Bab 1 - Sifat Koligatif Larutan
Bab 1 - Sifat Koligatif Larutan
1
Sifat Koligatif Larutan
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5
Peta Konsep
Sifat yang bergantung pada Penurunan Tekanan dirumuskan P = Po – P
Banyaknya Zat Terlarut Uap Larutan (P) = Xt x Po
(Bukan Jenis Zat Terlarut)
Kenaikan Titik Didih dirumuskan Tb = Tbo – Tb
yaitu
Larutan (Tb) = m Kb
Diagram PT
Hukum Raoult
Contoh:
Suatu zat tidak mudah menguap sulfanilamid (C6H8O2N2S) mudah
terlarut dalam aseton (C3H6O). Berapa mmHg tekanan uap larutan
yang mengandung 1,00 g sulfanilamid yang terlarut dalam 10,0 g
aseton pada 39,5 oC jika tekanan uap murni aseton pada temperatur
tersebut 4,00 x 102 mmHg? (Ar: C = 12; H = 1; O = 16;N = 14; S = 32)
Jawab:
Mr sulfanilamid = 6(12) + 8(1) + 2(16) + 2(14) + 1(32) = 172
Mol 1 g sulfanilamid = 5,81 x 10–3 mol
Mol 100 g aseton = 0,172 mol
Fraksi mol aseton (sebagai pelarut), Xp = 0,967
Dengan menggunakan hukum Raoult, P = Xp x Po
P = 0,967 x (4,00 x 102 mmHg) = 3,87 x 102 mmHg.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5
∆Tb = Tb – Tbo = m Kb
∆Tf = Tf – Tfo = m Kf
Contoh:
Dinding sel kulit mentimun dan sel darah merah dalam peristiwa
tersebut bertindak sebagai dinding semipermeabel.
Selaput semipermeabel adalah suatu selaput yang mempunyai
ukuran pori-pori tertentu seperti selofan dan selaput-selaput
biologis.
Apabila suatu pelarut murni (misalnya air) dipisahkan dari
larutannya yang mengandung zat nonelektrolit yang tidak mudah
menguap (misalnya gula) oleh suatu selaput semipermeabel,
molekul-molekul pelarut dapat menembus selaput tersebut,
sedangkan molekul-molekul terlarut tidak dapat melewatinya.
Peristiwa pemisahan molekul-molekul besar (makromolekul) dari
pelarutnya (misalnya air) dan ion-ion serta molekul-molekul kecil
seperti di atas disebut dialisis.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5
Contoh:
Contoh:
Di antara 0,1 m larutan berikut, mana yang titik didihnya paling tinggi?
Jawab: