Kelompok 24 D
FPPT.com
Anggota Kelompok
2. Virus MERS = Middle East Respiratory Syndrom yang disebabkan oleh MERS Corona virus yang
berawal dari daerah arab / negara timur tengah yang menyerang sistem pernapasan yg ditularkan dari
3. Virus SARS = Severe Acute Respiratory Syndrom, yang disebabkan oleh family paramixovirus yang
menyerang sistem pernapasan, termasuk emerging disease yang awalnya ditemukan di cina
4. Situasi darurat global = Kejadia luar biasa yang mengancam kesehatan masyarakat yang mewabah
secara global
STEP 1 TERMINOLOGI
5. Avian Influenza = Penyakit viral akut yg pada unggas yang disebabkan oleh virus influenza type A
6. HIV / AIDS = virus yang merusak sistem kekebalan tubuh, dengan menginfeksi dan menghancurkan sel
CD4 / kumpulan gejala akibat kekurangan atau kelemahan sistem kekebalan tubuh yang dibentuk setelah
kita lahir
7. Tes Skrining HIV = Prosedur pemeriksaan yang dilakukan u/ mendeteksi HIV pada seseorang, dengan
10. Bagaimana penanggulangan HIV AIDS secara nasional dan Internasional? Bagaimana progroa getting to
zero ?
• Inter = merujuk pada Getting to zero target 2030 sudah zero, sdgkan th 2020 hendaknya sudah
mencapai eliminasi penularan ibu dan anak
STEP 2 dan 3 Identifikasi dan Analisis Masalah
11. Obat Apa yg diberikan pada pasien HIV ? Mengapa kontrolnya dan minum obatnya seumur hidup ?
• HAART dengan kombinasi mengurangi jumlah virus dalam darah
• Karena obat virus bekerja dengan menghambat enzim protease pada virus yg akan replkasi, sedangkan
virus yg menetap pada monosit tidak kenak
• Terapi kombinasi u/ menghindari mutasi pada virus
• Jika diserta komorbid berikan jg terapinya
• HIV menyerang imun mudah kenak komorbid makanya butuh terapi seumur hidup
• Ada obat2 lain
FPPT.com
DEFENISI DAN KLASIFIKASI
• HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah retrovirus golongan RNA yang
spesifik menyerang sistem imun/kekebalan tubuh manusia.
• Infeksi HIV dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu: i) rapid progressor, berlangsung 2-5
tahun; ii) average progressor, berlangsung 7-15 tahun; dan iii) slow progressor,
lebih dari 15 tahun
EPIDEMIOLOGI
1) Seseorang yang memiliki riwayat perjalanan ke Timur Tengah (negara terjangkit) dalam waktu 14 hari
sebelum sakit kecuali ditemukan etiologi/ penyebab penyakit lain.
2) Adanya petugas kesehatan yang sakit dengan gejala sama setelah merawat pasien ISPA berat (SARI/
Severe Acute Respiratory Infection), terutama pasien yang memerlukan perawatan intensif, tanpa
memperhatikan tempat tinggal atau riwayat bepergian, kecuali ditemukan etiologi/penyebab penyakit lain.
3) Adanya klaster pneumonia (gejala penyakit yang sama) dalam periode 14 hari, tanpa memperhatikan
tempat tinggal atau riwayat bepergian, kecuali ditemukan etiologi/penyebab penyakit lain.4) Adanya
perburukan perjalanan klinis yang mendadak meskipun dengan pengobatan yang tepat, tanpa
memperhatikan tempat tinggal atau riwayat bepergian, kecuali ditemukan etiologi/ penyebab penyakit lain.
b. Seseorang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut
(ISPA) ringan sampai berat yang memiliki riwayat kontak
erat dengan kasus konfirmasi atau kasus probable infeksi
MERS-CoV dalam waktu 14 hari sebelum sakit
2. Kasus Probabel **)
a. Seseorang dengan pneumonia atau ARDS dengan bukti klinis, radiologis
atau histopatologis
• DAN
Tidak tersedia pemeriksaan untuk MERS-CoV atau hasil laboratoriumnya
negative pada satu kali pemeriksaan spesimen yang tidak adekuat.
