Anda di halaman 1dari 6

Crime of War

Kejahatan Perang
Kejahatan perang adalah pelanggaran terhadap hukum internasional dalam
konflik bersenjata yang dianggap sangat serius sehingga tidak hanya
menuntut tanggung jawab negara tetapi juga tanggung jawab pidana individu.
Kejahatan perang tidak seperti kejahatan terhadap kemanusiaan. Tidak ada
keharusan bagi kejahatan perang untuk dilakukan dalam konteks meluas,
masif, atau pidana yang sistematis. Kejahatan perang juga berbeda dari
kejahatan genosida, karena tidak perlu adanya unsur keinginan untuk
menghancurkan suatu kelompok secara keseluruhan atau sebagian
Unsur-unsur Kejahatan Perang

Kejahatan perang memiliki tiga unsur, yaitu unsur kontekstual


yang dalam hal kejahatan perang adalah unsur konflik
bersenjata, unsur actus reus, yaitu unsur tindakan dan unsur
mens rea, yaitu unsur niat
Macam-macam Kejahatan Perang

Violation of the Laws or Customs of War


Grave Breaches of the Geneva Conventions of 1949
• Wiful killing
• Employment of posionous weapons or other
• Torture or inhuman treatment, including biological
weapons calculated to cause unnecessary
experiments
suffering
• Wilfully causing great suffering of serious injury to
• Wanton destruction of cities, towns or villages, or
body or health
devastation not justifiesd by military necessity
• Extensive destruction and appropriation of propert,
• Attack, or bombardment, by whatever means,
not justified by military necessity and carried out
towns, villages, dwellings, or building
unlawfully and wantoly
• Seizure of destructions or wiful damage done to
• Compelling a prisioner of war or a civilian to serve
institutions dedicated to religion, charity and
in the forces of a hostile power
aducation, the arts and sciences,
• Wifully depriving a prisoner of war a civilian of the historicmonuments and works of art and science
rights of fair and regular trial
• Plunder of public or private property
• Unlawful deportation or transfer or unlawful
confinement of a civilian
• Taking civilians as hostages
Konvensi yang Mengatur Kejahatan Perang

Kejahatan perang diatur oleh beberapaStatuta atau Konvensi Internasional yang


mengatur tentang tindakan kejahatan perang, diantaranya diatur dalam Konvensi Den
Haag tentang hukum dan kebiasaan perang didarat tanggal 18 Oktober 1907, kemudian
kejahatan perang diatur juga dalam Konvensi Jenewa tanggal 12 Agustus 1949 yang
menetapkan perlindungan kemanusiaan bagi warga sipil di zona perang, dan perampok
dan praktek perang total. Dan protokol tambahan Jenewa tahun 1977, serta Aliran New
York (The Current of New York).
• Konvensi Den Haag
• Konvensi Jenewa
• Aliran New York
Yuridis Universal atas
Kejahatan Perang dalam
Hukum Internasional

Kejahatan perang adalah salah satu kejahatan internasional yang


diakui sebagai jus cogens, atau hukum yang memaksa. Status jus
cogens dari kejahatan perang memiliki implikasi berupa obligatio
erga omnes. Obligatio erga omnes merupakan suatu kewajiban bagi
semua negara untuk mengadili pelanggaran dalam hal ini terhadap
kejahatan perang. Erga omnes merupakan bahasa latin yang secara
harfiah berarti “in relation to all.” Kejahatan perang, karena
berstatus jus cogens dan menimbulkan obligatio erga omnes,
memberikan setiap negara didunia hak untuk mengadili pelaku
kejahatan perang ini. Dari sini terbentuklah asas universalitas
terhadap kejahatan perang.

Anda mungkin juga menyukai