Over Grazing
Suatu keadaan yg menunjukan bhw jlh ternak yg dilepaskan
pd suatu pdng rpt melebihi kemampuannya menyediakan
Hijauan atau suatu keadaan jlh ternak yg dilepaskan
melebihi daya tampung pdng rpt yg bersangkutan
Over Grazing :Ternak akan mengkonsumsi rpt yg
kualitasnya rendah, shg produksi/animal rendah tp
krn jlh hewan lbh banyak mk produksi / luasan lhn
tinggi,
shg bisa menurunkan umur pastura
Kerugian Over Grazing
•Padang rpt berubah menjadi padang herba (weeds).
•Melemahkan pertumbuhan hijauan berumur
pjng/perenial yg lbh palatabel yg akar2nya lbh masuk
ke dlm tnh, dan akan digantikan hijauan yg berumur
pendek (annual), akar dangkal dan nilai gizinya
rendah.
•Pdng rpt menjadi gundul dan bahaya erosi lebih
besar.
• Penggembalaan berat :
- Penurunan nilai nutrisi pakan.
- Menekan pertumbuhan hijauan
- Menghasilkan berat badan yg rendah, baik
persatuan luas maupun perekor ternak.
- Erosi tanah.
• Di Timor Barat belum ada data yg valid &
komprehensif ttg tingkat tekanan penggembalaan
di pdng penggembalaan; Knp:
• 1. Penggunaan pdng penggembalaan secara
komunal di Timor Barat menyebabkan kesulitan
dlm menduga jmlh ternak yg merumput di satu
wilayah tertentu.
• 2. Pdng penggembalaan sll terinterupsi oleh
pohon dan atau bentuk penggunaan lhn yg lain,
terutama ladang yg berpagar. Ada kesulitan utk
menduga brp besar daya tampung daerah-daerah
tsb.
• Riwu Kaho (1986) kasus overgrazing di Timor
Barat tidak terjadi sec. merata disemua savana
yg ada. Gejala penggembalaan lebih terjadi
terutama krn : dampak dr pola penggembalaan
kontinu yg dipraktekkan secara tradisional
( ternak cenderung bergerombol di sekitar mata
air, hijauan palatabel atau dekat naungan); selain
itu juga dampak dr kebiasaan membakar pdng
rmput dimana ternak akan merumput areal yg
ditumbuhi kembali oleh rmpt segar ttp kurang
vigor.
• Masalah overgrazing atau undergrazing
sebetulnya dpt dikontrol melalui bbrp cara :
pengaturan metode penggembalaan; penyebaran
spesies hijauan yg palatabel, bernilai nutrisi baik
dan persisten thdp gangguan lingkungan
terutama api & penggembalaan; serta
penyebaran sumber air; yg semuanya bermaksud
utk mengontrol stocking rate.
Pengaturan Metode
Penggembalaan
• Hollechek et al (1989) pengaturan
penggembalaan : upaya utk mengatur masa
keseimbangan antara masa merumput (stay),
menunda perumputan (deferment), istirahat (rest)
dan pergiliran (rotasi) pd suatu pdng
penggembalaan shg setiap bagian lhn memiliki
kesempatan utk bertumbuh & menutupi
permukaan tnh.
• Pd terminologi seperti diatas mk sebenarnya
semua pdng penggembalaan memiliki masa
istirahat.
• Pola penggembalaan di Timor barat didominasi
oleh penggembalaan kontinu. Akan ttp hal ini tdk
berarti bhw pdng rmpt tdk diberi kesempatan
beristirahat, hanya saja istirahat tdk
ditentukan/diskenariokan sejak awal.
Macam-macam Sistem
Penggembalaan
Kerugian :
• - Tingginya selektivitas merumput mengakibatkan
kerusakan pdng penggembalaan akibat grazing
akan lebih besar dibanding sistem lain, shg
komposisi botanis menurun.
• - Timbulnya caplak & serangan cacing nematoda
yg menimbulkan kerugian pd ternak yg
digembalakan.
2. Sistem Penggembalaan Bergilir (rotational
grazing) : suatu sistem tatalaksana
penggembalaan yg intensif dgn hijauan yg
sengaja ditnm yg dilakukan pd pdng
penggembalaan permanen yg tlh
diperbaiki/temporer.
• Pada sistem ini, sebgn besar pastura dibiarkan
beristirahat & tumbuh, sedangkan sebgn kecil
digembalai & krnnya defoliasi berlangsung dgn
cepat.
• Setiap petak digembalai selama 3-7 hari, sec.
bergillir dr satu petak ke petak lainnya.
• Panjang periode penggembalaan tergantung dr
jmlh ternak yg digembalakan & kecepatan
pertumbuhan hijauan.
• Tujuan dr cara ini : utk menggunakan pdng
penggembalaan pd waktu hijauan masih muda &
bernilai gizi tinggi serta utk memberikan waktu yg
cukup utk tumbuh kembali.
Keuntungan :
• - Memberi kesempatan pd tunas2 & daun utk
peremajaan kembali.
• - Hijauan yg dpt dimanfaatkan lbh banyak dgn
memperkecil kerusakan pdng rmpt.
• - Menghindari terjadinya overgrazing dan
undergrazing .
• - Dpt membantu dlm pengontrolan parasit ternak.
• - Memudahkan pengawetan HMT.
• - Dpt memberikan hijauan yg tinggi kandungan
nutrisinya melalui penempatan pd pdng rmpt yg
ideal.