Anda di halaman 1dari 50

TANAH

Materi Kuliah : Mekanika Tanah I


Oleh : Tri Sulistyowati
DEFINISI DAN
PENGERTIAN
Material yang terdiri dari
butiran mineral-mineral
padat (agregat) yang tidak
tersementasi satu sama
lain, dan atau dari bahan
organik yang melapuk,
dimana diantara butiran
terdapat ruang-ruang
kosong yang terisi oleh zat
cair dan udara.
Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram
SIKLUS BATUAN DAN
PROSES TERJADINYA
TANAH
TANAH
menumpuk Pelapukan
dan erosi
Sediments

Penimbunan terus
menerus dan Batuan beku
pengerasan (Igneous rocks)

li ft
up

n)
membeku

ta
Sedimentary

t in n
i
gg
a

ng da
rocks gk

ya ur
an
Peristiwa vulkanik

n rat
ng

(gunung berapi)
na e
e

ka p
te Tem
(p
lift
Up

Batuan yang cair,


biasanya bergerak
Metamorphic rocks keatas (sebagai lava)

Magma (panas, pijar)


Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram
SIKLUS BATUAN DAN
PROSES TERJADINYA
TANAH

Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram


ASAL USUL TANAH
Tanah merupakan hasil pelapukan batuan

Tanah dikelompokkan dalam 2 group besar,yaitu:


a. Tanah yang terjadi oleh penumpukan produk pelapukan
batuan ditempat asalnya : tanah residu = residual soils
b. Tanah yang terjadi oleh produk pelapukan yang kemudian
terbawa ke tempat lain : tanah sedimen = transported soils

Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram


PEMBENTUKAN TANAH AKIBAT PELAPUKAN
(WEATHERING)

► Pelapukan batu menghasilkan bahan dari mana batuan sedimen


terbentuk dan menghasilkan tanah
►Pelapukan dapat bersifat mekanis/fisika atau kimiawi.
Pelapukan Mekanis Pelapukan Kimiawi
 Pelapukan mekanis terjadi apabila  Pelapukan kimiawi meliputi
batuan berubah menjadi fragmen yang perubahan mineral batuan
lebih kecil tanpa terjadinya suatu menjadi senyawa mineral yang
perubahan kimiawi. baru.
 Penyebab pelapukan mekanis:  Proses yang terjadi antara lain :
 Pengaruh iklim (temperatur dan  Oksidasi
curah hujan)  Pelarutan (solution)
 Eksfoliasi (exfoliation/pengupasan)  Pelumeran (leaching)
 Erosi oleh angin dan hujan  Hidrolisi
 Abrasi
 Kegiatan organic
Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram
KLASIFIKASI TANAH
MENURUT DEPOSIT
PEMBENTUKANNYA
TANAH RESIDU (RESIDUAL SOIL) TANAH YANG DIPINDAHKAN
(TRANSPORTED SOIL):
► Tanah yang terjadi oleh penumpukan ► Tanah yang terjadi oleh produk
produk pelapukan batuan ditempat pelapukan yang kemudian
asalnya terbawa ke tempat lain
► Cenderung mempunyai karakteristik: ► Bahan pemindah antara lain:
 Mengandung mineral yang telah  Air (alluvial soils)
mengalami pelapukan dari batuan
 Gletser (glacial soils)
dasar.
 Partikelnya cenderung berbentuk  Angin (aeolian soils)
persegi atau agak persegi  Gravitasi (colluvial soils)
 Ukuran butiran tidak terbatas,  Danau (lacustrine soils)
maksudnya kalau tanah tersebut  Laut (marine soil)
diayak, maka partikel yang lolos
saringan akan tergantung pada waktu
dan energi yang dipakai saat proses
pengayakan.

Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram


TANAH RESIDU
( RESIDUAL SOIL )

Tanah yang terbentuk


oleh penumpukan
produk pelapukan
batuan ditempat
asalnya.

Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram


TANAH YANG DIPINDAHKAN
(TRANSPORTED SOIL)

a. Tanah glacial
Terbentuk karena produk pelapukan terangkut dan terdeposisi oleh es atau oleh gletser
(sungai es).
Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram
TANAH YANG DIPINDAHKAN
(TRANSPORTED SOIL)

b. Tanah aeolian c. Tanah aluvial


Terbentuk karena produk pelapukan terangkut Terbentuk karena produk pelapukan terangkut oleh
dan terdeposisi oleh angin Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik air
Sipildan terdeposisi sepanjang sungai
FT Unram
STRUKTUR LAPISAN TANAH

Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram


PARTIKEL TANAH

a. TANAH DAPAT DISEBUT SEBAGAI :


• Kerikil ( gravel)  G
• Pasir ( sand)  S
• Lanau (silt)  M
• Lempung ( clay)  C
Tergantung pada ukuran partikel yang dominan

b. PENGELOMPOKAN TANAH
• Tanah berbutir Kasar : Kerikil dan Pasir
• Tanah berbutir Halus : Lanau dan Lempung

Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram


UKURAN PARTIKEL TANAH

Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram


RENTANG BATAS
UKURAN BUTIRAN TANAH
Ukuran Butir (mm)
Nama Insitusi
Kerikil Pasir Lanau Lempung
Massachusetts Institute of >2 2 – 0,06 0,06 – 0,002 < 0,002
Technology (MIT)
U. S. Department of Agriculture
>2 2 – 0,05 0,05 – 0,002 < 0,002
(USDA)

American Association of State


Highway and Transportation 76,2 - 2 2 – 0,075 0,075 – 0,002 < 0,002
Officials (AASHTO)

Unified Soil Classification


76,2 – 4,75 4,75 – 0,075 < 0,075
System (USCS)

Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram


RENTANG BATAS
UKURAN BUTIRAN TANAH

Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram


TANAH BERBUTIR KASAR

B e n t uTrikSulistyowati,
tipika l MT.
ST., bu t i r aSipil
- Teknik n FTkUnram
asar
TANAH BERBUTIR KASAR

B e n t uTrikSulistyowati,
tipika l MT.
ST., bu t i r aSipil
- Teknik n FTkUnram
asar
TANAH LEMPUNG, PARTIKEL BERUKURAN
LEMPUNG DAN MINERAL LEMPUNG
 TANAH LEMPUNG adalah tanah dengan partikel-
partikel mineral yang bersifat plastis jika
ditambah air dan menjadi keras jika kondisinya
kering.

 PARTIKEL BERUKURAN LEMPUNG adalah semua


partikel tanah dengan ukuran < 2  atau < 5 .

 MINERAL LEMPUNG adalah penyebab sifat plastis


pada tanah lempung.

Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram


PERILAKU PARTIKEL TANAH
LEMPUNG
Specific surface
 adalah luas permukaan spesifik per unit berat (m2/g)
 Semakin kecil ukuran butiran, semakin besar luas permukaan spesifik

e.g., soil grain with specific gravity of 2.7

1 mm cube
10 mm cube

spec. surface = 222.2 mm2/g spec. surface = 2222.2 mm2/g


Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram
PERILAKU PARTIKEL TANAH
LEMPUNG
• Permukaan spesifik (specific surface) yaitu
luas permukaan suatu bahan terhadap berat
atau volume bahan tersebut, dimana volume
yang biasanya lebih banyak dipilih, dengan
difinisi tersebut maka
Luas permukaan
Permukaan spesifik 
Volume

• Permukaan spesifik berhubungan terbalik


dengan ukuran butir tanah (Bowles, 1986),
sehingga tanah berbutir halus mempunyai
permukaan spesifik lebih besar.
• Permukaan spesifik merupakan faktor Gambar . Pengaruh tarikan
utama dalam tanah sehubungan dengan permukaan yang mempersatukan
butir-butir tanah
perubahan volumenya dan pengaruh-
(Bowles, 1986)
pengaruh tarikan permukaan dari air pada
pertemuan partikel-partikelTri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram
PERILAKU PARTIKEL TANAH
LEMPUNG
Pertukaran Kation
• Umumnya partikel-partikel tanah lempung mempunyai muatan listrik negatif
(anion).
• Dalam suatu kristal yang ideal, muatan-muatan positif dan negatif seimbang.
• Tetapi, akibat substitusi isomorf dan kontinuitas perpecahan susunannya, terjadi
muatan negatif pada permukaan partikel lempung. Misal : substitusi ion-ion Si4+
dan Al3+ oleh ion-ion bervalensi lebih rendah (seperti, Mg2+)
• Untuk mengimbangi muatan negatif, partikel lempung menarik ion muatan positif
(kation) dari garam yang ada didalam air pori. Hal ini disebut pertukaran kation.
Bagian tepi bermuatan positif + +
+ +_
+ _
_ _ _
+ _ _ _ __ Permukaan bermuatan
+ _ _ _ _ _ negatif
_ _ _
_
_ _ _ _

