Anda di halaman 1dari 8

Jenis-jenis

Pakaian Adat
Melayu Riau
• JENIS PAKAIAN MELAYU
⬩ Ungkapan adat melayu mengatakan : “Adat memakai pada yang sesuai, adat duduk pada elok, adat berdiri
tahukan diri”. Ungkapan ini mengandung makna yang dalam, yang intinya memberi petunjuk bahwa setiap
orang dituntut untuk meletakkan sesuatu pada tempatnya. Dalam hal berpakaian, hendaklah mengacu
kepada azas “sesuai”, sesuai yang memakainya, sesuai cara pemakaiannya, sesuai tempat memakainya,
sesuai pula menurut ketentuan adat yang berlaku dalam hal ihwal berpakaian. Melihat kebudayaan
masyarakat Riau yang telah berkembang sejak zaman dulu, melahirkan banyak jenis pakaian adat yang saat
ini masih dikenakan oleh masyarakat Riau. Jenis-jenis pakaian adat yang beragam tentu memiliki persamaan
khas berupa nilai-nilai adat melayu dan agama yang dijunjung tinggi. Berikut jenis-jenis pakaian adat Riau
beserta penjelasannya :
 PAKAIAN UPACARA
PERKAWINAN
Baju pengantin laki-laki Melayu adalah Baju
Kurung Cekak Musang atau Baju Kurung Teluk Belanga.
Untuk daerah Limo Koto Kampar baju pengantin laki-
laki berbentuk jubah yang terbuat dari kain beludru.
Baju Kurung Teluk Belanga terbuat dari bahan tenunan
Siak, Indragiri, Daek, maupun Trengganu dengan warna
merah, biru, kuning, dan hitam
Selain Baju Kurung Cekak Musang, pakaian
pengantin laki-laki adalah kain samping motif yang
serupa dengan celana dan baju, distar berbentuk
mahkota dipakai di kepala, sebai warna kuning di bahu
kiri, rantai panjang berbelit dua dikalungkan di leher,
canggai yang dipakai di kelingking, sepatu runcing di
bagian depan, dan keris hulu burung serindit pendek
yang diselipkan di sebelah kiri. Busana yang dikenakan
pengantin perempuan berbeda-beda, tergantung jenis
upacara adatnya.
 PAKAIAN UPACARA ADAT
Upacara yang pada zaman dulu diadakan oleh pihak kerajaan yang ada di Riau, kini dilanjutkan oleh
Lembaga Adat Melayu Riau atau oleh pemerintah daerah. Beberapa upacara tersebut seperti upacara penobatan
raja, upacara pelantikan, upacara penyambutan tamu, upacara penerimaan anugerah, dan lain sebagainya.
Pakaian tradisional yang dipakai pada saat upacara adat dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu pakaian untuk
perempuan dan pakaian untuk laki-laki.

4
 PAKAIAN HARIAN ANAK-ANAK
Pakaian harian adalah pakaian yang dikenakan ketika melakukan kegiatan sehari-hari. Pakaian anak laki-laki
yang masih kecil disebut baju monyet. Setelah beranjak besar, anak laki-laki memakai Baju Teluk Belanga atau Baju
Cekak Musang. Terkadang juga memakai celana setengah atau bawah lutut, kopiah, dan tutup kepala dari kain segi
empat. Anak laki-laki juga memakai sarung ketika pada saat mengaji dan beribadah Sementara bagi anak
perempuan sama halnya laki-laki yakni masih menggunakan baju monyet. Jika sang anak usianya telah beranjak
dewasa, maka ia bisa mengenakan baju kurung yang bisa dikombinasikan dengan kain motif bunga.

5
 PAKAIAN ADAT RESMI
⬩ Pada zaman dahulu, pakaian resmi dipakai ketika Pakaian resmi untuk perempuan dewasa adalah Baju
Melayu Kebaya Laboh dan Baju Kurung Cekak Musang. Bahan untuk membuat kedua baju ini adalah kain
songket atau kain terpilih lainnya seperti Tenun Siak, Tenun Indragiri, Tenun Trengganu, dan lain-lain. Bentuk
Baju Kurung atau Kebaya Laboh ini mengikuti bentuk tubuh si pemakai, namun tidak terlalu longgar dan tidak
terlalu sempit. Panjang baju perempuan yang masih gadis adalah tiga jari di atas lutut, sedangkan untuk orang
tua panjang bajunya tiga jari di bawah lutut.

6
 PAKAIAN ADAT UNTUK DEWASA
Pakaian anak laki-laki yang telah dewasa disebut Baju Kurung Cekak Musang yang dilengkapi dengan kain
samping berupa sarung perekat dan kopiah atau ikat kepala. Sedangkan untuk perempuan memakai Baju Kurung
Laboh, Baju Kebaya Pendek, dan Baju Kurung Tulang Belut. Baju ini dipadukan dengan kain sarung batik dan
penutup kepala berupa selendang atau tudung lingkup. Perempuan yang melakukan kegiatan di ladang atau sawah
biasanya memakai tutup kepala berupa selendang atau kain belacu yang dinamakan tengkuluk.

7
 PAKAIAN KESEHARIAN
ORANG TUA
Selain pakaian keseharian untuk anak-
anak orang dewasa, juga ada pakaian
keseharian untuk orang tua. Laki-laki yang
sudah berumur panjang atau setengah baya,
mereka menggunakan pakaian yang dinamakan
Baju Kurung Cekak Musang atau Baju Kurung
Teluk Belanga yang dapat dibuat dari kain lejo
atau kain katun. Baju Kurung Teluk Belanga tidak
jauh berbeda dengan Baju Kurung Cekak
Musang yang bernuansa agamis.

Anda mungkin juga menyukai