1. Bacaan QS. Yunūs/10: 40-41 dan hadis riwayat Ahmad terkait tentang
toleransi
a.
a. Bacaan
Bacaan QS.
QS. Yunūs/10:
Yunūs/10: 40-41
40-41 tentang
tentang toleransi
toleransi
ُ َ ك اَعْل
م َ ُّ ن ب ِ ۗهٖ وَ َرب ُ مِ ْن ال َّ يُؤْ م
َّ م ْ ُمنْهِ َن ب ِ ٖهو ُ م ِ ْ ن يُّؤ ْ م َّ م ْ ُمنْه ِ َو
﴾٤٠﴿ ن َ ْ سدِي ِ ْمف ُ ْ بِال
نَ ْم بَرِيْٓئُو ْ ُ ملُك ُ ۚ ْم اَنْت
َ َم ع ْ ُ ي وَلَك ْ ِ ملَ َي ع ْ ِّ ُل ل
ْ ك فَق َ ْن كَذَّبُو ْ ِ وَا
﴾٤١-٤٠:ن ﴿يونس ْ ْملُوَ ْما تَعَّ مِّ ٌل وَاَنَا ْ بَرِيْٓء ُ م َ ْ مٓااَعَّ مِ
Artinya:
Artinya: (40)Dan
(40)Dan diantara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (Al-
Qur’an),
Qur’an), dan diantaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya.
sedangkan
sedangkan tuhanmu
tuhanmu lebih
lebih mengetahui
mengetahui tentang
tentang orang-orang
orang-orang yang
yang berbuat
berbuat
kerusakan.
kerusakan. (41)Dan
(41)Dan jika
jika mereka
mereka (tetap)
(tetap) Mendustakanmu
Mendustakanmu (Muhammad),
(Muhammad), makamaka
katakanlah,
katakanlah, “bagiku
“bagiku pekerjaankudan
pekerjaankudan bagimu
bagimu pekerjaanmu.
pekerjaanmu. kamu tidak
bertanggung
bertanggung jawab
jawab terhadap
terhadap apa
apa yang
yang aku
aku kerjakan
kerjakan dan
dan akupun
akupun tidak
tidak bertanggung
bertanggung
jawab
jawab terhadap
terhadap apa
apa yang
yang kamu
kamu kerjakan.”
kerjakan.”
Menyimak dan menganalisis QS. Yunūs/10: 40-41 dan QS. Al-Mā’idah/5: 32, serta
Hadis tentang Toleransi dan Menghindarkan Diri dari Tindak Kekerasan
1. Bacaan QS. Yunūs/10: 40-41 dan hadis riwayat hadis terkait tentang
toleransi
b. Bacaan hadis riwayat Ahmad tentang toleransi
ِل لله ِ ْس و
ُ ل ل ِ َرَ ْ قِي: الَ َم ا ق َ ُالله عَنْه ُ ي
َ ضِ اس َر
ٍ َّ ن عَب ْ َع
هالل لى ِ ا ب ح َ أ ن َ يا دَ ألْ ا ى يَ ا:ﷺ
ِ َ ُّ َ ِ ْ ُّ
)ة (رواه احمد ُ ح َ م ْ س
َّ ةال َ ْ ل اَل
ُ حنِي ْ ِفيَّه َ ل ؟ قَاَّ ج
َ َع َ َّزو
Artinya: Dari Ibnu Abbas berkata, ditanya kepada Rasulullah saw.; Agama manakah
yang paling dicintai oleh Allah? Beliau bersabda; Al-Hanifiyyah As-Samhah
(Agama yang lurus lagi toleran) (HR. Ahmad).
