Anda di halaman 1dari 20

Sebab-sebab dan Fungsi

Korupsi Korupsi: Sayed Husein


Alatas
Sosiologi Korupsi
Sosiologi, UIN Jakarta
sebab-sebab korupsi
Absen atau lemahnya kepemimpinann dalam posisi posisi
kunci yang mampu mempengaruhi pencegahan korupsi.
Lemahnya atau absennya ajaran agama atau etika.
Kolonialisme
Kurangnya pendidikan anti korupsi (pendidikan karakter)
Kemiskinan
Absenya hukuman yang membuat jerah.
Absennya lingkungan yang kondusif terhadap prilaku anti-
korupsi.
Struktur pemerintahan atau tata kelola
Perubahan radikal dan transisi
Kondisi masyarakat (State of society), tercermin dalam
pola birokrasi.
Penjelasan
Tingkat pentingnya berbagi fakor tersebut
tergantung pada faktor lingkungan, spasial
dan waktu.
Gagasan personal leaders of influence itu
seperti ombak (dalam sejarah, terdapat
banyak contoh good leaders with
government atau sebaliknya)
Faktor Sosial: Pemberian/Hadiah
(gift)
Masyrakat tradisonal sangat identik dengan
institusi gift yang menjadi lahan bagi korupsi.
Salah satu determinan yang paling signifikan
terhadap korupsi dalam masyarakat
tradisonal.
Nepotisme merupakan bagian kewajiban
anggota keluarga.
Pemberian hadiah barang barang yang
mahal dianggap bagian penting dari proses
resmi
Lanjut…
Entertainment funds, dalam pemerintahan,
sekitar 15 persen dana diperuntukkan untuk
itu.
Terdapat beberapa cara pejabat korupsi yang
diterima, membrikan mereka uang,
makanan, mempersilahkan minum,
memberikan hadiah2 mewah, dsb.
Di malaysia, brunei dan Singapor, bentuk
korupsi korupsi tersebut masih berlaku.
Membeli mobil bekas pejabat dengan harga
lebih mahal.
Lanjut…
Hotel dan restoran mau memberikan
tagihan palsu,
Pejabat membuat berbagai perjalanan dinas
atau inspeksi, -cara mengkorupsi uang.
Gift sebenarnya merupakan fenomena
universal.
Tidak ada korelasi signifikan antara korupsi
dan gift.
Bedakan dengan gift sebagai imbalan atas
pelayanan birokratis (in return)
Hadis Nabi Terkait Hadiah
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi
bersabda

