Anda di halaman 1dari 38

METODE ANALISIS

TOKSIKOLOGI KONVENSIONAL

Kelompok 6

Fania Irmadhani P3.73.34.2.18.012


Mita Puspita Sari P3.73.34.2.18.020
1. Metode Marquis
2. Metode Mecke

3. Metode Frohde
TES WARNA 4. Metode Simon
(COLOUR 5. Metode Garam Fast Blue B (1)
TEST)
6. Metode Garam Fast Blue B (2)
7. Tes Duquenois
8. Metode Brattor Marshall
9. Metode Liebermann
METODE ANALISIS 10. Metode Alpha naftol
TOKSIKOLOGI 11. Metode O-Cressol
KONVENSIONAL
12. Metode Feri Chlorida
13. Metode Trinder
14. Kalium Bikromat

15. Mikrodifusi
16. Metanol
KROMATOGRAFI
LAPIS TIPIS
TES WARNA (COLOUR TEST)
Sangat cepat dan
murah, hanya
menambahkan
reagen kemudian
amati warna yang
Banyak jenis tes terbentuk Terutama berguna
yang tersedia, untuk urine atau
cairan lambung
namun sebagian atau “residu
besar memiliki kejadian”,
selektivitas yang misalnya tablet
buruk atau serbuk
Kelebihan
dan
Kekurangan Biasanya
Bersifat subjektif, Tes Warna dilakukan dengan
orang berbeda tabung reaksi
dalam cara mereka bening, tetapi plat
memandang atau tetes putih lebih
mendeskripsikan baik (latar
warna, warna juga belakang seragam,
bervariasi Harus selalu sedikit
intensitasnya menganalisa menggunakan
reagen).
blanko reagen
dan kontrol
positif dengan
sampel
Metode pemeriksaan pendahuluan dengan reaksi warna
Golongan Narkotika a. Metoda Marquis
b. Metode Bratton Marshall
c. Metode Mecke
d. Metode Frohde
e. Metode Simon
f. Metode Fast Blue B
g. Tes Duquenois
Golongan Psikotropika dan obat lain a. Metoda Liebermann
b. Metode Alphanaftol
c. Metode O-Cressol
Golongan Salisilat a. Metode Feri Chlorida
b. Metode Trinder
Alkohol Untuk pemeriksaan alkohol
a. Kalium bikromat
b. Mikrodifusi
c. Metanol
Sumber :BNN,2006
1. Metode Marquis

Prinsip
Prinsip
Pembentukan
Pembentukansenyawa
senyawa
berwarna
berwarnaantara
antarazat
zat
yang
yangdiperiksa
diperiksadengan
dengan
formaldehid
formaldehiddalam
dalam
suasana asam sulfat
suasana asam sulfat
pekat
pekat
Metode Marquis
Alat Cara Kerja untuk sampel urin
Alat Cara Kerja untuk sampel urin
1) Plate tetes
1) Plate tetes 1) Masukkan 2 ml urin ke dalam tabung
1) Masukkan
2) Pipet sentrifus 2 ml urin ke dalam tabung
2) Pipet sentrifus
2) Tambahkan NaOH 4N sampai pH 9-10
3) Vortex mixer 2) Tambahkan NaOH 4N sampai pH 9-10
3) Vortex mixer 3) Ekstraksi dengan 5 ml eter, masukkan dalam
4) Sentrifus 3) Ekstraksi dengan
vortex mixer dan5diml eter, masukkan dalam
sentrifus
4) Sentrifus vortex mixer dan di sentrifus
4) Ekstrak eter dipisahkan dan diuapkan sampai
4) Ekstrak
kering eter dipisahkan dan diuapkan sampai
Reagen kering
5) Residu dilarutkan dalam 1 ml etanol 95%
Reagen 5) Residu dilarutkan dalam 1lagi
ml etanol 95%
1) Pereaksi Marquis (Formaldehid (secukupnya), keringkan
1) Pereaksi Marquis (Formaldehid (secukupnya), keringkan lagi
6) Tambahkan 1 tetes larutan pereaksi
34-38% dan asam sulfat pekat 1:9 6) Tambahkan 1 tetes larutan pereaksi
34-38% dan asam sulfat pekat 1:9
v/v)
v/v) Untuk pemeriksaan sampel obat atau
Untuk pemeriksaan sampel obat atau
2) Eter makanan yang dicurigai
2) Eter makanan yang dicurigai
Letakkan 1-2 mg sampel bubuk/1-2 tetes bila
3) Natrium hidroksida (NaOH) 4N Letakkan
3) Natrium hidroksida (NaOH) 4N 1-2cairan
berbentuk mg sampel bubuk/1-2
ke dalam lekukantetes
platbila
tetes,
4) Etanol 95% berbentuk cairan ke dalam lekukan plat tetes,
tambahkan pereaksi, tak lebih dari 3 tetes.
4) Etanol 95% tambahkan pereaksi, tak lebih dari 3 tetes.
2. Metode Mecke

Prinsip
Prinsip
Pembentukan
Pembentukansenyawa
senyawa
berwarna
berwarnaantara
antarazat
zat
yang
yangdiperiksa
diperiksadengan
dengan
asam
asamselenius
seleniusdalam
dalam
suasana asam sulfat
suasana asam sulfat
pekat
pekat
Metode Mecke
Alat
Alat

1)Plate tetes
1)Plate tetes
Carakerja
Cara kerja
2)Pipet
2)Pipet
3)Vortex mixer (untuk urin)
3)Vortex mixer (untuk urin)
LihatMetode
Lihat Metode
4)Sentrifus(untuk urin)
4)Sentrifus(untuk urin) Marquis
Marquis
Reagen
Reagen
1) Pereaksi Mecke: 0,25 gram asam
1) Pereaksi Mecke: 0,25 gram asam
selenium larutkan dalam 25 mL asam
selenium larutkan dalam 25 mL asam
sulfat pekat panas
PembacaanHasil
Pembacaan Hasil
sulfat pekat panas
2) Eter (untuk urin)
2) Eter (untuk urin)
3) Natrium hidroksida (NaOH) 4 N LihatMetode
Lihat Metode
3) Natrium hidroksida (NaOH) 4 N
(untuk urin)
(untuk urin)
4) Etanol 95 % (untuk urin)
Marquis
Marquis
4) Etanol 95 % (untuk urin)
3. Metode Frohde

Prinsip
Prinsip
Pembentukan
Pembentukansenyawa
senyawa
berwarna
berwarnaantara
antarazat
zat
yang
yangdiperiksa
diperiksadengan
dengan
asam
asammolibdat/natrium
molibdat/natrium
molibdat
molibdatdalam
dalamsuasana
suasana
asam
asamsulfat
sulfatpekat
pekat
Metode Frohde
Alat
Alat
1)Plate tetes
1)Plate tetes
2)Pipet
2)Pipet
Carakerja
Cara kerja
3)Vortex mixer (untuk urin)
3)Vortex mixer (untuk urin)
4)Sentrifus(untuk urin)
4)Sentrifus(untuk urin)
LihatMetode
Lihat Metode
Reagen
Reagen
Marquis
Marquis
1) Pereaksi Frohde :
1) Pereaksi Frohde :
1,0 gram asam molibdat/natrium molibdat
1,0 gram asam molibdat/natrium molibdat
larutkan dalam 100 mL asam sulfat pekat
larutkan dalam 100 mL asam sulfat pekat
panas, larutan akhir harus tak berwarna
panas, larutan akhir harus tak berwarna
PembacaanHasil
Pembacaan Hasil
2) Eter (untuk urin)
2) Eter (untuk urin)
3) Natrium hidroksida (NaOH) 4 N (untuk
3) Natrium hidroksida (NaOH) 4 N (untuk
LihatMetode
Lihat Metode
urin)
urin)
4) Etanol 95 % (untuk urin).
4) Etanol 95 % (untuk urin).
Marquis
Marquis
Hasil Tes Warna Metode Marquis, Mecke, dan Frohde
Zat kimia Marquis Mecke Frohde
Heroin ungu (purple violet) hijau tua Ungu/abu-abu/ungu
Morphine ungu (purple violet) hijau tua Ungu/abu-abu/ungu
Codeine ungu (purple violet) hijau/biru Biru/hijau
6 acetylmorphine ungu (purple violet) hijau tua Kuning/hijau
Acetylcodeine ungu (purple violet) hijau tua Ungu, warna memucat
Papaverine tidak berwarna biru tua Hijau muda
Noscapine kuning terang hijau/biru Merah cherry
Diazepam jingga
Nitrazepam, kuning (setelah
Bromazepam, didiamkan
Amfetamin dan metamfetamin Oranye/coklat untuk membedakan amfetamin dan
metamfetamin gunakan pereaksi Simon.
Sumber: Moffats, 2011
Hasil Tes Warna Reagen Frohde
Warna Senyawa
Kuning Hidrokodon, petidin
Biru kekuningan Oksikodon HCL
Oranye Difenhidramin, flurazepam, promazin
Hijau Trifluoperazine, triflupromazine,
klorfentermin,
kodein, meskalin, oksikodon, feniltoloxamin

