Anda di halaman 1dari 40

METODE PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN RUANG LABORATORIUM


DAN
RUANG PREPARASI BATU BARA
FLOW CHART PELAKSANAAN PEKERJAAN
SKEMA QUALITY PLAN
METODE PELAKSANAAN

Untuk memastikan suatu pekerjaan itu berjalan sesuai rencana secara


waktu, biaya, dan mutu maka diperlukan sebuah perencanaan dan metode kerja
yang tepat yang meliputi cara pelaksanaan, tujuan yang ingin dicapai dan
pengawasan agar tiap-tiap tahapan berjalan sesuai rencana.
Adapun tahapan pekerjaan ini pada dasarnya sama dengan tahapan
pekerjaan pembuatan bangunan lainnya yaitu meliputi pekerjaan persiapan,
pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, dan pekerjaan ME, sedangkan untuk
metodenya disesuaikan dengan kondisi lapangan yang ada.
Untuk pekerjaan proyek pembangunan Ruang Laboratorium dan Ruang Preparasi
Batu bara ini, tahapan dan metode kerja yang kami usulkan adalah sebagai
berikut:
A. PEKERJAAN PENDAHULUAN/PERSIAPAN
1. Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi
Meliputi mobilisasi peralatan, personil, dan perlengkapan untuk melaksanakan
semua item pekerjaan di lapangan, untuk membuat pekerjaan yang diinginkan
sesuai dengan gambar kerja.
METODE PELAKSANAAN

2. Persiapan, pengukuran, dan penataan lahan


Pekerjaan pengukuran bertujuan untuk menentukan letak bangunan, elevasi dan
titik ikat (Bench Mark). Dalam pengukuran digunakan alat Theodolit dan rambu
ukur. Pengukuran ini dilakukan oleh seorang surveyor. Titik-titik yang menjadi
acuan ditandai dengan menggunakan patok. Patok terbuat dari kayu bulat dengan
panjang ± 1m yang ditancapkan kedalam tanah.Pemasangan Bouwplank
(Pematokan) dilaksanakan bersama-sama oleh Pihak Proyek, Perencana
Pengawas, Pelaksana dan dibuat Berita Acara Pematokan. Bowplank terbuat dari
papan yang bagian atasnya dipakukan pada patok kayu persegi 5/7 cm yang
tertanam dalam tanah cukup kuat. Untuk menentukan ketinggian papan bouwplank
secara rata bagian atasnya dari papan bowplank harus di waterpass.
Setelah pengukuran serta penentuan elevasi disepakati, maka akan dilakukakn
pembuatan gudang,workshop, dan kantor sementara dilokasi yang sudah
ditentukan.
METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN STRUKTUR
METODE PELAKSANAAN

B. PEKERJAAN STRUKTUR
Pekerjaan struktur diproyek ini meliputi pekerjaan struktur bawah yaitu pondasi,
sloof, dan slab, kemudian struktur tiang bangunan dan terakhir adalah struktur
atap, untuk metode pelaksanaanya yang kita rencanakan sebagai berikut:
1.Pekerjaan Pondasi
•Buat ijin pekerjaan kepada owner dan lengkapi semua persyaratan
administrasinya.
•Tentukan posisi pondasi sesuai shopdrawing dan sudah disepakati bersama
oleh pengawas lapangan.
•Pasang bowplank sebagai panduan agar titik -titik galian tidak salah
•Lakukan pekerjaan galian sesuai elevasi dan lebar menurut shop drawing yang
sudah disetujui
•Mulai dilakukan penempatan rangka besi pondasi sesuai shopdrawing, , pasang
bekisting, setelah disetujui baru dilakukan pengecoran (jangan lupa pasang
pembesian kolom, agar kolom menyatu dengan pondasi)
METODE PELAKSANAAN

2. Pekerjaan Sloof
• Pekerjaan sloof dilakukan setelah pekerjaan pondasi selesai dan sebaiknya
untuk pekerjaan sloof bisa dilaksanakan sekali pengecoran untuk memastikan
kekuatan sloof.
• Tentukan elevasi dan ukuran sloof sesuai shopdrawing
• Buat pembesian dan bekisting sesuai shopdrawing
• Lakukan pekerjaan perataan elevasi sesuai yang ditentukan (bisa pekerjaan
cut ataupun fiil)
• Lakukan pemadatan dan buat lantai kerja
• Pasangan pembesian sesuai shopdrawing
• Pasang bekisting di bagian kanan dan kiri pembesian sesuai shopdrawing
• Setelah pembesian dan pasangan bekisting di periksa bersama dan disetujui
baru dilakukan pengecoran.
FLOW CHART PEKERJAAN BETON BERTULANG

Start

- Survey Preparation of
- Shop drawing site

Check No
Rearrange
Engineer
Rearrange
Yes

Cleaning Inspection
No
Rearrange

Inspection
No
Yes
Foundry

Curing

Finish
METODE PELAKSANAAN

3. Pekerjaan Slab

• Pastikan elevasi ruangan, lakukan pengecekan dengan pengawas


• Ratakan lokasi sesuai elevasi yang disepakati (lakukan cut and fiil jika
diperlukan) dan padatkan
• Urug pasir setebal 5cm dan padatkan
• Buat lantai kerja dengan campuran 1:3:5 (1 semen, 3 pasir, 5 batu)
• Setelah lantai kerja mengeras buat kepalaan untuk membantu kerataan
permukaan slab
• Pasangan pembatas cor tiap sisi luarnya pastikan pembatas kuat dan lurus
agar diperoleh hasil pengecoran yang baik.
• Setelah dilakukan pemeriksaan bersama lakukan pengecoraan dengan
spesifikasi beton sesuai yang ditentukaan
• Lakukan pemadatan beton dengan vibrator, ratakan dan haluskan permukaan
dengan raskam (dari plastik) agar dihasilkan permukaan yang halus dan rata
• Setelah kering lakukan perawatan beton dengan disiram air secara berkala
FLOW CHART PEKERJAAN SLAB

Start

Stoping Formwork - Survey Preparation of


Preparation - Shop drawing Rebar

Check No A
Rearrange
Engineer

Yes Fabrication Cleaning


Install
Reinforced Bar Rearrange

Inspection 3
No
Inspection 1 Rearrange
No Yes
Yes Foundry
Install
Stoping Formwork
Demolition
Formwork

Inspection 2 Rearrange
No Curing
Yes
Finish
A
METODE PELAKSANAAN

4. Pekerjaan Kolom dan Balok

•Pekerjaan kolom dilakukan setelah pekerjaan struktur bawah selesai


•Tentukan ukuran dan posisi kolom sesuai shopdrawing)
•Buat pabrikasi untuk pembesian dan bekisting sesuai shopdrawing
•Kerjakan pembesian sesuai shop drawing dan lakukan pengecekan
•Setelah disetujui pasang bekisting yang sudah dipabrikasi dan pastikan posisi
bekisting tegak dan lurus sesuai yang ditentukan.
•Setelah bekisting tegak dan lurus beri support yang kuat untuk memastikan posisi
kolom tidak bergeser ataupun pecah saat pengecoran.
•Setelah dilakukan pengecekan dan disetujui lakukan pengecoran, agar diperoleh
hasil yang baik pastikan kepadatan pengisian beton dengan dibantu vibrator dan
palu karet
•Pembukaan bekisting dilakukan setelah minimal 6 jam dan lakukan perawatan
hasil pengecoran.
METODE PERAWATAN BETON

Perawatan beton dilakukan untuk


menghentikan proses pengeringan beton
secara cepat, untuk memastikan pengerasan
dan pengeringan beton berjalan normal, agar
diperoleh kualitas beton yang ditentukan.
Curing dilakukan sesegera mungkin setelah
proses pengecoran untuk menjaga kualitas
beton tetap bagus dan menghindari retakan
pada beton.

Proses curing atau perawatan beton dapat


dilakukan antara lain:
1.Melakukan penyiraman secara berkala agar
permukaan beton terjaga kelembabannya
2.Tutupi permukaan dengan plastik atau
karung basah agar kelembaban permukaan
beton terjaga.
3.Menggunakan minyak perawatan beton
atau curing
compound dimana untuk penggunaannya
berbeda beda tergantung produk yang
digunakan.
METODE PEKERJAAN ATAP BAJA RINGAN

5. Pekerjaan Struktur Atap Baja Ringan


Persiapan kerja
• Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakkan kuda- kuda, dan tidak
diperkenankan menggunakan gambar draft sebagai panduan.
• Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselamatan dan kesehatan
kerja, dan memperhatikan petunjuk tentang persyaratan melakukan
pekerjaan di atas ketinggian (lihat bagian keselamatan kerja).
• Menyiapkan semua perlengkapan untuk pemasangan kuda-kuda, antara
lain: bor dan hexagonal socket,meteran, selang air (waterpass), alat penyiku,
mesin pemotong, gergaji besi, palu, dan sebagainya.
• Leveling dan marking
• Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan rata dan
siku, dengan menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat
bantu
METODE PEKERJAAN ATAP BAJA RINGAN

• Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua bagian


bangunan dan tersambung secara benar (monolith) dengan kolom yang ada
di bawahnya.
• Memberi tanda posisi perletakan kuda-kuda (truss), sesuai dengan gambar
rencana atap.
• Mengukur jarak antar kuda-kuda Pengangkatan dan pemasangan kuda-
kuda
• Mengangkat kuda-kuda secara hati-hati, agar tidak meng akibatkan
kerusakan pada rangkaian kuda-kuda yang telah selesai dirakit
• Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R) kuda-kuda tidak terbalik. Sisi kanan
dan kiri kuda-kuda dapat ditentukan dengan acuan posisi saat pekerja
melihat kuda-kuda, dengan mulut web dapat dilihat oleh pekerja. Bagian di
sebelah kiri pekerja disebut sisi kiri, sedangkan yang berada di sebelah
kanannya adalah sisi kanan.
• Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus dengan ringbalok
menggunakan benang dan lot (unting-unting)
• Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L (L bracket)
METODE PEKERJAAN ATAP BAJA RINGAN

• Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan


menambahkan balok penopang sementara, agar posisi kuda-kuda tidak
berubah.
• Mengulangi langkah ke-1 sampai ke-6 untuk mendirikan semua kuda-kuda,
sesuai dengan posisinya dalam gambar kerja.
• Memeriksa ulang jarak antar kuda-kuda dari as ke as(maksimum 1,2 meter).
• Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-kuda(Apex), dan
memastikan garis nok memiliki ketinggian yang sama (datar)
• Memasang balok nok. sepanjang 40 cm dengan perkuatan 4 buah screw
• Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, jika bekerja beban angin.
Bracing dipasang di atas top-chord dan di bawah reng.
• Bila menggunakan aluminium foil, lapisan ini dipasang terlebih dahulu di
METODE PEKERJAAN ATAP BAJA RINGAN

• Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis penutup atap
yang digunakan. Setiap pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat memakai screw
ukuran 10-16x16 sebanyak 2 (dua) buah
• Memasang outrigger (gording tambahan setelah kuda-kuda terakhir yang
menumpu ringbalk). Pada atap jenis pelana, outrigger dapat dipasang sebagai
overhang dengan panjang maksimal 120 cm dari kuda- kuda terluar, dan jarak
antar outrigger 120 cm. outrigger harus diletakkan dan di-screw dengan dua buah
kuda-kuda yang terdekat.
• Memasang ceilling battens dengan jarak antar masing-masing ceilling battens
adalah 120 cm. Komponen ini dipasang pada permukaan bagian atas bottom chord
kuda-kuda dan di-screw. Untuk pertemuan ceilling battens dengan ring balok di
beri bantalan bracket yang diikat memakai 2 (dua) buah dynabolt.Fungsi ceilling
battens adalah untuk memperkuat ikatan antar kuda-kuda. Jika diperlukan,
sambungan memanjang ceilling battens sebaiknya tepat diatas bottom chord.
Setiap sambungan harus overlap 40 cm, dan setiap pertemuan dengan bottom
chord harus di-screw. Ceiling battens selanjutnya dapat difungsikan untuk
menahan plafond dan penggantungnya Pemasangan ceiling battens, Sambungan
ceilling battens atau top span overlap
• sepanjang 40 cm dengan perkuatan 4 buah screw.
METODE PEKERJAAN ATAP BAJA RINGAN
Pemasangan Penutup atap
•Memeriksa ulang pemasangan kuda-kuda sesuai dengan nomor, kedataran
nok maupun sisi atap, dan memastikan support overhang terpasang benar.
•Bila menggunakan Aluminium Foil, maka lapisan ini dipasang terlebih dahulu
di atas jurai dan rafter,
•Menentukan jarak reng sesuai dengan jenis penutup atap yang digunakan,
kemudian dilanjutkan dengan pemasangan reng (roof battens) dengan screw .
•Memasang satu jalur penutup terlebih dahulu dari bawah ke atas.
Pemasangan penutup atap harus lurus dan rapi agar polanya menjadi rapi dan
tidak berbelok - belok Inspeksi Akhir
•Inspeksi akhir dilakukan dengan memastikan tidak ada kotoran maupun
logam-logam lain yang masih menempel ataupun berada di sekitar struktur
bajaringan, dan kondisi atap terpasang dengan baik sesuai petunjuk
pemasangan dan terpasang dengan kuat.

Langkah -langkah pengecekan antara lain :

•Cek rangka dan bersihkan kalau ada kotoran semen, ataupun benda lain atau
cairan yang bisa membuat rangka berkarat
•Cek susunan pemasangan atap apakah sudah benar dan kuat,
•Tes dengan air apakah ada kebocoran, perhatikan atap apakah ada bekas
paku atap yang berlobang, kalau ada tutup denngan silikon dll
METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN ARSITEKTUR
METODE PEKERJAAN ARSITEKTUR

