Anda di halaman 1dari 16

Good Breeding

Practices
Produksi Sapi dan Kerbau

Yusalia Indah Nabila


200110180032
Rifa Azkia 200110180146
Yenti Budiarti
200110180188
Rifky Nauval Alfarizi
200110180271
 

F-2
DEFINISI
SARANA & PRASARANA

KESEHATAN HEWAN

PELESTARIAN FUNGSI LINGKUNGAN


HIDUP

SUMBER DAYA MANUSIA

PEMBINAAN &
PENGAWASAN
Definisi
• Ternak adalah hewan peliharaan yang produknya
diperuntukkan sebagai penghasil pangan, bahan
baku industri, jasa dan/atau hasil ikutannya yang
terkait dengan pertanian.
• Pembibitan adalah kegiatan budi daya
menghasilkan bibit ternak untuk keperluan sendiri
atau diperjualbelikan.
• Bibit Ternak yang selanjutnya disebut Bibit adalah
ternak yang mempunyai sifat unggul dan
mewariskannya serta memenuhi persyaratan
tertentu untuk dikembangbiakkan.
SARANA dan
PRASARANA Bangunan
Pembibitan Sapi
Potong

Obat
Peralatan
Hewan

SARANA
Pakan Bibit
Bangunan
1. Bangunan yang diperlukan pada peternak, kelompok, atau koperasi
meliputi kandang, tempat penyimpanan pakan, dan tempat
penampungan dan/atau pengolahan limbah.
2. Bangunan yang diperlukan pada perusahaan, UPT Pemerintah, dan
UPT pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/kota) meliputi:
a. Bangunan Perkantoran
b. Bangunan Perkandangan : Sistem Ekstensif (Pastura), Sistem
Intensif , Bangunan Pendukung
3. Persyaratan Tata Letak Kandang
4. Persyaratan Teknis Kandang
Alat dan Mesin Peternakan & Keswan Hewan
1. Pada peternak, kelompok, atau
kelompok antara lain:
• Tempat pakan, tempat minum
• Alat pemotong rumput;
• Pita ukur, tongkat ukur, buku recording f) Peralatan penanda perkawinan
dan formulir pencatatan; antara lain chinball.
• Eartag dan kalung. • Sistem Intensif dan Semi Intensif
a) Tempat pakan dan tempat minum;
2. Pada perusahaan, UPT pemerintah dan b) Peralatan pencatatan ternak
UPT pemerintah daerah (provinsi dan c) Alat pemotong rumput, pengangkut
kabupaten/kota) rumput, pembersih kandang dan
• Sistem Ekstensif (Pastura) pemotong tanduk;
a) Tempat pakan dan tempat minum; d) alat penanganan kesehatan hewan
b) Peralatan pencatatan ternak e) Peralatan identitas ternak antara lain
c) Peralatan penanganan kesehatan microchip, eartag dan kalung.
hewan;
d) Peralatan pemotong tanduk;
e) Peralatan identitas ternak antara lain
microchip, eartag dan kalung
Bibit dan Pakan
1. Bibit
Bibit yang digunakan untuk • Pakan konsentrat tidak boleh
pembibitan sapi potong harus mengandung bahan pakan yang
memenuhi persyaratan mutu. berupa darah, daging dan/atau
tulang serta tidak boleh dicampur
2. Pakan dengan hormon tertentu atau
Dalam usaha pembibitan sapi antibiotik imbuhan pakan;
potong harus menyediakan pakan • Pakan konsentrat sebagai sumber
dengan jumlah cukup dan protein dan atau sumber energi
berkualitas yang berasal dari: serta dapat mengandung
• Hijauan pakan antara lain rumput pelengkap pakan dan/atau
(rumput budi daya dan rumput imbuhan pakan;
alam), dan legume; • Pakan yang berasal dari pabrik
• Hasil samping dari tanaman harus berlabel dan memiliki nomor
pangan, perkebunan, dan pendaftaran, dan pakan yang
hortikultura; diolah sendiri harus memenuhi
nutrisi.
Obat Hewan
1. Obat hewan yang
dipergunakan dalam 1. Penggunaan obat
pembibitan sapi hewan harus sesuai
potong harus memiliki dengan ketentuan
nomor pendaftaran. peraturan perundang-
undangan di bidang
2. Obat hewan yang obat hewan.
dipergunakan sebagai  
imbuhan dan
pelengkap pakan
meliputi premiks dan
sediaan obat alami
sesuai dengan
peruntukannya
SARANA dan
PRASARANA
Pembibitan Sapi
Potong
Lahan dan Air dan
Lokasi Sumber
Pembibita Energi
n
PRASARANA
Lahan & Lokasi Pembibitan Air
Lahan dan lokasi pembibitan sapi potong harus memenuhi &
persyaratan sebagai berikut:
Sumber
a. Sesuai dengan RTRWP / RTRWK / RDTRD
b. Letak dan ketinggian lahan dari wilayah sekitarnya Energi
Tersedia cukup air bersih sesuai
memperhatikan topografi dan fungsi lingkungan dengan baku mutu dan sumber
energi yang cukup sesuai
c. Tidak ditemukan agen penyakit hewan menular strategis
kebutuhan dan peruntukannya,
terutama yang berhubungan dengan reproduksi dan seperti listrik sebagai alat
produksi ternak; penerangan.
d. Mempunyai potensi sebagai sumber bibit sapi potong;
e. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL/UPL);
f. Mudah diakses atau terjangkau alat transportasi.
Cara Pembibitan
Dalam pembibitan sapi potong dilaksanakan melalui pemuliaan
dalam satu rumpun atau satu galur, baik pejantan maupun induk
yang dikawinkan berasal dari satu rumpun atau galur yang
sama. Pelaksanaan pembibitan meliputi:

01 03

Pemilihan bibit Pemeliharaan


02 04

Pemberian Pembibitan
Pakan
Kesehatan
Hewan
Dalam pembibitan sapi potong dilaksanakan melalui pemuliaan
dalam satu rumpun atau satu galur, baik pejantan maupun induk
yang dikawinkan berasal dari satu rumpun atau galur yang
sama. Pelaksanaan pembibitan meliputi:
01 03

Situasi Penyakit 02 Pelaksanaan


04
Hewan biosecurity

Pencegahan Pembibitan
Penyakit Hewan
Dalam melakukan usaha pembibitan
sapi potong harus memperhatikan
aspek pelestarian fungsi lingkungan
hidup.
Lingkungan Mencegah terjadinya pencemaran lingkungan dan timbulnya erosi;
2. Mencegah timbulnya polusi dan gangguan lain yang dapat
Pelestarian

menganggu lingkungan berupa suara bising, bau busuk, serangga,


dan pencemaran air sungai/air sumur;
3. Membuat unit pengolahan limbah sesuai dengan kapasitas
Hidup

produksi untuk menghasilkan pupuk organik atau biogas;


4. Membuat saluran dan tempat pembuangan limbah; dan
5. Membuat tempat pembakaran dan tempat penguburan ternak
yang mati.
S U M B E R DAYA M A N U S I A

1. Sehat jasmani dan rohani;


2. Mempunyai keterampilan dalam bidang pembibitan, produksi, reproduksi,
penyakit hewan, pakan, lingkungan, dan memahami risiko pekerjaan, serta
mampu melakukan pencatatan (recording) dan pemeliharaan sapi potong; dan
3. Mampu menerapkan keselamatan dan keamanan kerja sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan.
Pembinaan & Pengawasan
1. Pembinaan pembibitan sapi potong dilakukan melalui pendidikan,
pelatihan, dan penyuluhan untuk penerapan pembibitan sapi potong
yang baik. Pembinaan dilakukan oleh Menteri, Gubernur, dan
Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya secara berkelanjutan.

2. Pengawasan untuk menjamin kualitas bibit sapi potong yang


dihasilkan perlu dilakukan pengawasan mutu bibit, yaitu:
• Pengawasan langsung; dilakukan dengan cara pemeriksaan di lokasi
pembibitan dan peredaran secara berkala oleh Pengawas Bibit
Ternak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
• Pengawasan tidak langsung; dilakukan melalui pelaporan berkala
oleh pembibit kepada Kepala Dinas yang membidangi fungsi
peternakan dan kesehatan hewan setempat.
THANK
YOU !!!

F-2

Anda mungkin juga menyukai