Partikel lempung dengan ion-ion


Tri Sulistyowati, ST., negatif
MT. - Teknikpada
Sipil FT permukaan
Unram butirannya
PERILAKU PARTIKEL TANAH
LEMPUNG
Pertukaran Kation
• Proses pertukaran kation hanya terjadi antara ion-ion yang berukuran sebanding.
• Ion-ion divalen pada umumnya diikat lebih kuat daripada ion-ion monovalen,
sehingga lebih sulit untuk dipertukarkan.
• Perbedaan dalam dimensi ion-ion yang saling berganti tidak lebih dari 15% dan
valensi ion-ion yang saling berganti seharusnya tidak berbeda dari satu satuan
(Paton, 1978).
• Kation-kation dapat disusun dalam urutan kekuatan daya tarik menariknya, sebagai
berikut :
Al3+ > Ca2+ > Mg2+ > NH4+ > K+ > H+ > Na+ > Li+
• Urutan tersebut memberikan arti bahwa ion Al 3+ dapat mengganti ion Ca2+, ion Ca2+
dapat mengganti Na+ begitu seterusnya.
• Proses ini disebut dengan pertukaran kation, misalnya :
Na(lempung) + CaCl2 → Ca(lempung) + NaCl
Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram
PERILAKU PARTIKEL TANAH
LEMPUNG
Pertukaran Anion
• Kapasitas pertukaran anion dalam tanah pada umumnya lebih kecil daripada
kapasitas pertukaran kation.
• Karena pertukaran anion hanya terdapat pada partikel lempung dengan jenis
mineral oksida Fe dan Al, yang terjadi pada pH tanah yang rendah; karena ion-ion
Fe dan Al tidak dapat larut pada kisaran pH tanah normal (Tan, 1998).
• Bolt (1976) memberikan suatu urutan menurun dari kapasitas pertukaran anion,
sebagai berikut :
SiO44- > PO43- >> SO42- > NO3-  Cl-

• Berdasarkan urutan tersebut terlihat bahwa ion-ion SiO44- dan PO43- terserap dengan
sangat kuat. Sedangkan ion-ion SO42- dan NO3- diserap dalam konsentrasi yang lebih
rendah, bahkan ion Cl- sering tidak diserap sama sekali.
• Pada reaksi tanah netral atau pada pH > 6, pertukaran ion-ion SO 42-dan Cl- yang
terjadi sangat kecil. Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram
PERILAKU PARTIKEL TANAH
LEMPUNG
Kapasitas Pertukaran Ion
Cation Exchange Capacity (C.E.C)

• Kapasitas pertukaran kation tanah lempung


didefinisikan sebagai jumlah pertukaran ion-
ion yang dinyatakan dalam miliekivalen per
100 gram lempung kering.
• Beberapa garam juga terdapat pada
permukaan partikel lempung kering. Pada
waktu air ditambahkan pada lempung,
kation-kation dan anion-anion mengapung
disekitar partikel

Gambar. Kation dan anion pada


partikel lempung (Hardiyarmo, 2002)
Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram
PERILAKU PARTIKEL TANAH
LEMPUNG

Perbandingan Specific Surface dan CEC


Mineral Lempung
Specific surface C.E.C
Mineral
(m2/g) (meq/100g)
Kaolinite 10-20 3-10

Illite 80-100 20-30

Montmorillonite 800 80-120

Chlorite 80 20-30
Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram
PENGARUH AIR PADA TANAH
LEMPUNG
 Air biasanya tidak banyak mempengaruhi kelakuan tanah non kohesif (granuler).
 Tanah berbutir halus khususnya lempung akan banyak dipengaruhi oleh air.
 Karena pada tanah berbutir halus, luas permukaan specific menjadi lebih besar,
variasi kadar air akan mempengaruhi plastisitas tanah.
 Distribusi ukuran butir tanah umumnya bukan faktor yang mempengaruhi kelakuan
tanah butiran halus.
 Permukaan butiran lempung bermuatan negatif.
 Pada tanah lempung kering muatan negatif tersebut diimbangi cation bermuatan
positif : Ca++, Mg++, Na+, K+ dengan gaya tarik elektrostatik.
 Apabila air ditambahkan :
cation dengan sedikit anion  mengapung sekeliling butiran lempung  Lapisan
cation tersebut dinamakan “diffuse double layer”
 Partikel air yang melekat pada permukaan partikel lempung disebut “double layer
water”
 Bagian yang paling dekat dengan permukaan partikel lempung disebut “adsorbed
water” Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram
PENGARUH AIR PADA TANAH
LEMPUNG
Partikel lempung dalam air
adsorbed water

- - 1nm
- -
50 nm
- -
- - free water
- -
- -
- -
double layer
water

Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram


PENGARUH AIR PADA TANAH
LEMPUNG

Diffuse double layer Tarik-menarik molekul-molekul


dipolar pada lapisan ganda
terdifusi
Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram
PENGARUH AIR PADA TANAH
LEMPUNG
Konsentrasi kation berkurang dengan bertambahnya jarak dari partikel lempung
clay particle
+ +

+ + cations
+ + + - - + +
+
+ + + - - + +
+ + + + + + +
+ + + + - - + + + +
+ + + - - +
+ + + + + + + +
+ + + - -
+ + - - + + + + + +
+ + + +
+ + +
+
+ - -
+
+ +
+ + +
+ + + + + +
+ + + +
+ +

+ double layer + free water


Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram
PENGARUH AIR PADA TANAH
LEMPUNG
Adsorbed water
 Air terserap (Adsorbed water) adalah bagian yang paling dekat dengan permukaan
partikel lempung
 Lapisan tipis air yang berada di sekitar partikel lempung
 1 – 4 molekul air setebal (1 nm)
 Lebih kental dari air bebas

- - adsorbed water
- -
- -
- -
- -
- -
- -
Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram
PENGARUH AIR PADA TANAH
LEMPUNG
Molekul air dipolar
• Molekul air merupakan molekul yang dipolar, yaitu atom hidrogen tidak tersusun
simetri disekitar atom-atom oksigen (Gambar a).
• Hal ini berarti bahwa satu molekul air merupakan batang yang mempunyai
muatan positif dan negatif pada ujung yang berlawanan atau dipolar (dobel kutub)
(Gambar b).

Gambar Tri
. Sifat dipolar
Sulistyowati, ST., air
MT. -(Hardiyatmo, 2002)
Teknik Sipil FT Unram
PENGARUH AIR PADA TANAH
LEMPUNG
Molekul air dipolar
Terdapat 3 mekanisme yang menyebabkan
molekul air dipolar dapat tertarik oleh
permukaan partikel lempung secara elektrik ,
yaitu :
1) Tarikan antara permukaan bermuatan
negatif dari partikel lempung dengan ujung
positif dari dipolar.
2) Tarikan antara kation-kation dalam lapisan
ganda dengan muatan negatif dari ujung
dipolar. Kation-kation ini tertarik oleh
permukaan partikel lempung yang
bermuatan negatif. Gambar. Molekul air dipolar dalam
lapisan ganda (Hardiyatmo 2002)
3) Keberadaan atom-atom hidrogen dalam
molekul air, yaitu dengan ikatan hidrogen
antara oksigen dalam partikel lempung dan
atom oksigen dalam molekul-molekul air.
Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram
PENGARUH AIR PADA TANAH
LEMPUNG
• Air yang tertarik secara elektris, berada di sekitar partikel lempung, disebut air
lapisan ganda (double-layer water).
• Sifat plastis dari tanah lempung adalah akibat eksistensi dari lapisan ganda.
• Ketebalan air lapisan ganda untuk kristal kaolinite dan montmorillonite seperti
dalam Gambar di bawah ini

Gambar . Air pada partikel lempung (Hardiyatmo, 2002)


Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram
STRUKTUR MINERAL
TANAH LEMPUNG
 Merupakan koloid dengan ukuran sangat kecil
(kurang dari 1 mikron)

 Masing-masing koloid terlihat seperti lempengan-lempengan kecil


yang terdiri dari lembaran-lembaran kristal yang memiliki struktur
atom yang berulang.

 Lembaran-lembaran kristal tersebut terdiri dari :


> Tetrahedron / Silica sheet, dan
> Octahedron / Alumina sheet.