C. PEKERJAAN ARSITEKTUR
Pekerjaan arsitektur diproyek ini meliputi pekerjaan pasangan dinding batako
finishing plester+aci, pemasangan lantai, dinding dan meja keramik,
pemasangan plafond, dan pengecatan.
Adapun untuk metode pelaksanaanya yang kita rencanakan sebagai berikut:
1.Pekerjaan Pasangan Dinding Batako
•Pilih batako dengan kualitas yang baik
•Siapkan peralatan seperti: waterpass, skrop, ember, benang, sipatan, cetok dll
•Dibuat profil pada tiap sudut bangunan atau tempat-tempat yang telah
ditentukan. Profil dibuat dari kayu kaso yang telah diserut lurus, berfungsi
sebagai patokan ketegakan pasangan dinding sehingga profil harus benar-
benar tegak/vertikal. Profil diperkuat dengan kayu lain agar tetap ditempatnya
selama pelaksanaan pasangan
•Profil-profl diberi tanda setiap ketebalan batako dan adukan / siar
•Pasang benang untuk setiap lapis (atau dua lapis) dari profil ke profil untuk
mengontrol kelurusan horisontal pasangan.
•Setelah persiapan selesai siapkan material yang mau dipakai dekat ke lokasi
pekerjaan
•Ambil batako dan adukan pada saat yang bersamaan, kira-kira cukup untuk
pemasangan satu buah batako
METODE PEKERJAAN ARSITEKTUR

• Adukan diratakan pada tempat untuk pemasangan batako tersebut,


terutama bagian depannya
• Batako diletakkan dengan cara seperti pesawat terbang yang mendarat
(dari belakang kedepan) sambil ujung depannya menggaruk/mendorong
adukan sehingga cukup untuk mengisi nad vertikalnya dan ada spesi yang
tertekan keluar yang berarti nad vertikal benar-benar terisi penuh. Pengisian
nad vertikal dari atas setelah batako diletakkan tidak menjamin bahwa nad
benar-benar terisi dan tidak ada rongga udara. Keruk tumpahan / sisa
adukan dengan menggunakan sendok aduk.
• Pemasangan batu batako dihentikan pada ketinggian 1 meter untuk
memberi kesempatan pasangan tersebut mengering, sementara itu
dilakukan pengecoran pada kolom praktis
• Bersihkan pasangan batako dan rapihkan dengan memakai sendok adukan.
• Rapihkan semua siar-siar / nad-nad mendatar maupun tegak dengan besi
bulat atau kayu
• Lakukan penyiraman berkala untuk perawatan
FLOW CHART PEMASANGAN BATAKO

MULAI
MULAI AA

MARKING
MARKING ELEVASI
ELEVASI &
& POSISI
POSISI PAS
PAS BATAKO
BATAKO BATAKO
BATAKO YANG
YANG MAU
MAU DIPASANG
DIPASANG DISIAPKAN
DISIAPKAN

PERBAIKI
PERBAIKI
BATAKO
BATAKO DIPASANG
DIPASANG LURUS
LURUS
CEK
CEK KESESUAIAN DAN
KESESUAIAN DAN RAPI
RAPI SESUAI
SESUAI
MARKING
MARKINGDNG MARKING
DNG MARKING DAN
DAN TARIKAN
TARIKAN
SHOP DRAWING
SHOP DRAWING TIDAK BENANG
BENANG

OK PERBAIKI
PERBAIKI
PASANGAN
PASANGAN BERHENTI
BERHENTI TIAP
TIAP KETINGGIAN
KETINGGIAN 11 M
M
PASANG
PASANG TARIKAN
TARIKAN BENANG
BENANG MEMANJANG,
MEMANJANG, DAN
DAN DILAKUKAN PENGECORAN KOLOM
DILAKUKAN PENGECORAN KOLOM PRAKTIS
PRAKTIS
MELINTANG
MELINTANG & DIAGONAL SEBAGAI
& DIAGONAL SEBAGAI
ACUAN
ACUAN ELEVASI
ELEVASI &
& KELURUSAN
KELURUSAN
PASANGAN
PASANGAN

PERBAIKI
PERBAIKI CEK
CEKKERAPIAN
KERAPIAN
DAN
DANKELURUSAN
KELURUSAN
PASANGAN
CEK
CEK ELEVASI
ELEVASI && PASANGAN
BATAKO
TIDAK
KELURUSAN
KELURUSAN BATAKO
TARIKAN
TARIKAN TIDAK
OK
OK
SELESAI
SELESAI
AA
METODE PEKERJAAN ARSITEKTUR

2. Pekerjaan Plester + Aci


A. PERALATAN YANG DIGUNAKAN : B. BAHAN YANG DIGUNAKAN :
1. METERAN 1. TRIPLEK
2. JIDAR ALUMINIUM 2. KAWAT AYAM ( JIKA PLESTERAN LEBIH DARI 3 CM )
3. ROSKAM KAYU 3. AIR
4. SEMEN

C. PELAKSANAAN :

1 Buat caplakan melintang setebel


2 2.5cm tiap 90cm untuk bantuan
meratakan plesteran
Siram Pasangan Batu bata yang akan
diplester
dengan air
3

Dinding mulai dikamprot dengan mortar Wood Roskam

Mengahaluskan permukan plesteran


4 dengan roskam besi

Permukaan plesteran diratakan dengan


mistar alumunium
7

Dinding mulai diaci setelah


dibasahi
5

Siram plesteran yang ada dengan air sebelum


dilakukan acian(acian dilakukan setelah
plesteran kering ±1 minggu untuk
menghindari acian pecah)

6 8

Pekerjaan acian dengan campuran semen Menghaluskan permukaan acian


dan air
dengan kertas semen
FLOW CHART PLESTER + ACI
AA

MULAI
MULAI MORTAR
MORTAR DI
DI KAMPROTKAN
KAMPROTKAN PASANGAN
PASANGAN BATA
BATA

KAMPROTAN
KAMPROTAN DIRATAKAN
DIRATAKAN DENGAN
DENGAN MISTAR
MISTAR
BATA
BATA DISIRAM
DISIRAM AIR
AIR ALUMUNIUM,
ALUMUNIUM, DAN DI PERHALUS DENGAN
DAN DI PERHALUS DENGAN
ROSKAM
ROSKAM BESI
BESI

PERBAIKI
PERBAIKI
PLESTERAN
PLESTERANRATA
RATA
BUAT
BUAT CAPLAKAN
CAPLAKAN SETIAP
SETIAP 90
90 CM
CM TEBAL
TEBAL DAN
DANRAPI
2.5CM MELINTANG UNTUK BANTUAN
2.5CM MELINTANG UNTUK BANTUAN
RAPI
TIDAK
MERAPIKAN
MERAPIKAN PLESTERAN
PLESTERAN
OK
PLESTERAN
PLESTERAN KERING
KERING DAN
DAN DICURING
DICURING
PERBAIKI
PERBAIKI (DISIRAM BERKALA)
(DISIRAM BERKALA)
CEK
CEK KELURUSAN
KELURUSAN
DAN
DANKETEBALAN
KETEBALAN PLESTERAN
PLESTERAN DI
DI ACI
ACI DNG
DNG KETEBALAN
KETEBALAN ±3mm
CAPLAKAN
CAPLAKAN TIDAK ±3mm

OK ACIAN
ACIAN DIHALUSKAN
DIHALUSKAN DENGANKERTAS
DENGANKERTAS SEMEN
SEMEN
AA
PERBAIKI
PERBAIKI

CEK
CEKRATA
RATADAN
DAN
HALUS
HALUSACIAN
ACIAN TIDAK
OK
SELESAI
SELESAI
METODE PEKERJAAN ARSITEKTUR

3. Pekerjaan Pasangan Keramik Lantai


• Siapkan material dan alat yang akan digunakan Alat : Ember, jidar
alumunium, benang, sendok spesi, palu karet, waterpass, dll Bahan :
Semen PC, air, keramik, pasir, additive kalau diperlukan
• Tentukan elevasi pasangan sesuai shopdrawing
• Pastikan keramik yang akan dipasang sesuai spesifikasi tehnik dan
kelompokkan sesuai ukuran (disortir)
• Setelah pengecekan dan disetujui untuk elevasi dan material, pasang
benang vertikal dan horisontal dengan elevasi yang sudah disepakati,
sebagai pedoman pemasangan, benang harus siku
• Setelah dicek dan ok, buat kepalaan dengan memasang keramik vertikal
dan horisontal dengan pedoman benang yang sudah terpasang
METODE PEKERJAAN ARSITEKTUR

• Cek kesikuan keramik dengan waterpass dan besi siku


• Setelah kepalaan selesai dan benar lanjutkan dengan pemasangan
selanjutnya dengan berpedoman pada kepalaan yang ada
• Untuk tiap pemasangan gunakan palu karet saat meratakan permukaan
keramik satu dengan lainnya agar permukaan keramik tidak pecah atau
cacat.
• Cek kerataan keramik dengan waterpass dan lakukan perbaikan apabila
posisi keramik tidak rata
• Lap permukaan keramik setelah terpasang agar tetap bersih

• Buat delatasi apabila pasangan terlalu panjang untuk menghindari pooping


• Setelah siap seluruh pekerjaan biarkan pasangan keramik mengering dan
stabil, kemudian isi nad keramik dengan cor nad dan dirapikan
• Setelah selesai lap permukaan keramik agar bersih dan rapi.
FLOW CHART PEMASANGAN KERAMIK

MULAI
MULAI AA

MARKING
MARKING ELEVASI
ELEVASI &
& JENIS
JENIS KERAMIK
KERAMIK
SESUAI SHOP DRAWING
SESUAI SHOP DRAWING PASANG
PASANG KERAMIK
KERAMIK BERIKUTNYA
BERIKUTNYA
PERBAIKI MENGIKUTI
MENGIKUTI KEPALAAN CEK
KEPALAAN CEK KERATAAN
KERATAAN
PERBAIKI DENGAN
DENGAN WATER PASS
WATER PASS
CEK
CEK ELEVASI
ELEVASI &&
JENIS
JENISKERAMIK
KERAMIK TIDAK BERSIHKAN
BERSIHKAN KERAMIK
KERAMIK YANG
DIPASANG
YANG SUDAH
SUDAH
DIPASANG DENGAN KAIN
DENGAN KAIN
OK
PILIH
PILIH KERAMIK
KERAMIK DAN
DAN DIPISAHKAN
DIPISAHKAN BERDASARKAN
BERDASARKAN
UKURANNYA NAT
NAT DI
DI COR
COR DAN
DAN LANTAI
LANTAI DIBERSIHKAN.
DIBERSIHKAN.
UKURANNYA PASANGAN
PASANGAN LANTAI RAPI
LANTAI RAPI DAN
DAN
TAK
TAK BERGELOMBANG
BERGELOMBANG
KERAMIK
KERAMIK DIRENDAM
DIRENDAM SAMPAI
SAMPAI JENUH
JENUH DANDAN
DITIRISKAN
DITIRISKAN (RENDAM KIRA-KIRA 11 JAM)
(RENDAM KIRA-KIRA JAM) PERBAIKI
PERBAIKI

BUAT CEK
CEK KERATAAN
BUAT KEPALAAN
KEPALAAN KERAMIK
KERAMIK SESUAI
SESUAI SHOP
SHOP DAN
KERATAAN
DRAWING
DRAWING (SIKU DAN RATA)
(SIKU DAN RATA) DANKELURUSAN
KELURUSAN
PASANGAN
PASANGAN TIDAK
PERBAIKI
PERBAIKI
OK
CEK
CEKKEPALAAN
KEPALAAN&&
ELEVASI
ELEVASI TIDAK SELESAI
SELESAI

OK
AA
METODE PEKERJAAN ARSITEKTUR

4. Pekerjaan Pasangan Plafond


• Siapkan material dan alat yang akan digunakan Alat : Palu, gergaji, linggis,
meteran, waterpass dll Bahan : Triplek, kayu
• Dibuat profil pada tiap dinding yang sudah terpasang sesuai elevasi yang
ditentukan oleh shopdrawing.
• Profil-profl diberi tanda setiap batas ketinggian plafond
• Pasang benang dari profil ke profil untuk mengontrol kelurusan horisontal
rangka
• Setelah persiapan selesai siapkan material yang mau dipakai dekat ke
lokasi pekerjaan.
• Pasang rangka sesuai shopdrawing (60x120cm)
• Kasih penggantung hubungkan dengan rangka atap
• Lakukan pengecekan kekuatan dan kelurusan rangka, setelah disetujui
pasangan papan gypsum 9mm yang sudah disiapkan dan direkatkan
• Cek ulang hasilnya kalau bagus dilanjutkan untuk tahapan berikutnya
Marking Elevasi dan titik sesuai Pasang Paku Pengait Pasang Penggantung Rangka dgn Pasang Penggantung Rangka Tepi
Shop Drawing posisi tegak lurus

Tentukan jarak kait penggantung Mengatur elevasi rangka dgn


Pasang rangka utama Pasang rangka pembagi dan
pedoman tarikan benang
kencangkan klip

Pasang Panel gypsum Pasang sekrup ceiling


FLOW CHART PEMASANGAN PLAFOND

AA
MULAI
MULAI

MARKING PASANG
PASANG PANEL
PANEL GYPSUM
GYPSUM
MARKING ELEVASI
ELEVASI &
& TITK²
TITK² PENGGANTUNG
PENGGANTUNG

PERBAIKI
PERBAIKI
RATAKAN
RATAKAN SAMBUNGAN
SAMBUNGAN GYPSUM
GYPSUM
CEK
CEK ELEVASI
ELEVASI &&
JARAK
JARAK TITK
TITK
GANTUNGAN
GANTUNGAN TIDAK
MARKING
MARKING POSISI
POSISI ACCESSORIES
ACCESSORIES M/E
M/E
OK
PERBAIKI
PERBAIKI
PASANG
PASANG PENGGANTUNG
PENGGANTUNG DAN
DAN RANGKA
RANGKA TEPI
TEPI
CEK
CEK POSISI
POSISI
ELEVASI
ELEVASI && JARAK
JARAK
PASANG
PASANG TARIKAN
TARIKAN BENANG
BENANG MEMANJANG,
MEMANJANG, TIDAK
MELINTANG
MELINTANG & DIAGONAL SEBAGAI
& DIAGONAL SEBAGAI
ACUAN
ACUAN ELEVASI
ELEVASI && KELURUSAN
KELURUSAN PLAFOND
PLAFOND
OK
LUBANGI
LUBANGI POSISI
POSISI ACCESSORIES
ACCESSORIES M/E
M/E

PASANG
PASANG RANGKA
RANGKA PERBAIKI
PERBAIKI
PLAFOND
PLAFOND FINISHING
FINISHING PERMUKAAN
PERMUKAAN PLAFOND
PLAFOND

PASANG
PASANG ACCESSORIES
ACCESSORIES M/E
M/E
CEK
CEK ELEVASI
ELEVASI &&
JARAK
JARAK TIDAK
OK SELESAI
SELESAI
AA
METODE PEKERJAAN ARSITEKTUR

5. Pekerjaan Pasangan Kusen Pintu Dan Jendela


•Siapkan material dan alat yang akan digunakan
Alat : Bor listrik, Gun silikon, obeng, meteran, waterpass dll
Bahan : Kusen alumunium sesuai shopdrawing, silikon, screw, dll
•Sebagai catatan pekerjaan pasangan kusen pintu dan jendela dilakukan
bersamaan dengan pekerjaan pemasangan dinding batako
•Pastikan posisi tiap-tiap tipe kusen sesuai shopdrawing
•Pasang benang dari profil ke profil untuk mengontrol kelurusan horisontal dan
vertikal posisi kusen
•Pasang kusen yang sudah dikasih angker sesuai posisinya, setelah tegak lurus
pasang saport agar kusen tidak bergerak.(gunakan waterpas untuk
pengecekan)
•Saat bersamaan dengan pemasangan batako kusen dicor bertahap sesuai
ketinggian pasangan batako, usahakan posisi kusen tetap tegak lurus sesuai
stelan. •Cek ulang hasilnya kalau ada pergeseran segera diperbaiki sebelum
campuran semen mengeras, kemudian di cor ulang
METODE PEKERJAAN ARSITEKTUR
A. PERALATAN YANG DIGUNAKAN :

1. BAJI KARET / KAYU


2. BOR
3. OBENG

B. BAHAN YANG DIGUNAKAN :

1. KUSEN ALUMINIUM
2. DAUN PINTU / JENDELA ( SETELAH DIPASANG KACA )
3. FISCHER
4. SKRUP
5. MORTAR / SEMEN / SEALANT
6. VASELINE / ISOLASI KERTAS / PLASTIK

C. PELAKSANAAN :

1. PASANG KUSEN PINTU / JENDELA ALUMINIUM PADA LOKASI YANG DITENTUKAN ( SESUAI TYPE
YANG ADA ),
SESUAIKAN LUBANG KUSEN DENGAN UKURAN KUSEN (SELISIH LUBANG 1 CM).

2. MASUKKAN KUSEN YANG SIAP DIPASANG KE LUBANG


TEMBOK DENGAN BANTUAN BAJI KARET / KAYU.
3. ATUR KEDUDUKAN KUSEN DENGAN 4. STEL KELURUSAN / KEDUDUKAN KUSEN
BAJI KARET / KAYU. TERHADAP TEMBOK / DINDING.

5. LUBANGI TEMBOK / DINDING MELALUI 6. MASUKKAN FISCHER KEDALAM


LUBANG KUSEN DENGAN BOR, UNTUK
TEMPAT SKRUP. LUBANG BOR.
7. FISCHER DIKENCANGKAN DENGAN 8. PASANG DAUN PINTU /JENDELA
OBENG. ( SETELAH DIPASANG KACA ) KEDALAM
KUSEN.

9. STEL PERLENGKAPAN SERTA


ASESSORIS NYA (RODA / REL, ENGSEL,
KUNCI DLL ).
FINISH TEMBOK / DINDING DENGAN
MORTAR / SEMEN / SEALANT.
(PENGISIAN PADA CELAH ANTARA KUSEN
DAN TEMBOK / DINDING ).

10. UNTUK MENGHINDARI CACAT PADA PROFIL - PROFIL


ALUMINIUM YANG TELAH TERPASANG, MAKA BERI
PELINDUNG :

SEJENIS VASELINE / ISOLASI KERTAS / PLASTIK


PADA TEMPAT YANG RAWAN GORESAN.
METODE PEKERJAAN ARSITEKTUR
6. Pekerjaan Pengecatan
A. PERALATAN YANG DIGUNAKAN : B. BAHAN YANG DIGUNAKAN :