Hijau kekuningan LSD


Biru Pentazocin
Merah Amfetamin, klorpromazin HCl
Merah keabuan Propoksifen HCl
Merah keunguan Alimemazine, diasetilmorfin, promethazin,
propilhexadrin, asam salisilat, tetrasiklin,
thioridazine
Coklat Efedrin, meskalin
Coklat kemerahan Doxepin HCl
Hitam kecoklatan Opium
Hitam kehijauan MDMA HCl
Sumber: Moffats 2011
4. Metode Simon

Prinsip
Prinsip
Pembentukan
Pembentukansenyawa
senyawa
berwarna
berwarnaantara
antarazat
zat
yang
yangdiperiksa
diperiksadengan
dengan
reagen
reagenSimon
Simondalam
dalam
suasana
suasanabasa
basa
Metode Simon
Alat
Alat Cara kerja
1)Plate tetes Cara kerja
1)Plate tetes
2)Pipet
2)Pipet 1) Untuk pemeriksaan urin
3)Vortex mixer (untuk urin)
3)Vortex mixer (untuk urin)
1) Untuk pemeriksaan urin
4)Sentrifus(untuk urin) lakukan dulu seperti pada
4)Sentrifus(untuk urin) lakukan dulu seperti pada
metode marquis, langkah (1)
metode marquis, langkah (1)
Reagen sampai (5)
Reagen sampai (5)
1) Pereaksi I = 20 % larutan sodium karbonat 2) Letakkan sejumlah kecil
1) Pereaksi I = 20 % larutan sodium karbonat
dalam akuades, 2) Letakkan sejumlah kecil
dalam akuades, sampel pada lekukan plat tetes
Pereaksi II = 50 % larutan asetaldehida
Pereaksi II = 50 % larutan asetaldehida sampel pada lekukan plat tetes
etanolik, dan campurkan dengan
etanolik,
Pereaksi III = 1 % larutan sodium nitroprusida dan campurkan dengan
Pereaksi
dalam III = 1 % larutan sodium nitroprusida larutan I satu tetes, lalu
akuades
dalam akuades
larutan I satu tetes, lalu
2) Eter (untuk urin) tambahkan 2 tetes larutan II,
2) Eter (untuk urin) tambahkan 2 tetes larutan II,
3) Natrium hidroksida (NaOH) 4 N (untuk urin) kemudian tambahkan
3) Natrium hidroksida (NaOH) 4 N (untuk urin)
4) Etanol 95 % (untuk urin). kemudian tambahkan
4) Etanol 95 % (untuk urin). beberapa tetes larutan III
beberapa tetes larutan III
Metode Simon
Pembacaan Hasil
Hasil akhir memberikan warna biru untuk metamfetamin dan amin sekunder lain.
Amfetamin dan amin primer lain memberikan warna merah muda perlahan
sampai merah cherry. Tes ini dapat membedakan amfetamin dan metamfetamin.
Namun beberapa zat tambahan dapat memberikan negatif palsu.

Reaksi Warna untuk Derivat Amfetamin


Senyawa Marquis Simon
Amfetamin Oranye cerah/coklat Coklat/NR
PMA NR/hijau terang Merah muda terang*
DMA Hijau/hijau tua Merah muda suram*
DOB Hijau kekuningan/hijau Merah muda terang*
DOET Coklat kekuningan Kuning Merah muda terang*
STP Hitam Merah muda terang*
MDA Merah oranye Merah muda terang*
TMA Ungu Merah muda terang*
NR = no reaction/tidak bereaksi, * = warna reagen, dianggap negative
Sumber: Moffats, 2011
5. Metode Garam Fast Blue B (1)

Prinsip
Prinsip
Sampel
Sampeldiekstraksi
diekstraksi
dengan
denganpetroleum
petroleumeter,
eter,
kemudian
kemudiandireaksikan
direaksikan
dengan
denganGaram
GaramFast
Fast
Blue
BlueBBmembentuk
membentuk
senyawa
senyawaberwarna
berwarna
Metode Garam Fast Blue B (1)
Alat Cara kerja
Alat Cara kerja
1)
Kertas saring 1) Lipat 2 kertas saring menjadi
1)
Kertas saring 1) Lipat 2 kertasbuka
saring menjadi
2)
Spatel seperempat, sebagian untuk
2)
Spatel seperempat, buka
membentuk corong sebagian untuk
3)
Pipet tetes membentuk corong
3)
Pipet tetes 2) Letakkan sejumlah kecil bubuk tanaman
2) Letakkan
kanabis atausejumlah kecilsetetes
resin atau bubukkecil
tanaman
kanabis atau
cairresin
padaatau setetes kecilkertas
Reagen kanabis bagian tengah
Reagen kanabis
sebelahcair
ataspada bagian tengah kertas
1) Reagen padat : Garam Fast Blue B sebelah atas
1) Reagen padat : Garam Fast Blue B 3) Tambahkan 2 tetes larutan 1,
(di-o-anisidinetetrazolium klorida) 3) Tambahkan 2 tetes larutan 1,
(di-o-anisidinetetrazolium klorida) 4) Biarkan cairan sampai menembus kertas
Encerkan Garam Fast Blue B 4) Biarkan cairan sampai menembus kertas
sebelah bawah
Encerkan Garam Fast Blue B
dengan natrium sulfat anhydrous (1 : sebelah
5)
bawah
Pisahkan kedua kertas saring
dengan natrium sulfat anhydrous (1 : 5) Pisahkan kedua kertas saring
100) 6) Buang kertas bagian atas dan biarkan
100) 6) Buang kertas bagian atas dan biarkan
2) Larutan I : Petroleum eter kertas bagian bawah mengering
2) Larutan I : Petroleum eter kertas bagian bawah mengering
3) Larutan II : Larutan cair dari 7) Tambahkan sejumlah kecil reagen padat
3) Larutan II : Larutan cair dari 7) Tambahkan
pada kertas sejumlah
saring kecildan
bawah reagen padat 2
tambahkan
natrium bikarbonat 10 % (w/w) pada kertas saring bawah
natrium bikarbonat 10 % (w/w) tetes larutan pereaksi II dan tambahkan 2
tetes larutan pereaksi II
Metode Garam Fast Blue B (1)
Pembacaan Hasil
Warna noda merah keunguan pada bagian tengah kertas saring menunjukkan
adanya kanabis.

Catatan :
1) Reagen padat berwarna putih/putih kekuningan saat baru dibuat. Simpan reagen
dalam kantong plastik pada tempat kering dingin, dianjurkan di dalam freezer. Jika
reagen terdekomposisi, akan berubah warna menjadi keabuan dan harus dibuang.
2) Fast Blue B bersifat potensial karsinogenik, dianjurkan menggantinya dengan
dye Fast blue B.
3) Untuk meningkatkan spesifisitas tes, sangatlah penting untuk menggunakan
materi yang diperiksa sesedikit mungkin, tak lebih dari ujung korek api dan
menggunakan 2 kertas saring. Kertas saring sebelah atas yang dibuang sebelum
terjadinya warna, mencegah ekstraksi kembali dyes yang ada pada materi tanaman
sebelum mencapai kertas saring bawah dan menghasilkan reaksi positif palsu.
4) Larutan 2 menghasilkan kondisi basa yang akan meningkatkan intensitas reaksi
warna antara kanabinoid dan garam Fast Blue B.
6. Metode Garam Fast Blue B (2)

Prinsip
Prinsip
Sampel
Sampeldiekstraksi
diekstraksi
dengan
dengankloroform,
kloroform,
kemudian
kemudiandireaksikan
direaksikan
dengan
denganGaram
GaramFast
Fast
Blue
BlueBBmembentuk
membentuk
senyawa
senyawaberwarna
berwarna
Metode Garam Fast Blue B (2)
Alat Cara kerja
Alat Cara kerja
1)Tabung reaksi (1) Letakkan sejumlah kecil zat yang
1)Tabung reaksi (1) Letakkan sejumlah kecil zat yang
2)Spatel akan diperiksa dalam tabung reaksi
2)Spatel akan diperiksa dalam tabung reaksi
3)Pipet tetes (2) Tambahkan sedikit sekali reagen
3)Pipet tetes (2) Tambahkan sedikit sekali reagen
4)Pipet ukur padat dan 1 mL larutan I
4)Pipet ukur padat dan 1 mL larutan I
(3) Kocok tabung selama 1 menit
(3) Kocok tabung selama 1 menit
(4) Tambahkan 1 mL larutan II
(4) Tambahkan 1 mL larutan II
Reagen (5) Kocok tabung reaksi selama 2 menit
Reagen (5) Kocok tabung reaksi selama 2 menit
1) Reagen padat : Garam Fast Blue B (6) Tegakkan tabung rekasi selama 2
1) Reagen padat : Garam Fast Blue B (6) Tegakkan tabung rekasi selama 2
(di-o-anisidinetetrazolium klorida) menit
(di-o-anisidinetetrazolium klorida) menit
Encerkan Garam Fast Blue B dengan Pembacaan Hasil
Encerkan Garam Fast Blue B dengan Pembacaan Hasil
natrium sulfat anhidrous (2,5 :100) Warna, seperti pada metode I, pada
natrium sulfat anhidrous (2,5 :100) Warna, seperti pada metode I, pada
2) Larutan I : Kloroform lapisan cairan kloroform bagian bawah
2) Larutan I : Kloroform lapisan cairan kloroform bagian bawah
menunjukkan hasil positif. Warna dari
3) Larutan II : Larutan natrium menunjukkan hasil positif. Warna dari
3) Larutan II : Larutan natrium lapisan atas diabaikan.
hidroksida cair 0,1 N lapisan atas diabaikan.
hidroksida cair 0,1 N
7. Tes Duquenois

Prinsip
Prinsip
Cuplikan
Cuplikanbereaksi
bereaksi
dengan
dengan
asetaldehid/vanilin
asetaldehid/vanilin
dalam
dalamsuasana
suasanaasam
asam
sehingga
sehinggaterjadi
terjadi
perubahan
perubahanwarna
warnayang
yang
larut
larutdalam
dalamkloroform.
kloroform.
Tes Duquenois
Alat
Alat Cara kerja
1)Tabung reaksi Cara kerja
1)Tabung reaksi 1) Masukkan sedikit zat yang akan
2)Pipet tetes 1) Masukkan sedikit zat yang akan
2)Pipet tetes diperiksa ke dalam tabung reaksi
3)Vorteks Mixer diperiksa ke dalam tabung reaksi
3)Vorteks Mixer 2) kocok dengan 2 mL larutan I selama
2) kocok dengan 2 mL larutan I selama
1 menit,
Reagen 1 menit,
Reagen 3) tambahkan 2 mL larutan II, kocok
1) Larutan I: Lima tetes asetaldehida dan 3) tambahkan 2 mL larutan II, kocok
1) Larutan I: Lima tetes asetaldehida dan campuran
0,4 g vanilin dilarutkan dalam 20 mL campuran
0,4 g vanilin dilarutkan dalam 20 mL 4) Biarkan selama 10 menit, jika
etanol 95 % 4) Biarkan selama 10 menit, jika
etanol 95 % muncul warna, tambahkan 2 mL
2) Larutan II : Asam Hidroklorida pekat muncul warna, tambahkan 2 mL
2) Larutan II : Asam Hidroklorida pekat larutan III.
3) Larutan III : Kloroform larutan III.
3) Larutan III : Kloroform
Pembacaan Hasil
Catatan
Catatan
Pembacaan Hasil
Larutan I harus disimpan dalam tempat gelap dan Jika lapisan bagian bawah (kloroform)
Larutan
dingin,I harus
buangdisimpan dalam tempat gelap dan Jika lapisan bagian bawah (kloroform)
bila ada perubahan warna menjadi menjadi berwarna ungu violet,
dingin, buang
kuning tua bila ada perubahan warna menjadi menjadi berwarna ungu violet,
kuning tua menunjukkan adanya produk kanabis.
menunjukkan adanya produk kanabis.
8. Metode Bratton Marshall

Prinsip
Prinsip
Pembentukan
Pembentukansenyawa
senyawa
berwarna
berwarnaviolet
violetdengan
dengan
Natrium
NatriumNitrit
Nitritdan
dan
asam
asamsulfamat
sulfamatdalam
dalam
suasana
suasanaasam
asam
Metode Bratton Marshall

Alat Cara kerja


Alat Cara kerja
1)Tabung reaksi 1) Ke dalam tabung reaksi masukkan 4 ml
1)Tabung reaksi 1) Ke
urindalam tabung reaksi masukkan 4 ml
2)Pipet tetes urin
2)Pipet tetes 2) Tambahkan 1 tetes H2SO4 10% dan 1
2) Tambahkan 1 tetes
tetes Natrium NitritH2SO4
0,1% 10% dan 1
tetes Natrium Nitrit 0,1%
3) Biarkan selama 0,5 menit
3) Biarkan selama 0,5 menit
4) Tambahkan 1 tetes larutan asam
4) Tambahkan 1 tetes
dan larutan
biarkanasam
Reagen sulfamat 0,5% 0,5 menit
Reagen sulfamat 0,5% dan biarkan 0,5 menit
5) Teteskan larutan N-1 Naphtylendiamine
1) Asam Sulfat 10% 5) Teteskan larutan 0,1%
N-1 Naphtylendiamine
1) Asam Sulfat 10% dihydrochloride
dihydrochloride 0,1%
2) Natrium Nitrit 0,1% (harus
2) Natrium Nitrit 0,1% (harus
dibuat baru) Pembacaan Hasil
dibuat baru) Pembacaan Hasil
Apabila terbentuk warna violet secara
3) Asam Sulfamat 0,5% Apabila terbentuk warna
didugaviolet specimen
secara
3) Asam Sulfamat 0,5% perlahan-lahan,
perlahan-lahan, diduga sehingga
specimen
4) N-1 Naphtylendiamine mengandung nitrazepam, perlu
4) N-1 Naphtylendiamine mengandung nitrazepam, sehingga perlu
pemeriksaan lebih lanjut (konfirmasi test)
dihydrochloride 0,1% pemeriksaan lebih lanjut (konfirmasi test)
dihydrochloride 0,1%
9. Metode Liebermann

