Anda di halaman 1dari 3

MACAM-MACAM BATUAN

(A) Batuan Beku


Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, “api”) adalah jenis
batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau
tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif
(plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Batuan
beku atau igneous rock adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku
karena proses pendinginan. Secara umum, batuan beku mempunyai ciri-ciri
homogen dan kompak, tidak ada lapisan, dan umumnya tidak mengandung fosil,
seperti dikutip dari buku Geografi: Membuka Cakrawala Dunia oleh Bambang
Utoyo.

1. Batuan Beku Luar

a. Batuan andesit b. Batuan Apung c. Batuan Basalt

2. Batuan Beku Dalam

b. Batuan Granit b. Batuan Diorite c. Batuan Gabbro


(B) Batuan Sedimen
Batuan sedimen adalah jenis batuan yang terbentuk dari material hasil
pengendapan dan akumulasi partikel-partikel di permukaan Bumi. Proses
pembentukan batuan sedimen melibatkan tiga tahap utama: pelapukan,
transportasi, dan pengendapan.

• Pelapukan: Batuan sedimen terbentuk dari batuan yang sudah ada sebelumnya,
yang mengalami pelapukan. Pelapukan dapat bersifat mekanik, seperti perpecahan
batuan, atau bersifat kimia, seperti larutan mineral oleh air hujan atau air tanah.

• Transportasi: Partikel hasil pelapukan diangkut oleh air, angin, atau es ke tempat-
tempat lain. Proses transportasi ini memainkan peran penting dalam memisahkan
partikel berdasarkan ukuran dan beratnya.

• Pengendapan: Ketika energi transportasi berkurang, partikel-partikel tersebut


mengendap di suatu tempat. Pengendapan ini dapat terjadi di sungai, danau, laut,
atau tempat-tempat lainnya tergantung pada kondisi lingkungan setempat.
Selama bertahun-tahun, lapisan-lapisan partikel ini menumpuk dan mengeras
menjadi batuan sedimen.

(C) Batuan Meramorf


Batuan metamorf adalah jenis batuan yang terbentuk dari perubahan (metamorfosis)
batuan yang sudah ada sebelumnya, baik batuan sedimen, batuan beku, atau batuan
metamorf sendiri. Proses metamorfosis ini terjadi karena adanya perubahan suhu,
tekanan, atau komposisi kimia yang signifikan di dalam kerak bumi.

Proses metamorfosis dapat mengubah sifat mineral dan struktur batuan asal tanpa
melelehkan batuan tersebut. Hal ini sering kali terjadi di kedalaman yang dalam di
bawah permukaan bumi. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan metamorfosis
termasuk tekanan tektonik dari pergeseran lempeng bumi, panas dari magma yang
naik ke permukaan, atau pengaruh fluida kimia.

Hasil dari proses metamorfosis ini adalah batuan dengan tekstur dan komposisi
mineral yang baru.

Anda mungkin juga menyukai