1. KERTAS SEMEN / KORAN 1. PLAMIR


2. LAKBAN 2. CAT DINDING
3. AMPLAS
4. ROL
5. KWAS
6. SKRAP
7. KAIN LAP
C. PELAKSANAAN :

1. BERSIHKAN PERMUKAAN DINDING DARI DEBU, KOTORAN DAN BEKAS PERCIKAN


PLESTERAN DENGAN KAIN LAP.
2. LINDUNGI BAHAN - BAHAN / PEKERJAAN LAIN YANGBERBATASAN DENGAN DINDING YANG AKAN
DICAT DENGAN KERTAS SEMEN / KORAN DAN LAKBAN.
3. GUNAKAN SKRAP UNTUK MEMPERBAIKI BAGIAN - BAGIAN DINDING YANG RETAK & KURANG
RATA DENGAN PLAMIR, KEMUDIAN TUNGGU SAMPAI KERING.
4. HALUSKAN PLAMIR YANG TELAH KERING DENGAN AMPLAS HINGGA RATA
5. CEK, APAKAH PERMUKAAN DINDING SUDAH RATA ?
6. JIKA PERMUKAAN SUDAH RATA, MAKA LAKUKAN PENGECATAN DASAR DENGAN ALAT ROL
PADA BIDANG YANG LUAS & DENGAN KWAS UNTUK BIDANG YANG SEMPIT (SULIT ).
7. JIKA CAT DASAR TERSEBUT SUDAH KERING, LAKUKAN PENGECATAN FINISH YANG PERTAMA.
8. JIKA CAT FINISH YANG PERTAMA SUDAH KERING, LALAKUKAN PENGECATAN FINISH YANG
KEDUA / TERAKHIR ( JUMLAH PELAPISAN CAT SESUAI DENGAN SPESIFIKASI ).
9. C E K , APAKAH PENGECATAN FINISH YANG KEDUA/ TERAKHIR ITU SUDAH RATA ?
10. APABILA SUDAH RATA, BERSIHKAN CAT - CAT YANGMENGOTORI BAHAN - BAHAN/ PEKERJAAN
LAIN YANG SEHARUSNYA TIDAK TERKENA CAT DENGAN KAIN LAP.
METODE PEKERJAAN ARSITEKTUR

TEPI KUSEN
DIBERI LAKBAN

DINDING
YANG DICAT

DINDING

PERLINDUNGAN
KERTAS KORAN

LANTAI TEMPAT CAT

D. HASIL AKHIR :

HASIL AKHIR PENGECATAN DINDING YANG BAIK ADALAH SEBAGAI BERIKUT :


1. PERMUKAAN RATA.
1. PENGECATAN RATA, TIDAK MEMBAYANG, DAN HALUS
2. TIDAK MENGENAI BIDANG LAIN.
3. TIDAK
TIDAKMENGELUPAS
MENGELUPAS.
DAN MENGGELEMBUNG
FLOW CHART PENGECATAN

MULAI
MULAI

AA
DINDING
DINDING DIBERSIHKAN
DIBERSIHKAN DENGAN
DENGAN KAIN
KAIN LAP
LAP DARI
DARI DEBU
DEBU
DAN BEKAS – BEKAS SEMEN SERTA MORTAR
DAN BEKAS – BEKAS SEMEN SERTA MORTAR
LAKUKAN
LAKUKAN PENGECATAN
PENGECATAN DASAR
DASAR
SESUAI SPESIFIKASI
SESUAI SPESIFIKASI
GUNAKAN
GUNAKAN SCRAF
SCRAF UNTUK
UNTUK MEMPERBAIKI
MEMPERBAIKI
BAGIAN
BAGIAN DINDING AYANG KURANG RATA
DINDING AYANG KURANG RATA
ATAU
ATAU RETAK
RETAK DENGAN
DENGAN PLAMIR
PLAMIR
SETELAH
SETELAH CAT
CAT DASAR
DASAR KERING
KERING LAKUKAN
LAKUKAN
PENGECATAN
PENGECATAN FINISHING
FINISHING TAHAP
TAHAP 11
HALUSKAN
HALUSKAN PLAMIR
PLAMIR DENGAN
DENGAN AMPLAS
AMPLAS
SETELAH KERING
SETELAH KERING
SETELAH
SETELAH KERING
KERING LAKUKAN
LAKUKAN
PENGECATAN
PENGECATAN FINISHING TAHAP
FINISHING TAHAP 22 DAN
DAN
LINDUNGI SETERUSNYA SESUAI SPESIFIKASI
SETERUSNYA SESUAI SPESIFIKASI
LINDUNGI MATERIAL
MATERIAL DAN
DAN BAHAN
BAHAN LAIN
LAIN YG
YG
BERHUBUNGAN DENGAN DINDING
BERHUBUNGAN DENGAN DINDING ATAU ATAU
MATERIAL
MATERIAL LAIN
LAIN YANG
YANG AKAN
AKAN DI
DI CAT
CAT DENGAN
DENGAN PERBAIKI
PERBAIKI
SOLASI,
SOLASI, KERTAS ATAU PELINDUNG LAINNYA
KERTAS ATAU PELINDUNG LAINNYA
CEK
CEK KERATAAN
KERATAAN
PERBAIKI
PERBAIKI DAN KEBERSIHAN
DAN KEBERSIHAN
BIDANG
BIDANG YG
YG LAIN
CEK
LAIN TIDAK
CEK KEBERSIHAN,
KEBERSIHAN,
KEHALUSAN,
KEHALUSAN, DAN
DAN OK
PELINDUNG
PELINDUNG
MATERIAL TIDAK
MATERIAL LAIN
LAIN SELESAI
SELESAI

OK
A
A
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai