Anda di halaman 1dari 8

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Kata koligatif berasal dari kata Latin colligare yang berarti berkumpul bersama, karena sifat ini
bergantung pada pengaruh kebersamaan (kolektif) semua partikel dan tidak pada sifat dan
keadaan partikel.
Keempat sifat koligatif yaitu :

penurunan tekanan uap (P)


kenaikan titik didih

(Tb)

penurunan titik beku

(Tf)

tekanan osmosis ( )

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN


Tekanan uap suatu komponen yang menguap dalam larutan sama dengan tekanan uap
komponen murni dikalikan dengan fraksi mol komponen yang menguap dalam larutan, pada
suhu yang sama.
Misalkan komponen A,
PA =
PA

PoA x A

= tekanan uap larutan

x A = fraksi mol A
o

PA

= tekanan uap A murni

Tekanan uap komponen A dalam larutan berbanding lurus dengan fraksi mol dan tetapan
perbandingan adalah tekanan uap komponen A mumi.
Untuk larutan ideal yang mengandung dua komponen (1 dan 2) yang dapat menguap, sesuai
dengan hukum Raoult.

P1=Po1 x 1
o

P2=P2 x 2
Tekanan total P,

P=P1 + P2=Po1 x 1+ P o2 x 2
Contoh.

Campuran larutan benzena-toluena dengan fraksi mol benzena 0,35 dan fraksi mol toluena
0,65.
Diketahui tekanan uap benzena murni 75 mmHg pada 20 oC dan tekanan uap toluena murni 22
mmHg pada 20C.
tekanan total = P1 + P2 = (0,35 x 75) + (0,65 x 22) = 26,25 + 14,33 = 40,58 mmHg
Menurut hukum Dalton, fraksi mol benzena (1) dan toluena (2),

x 1=

P1 26,25
=
=0,65
Ptotal 40,58

x 2=

P2 14,33
=
=0,35
Ptotal 40,58

Uap lebih banyak mengandung komponen yang lebih mudah menguap.

Penurunan Tekanan Uap


Jika pelarut dan zat terlarut masing-masing ditandai dengan 1 dan 2 maka,
o

P1=P1 x 1
Po1P1 = P=Po1 Po1 x1
P=P o1 ( 1x 1) =Po1 x2
P

= penurunan tekanan uap

x1 = fraksi mol pelarut


x2 = fraksi mol zat terlarut
P1 = tekanan uap larutan
o

P1 = tekanan uap pelarut mumi


Penurunan tekanan uap berbanding lurus dengan fraksi mol zat terlarut.
o

P=P 1 x 2
Persamaan lainnya,

P1oP1
n
= 2
o
n1+ n2
P1

Po1

= tekanan uap pelarut murni

P1

= tekanan uap larutan

n1

= jumlah mol pelarut

n2

= jumlah mol zat terlarut

Jika beberapa zat terlarut dilarutkan dalam satu pelarut maka penurunan tekanan uap,

x 2+ x 3 + x 4
P=Po1

Andaikan :

n1

n2

= jumlah mol pelarut,

w 2 = berat zat terlarut,

. )

= jumlah mol zat terlarut,

M 1 = massa molekul pelarut,

untuk larutan yang sangat encer

x 2 <<<

= berat pelarut,

M 2 = jumlah molekul zat terlarut, dan

x 1 , maka :

x 2=

P=

w1

n2
n
= 2
n1+ n2 n1

n2 o w2 M 1
P 1=
x Po1
n1
w1 M 2

M 2=

w2 M 1 Po1
x
w1
P

Contoh :
Suatu cairan murni mempunyai tekanan uap 50 mmHg pada 25C. Hitung tekanan uap jika 6 mol
zat ini dicampur dengan 4 mol suatu nonelektrolit yang tidak menguap.
Jawab :

x 1=

6
6 3
= =
6 +4 10 5

Cara 1. Tekanan uap larutan,

3
x 50 mmHg=30 mmHg
5
Cara 2. Tekanan uap larutan,

3 2
x 2=1 =
5 5
2
P= x 50=20 mmHg
5
P=5020=30 mmHg

Kenaikan Titik Didih (Tb ) dan Penurunan Titik Beku (Tf )


Sebagai akibat dari penurunan tekanan uap, maka terjadi kenaikan titik didih.
Perhatikan gambar hubungan antara tekanan uap larutan dan suhu : garis BD dan CE agak
melengkung, tetapi jika nilai p kecil maka kedua garis ini merupakan garis lurus.

Segitiga ABD sebangun dengan segitiga ACE,

AB AD
=
AC AE
T 1T 0 P1oP1
=
T 2T 0 P1oP2
T P
Jadi kenaikan titik didih berbanding lurus dengan penurunan tekanan uap.

T b=K b x m
Tetapan Kb = tetapan kenaikan titik didih molal.

Tb

= kenaikan titik didih

= kemolalan

Dengan cara yang sama,

T f =K f x m
Kf

= tetapan penurunan titik beku molal

T f =
m

penurunan titik beku

= kemolalan

Dapat disimpulkan bahwa :


1.

Pada tekanan tetap, kenaikan titik didih dan penurunan titik beku suatu larutan encer
berbanding lurus dengan konsentrasi massa.

2.

Larutan encer semua zat terlarut yang tidak mengion, dalam pelarut yang sama, dengan
konsentrasi molal yang sama, mempunyai titik didih atau titik beku yang sama, pada
tekanan yang sama.

Contoh.

Dari eksperimen diketahui bahwa terjadi titik beku sebanyak 0,93 oC, jika 0,90 gram urea (BM =
60) dilarutkan dalam 30 gram air.

K f =0,93 x

60
30
x
=1,86 K mol1 kg1
0,90 1000

Tabel. Tetapan kenaikan titik didih (Kb) dan Tetapan penurunan titik beku (Kf)
Tb (C) Kb (K mol -1 kg-1) Tf (C) Kf (K mol~1kg~1)
Pelarut

Contoh :

CH3COOH

118,1

3,07

17

3,9

C6 H6

80,2

2,53

5,5

4,9

CCI4

76,7

5,03

-22,9

32

C2H5OH

78,4

1,22

-114,7

H2 O

100,0

0,512

0,0

1,86

1.

Hitung titik beku air dalam radiator mobil yang berisi cairan dengan perbandingan 88 gram
etilen glikol, HOCH2CH2OH dan 160 gram air.

Jawab:
Jumlah mol glikol :

88
=1,4
62
Kemolalan :

1000
x 1,4=8,8
160
T f =K f x m=1,86 x 8,8=16
Titik beku = - 16 oC
2. Titik didih suatu larutan yang mengandung 30 gram gula (BM 342) dalam 100 gram air.

Jawab:

T b=K b x m
Kemolalan=

30 1000
x
=0,875 m
342 100

T b=0,513 x 0,875=0,451
Titik didih : 100 + 0,451 = 100,451 oC

Tekanan Osmotik
Jika 2 larutan dengan konsentrasi yang berbeda dipisahkan oleh membran semi permeabel,
molekul pelarut mengalir melalui membran dari larutan yang lebih encer ke larutan yang lebih
pekat, peristiwa ini disebut osmosis.
Contoh membran semi permeabel adalah tembaga (II) heksa-sianoferat (II).
1. Pengaruh Konsentrasi
Untuk larutan encer zat terlarut, tekanan osmotik berbanding lurus dengan konsentrasi C.

C (T tetap)

=k C


=k (T tetap)
C
Oleh karena konsentrasi berbanding terbalik dengan volume maka,

x V =k (T tetap)

2.

Pengaruh suhu

Tekanan osmotik suatu larutan berbanding lurus dengan suhu absolut.

T (C tetap)

=k ( C tetap)
T
Hukum 1, dan 2, analog dengan hukum untuk gas, bahwa ada hubungan antara sifat larutan
dan sifat gas. Seperti pada hukum gas PV = n RT, maka dapat digunakan :

V = n2 R T

adalah tekanan osmotik pada suhu (T) dari suatu larutan yang mengandung n2 mol zat

terlarut dalam liter larutan.

xV
=adalahsuatu tetapan
T
Seperti diketahui pada 273 K dan 1 atm, 1 mol gas mempunyai volume 22,4 L.
tetapan =

P x V 1 x 22,4
1
1
=
=0,082 L atm K mol
T
273
Oleh karena konsentrasi :

C=

n2
V

maka,

Contoh :

= CRT

Suatu larutan dari 6 gram PVC dalam 1 liter dioksan mempunyai tekanan osmotik 0,86 mmHg
pada 15 oC. Hitung BM polimer tersebut.

0,86
atm=0,001132 atm
760

Jumlah mol = 6 / BM
Suhu = 273 + 15 = 288 K

0,001132 atm=

= CRT

6
x 0,0821 x 288
M
M = 125326

Anda mungkin juga menyukai