ل ُ ْسو ُ خذ َ َر َ َ ا: ال َ َم ا ق َ ُالله عَنْه ُ ي
َ ض ِ م َر َر َ ُن ع ِ ْ ن اب ْ َع
ن ُ
ْ ك: َال َ فَق, ي ْ ِ منْكِب َ ِ اللهِ ﷺ ب
ن ب ا ان َ ك و . َ
ل ي ب س ر اب ع وَ أ ب ي ر َ غ َ
ك ن َ أَ فِى الدُّنْي َا ك
ُ ْ ِ َ َ ْ ِ َ ُ ِ َ ْ ٌ ْ ِ َّ
ح وَإِذَا َ َ َ ُ ْم َر يَقُو
َ صبَا َّ ت فال تَنْتَظِرِال َ ْسي َ م ْ إِذَا أ: ل َ ُع
َحتِك ْ َ َ َ
َّ ص ِ نْ م ِ خذ ُ َس اءَ و َ م َ ت فال تَنْتَظِرِ ال َ ح ْ َ صب ْ أ
) (رواه البخاري.ك َ ِ موْت َ ِك لَ ِ حيَات َ ن ْ َ م
ِ و كَ م
ِ س َق َ ِل
Artinya: Ibnu Umar r.a. berkata. “suatu ketika Rasulullah saw. Memegang
pundakku seraya berkata, “hiduplah kamu (wahai Ibu Umar) di dunia
sebagai orang yang asing atau seakan sebagai pengembara.” lalu Ibu Umar
menimpal perkataan Rasul seraya berkata, “apabila telah datang pagi hari,
jangan kau tunggu sampai datang sore hari. Pergunakanlah waktu sehatmu
sebelum datang waktu sakitmu, dan waktu hidupmu sebelum datang waktu
ajalmu.’ (HR. Bukhari)
Menyimak QS. An-Nisā’/4: 59, QS. Al-Mā’idah/5: 48; QS. Az-Zumar/39: 39; dan QS.
At- Taubah/9: 105 serta Hadis Taat Kepada Aturan, Perilaku Kompetitif dalam
Kebaikan, Dan Kerja Keras
3. Bacaan QS. At-Taubah/9: 105 dan hadis tentang perintah bekerja keras
a. Bacaan QS. At-Taubah/9: 105 tentang perintah bekerja keras
ن
َ ْمنُو ُ ْ ه وَال
ِ ْ مؤ ٗ ُ سول ْ ُ ملَك
ُ م وَ َر َ َه ع ُ ّٰ سي َ َرى الل
َ َملُوْا ف َ ْ ل اع ِ ُوَق
َ ِ الشهَادَةِ فَيُنَبِّئُك ُم ب
ما َّ َب و ِ ْ ن اِلٰى عٰلِم ِ الْغَي َ ْس ت ُ َردُّو
َ َو
﴾١٠٥ :ن ﴿التوبة َ ْملُو
َ ْم تَع ْ ُ كُنْت
Artinya: Dan katakanlah, “bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat
pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan
kamu akan kembalinya kepada (Allah) yang mengetahui yang gaib dan
yang nyata, lalu diberitakannya kepada kamu apa yang kamu kerjakan.”
b. Bacaan hadis tentang perintah bekerja keras
ِالله ُ ْس و
ل ُ َر َ َ ق: ت
ال ْ َ الله عَنْهَ ا قَال
ُ ي
َ ض ِ ة َر َ َن ع
َ ائش ْ َع
َّ ِ فَإ
ن ج
َ ِ حوَائَ ْ وَال ق
ِ الر ْز
ِّ َ َ بَاك ِ ُروْا ط:ﷺ
لب
) (رواه الطبرني.ح ٌ جا ٌ َ الْغُدُوَّ ب َ َرك
َ َ ة وَن
Artinya: Aisyah ra. Berkata, Rasulullah saw. Bersabda, “berpagi-pagilah pergi
mencari rezeki, karena sesungguhnya pada pagi hari itulah terletak berkah dan
keberhasilan.” (HR. Thabrani)
ِل الله َ سو ُ ت َر ُ ْ مع ِ س َ : ال َ َ ق، ب ٍ ِ رَ ك ي ِ دْ ع م
َ ن ب امَ دقْ م
ِ ْ ن ال َع
َل أ َ م ا أ: ُول ِ ِ
م د آ
َ َ ْ َ ْي ِ ن ب ن م
ِ د
ٌ َح َ َ ك َ ُ يَق،ﷺ
ْ َ
ي َ َ
ُّ ِ قال نَْب، ِل يَدَيْه ِ م َ َن ع ْ م َ ُ
ِ ن يَأكل ْ ن أْ م ِ ه ُ َ خي ْ ٌر ل
َ َم ا هُو ً طَعَا
ل ُ ُ م يَأك ُ الس اَلَّ ِان دَاوُد ُ عَلَيْه َ َ وَك: اللّٰهِ ﷺ
) (رواه الطبرانى.ِل يَدَيْه ِ م َ َن ع ْ م
ِ
Artinya:Tiada seorangpun yang makan makanan yang lebih baik daripada maka
yang diperoleh dari hasil keringatnya sendiri. Sesungguhnya Nabi Allah Daud
itupun makan dari karyanya sendiri (HR. Thabrani).
