Anda di halaman 1dari 2

Analisis Kasus dan Opini

Hukum Humaniter Internasional merupakan sekelompok peraturan yang dibuat atas


dasar kemanusiaan dan bertujuan untuk membatasi dampak dari konflik bersenjata. Namun
pada kenyataannya, sebut saja melalui kasus My Lai, kita bisa melihat bagaimana
sesungguhnya perang amat sangat berisiko memakan nyawa dan menyebarkan penderitaan
tak berujung kepada para korbannya, salah satunya yakni penduduk sipil yang seharusnya
bukanlah subjek yang dapat dijadikan target peperangan, yang mana telah melanggar isi
Konvensi Jenewa.

 Rule 2: Act or threats of violence the primary purpose of which is to spread terror
among the civilian population are prohibited
 Article 51(2) of the 1977 Additional Protocol I prohibits “acts or threats of violence
the primary purpose of which is to spread terror among the civilian population”

Kejahatan perang merupakan tindakan yang melanggar hukum perang, tindakan


penyerangan biasanya dilakukan kepada kaum milter atau kaum sipil. Dalam hal ini, kasus
My Lai merupakan salah satu bentuk konkret kejahatan perang berupa pembantaian membabi
buta, serta pemerkosaan terhadap wanita sebelum dibantai yang dilakukan oleh tentara
Amerika Serikat terhadap ratusan warga sipil yang tidak bersenjata di Vietnam
Selatan pada tanggal 16 Maret 1968, yang mengakibatkan ratusan warga meninggal dunia.
Tindakan tersebut merupakan pelanggaran terhadap Kovensi Janewa 1949 dan Protokol
tambahan 1977, dengan terjadi pembantaian tersebut secara tidak langsung tentara
Amerika Serikat mengambil Hak Asasi Manusia ratusan warga sipil tidak bersenjata
karena dalam Hak Asasi Manusia ada hak untuk hidup sedangkan tentara Amerika
Serikat merenggut hak tersebut.

Jika dianalisis lagi tindakan yang telah dilakukan oleh pasukan Amerika Serikat
terhadap warga sipil Vietnam tidak sesuai dengan prinsip Hukum Humaniter yang dimana
dalam prinsip hukum humaniter ada tiga prinsip yaitu:

1. Prinsip Kemanusiaan (Humanity Principle)


2. Prinsip Kepentingan Militer (Military necessity)
3. Prinsip Kesatriaan (Chivalry)

Hak Asasi Manusia Internasional merupakan hukum yang dibuat untuk melindungi
hak-hak individu secara internasional dari pelanggaran yang dimana pelanggaran
tersebut dilakukan oleh Pemerintah atau Aparatnya. Kasus Omar Al-Bashir hampir
sama dengan kasus pembantaian My Lai karena pasukan Amerika secara sadar melakukan
pembunuhan, penyiksaan, atau perlakuan yang tidak manusiawi, yang dimana akibat
perbuatan tersebut menyebabkan penderitaan yang berat atau luka serius pada badan,
melancarkan serangan terhadap penduduk sipil yang secara tidak langsung atau sudah tidak
ikut andil dalam peperangan.

Anda mungkin juga menyukai