 Tetrahedron / Silica sheet, merupakan gabungan dari Silica


Tetrahedron

 Octahedron / Alumina sheet, merupakan gabungan dari Alumina


Octahedron
Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram
STRUKTUR ATOM

hydroxyl or oxygen
oxygen

aluminium or
silicon magnesium

0.26 nm
0.29 nm

Silicon tetrahedron Aluminium Octahedron

Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram


LEMBARAN-LEMBARAN KRISTAL

a.Tetrahedron ; b. Silica Sheet ; c. Octahedron; d. Alumina Sheet


Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram
LEMBARAN-LEMBARAN KRISTAL

tetrahedron

hexagonal hole

Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram


JENIS-JENIS MINERAL LEMPUNG
KAOLINITE [(OH) 8 AL 4 SI 4 O]

Al
Si
Typically
70-100 Al
layers Si 0.72 nm

Al
joined by strong H-bond Si
no easy separation
joined by oxygen
Al
sharing
Si

Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram


JENIS-JENIS MINERAL LEMPUNG

Diagram of the structure of kaolinite; Electron photomicrograph of well-crystallized


kaolinite from St Austell, Cornwall, England.
Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram
Picture width is 17m
( Tovey,1971).
JENIS-JENIS MINERAL LEMPUNG
ILLITE [(OH) 4 K Y (SI 8 - Y .AL Y )(AL 4 .MG 6 .FE 4 .FE 6 )O 2 0 ]

Si

Al
Si
joined by K+ ions

Si
fit into the hexagonal 0.96 nm
Al
holes in Si-sheet
Si

Si

Al
Si
Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram
JENIS-JENIS MINERAL LEMPUNG

Diagram of the Scanning electron photomicrograph of illite-smectite clay in a tight


structure of illite gas reservoir pore space. Clays in the tight rocks complicate
interpretation of reservoir quality and can impede gas recovery.
Bar is 10 micrometers long.
Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram
JENIS-JENIS MINERAL LEMPUNG
MONTMORILLONITE [(OH) 4 SI 8 AL 4 O 2 0 .NH 2 O]

Si

Al
Si

Si

Al 0.96 nm
easily separated Si
by water

joined by weak Si
van der Waal’s bond Al
Si
Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram
JENIS-JENIS MINERAL LEMPUNG

Diagram of the structure of Scanning Electron photomicrograph of montmorillonite


Montmorillonite (bentonite)
Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram
JENIS-JENIS MINERAL LEMPUNG

Electron photomicrograph of Electron photomicrograph of


Electron photomicrograph of
well-crystallized kaolinite from halloysite from
ilite from Morris, llinois.
St Austell, Cornwall, England. Bedford,Indiana. Picture width
(Tovey,1971)
Picture width is 17m is 2m (Tovey,1971)
(Tovey,1971)
Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram
DESKRIPSI BEBERAPA MINERAL
TANAH LEMPUNG

Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram


IDENTIFIKASI MINERAL
LEMPUNG
SCANNING ELECTRON MICROSCOPE

Scanning Electron Microscopic (SEM) digunakan untuk mengetahui dan mengamati


struktur butiran dan partikel lempung yang merupakan gabungan dari beberapa
kristalit, dimana diameter satu partikel < 2 mm. Dengan alat ini pembesaran dapat
dilakukan sampai 100.000 kali

Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram


IDENTIFIKASI MINERAL
LEMPUNG
Hasil Scanning Electron Microscopic (SEM) tanah lempung

plate-like
structure

Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram


IDENTIFIKASI MINERAL
LEMPUNG
X-Ray Diffraction (XRD)
X-Ray Diffraction Test digunakan untuk mengidentifikasi jenis mineral tanah
berbutir halus berdasarkan struktur kristalnya

Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram


IDENTIFIKASI MINERAL
LEMPUNG
Hasil test X-Ray Diffraction tanah lempung

Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram


IDENTIFIKASI MINERAL
LEMPUNG
CASAGRANDE’S PI-LL CHART
60
U-line
50
montmorillonite illite A-line
Plasticity Index

40

30
kaolinite
20
halloysite
10

0
chlorite
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Liquid Limit
Tri Sulistyowati, ST., MT. - Teknik Sipil FT Unram

Anda mungkin juga menyukai