ARDS dengan bukti klinis, radiologis
atau histopatologis
• DAN
Tidak tersedia pemeriksaan untuk MERS-CoV atau hasil laboratoriumnya
negative pada satu kali pemeriksaan spesimen yang tidak adekuat.
• DAN
Adanya hubungan epidemiologis langsung dengan kasus konfirmasi MERS-
CoV.
b. Seseorang dengan pneumonia atau ARDS dengan bukti klinis, radiologis atau
histopatologis
• DAN
Hasil pemeriksaan laboratorium inkonklusif (pemeriksaan skrining hasilnya positif tanpa
konfirmasi biomolekular).
• DAN
Adanya hubungan epidemiologis langsung dengan kasus konfirmasi MERS-CoV.
3. Kasus Konfirmasi **)
Seseorang yang terinfeksi MERS-CoV dengan hasil pemeriksaan laboratorium positive.
Diagnosis
• Anamnesis : gejala klinis
• Pemeriksaan laboratorium
Spesimen yang baik untuk pemeriksaan virus MERS-CoV
adalah spesimen yang berasal dari saluran nafas bawah
seperti dahak, aspirat trakea dan bilasan bronkoalveolar.
Pengobatan
• Sampai saat ini belum ada pengobatan yang bersifat
spesifik, pengobatan hanya bersifat suportif
tergantung kondisi keadaan pasien. WHO tidak
merekomendasikan pemberian steroid dosis tinggi.
Belum ada vaksin tersedia untuk MERS-CoV.
SARS
Definisi
• SARS atau Severe Acute Respiratory Syndrom
merupakan infeksi saluran pernafasan akut yang
disebakan oleh virus jenis coronavirus (SARS CoV)
Epidemiologi
• Pada tahun 2002-2003, terjadi kejadian luar biasa di
Provinsi Guangdong, Tiongkok yaitu kejadian SARS
• Total kasus SARS sekitar 8098 tersebar di 32 negara,
total kematian 774 kasus
Etiologi
• Agen virus Coronavirus pada kasus SARS disebut SARS-CoV, grup 2b betacoronavirus.
• Coronavirus memiliki kapsul, partikel berbentuk bulat atau elips, sering pleimorfik
dengan diameter sekitar 50-200m
• Semua virus ordo Nidovirales memiliki kapsul, tidak bersegmen, dan virus positif RNA
serta memiliki genom RNA sangat panjang
• Struktur coronavirus membentuk struktur seperti kubus dengan protein S berlokasi di
permukaan virus
• Protein S atau spike protein merupakan salah satu protein antigen utama virus dan
merupakan struktur utama untuk penulisan gen
• Protein S ini berperan dalam penempelan dan masuknya virus kedalam sel host
(interaksi protein S dengan reseptornya di sel inang)
Patogenesis
Manifestasi klinis
• Umumnya gejala SARS muncul dalam waktu 2-7 hari setelah terkena dengan (virus)
penyakit, tetapi masa inkubasinya berkisar 10 hari
• Gejala SARS menyerupai gejala penyakit influenza
• Pasien penderita SARS biasanya mengalami demam yang tinggi (di atas 38∞C atau
lebih), dan kadang kala disertai bercak merah, rigors, kepala pusing, limbung, nyeri
otot atau bahkan diare (beberapa penderita / pasien mengalami kesulitan pernafasan)
• Setelah beberapa hari, gejala awal tersebut diikuti dengan infeksi saluran pernafasan
yang ringan, termasuk batuk tanpa dahak (sputum) dan kesulitan bernafas
• Pada sekitar 10% pasien, penyakit SARS dapat menyebabkan kepada terganggunya
pernafasan yang memerlukan perawatan medis intensif
• Gejala SARS tidak sama kondisinya pada pasien lanjut usia.
Diagnosis
• Anamnesis : riwayat kontak dengan seseorang yang
telah didiagnosis penderita SARS, riwayat perjalanan
ke tempat yang dilaporkan ada penderita SARS
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan penunjang
pemeriksaan sputum,pemeriksaan serologi
Tatalaksana
Manajemen kasus suspect :
• Penderita dengan gejala-gejala SARS haruslah segera melewati triage untuk dikirim ke
ruang pemeriksaan atau bangsal yang sudah disiapkan
• Berikan masker kepada pasien
• Lakukanlah pemeriksaan radiologi (foto thorax) dan hitung darah tepi
• Kalau foto thorax masih normal, dianjurkan untuk melaksanakan kebersihan
perorangan, menghindari daerah yang padat penduduknya, termasuk dalam angkutan
umum, dan tetaplah dirumah sampai sembuh
• Kalau hasil foto thorax memperlihatkan adanya infiltrasi pada satu atau kedua belah
paru, dengan atau tanpa disertai infiltrasi => Lihat Managemen Kemungkinan Kasus
(Probable Case).
Manajemen kemungkinan kasus (probable case)
• Kasus ditempatkan di rumah sakit diruang isolasi atau digabungkan
dengan kasus yang sama
• Pengambilan sample spesimen pemeriksaan laboratorium untuk
membedakan dengan kasus pneumonia atypik adalah usap hidung
dan tenggorok
• Dianjurkan agar pengambilan spesimen dilakukan setiap dua hari,
beberapa laboratorium bisa memproses spesimen
• Memonitor Hitung Darah Tepi setiap dua hari
• Sampai saat ini, efektifitas dari penggunaan antibiotik
berspektrum luas belum bisa dibuktikan dalam
mengatasi perluasan SARS
• Ribavirin IV dan steroit dapat menstabilkan kondisi
seorang pasien dalam keadaan kritis
Avian Influenza
DEFINISI
Avian Influenza merupakan penyakit viral akut pada unggas
yang disebabkan oleh virus influenza tipe A subtipe H5 dan
H7. Penyakit ini bersifat zoonosis.
Dikenal juga dengan istilah flu burung (bird flu), atau sampar
unggas (fowl plague) yang ditemukan pertama kali di Italia
sekitar 100 tahun yang lalu.
EPIDEMIOLOGI
• Di Indonesia pertama kali ditemukan pada unggas di
Pekalongan, Jawa Tengah yaitu pada Agustus 2003.
• Pada tahun 2007, tercatat 100 kasus dengan 80 kematian,
dan sebagian besar kasus berasal dari Jawa dan
Sumatera.
• Provinsi terbanyak yang terjangkit adalah DKI Jakarta,
Jawa Barat, dan Banten.
ETIOLOGI
Penyebab : Virus AI dari famili Orthomyxoviridae. Virus strain A ini
dibedakan menurut tipe hemaglutinin (H) dan neuraminidase (N)-
nya sehingga virus ini dapat diklasifikasikan menurut subtipenya,
seperti H1N1 dan H2N2. Subtipe H5 dan H7 diperkirakan penyebab
wabah dengan tingkat kematian yang tinggi.
Virus AI juga diidentifikasikan berdasarkan strainnya, yaitu terdapat
strain A,B, dan C. WHO melaporkan bahwa AI strain A yg
menyebabkan terjadinya wabah flu burung saat ini.
PENULARAN
Menurut WHO, kontak hewan tersebut dengan ternak
menyebabkan epidemi flu burung dikalangan unggas.
Penularan penyakit terjadi melalui udara dan sekret (kotoran,
urin) unggas yang terinfeksi.
GEJALA
• Sama dengan flu biasa, cenderung lebih sering dan cepat
menjadi memburuk
• Demam sekitar 38 derajat celcius, lemas, sakit tenggorok,
batuk, pilek, sesak napas, perdarahan hidung dan gusi,
sakit kepala, dll
• Gejala dapat bervariasi.
DIAGNOSIS
INFORMASI
• Faktor resiko
• Keluhan pasien
PEMERIKSAAN DOKTER
PEMERIKSAAN LAB
• Menentukan keadaan penyakit
• Menemukan bakteri/virus penyebab

