Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fransiska Devi Silvana

NIM : E0022185
Matkul : Hukum Humaniter Internasional

1. Apa yang dimaksud dengan Hukum Humaniter Internasional?


2. Apa tujuan atau alasan adanya Hukum Humaniter Internasional?
3. Bagaimana asal – usul Hukum Humaniter Internasional?
4. Apa prinsip dasar Hukum Humaniter Internasional?

JAWAB :

1. Hukum Humaniter Internasional merupakan suatu istilah dalam Hukum


Internasional yang lahir pada awal abad ke-20 atau sekitar tahun 1970-an.
Hukum Humaniter Internasional adalah seperangkat aturan yang berusaha
membatasi dampak kemanusiaan dari konflik bersenjata. Hukum ini
sering disebut sebagai hukum konflik bersenjata atau hukum perang (jus
in bello).
2. Tujuan utama dari Hukum Humaniter Internasional adalah untuk
membatasi alat dan metode peperangan yang digunakan oleh para pihak
yang terlibat dalam konflik dan untuk menjamin perlindungan dan
perlakuan manusiawi terhadap orang-orang yang tidak lagi mengambil
bagian secara langsung dalam permusuhan. Singkatnya, Hukum
Humaniter Internasional terdiri atas aturan-aturan hukum internasional
yang menetapkan standar kemanusiaan minimum yang harus dihormati
dalam situasi konflik bersenjata.
3. Dari awal sejarah sampai saat ini, kasus mengenai peperangan yang
menghadirkan penderitaan dan kehancuran yang tidak dapat dituangkan
dengan kata-kata memberikan dampak yang sangat signifikan bagi
manusia yang merasakannya. Kekerasan, perampasan, bahkan sampai
pelecehan tidak hanya membuat hancur kondisi saat itu, tetapi juga
menghancurkan masa depan yang telah menjadi impian bagi banyak
manusia. Perlakuan yang sangat tidak adil tersebut menjadi kunci dasar
dibentuknya Hukum Humaniter Internasional agar manusia yang
selayaknya hidup aman, damai, dan bahagia dapat menikmati kehidupan
dengan sebaik-baiknya. Hukum Internasional didasarkan atas pikiran adanya
masyarakat internasional yang terdiri atas sejumlah negara yang berdaulat dan
merdeka dalam arti masing-masing berdiri sendiri yang satu tidak di bawah
kekuasaan lain sehingga merupakan suatu tertib hukum koordinasi antara
anggota masyarakat internasional yang sederajat. Hukum Dunia berpangkal pada
dasar pikiran lain. Dipengaruhi analogi dengan Hukum tata negara, hukum dunia
merupakan semacam negara (federasi) dunia yang meliputi semua negara di
dunia ini. Negara dunia secara hierarki berdiri di atas negara-negara nasional.
Tertib hukum dunia menurut konsep ini merupakan suatu tertib hukum
subordinasi. Dalam hukum kuno mereka antara lain Kitab Perjanjian Lama,
mengenal ketentuan mengenai perjanjian, diperlakukan terhadap orang asing
dan cara melakukan perang. Dalam hukum perang masih dibedakan (dalam
hukum perang Yahudi ini) perlakuan terhadap mereka yang dianggap musuh
bebuyutan, sehingga diperbolehkan diadakan penyimpangan ketentuan perang.
Singkatnya Hukum Humaniter Internasional didasarkan
padakesengsaraan masyarakat yang terjadi pada masa itu dan terus
berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan beberapa
konverensi-konverens yang digelar oleh para ahli untuk merumuskan
suatu Hukum Humaniter Internasional.

4. Hukum humaniter internasional pada dasarnya mempunyai dua prinsip


dasar. Prinsip Kemanusiaan dan Prinsip Keperluan Militer. Menemukan
keseimbangan antara kedua prinsip ini merupakan peran yang dapat
dijelaskan secara longgar oleh badan legislatif. Negara harus
mengadopsi konvensi mengenai hukum humaniter internasional atau
berkontribusi melalui praktik mereka untuk pembentukan aturan
hukum kebiasaan internasional yang menerapkan tindakan
bersenjata. Menurut prinsip kemanusiaan, negara dan warga sipil atau
kombatan harus saling membantu dan sesuai dengan prinsip
kebutuhan militer, angkatan bersenjata yang dilatih oleh pemerintah
negara harus selalu siap menghadapi segala jenis perselisihan di
dunia. negara.
- Prinsip kemanusiaan
Prinsip ini menetapkan bahwa semua manusia mempunyai
kapasitas dan kemampuan untuk menunjukkan rasa hormat dan
kepedulian terhadap semua orang, bahkan musuh
bebuyutannya. Hukum Humaniter Internasional modern tidaklah
naif dan menerima bahwa kerugian, kehancuran, dan kematian
adalah hal yang sah selama konflik bersenjata. Hukum Humaniter
Internasional hanya berupaya membatasi dampak buruk tersebut,
dan prinsip kemanusiaan merupakan semangat dari ambisi
ini. Banyak peraturan hukum humaniter internasional yang
terinspirasi oleh gagasan ini, khususnya peraturan yang mengatur
perlindungan bagi yang terluka dan sakit.
- Prinsip Kebutuhan Militer
Tidak ada prinsip yang lebih penting dalam isi dan pemahaman
akan kebutuhan militer. Kebutuhan militer, sebagaimana dipahami
oleh negara-negara beradab modern, terdiri dari perlunya tindakan-
tindakan yang diperlukan untuk menjamin berakhirnya perang,
yang sah menurut hukum modern.

Anda mungkin juga menyukai