• DAN
Adanya hubungan epidemiologis langsung dengan kasus konfirmasi MERS-
CoV.
b. Seseorang dengan pneumonia atau ARDS dengan bukti klinis, radiologis atau
histopatologis
• DAN
Hasil pemeriksaan laboratorium inkonklusif (pemeriksaan skrining hasilnya positif tanpa
konfirmasi biomolekular).
• DAN
Adanya hubungan epidemiologis langsung dengan kasus konfirmasi MERS-CoV.
3. Kasus Konfirmasi **)
Seseorang yang terinfeksi MERS-CoV dengan hasil pemeriksaan laboratorium positive.
Diagnosis
• Anamnesis : gejala klinis
• Pemeriksaan laboratorium
Spesimen yang baik untuk pemeriksaan virus MERS-CoV
adalah spesimen yang berasal dari saluran nafas bawah
seperti dahak, aspirat trakea dan bilasan bronkoalveolar.
Pengobatan
• Sampai saat ini belum ada pengobatan yang bersifat
spesifik, pengobatan hanya bersifat suportif
tergantung kondisi keadaan pasien. WHO tidak
merekomendasikan pemberian steroid dosis tinggi.
Belum ada vaksin tersedia untuk MERS-CoV.
SARS
Definisi
• SARS atau Severe Acute Respiratory Syndrom
merupakan infeksi saluran pernafasan akut yang
disebakan oleh virus jenis coronavirus (SARS CoV)
Epidemiologi
• Pada tahun 2002-2003, terjadi kejadian luar biasa di
Provinsi Guangdong, Tiongkok yaitu kejadian SARS
• Total kasus SARS sekitar 8098 tersebar di 32 negara,
total kematian 774 kasus
Etiologi
• Agen virus Coronavirus pada kasus SARS disebut SARS-CoV, grup 2b betacoronavirus.
• Coronavirus memiliki kapsul, partikel berbentuk bulat atau elips, sering pleimorfik
dengan diameter sekitar 50-200m
• Semua virus ordo Nidovirales memiliki kapsul, tidak bersegmen, dan virus positif RNA
serta memiliki genom RNA sangat panjang
• Struktur coronavirus membentuk struktur seperti kubus dengan protein S berlokasi di
permukaan virus
• Protein S atau spike protein merupakan salah satu protein antigen utama virus dan
merupakan struktur utama untuk penulisan gen
• Protein S ini berperan dalam penempelan dan masuknya virus kedalam sel host
(interaksi protein S dengan reseptornya di sel inang)
Patogenesis
Manifestasi klinis
• Umumnya gejala SARS muncul dalam waktu 2-7 hari setelah terkena dengan (virus)
penyakit, tetapi masa inkubasinya berkisar 10 hari
• Gejala SARS menyerupai gejala penyakit influenza
• Pasien penderita SARS biasanya mengalami demam yang tinggi (di atas 38∞C atau
lebih), dan kadang kala disertai bercak merah, rigors, kepala pusing, limbung, nyeri
otot atau bahkan diare (beberapa penderita / pasien mengalami kesulitan pernafasan)
• Setelah beberapa hari, gejala awal tersebut diikuti dengan infeksi saluran pernafasan
yang ringan, termasuk batuk tanpa dahak (sputum) dan kesulitan bernafas
• Pada sekitar 10% pasien, penyakit SARS dapat menyebabkan kepada terganggunya
pernafasan yang memerlukan perawatan medis intensif
• Gejala SARS tidak sama kondisinya pada pasien lanjut usia.
Diagnosis
• Anamnesis : riwayat kontak dengan seseorang yang
telah didiagnosis penderita SARS, riwayat perjalanan
ke tempat yang dilaporkan ada penderita SARS
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan penunjang
pemeriksaan sputum,pemeriksaan serologi
Tatalaksana
Manajemen kasus suspect :
• Penderita dengan gejala-gejala SARS haruslah segera melewati triage untuk dikirim ke
ruang pemeriksaan atau bangsal yang sudah disiapkan
• Berikan masker kepada pasien
• Lakukanlah pemeriksaan radiologi (foto thorax) dan hitung darah tepi
• Kalau foto thorax masih normal, dianjurkan untuk melaksanakan kebersihan
perorangan, menghindari daerah yang padat penduduknya, termasuk dalam angkutan
umum, dan tetaplah dirumah sampai sembuh
• Kalau hasil foto thorax memperlihatkan adanya infiltrasi pada satu atau kedua belah
paru, dengan atau tanpa disertai infiltrasi => Lihat Managemen Kemungkinan Kasus
(Probable Case).
Manajemen kemungkinan kasus (probable case)
• Kasus ditempatkan di rumah sakit diruang isolasi atau digabungkan
dengan kasus yang sama
• Pengambilan sample spesimen pemeriksaan laboratorium untuk
membedakan dengan kasus pneumonia atypik adalah usap hidung
dan tenggorok
• Dianjurkan agar pengambilan spesimen dilakukan setiap dua hari,
beberapa laboratorium bisa memproses spesimen
• Memonitor Hitung Darah Tepi setiap dua hari
• Sampai saat ini, efektifitas dari penggunaan antibiotik
berspektrum luas belum bisa dibuktikan dalam
mengatasi perluasan SARS
• Ribavirin IV dan steroit dapat menstabilkan kondisi
seorang pasien dalam keadaan kritis
Avian Influenza
DEFINISI
Avian Influenza merupakan penyakit viral akut pada unggas
yang disebabkan oleh virus influenza tipe A subtipe H5 dan
H7. Penyakit ini bersifat zoonosis.
Dikenal juga dengan istilah flu burung (bird flu), atau sampar
unggas (fowl plague) yang ditemukan pertama kali di Italia
sekitar 100 tahun yang lalu.
EPIDEMIOLOGI
• Di Indonesia pertama kali ditemukan pada unggas di
Pekalongan, Jawa Tengah yaitu pada Agustus 2003.
• Pada tahun 2007, tercatat 100 kasus dengan 80 kematian,
dan sebagian besar kasus berasal dari Jawa dan
Sumatera.
• Provinsi terbanyak yang terjangkit adalah DKI Jakarta,
Jawa Barat, dan Banten.
ETIOLOGI
Penyebab : Virus AI dari famili Orthomyxoviridae. Virus strain A ini
dibedakan menurut tipe hemaglutinin (H) dan neuraminidase (N)-
nya sehingga virus ini dapat diklasifikasikan menurut subtipenya,
seperti H1N1 dan H2N2. Subtipe H5 dan H7 diperkirakan penyebab
wabah dengan tingkat kematian yang tinggi.
Virus AI juga diidentifikasikan berdasarkan strainnya, yaitu terdapat
strain A,B, dan C. WHO melaporkan bahwa AI strain A yg
menyebabkan terjadinya wabah flu burung saat ini.
PENULARAN
Menurut WHO, kontak hewan tersebut dengan ternak
menyebabkan epidemi flu burung dikalangan unggas.
Penularan penyakit terjadi melalui udara dan sekret (kotoran,
urin) unggas yang terinfeksi.
GEJALA
• Sama dengan flu biasa, cenderung lebih sering dan cepat
menjadi memburuk
• Demam sekitar 38 derajat celcius, lemas, sakit tenggorok,
batuk, pilek, sesak napas, perdarahan hidung dan gusi,
sakit kepala, dll
• Gejala dapat bervariasi.
DIAGNOSIS
INFORMASI
• Faktor resiko
• Keluhan pasien
PEMERIKSAAN DOKTER
PEMERIKSAAN LAB
• Menentukan keadaan penyakit
• Menemukan bakteri/virus penyebab
Diagnosis dapat ditegakkan dengan pengujian agar cell precipitation (AGP). Penentuan
subtipe virus dilakukan dengan pengujian haemaglutination inhibition (HI)
PENGOBATAN
• Suportif : vitamin C dan B Kompleks
• Simtomatik : analgesik, antitusif, mukolitik
• Profilaksis : antibiotik
PROGRAM PEMERINTAH
MENCEGAH EMERGING
DISEASE
WHO GOALS 2020
Tujuan Program Pengendalian
HIV AIDS
3 ZERO 2030
Zero Zero Zero
Kematian
Infeksi diskriminas
terkait
Baru HIV i
AIDS