Menyimak QS. An-Nisā’/4: 59, QS. Al-Mā’idah/5: 48; QS. Az-Zumar/39: 39; dan QS.
At- Taubah/9: 105 serta Hadis Taat Kepada Aturan, Perilaku Kompetitif dalam
Kebaikan, Dan Kerja Keras
4. Mengidentifikasi bacaan tajwid pada QS. An-Nisā’/4: 59, QS. Al-
Mā’idah/5: 48;QS. Az-Zumar/39: 39; dan QS. At-Taubah/9: 105
No Nama Surah dan Ayat Lafadz Bacaan Keterangan
آمن ُ ْوا
َ
Mad Ṭabi’i Ada huruf berharakat
Ḍammah diikuti Wawu
mati
2.
Ikhfa’
Mad Ṭabi’i
Huruf nun mati
bertemu
huruf “Za’”
dengan
Huruf “Ta”
berharakat fathah
QS.Al-Mā’idah/5: 48 diikuti huruf “Alif”
2
ح ِّ ّـِق
َ ْ ِبال
Idgām Qamariyah Ada huruf “Al”
bersambung dengan huruf
“Ha”.
بَيْ َن
Mad Lin/Layyin Huruf ‘Ba” berharakat
fatḥaḥ diikuti dengan
huruf “Ya sukun”.
Mengidentifikasi bacaan tajwid pada QS. An-Nisā’/4: 59, QS. Al-
Mā’idah/5: 48;QS. Az-Zumar/39: 39; dan QS. At-Taubah/9: 105
ع َمل ُْواْ ِا
Mad Ṭabi’i Ada “huruf Ḍammah”
diikuti oleh “Wawu
mati”
Iẓhār safawi
Ada huruf “Kaf
berharakat fatḥaḥ diikuti
huruf Alif
تَ ْعل َُم ْو َن Mad ‘Aridlissukūn Ada Mad Ṭabi’i dalam
keadaan waqaf
ْ ِا
ع َمل ُْوا Mad Ṭabi’i Ada huruf Lam berharakat
Ḍammah diikuti Wawu
mati
الله
ُ َف َسيَ َرى
Lam jalalah tafḥim Ada lafadz Allah
didahului oleh huruf
berharakat fatḥaḥ
ع َملَك ُ ْم َ
Iẓhār safawi Ada huruf Mim mati
bertemu huruf “Wawu”
6. Asbabul Nuzūl dan Asbābul Wurūd QS. An-Nisā’/4: 59, QS. Al-Mā’idah/5:
48;QS. Az-Zumar/39: 39; dan QS. At-Taubah/9: 105 serta hadis terkait
a. Asbābun Nuzūl QS. An-Nisā’/4: 59 tentang perintah taat kepada
Allah, Rasul, dan Ulil Amri
1) Asbābun Nuzūl QS. An-Nisā’/4: 59
Dalam suatu riwayat dari Imam Bukhari dikemukakan bahwa turunnya QS.
An-Nisā’/4: 59 berkenaan dengan diutusnya Abdullah bin Hudzafah bin Qais
oleh Rasulullah sebagai pemimpin suatu pasukan. Dan menurut Al-Hafidz
Ibnu Hajar Al-Asyqalani, mengatakan bahwa kisah Abdullah bin Hudzafah
bin Qais menjadi sebab turunya QS. An-Nisā’/4: 59 karena adanya batasan
taat kepada perintah (pimpinan) dan menolak perintah (pimpinan) untuk
terjun ke dalam api. Pada saat itu, mereka memerlukan petunjuk berkenan
dengan apa yang harus mereka lakukan. Dan ayat ini turun memberikan
petunjuk kepada mereka, apabila berbantahan (berselisih pendapat),
hendaknya kembali kepada Allah dan Rasulnya.
Menyimak QS. An-Nisā’/4: 59, QS. Al-Mā’idah/5: 48; QS. Az-Zumar/39: 39; dan QS.
At- Taubah/9: 105 serta Hadis Taat Kepada Aturan, Perilaku Kompetitif dalam
Kebaikan, Dan Kerja Keras
6. Asbābul Nuzūl dan Asbabul Wurūd QS. An-Nisā’/4: 59, QS. Al-
Mā’idah/5: 48, QS. Az-Zumar/39: 39, dan QS. At-Taubah/9: 105
serta hadis terkait
a. Asbābun Nuzūl QS. An-Nisā’/4: 59 tentang perintah taat kepada
Allah, Rasul, dan Ulil Amri
2) Asbābul wurūd hadis terkait
ي
ُّ ِ النَّب: ال َ َق ه
ُ ْ عَن الله
ُ ي
َ ض ِ َر يٍّ ِ عَل ن
ْ َع
ما
ََّ ص يَةٍ إِن
ِ ْمعَ ْ يِ ف ة
َ َ ع اَ ط اَل ﷺ
) (رواه البخاري.ف َ ة فَى ال
ِ ْمعْ ُرو ُ َالطَّاع
Artinya: Ali ra. Berkata, Nabi Muhammad saw. Bersabda,
“tidak ada ketaatan untuk setiap perbuatan maksiat,
melainkan ketaatan itu untuk setiap perbuatan baik.” (HR.
Menyimak QS. An-Nisā’/4: 59, QS. Al-Mā’idah/5: 48; QS. Az-Zumar/39: 39; dan QS.
At- Taubah/9: 105 serta Hadis Taat Kepada Aturan, Perilaku Kompetitif dalam
Kebaikan, Dan Kerja Keras
c. Asbābun nuzūl QS. Az-Zumar/39:39 dan hadis tentang berlomba-lomba dalam kebaikan
1) Asbabun nuzul QS. Az-Zumar/39: 39
Dalam suatu riwayat diterangkan bahwa kaum musyrikin berkata kepada Nabi Muhammad saw.; “Hentikan
makianmu terhadap tuhan-tuhan kami, atau kami perintahkan tuhan-tuhan kami untuk menjadikan engkau
orang sinting”. Kemudian turun ayat sebagai penegasan kepada nabi Muhammad saw. bahwa hanya Allah yang
dapat memberi petunjuk (berhala-berhala mustahil dapat memberi petunjuk, sehingga tidak wajib untuk
ditaati).
d. Asbābun nuzūl QS. At-Taubah/9: 105 dan Asbābul wurūd hadis tentang perintah
kerja keras
2) Asbābul wurūd hadis
ًصاَل ة
َ ل ِّ ص َ ل اللهِ ﷺ َ ْس و
ُ ال َر َ َق
ُ َ
َه ي َ َراك َ َ
ُ َّ ت ال ت َ َراه ُ فِٕان ْ ِ موَد َّ ٍع كَأنَّك ت َ َراه ُ فا
َ ْ ن كن َ َ ُ
َش غَنِيا ً وَاِياَّك َ َ
ْ ِاس تَع ِ َّ م ا فِ ى ايْدِى الن َّ مِ سْ وَايْأ
)ه (رواه الطبرانى ِ ما يُعْتَذ َ َر
ُ ْ من َ َو
Artinya: Rasulullah saw. Bersabda, “Salatlah kamu seperti salat orang yang akan pergi selama-
lamanya, seolah-olah engkau melihat-Nya (Allah swt.), maka jika engkau tidak dapat melihat-Nya,
sesungguhnya Dia melihatmu. Dan putuskanlah rasa ketergantungan dirimu dari orang lain, niscaya
engkau hidup dalam kekayaan (jiwa). Dan waspadalah dari hal yang dapat menggelincirkanmu”
(HR. Thabrani).
Menyimak QS. An-Nisā’/4: 59, QS. Al-Mā’idah/5: 48; QS. Az-Zumar/39: 39; dan QS.
At- Taubah/9: 105 serta Hadis Taat Kepada Aturan, Perilaku Kompetitif dalam
Kebaikan, Dan Kerja Keras
Tidak ada hidup dan kehidupan di dunia ini yang terbebas dari aturan. Karena
●
Taat pada aturan setiap hidup dan kehidupan membutuhkan keserasian, ketertiban, kedamaian
dan keharmonisan. Pola hidup ini akan terjadi dan terwujud hanya karena ada
aturan yang dilakukan dengan penuh ketaatan secara bersama-sama.
Berkompetitif Manusia yang selamat dan bahagia adalah manusia yang mengikuti seruan iman. Iman
●
senantiasa mengajak manusia untuk taat dan patuh hanya kepada Allah swt. Ketaatan
dan kepatuhan ini akan membiasakan manusia beramal saleh. Agar manusia mampu
dalam kebaikan meningkatkan kwalitas amal saleh, manusia perlu memahami, menghayati.
Ajaran Islam sangat menyerukan umat Islam untuk bekerja keras. Bekerja keras berarti
●
Bekerja keras bekerja sungguh-sungguh. Barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka akan sukses.
Umat Islam yang bekerja keras, maka ia akan sukses. Bentuk kesuksesan bagi manusia
yang bekerja keras adalah mereka menjadi agniya’.
Bentuk-bentuk perilaku taat kepada aturan, kompetitif dalam kebaikan dan bekerja
keras dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, sekolah, maupun di masyarakat
d.
d. Bentuk
Bentuk perilaku
perilaku kompetitif
kompetitif dalam
dalam kebaikan
kebaikan didi rumah,
rumah, sekolah,
sekolah, dan
dan masyarakat
masyarakat
•• Ketika
Ketika didi rumah,
rumah, orang
orang tua
tua berfungsi
berfungsi sebagai
sebagai kompetitornya.
kompetitornya. Setiap
Setiap saat
saat dalam
dalam kehidupan
kehidupan
di
di lingkungan
lingkungan keluarga,
keluarga, seorang
seorang anak
anak wajib
wajib berkompetisi
berkompetisi dengan
dengan orang
orang tua
tua dalam
dalam setiap
setiap
persoalan
persoalan kebaikan.
kebaikan. Sehingga
Sehingga anakanak mampu
mampu menjadi
menjadi generasi
generasi yang
yang terbaik.
terbaik.
•• Suasana
Suasana kehidupan
kehidupan pelajar
pelajar untuk
untuk terus
terus bersaing
bersaing harus
harus dimiliki
dimiliki dan
dan diterapkan
diterapkan di
di sekolah.
sekolah.
Kompetitornya
Kompetitornya adalah
adalah semua
semua anak
anak yang
yang pandai
pandai dan
dan memiliki
memiliki kebaikan
kebaikan unggul,
unggul, seperti;
seperti;
belajar
belajar tekun,
tekun, prestasi
prestasi unggul,
unggul,
•• Bentuk
Bentuk perilaku
perilaku kompetisi
kompetisi di di lingkungan
lingkungan masyarakat
masyarakat yang
yang seharusnya
seharusnya dilakukan
dilakukan secara
secara
terus-menerus
terus-menerus oleh oleh seorang
seorang pelajar
pelajar adalah
adalah upaya
upaya untuk
untuk menjadi
menjadi remaja
remaja terbaik
terbaik di
di
lingkungannya,
lingkungannya, seperti;
seperti; berpenampilan
berpenampilan yang yang bersahaja,
bersahaja, sopan
sopan santun.
santun.
e.
e. Bentuk
Bentuk perilaku
perilaku bekerja
bekerja keras
keras di
di sekolah,
sekolah, rumah,
rumah, dan
dan di
di masyarakat
masyarakat
•• Perilaku
Perilaku bekerja
bekerja keras
keras harus
harus diwujudkan
diwujudkan dimanapun
dimanapun berada.
berada. Karena
Karena bekerja
bekerja keras
keras
kunci
kunci utama
utama untuk
untuk meraih
meraih kesuksesan.
kesuksesan. Orang
Orang yang
yang bersantai-santai,
bersantai-santai, tidak
tidak akan
akan mampu
mampu
meraih
meraih sukses.
sukses. Tidak
Tidak akan
akan ada
ada bentuk
bentuk kesuksesan,
kesuksesan, tanpa
tanpa adanya
adanya kesungguhan.
kesungguhan. Hanya
Hanya
manusia
manusia yang
yang mampu
mampu mewujudkan
mewujudkan semboyan;
semboyan; د
َ ج
َ َد و
َّ ج
barang
barang siapa َ (
َ م ْن
siapa yang
yang
bersungguh-sungguh,
bersungguh-sungguh, maka
maka ia
ia akan
akan dapat),
dapat), ia
ia akan
akan mampu
mampu meraih
meraih sukses
sukses yang
yang
diusahakannya.
diusahakannya.
Implementasi dari Pemahaman QS. Al-Mā’idah/5: 48;QS. Az-
Zumar /39: 39; dan QS. At-Taubah/9: 105 serta Hadis yang terkait
●
Hidupnya tenang dan tidak merasa dikejar-kejar oleh dosa, akibat melanggar aturan
●
Hidupnya menjadi selamat, nyaman dan tenteram, karena setiap aturan membawa kebaikan hidup manusia
●
Cita-cita hidup bahagia dapat tercapai, baik kebahagiaan di dunia dan kelak di Akhirat
●
Kwalitas hidupnya terus meningkat
●
Menjadi manusia yang terbaik, yakni manusia yang bermanfaat kepada orang lain
●
Dicintai oleh Allah swt., karena dapat kembali kepada Allah swt. dengan bekal amal kebaikan yang maksimal
●
Menjadi orang kaya
●
Sukses dalam meraih cita-cita
●
Hidupnya menjadi bahagia
●
menjadi orang yang dermawan