Prinsip
Prinsip
Parasetamol setelah diekstraksi
Parasetamol setelah diekstraksi
dengan eter pada pH 3-4 (HCl 2 N)
dengan eter pada pH 3-4 (HCl 2 N)
bereaksi dengan NaNO2 dalam
bereaksi dengan NaNO2 dalam
suasana H2SO4 pekat membentuk
suasana H2SO4 pekat membentuk
senyawa berwarna ungu. Sampel
senyawa berwarna ungu. Sampel
yang diperiksa setelah diekstraksi
yang diperiksa setelah diekstraksi
dengan eter pada pH 3-4 (HCl 2 N),
dengan eter pada pH 3-4 (HCl 2 N),
bereaksi dengan NaNO2 dalam
bereaksi dengan NaNO2 dalam
suasana H2SO4 pekat membentuk
suasana H2SO4 pekat membentuk
senyawa berwarna. Tes dilakukan
senyawa berwarna. Tes dilakukan
untuk memberi warna jelas pada
untuk memberi warna jelas pada
fenol.
fenol.
Metode Liebermann
Alat
Alat Cara kerja
1)
Tabung reaksi Cara kerja
1)
Tabung reaksi 1) Kedalam tabung reaksi
2)
Sentrifuse 1) Kedalam tabung reaksi
2)
Sentrifuse dimasukkan urin sebanyak 2
3)
Waterbath dimasukkan urin sebanyak 2
3)
Waterbath ml kemudian ditambahkan
4)
Pipet tetes ml kemudian ditambahkan
4)
Pipet tetes
5)
Pipet ukur HCl 2 N sampai pH 3-4
5)
Pipet ukur HCl 2 N sampai pH 3-4
2) Ekstraksi dengan 5 ml eter
2) Ekstraksi dengan 5 ml eter
selama 15 menit
Reagen selama 15 menit
Reagen 3) Keringkan ekstrak di
1) HCl 2N 3) Keringkan ekstrak di
1) HCl 2N waterbath
2) Eter waterbath
2) Eter 4) Residu yang didapat
3) Pereaksi Liebermann (1 gram 4) Residu yang didapat
3) Pereaksi Liebermann (1 gram ditambahkan 1 tetes pereaksi
NaNO2 dalam 10 ml H2SO4 pekat) ditambahkan 1 tetes pereaksi
NaNO2 dalam 10 ml H2SO4 pekat)
Liebermann
Liebermann
Metode Liebermann
Pembacaan Hasil

Contoh Hasil Uji Liebermann pada tabel berikut


(lengkapnya baca Clarke’s Analysis of Drugs and Poisons)
Warna Senyawa
Merah/oranye Phenylmethylbarbituric acid
Coklat Haloperidol
Hitam Diamorfin/heroin
Sumber: Moffats, 2011
10. Metode Alpha naftol

Prinsip
Prinsip
Parasetamol
Parasetamoldiasamkan
diasamkan
dengan
denganHCl
HCl10%,
10%,
bereaksi dengan NaNO2
bereaksi dengan NaNO2
dalam
dalamsuasana
suasanaalkalis
alkalis
dengan
denganpenambahan
penambahan
alpha napthol membentuk
alpha napthol membentuk
senyawa
senyawaberwarna
berwarnamerah
merah
Metode Alpha naftol

Alat Cara kerja


Alat Cara kerja
1)
Tabung reaksi 1) Ke dalam tabung reaksi dimasukkan
1)
Tabung reaksi 1) Ke dalam tabung reaksi dimasukkan
urin sebanyak 1 ml kemudian
2)
Pipet tetes urin sebanyak 1 ml kemudian
2)
Pipet tetes ditambahkan HCl 10% dingin
ditambahkan HCl 10% dingin
3)
Pipet ukur 2) Tambahkan 2-3 tetes larutan
3)
Pipet ukur 2) Tambahkan 2-3 tetes larutan
Natrium Nitrit 1%
Natrium Nitrit 1%
3) Tambahkan 2-3 tetes Alphanapthol
3) Tambahkan 2-3 tetes Alphanapthol
1% dalam NaOH 10% (dibuat baru)
1% dalam NaOH 10% (dibuat baru)
Reagen
Reagen
1) HCl 10% Pembacaan Hasil
1) HCl 10% Pembacaan Hasil
Apabila terbentuk warna violet secara
2) Natrium Nitrit 1% Apabila terbentuk warna violet secara
2) Natrium Nitrit 1% perlahan-lahan, diduga specimen
3) Pereaksi Alpha napthol perlahan-lahan, diduga specimen
3) Pereaksi Alpha napthol mengandung nitrazepam, sehingga
mengandung nitrazepam, sehingga
(Alphanapthol 1% dalam perlu pemeriksaan lebih lanjut
(Alphanapthol 1% dalam perlu pemeriksaan lebih lanjut
(konfirmasi test)
NaOH 10%) (konfirmasi test)
NaOH 10%)
11. Metode O-Cressol

Prinsip
Prinsip
Parasetamol
Parasetamoldan
dan
metabolitnya dihidrolisa
metabolitnya dihidrolisa
dalam
dalamsuasana
suasanaasam
asam
menjadi para-
menjadi para-
Aminophenol,
Aminophenol,dengan
dengan
asam
asamcresol
cresolmembentuk
membentuk
senyawa
senyawaberwarna
berwarnabiru
biru
terang
terang
Metode O-Cressol
Alat
Alat Cara kerja
1)Tabung reaksi
1)Tabung reaksi
Cara kerja
2)Pipet 1) Pipet 0,5 ml specimen (test urin,
2)Pipet 1) Pipet 0,5 ml specimen (test urin,
standar urin dan aquadest sebagai
standar urin dan aquadest sebagai
blanko) masing-masing tambahkan
Reagen
Reagen
blanko) masing-masing tambahkan
Pergunakan semua reagen proanalisa 0,5 ml HCL 36% kemudian
Pergunakan semua reagen proanalisa 0,5 ml HCL 36% kemudian
1) Pereaksi o-Cressol panaskan di atas waterbath selama
1) Pereaksi o-Cressol panaskan di atas waterbath selama
Jenuhkan pereaksi o-Cressol 10 menit pada suhu 100 0C
Jenuhkan pereaksi o-Cressol 10 menit pada suhu 1000C
Kocok 10 ml o-Cressol dengan 1 aquadest, 2) Ke dalam campuran di atas
Kocok 10 selama
biarkan ml o-Cressol
24 jamdengan
sebelum1 aquadest,
digunakan
2) Ke dalam campuran di atas
biarkan selama 24 jam sebelum digunakan tambahkan 10 ml air, 1 ml O-
2) Ammonium Hidroksida 2 mol/l (2M) tambahkan 10 ml air, 1 ml O-
2) Ammonium Hidroksida 2 mol/l (2M) Cressol 1% dalam air dan 4 ml
3) HCl 36% Cressol 1% dalam air dan 4 ml
3) HCl 36% Ammonium Hidroksida 2 mol/l
4) Standar urin Ammonium Hidroksida 2 mol/l
4) Standar urin (2M)
Pergunakan urin specimen pasien yang (2M)
Pergunakan urin specimen
telah mengkonsumsi 1 gram 3)3)
pasien yang
Parasetamol Perhatikan warna yang terbentuk
Perhatikan warna yang terbentuk
telah mengkonsumsi Parasetamol 1 gram
dalam waktu 24 jam
dalam waktu 24 jam
Metode O-Cressol
Pembacaan Hasil
Apabila terbentuk warna biru, diduga specimen mengandung
Parasetamol, sehingga perlu pemeriksaan lebih lanjut (konfirmasi
test)

Uji Kualitatif Parasetamol (Ortho-cressol test), a. blanko, b. hasil uji positif


Sumber: WHO, 1995
12. Metode Feri Chlorida

Prinsip
Prinsip
Pembentukan
Pembentukansenyawa
senyawa
berwarna
berwarnaungu
unguantara
antara
FeCl3
FeCl3dengan
denganAsam
Asam
Salisilat
Salisilat
Metode Feri Chlorida

Alat
Alat
Cara kerja
Cara kerja
1) Spesimen Urin
1) Spesimen Urin
a) Pipet 2 ml urin

1)1)
TTabung
abungreaksi
reaksi
a) Pipet 2 ml urin
b) Tambahkan 3 tetes larutan FeCl3 5%
b) Tambahkan 3 tetes larutan FeCl3 5%
2) Spesimen cairan lambung
2) Spesimen cairan lambung
a) Panaskan sampai mendidih selama 10

2)2)
PPipet
ipet a) Panaskan sampaibagian
menit beberapa mendidih selamadengan
specimen 10
menit
HClbeberapa
0,1N dalambagian specimen
jumlah volumedengan
yang sama,
HCl 0,1N dalam jumlah volume yang sama,
bila perlu saring dengan kertas saring
bila perlu saring dengan kertas saring
b) Tambah NaOH 0,1N sampai netral
b) Tambah NaOH 0,1N sampai netral
c) Kemudian tambahkan 3 tetes FeCl3 5%
c) Kemudian tambahkan 3 tetes FeCl3 5%

Reagen
Reagen
Pembacaan Hasil
Pembacaan Hasil
Apabila terbentuk warna ungu, diduga
Apabila terbentuk
specimen warna ungu,
mengandung diduga
Salisilat, sehingga
LarutanFeCl3
Larutan FeCl3 specimen
perlu
mengandung Salisilat, sehingga
perlu pemeriksaan lebih lanjut (konfirmasi
test)pemeriksaan lebih lanjut (konfirmasi
test)
13. Metode Trinder

Prinsip
Prinsip
Terbentuknya
Terbentuknyasenyawa
senyawa
berwarna
berwarnaungu
unguantara
antara
asam
asamsalisilat
salisilatdan
dan
merkuri
merkurikhlorida
khloridadalam
dalam
suasana
suasanaasam
asam
Metode Trinder
Alat Cara kerja
Alat Cara kerja
1)Tabung reaksi 1) Spesimen Urin
1)Tabung reaksi 1) Spesimen Urin
Masukkan 1 ml urin pH (5-6) ke dalam tabung
2)Pipet Masukkan 1 ml urin tambahkan
pH (5-6) ke5dalam tabungTrinder,
2)Pipet reaksi, kemudian tetes reagen
3)Kertas saring reaksi,
kocokkemudian tambahkan 5 tetes reagen Trinder,
3)Kertas saring kocok
2) Spesimen darah
2) Spesimen darah
Masukkan 0,5 ml plasma kedalam tabung reaksi,
Reagen Masukkan
kemudian 0,5tambahkan
ml plasma4,5 kedalam tabungTrinder,
ml pereaksi reaksi, kocok
Reagen kemudian
kemudian tambahkan
sentrifus 4,5 ml pereaksi Trinder, kocok
1) Pereaksi Trinder kemudian sentrifus
1) Pereaksi Trinder 3) Spesimen cairan lambung
3) Spesimen cairan lambung
40 gram Merkuri Klorida dilarutkan Untuk specimen yang berupa cairan lambung perlu
40 gram Merkuri Klorida dilarutkan Untuk specimen
dilakukan yang berupa
persiapan cairan
specimen lambung
dengan cara perlu
sebagai
dalam 850ml asam hidroklorida 0,1 dilakukan persiapan specimen dengan cara sebagai
dalam 850ml asam hidroklorida 0,1 berikut;
M (1mol/L) dan 40 mg feri nitrat berikut;
a) Masukkan 2 ml cairan lambung ke dalam tabung
M (1mol/L) dan 40 mg feri nitrat a) Masukkan 2 ml cairan
2 mllambung ke dalam tabung
trihidrat, diencerkan sampai 1l reaksi tambahkan HCl 0,1M, didihkan selama
trihidrat, diencerkan sampai 1l reaksi tambahkan
10 menit, 2 ml HCl
dinginkan, 0,1M, saring
kemudian didihkan
jikaselama
perlu,
dengan aquadest 10 netralkan
menit, dinginkan, kemudian saring jika perlu,
dengan aquadest netralkan
filtrate dengan menambahkan larutan
2) Asam Hidroklorida 0,1M NaOH 0,1M dengan menambahkan larutan
filtrate
2) Asam Hidroklorida 0,1M NaOH 0,1M
b) Kedalam filtrat cairan lambung tambahkan 3 tetes
3) Natrium Hidroksida 0,1M b) Kedalam filtrat cairan
pereaksi trinder, campurlambung
selamatambahkan
5 detik 3 tetes
3) Natrium Hidroksida 0,1M pereaksi trinder, campur selama 5 detik
Metode Trinder
Pembacaan Hasil
Apabila terbentuk warna ungu, diduga specimen mengandung
Salisilat, sehingga perlu pemeriksaan lebih lanjut (konfirmasi test)

Uji Kualitatif salisilat (Trinder test)


a. blanko urin, b. hasul uji positif lemah, c. hasil uji positif kuat.
Sumber : WHO, 1995

Anda mungkin juga menyukai