‫حابُّوا‬
َ َ ‫تَهَادَوْا ت‬.
Salinglah memberi hadiah, maka kalian akan
saling mencintai.” (HR. Bukhari dalam Al-
Adab Al-Mufrod, no. 594. Hadits ini
dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Al-
Irwa', no. 1601.
Gift atau Korupsi
Tidak dilakukan dengan rahasia
Tidak merupakan pelanggaran tugas atau hak publik.
Bagian dari penghasilan, dimana pemerintahan
mendapatkan keuntungannya.
Bukan merupakan pencurian uang negara atau
ekstorsi publik.
===poinnya di sini adalah perbedaan antara abuse
(pemyalah gunaan) dan praktek semestinya institusi
remunerasi dengan gift.
=== kita harus melihat signifikansi insititusi gift
sebagai sumber abuse dalam jaringan kasual korupsi.
Penjelasan Kontekstual
Kenapa negara negara barat yang juga
memiliki institusi gift dapat menolak
korupsi?
Adanya breakdown dari order feudal ke
konsepsi orde sosial yang impersonal dan
rasional.
Kasus korupsi USA adalah contoh bahwa
korupsi tidak memiliki korelasi dengan pre-
modern atau modern.
Islam, Gift dan Korupsi
Sura Al-baqiroh ayat 188.
Sejarah Imam Hamad Ibn Hambal (780-855)
yang menolak bekompromi dalam korupsi
dan abuse of power dalam masa Khalifah
Ma’mun.
Persoalan Qodhi
Sejarah Hakim Maliki di Baghdad (915)
dengan beberapa persyaratan: tidak akan
didekati atas nama siapapun, 2. tidak akan
dipaksakan untuk meoloskan perintah illegal
dan 3. tidak akan menerima gaji.
Fungsi Korupsi
Apa benar korupsi memiliki
fungsi atau memberikan
dampak positif….?
Fungsi Positif Korupsi
Aspek positif korupsi tidak direkomendasikan,
hanya bisa ditoleransi.
Permasalahan ini di negara berkembang
seringkali terkait dengan
kekurangan/keterbatasan methodologis.
Weiner dan Spiro (dan beberapa yang lain),
teoritkus aspek pisitif korupsi.
Tidak membedakan konsep korupsi dalam tiga
dimensi, pemerasan (extortion), nepotisme
(nepotism) dan sogok/suap (bribery).
Lalu melakukan assessment fungsi korupsi dalam
tiga kategori tersebut.
Sambung…
Melakukan generalisasi (problem generalisasi),
negera tertentu seperti India dan tipe tertentu.
Bribing the officials, mempercepat proses regulasi
untuk pengusaha. Jike semua regulasi
ditegakkan, maka akan pengahadang (grinding
halt) pertumbuhan ekonomi dan bisnis.
Fungsi instrumental korupsi untuk tujuan
teretntu.
Contoh: mendapatkan persetujuan untuk program
konstruksi, exit permit untuk keluar negeri, dsb.
Tipe extortif inilah yang banyak dibahas oleh
Weiner dan Spiro terkait fungsi korupsi.
Asumsi Umum
“The oil that makes the
administrative machinery
operate quickly”
Dampak Korupsi Ekstortif
Ongkosnya menjadi beban publik, karena ongkos
suap tersebut akan dibebankan terhadap
konsumen.
Cenderung memperlambat efesinesi. PNS yang
jujur dan efesien dipindahkan atau diblok dari
promosi jabatan.
Cenderung menyebar ke mana-mana, ke
berbagai lingkaran lebih luas, dan menjadi habit.
Merusak respek (rasa hormat) terhadap otoritas
yang diamanati. Mendeprivasi dukungan publik
terhadap pemerintahan.
Problem Methodologis
Tipe ekstortif korupsi merupakan hasil dari kondisi
korupsi sebelumnya.
Korupsi bukanlah tindakan keputusan tertentu yang
terbatas, tapi proses yang melibatkan prilaku
terbangun, perencanaan, anteseden, afiliasi kelompok
dan berbagai faktor lainnya.
Universal vs. relativistic position (explanation).
Tindakan yang sdh illegal dalam dirinya sendiri dan
dikalkulasi menguntungkan pemegang jabatan adalah
korupsi.
“Sacrifice of public for private benefit”
Absennya Analisis konstekstual bisa menjadi sumber
bias data.
Tiga Tahapan Korupsi
Korupsi secara relatif terbatas pada lingkaran
atas pemerintahan dan bisnis besar, tanpa
mempengaruhi kehidupan sosial secara luas.
Korupsi menjadi merajalela (rampant) dan
berlangsung di mana-mana (all-pervading).
Korupsi menjadi self-desruptive, dan susah
untuk diperhatikan. Merusak rajutan
masyarakat. Korupsi sendiri tidak
bertanggung jawab pada efek kerusakannya
(lifat efek dan sebab-sebab korupsi).
Analisis Fungsi Korupsi dan Tahapan
Korupsi
Prosesi dari tahapan pertama ke tahapan
kedua dimulai dari kelompok yang tidak
memiliki kesulitan ekonomi (high officials
and well-to-do business).
Ketika korupsi berlangsung dan
berklembang, masyarakat umumlah yang
mulai merasakan dampaknya (economic
difficulty, declines of currency value, export
and import, etc.).
Analisi fungsi korupsi tidak turun sampai ke
tahap yang ketiga ini.

Anda mungkin juga menyukai