Diagnosis dapat ditegakkan dengan pengujian agar cell precipitation (AGP). Penentuan
subtipe virus dilakukan dengan pengujian haemaglutination inhibition (HI)
PENGOBATAN
• Suportif : vitamin C dan B Kompleks
• Simtomatik : analgesik, antitusif, mukolitik
• Profilaksis : antibiotik
PROGRAM PEMERINTAH
MENCEGAH EMERGING
DISEASE
WHO GOALS 2020
Tujuan Program Pengendalian
HIV AIDS

3 ZERO 2030
Zero Zero Zero
Kematian
Infeksi diskriminas
terkait
Baru HIV i
AIDS

90% 90% 90%


ODHA yang
ODHA On
mengetahui ODHA on ART yang VL
Status HIV ART suppresion
Kasus ODHA
ODHA yang ODHA
ODHA on
on ART
ART yang
yang
Kasus HIV
HIV yang
yang yang
ditemukan diterapi
diterapi ARV
ARV virusnya
virusnya tidak
tidak
ditemukan
terdeteksi
terdeteksi
Target 90-90-90
Temukan : 90% ODHA mengetahui
statusnya HIV-nya

Obati : 90% ODHA yang tahu status


mendapatkan terapi ARV
Pertahankan : 90% ODHA yang mendapat
terapi ARV tidak terdeteksi virusnya
Pencegahan HIV dengan pendekatan keluarga
• Penguatan spiritual dan agama dalam keluarga
• Penanaman nilai moral dan social
• Meningkatkan perhatian dan kasih saying sebagai wujud fungsi biologis
dan perlindungan
• Pendidikan seks dalam keluarga
• Keterbukaan informasi dan komunikasi yang lancer dalam keluarga
• Memiliki kesadaran dan keberanian untuk melapor pada pihak
berwenang apabila keluarga tidak mampu melakukan pencegahan
terhadap perilaku menyimpang yang di lakukan oleh putra putri mereka
Deklarasi Internasional dan Nasional
dalam upaya pengendalian Emerging
Disease dan Re-Emerging Disease
Adapun perjanjian internasional yang telah diadopsi menjadi hukum nasional adalah :
• Undang – Undang No.5 Tahun 1994
tentang pengesahan United Nations Convention On Biological Diversity
(Konverensi Perserikatan Bangsa- bangsa mengenai keanekaragaman hayati)

• Undang- undang No. 7 Tahun 1994


tentang pengesahan agreement Establishing The World Trade Organization
( Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia)
• Undang – Undang no.21 tahun 2004
tentang pengesahan Cartagena Prortocol on
Biosafety to the Convention On biological Diversity
(Protokol Cartagena tentang keamanan hayati atas
konvensi tentang keanekaragaman hayati)
Peranan keluarga dan masyarakat
dalam pencegahan new emerging
dan re-emerging disease
Peran bagi remaja
• Oleh karena itu,dalam mempersiapkan generasi muda
bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat dan
bangsayang lebih baik.Maka generasi mudanya perlu
mendapat pendidikan dari semua pihak agar mampu
mempunyai filter diri yang kuat untuk menyaring
berbagai macam informasi yang masuk agar tidak salah
arah yang nantinya dapat mempengaruhi karakter suatu
bangsa
• Faktor lingkungan dalam konteks pendidikan karakter
memiliki peran yang sangat penting karena
perubahan perilaku generasi muda sebagai hasil dari
proses pendidikan karakter sangat ditentunkan oleh
faktor lingkungan dimulai dari keluarga, sekolah
maupun masyaraka
Secara sederhana, pendidikan
karakter dapat didefinisikan sebagai
segala usaha yang dapat dilakukan
untuk mempengaruhi karakter
Karakter siswa atau generasi muda. Lickona
menyatakan bahwa pengertian
pendidikan karakter adalah suatu
usaha yang disengaja untuk
membantu seseorang sehingga ia
dapat memahami, memperhatikan,
dan melakukan nilai-nilai etika yang
inti
PERAN KELUARGA, SEKOLAH DAN MASYARAKAT

• Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak


adalah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak
dan pandangan hidup keagamaan. Sifat dan tabiat
anak sebagian besar diambil dari kedua orang tuanya
dan dari anggota kelurga yang lain
Ada dasarnya cukup banyak cara yang dapat ditempuh untuk menjalin kerja
sama antara keluarga dengan sekolah. Berikut ini beberapa contohnya

1.  Adanya Kunjungan ke Rumah Anak Didik


2. Diundangnya Orang Tua ke Sekolah
3. Case Conference
Case Conference merupakan rapat atau konferensi tentang kasus. Biasanya
digunakan dalam bimbingan konseling.
4. Badan Pembantu Sekolah
5. Mengadakan Surat Menyurat anatara Sekolah dan Keluarga
Kesimpulan

• Besarnya pengaruh peranan keluarga dan masyarakat


dalam pendidikan  untuk memajukan pendidikan terlebih
lagi apabila terjalinnya komunikasi yang baik antara
keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk membentuk
anak didik yang berpendidikan baik dari sikap, perilaku,
dan agamanya. Ketiga hubungan ini menjadikannya
sebagai sumber pelajaran yang baik bagi perkembangan
pendidikan yang terus berkembang.

Anda mungkin juga menyukai