Menyimak dan menganalisis QS. Yunūs/10: 40-41 dan QS. Al-Mā’idah/5: 32, serta
Hadis tentang Toleransi dan Menghindarkan Diri dari Tindak Kekerasan
2. Bacaan QS. Al-Mā’idah/5: 32 dan hadis Riwayat Bukhari dan Muslim tentang
menghindarkan diri dari tindak kekerasan
a. Bacaan QS. Al-Mā’idah/5: 32 tentang perintah menghindarkan diri dari tindak
kekerasan
b. Bacaan hadis riwayat Bukhari dan Muslim tentang perintah menghindarkan diri dari tindak kekerasan
َ قَا: ال
ل َ َم ا ق
َ ُالله عَنْه ي
َ ضِ اص َر عْ مرِو بْن ال َ ُن ع
ُ ِ َ ِ ِ ْ ن عَبْدِ اللهِ ب ْ َع
م ل س ن ْ َ ُ ْس و
َ ِ َ ْ َ ُ ِ ْ ُ أ:ل اللهِ ﷺ
م م ل س م ل ُ َر
هُ مانَهَ ى اللَ ج َرَ َن ه ْ مَ ج ُر ُ ْ وَال, ِس انِهِ وَيَدِه
ِ مهَا َ ِن لْ مِ ن َ ْ مو
ُ ِس ل
ْ م ُ ْ ال
) (متفق عليه.ه ُ ْ عَن
Artinya: Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash ra. Berkata, Rasulullah saw. Bersabda,”seorang muslim adalah orang yang membuat seorang
muslim lainnya selamat dari (gangguan) lisan dan tangannya, dan orang yang hijrah adalah orang yang meninggalkan apa yang
dilarang oleh Allah swt. (HR. Bukhari dan Muslim)
)٦ :ن (الكٰفرون
ِ ْ ي دِي ْ ُ دْيْنُك
َ ِ م وَل ْ ُ • لَك
م
• Artinya: Untukmu agamamu, untukku agamaku
Ayat di atas menegaskan bahwa ada pemisah antara umat Islam dan non Muslim
dalam masalah ibadah.
Bahwa umat Islam dengan non muslim sudah terjlain masa Nabi Muhammad saw.
Berada di Madinah.
Asbābun Nuzūl QS. Yunūs/10: 40-41, QS. Al-Mā’idah/5: 32 dan Asbābul Wurūd
terhadap Hadis terkait
a) Asbābun Nuzūl QS. Al-Mā’idah/5: 32 tentang menghindarkan diri dari tindak kekerasan
Menurut Imam Suyuti, tidak semua turunnya ayat-ayat Al-Qur’an memiliki asbabun nuzūl
(sebab-sebab ayat turun), termasuk QS. Al-Mā’idah/5: 32. Namun persoalan yang tersurat
pada QS. Al-Mā’idah/5: 32 hampir sama dengan QS. Al-Mā’idah/5: 33. Di dalam hadis yang
diriwayatkan oleh Ibnu Jarir diterangkan bahwa Abdul Malik bin Marwan pernah menulis
surah kepada Anas yang menanyakan tentang suku Urainah yang murtad dari agama Islam
dan membunuh penggembala unta serta membawa lari unta-unta tersebut. Sehingga ayat ini
turun sebagai bentuk ancaman hukum terhadap orang-orang yang membuat keonaran di
bumi, seperti; tindakan mengganggu, membunuh, dan jenis kekerasan lainnya.
Asbābun Nuzūl QS. Yunūs/10: 40-41, QS. Al-Mā’idah/5: 32 dan Asbābul Wurūd
terhadap Hadis terkait
Menurut Imam Suyuti dalam kitab Asbābul wurūd Al-Ḥadiṡ, di dalam hadis
diriwayatkan oleh Abu Daud dari Aisyah ra. Berkata: Rasulullah saw. Pernah
melintas di At-Tila’ (aliran air dari atas ke bawah) ini. Diaman beliau pernah
sekali bermaksud ke sahara. Lalu beliau mengirim kepadaku seeokor unta dari
unta sadaqah yang beliau kendarai. Dan berkata kepadaku: “wahai Aisyah,
berlaku lembutlah (kepada unta ini) karena kelembutan itu tidak diletakkan
pada suatu urusan melainkan ia menghiasinya, tidaklah ia dihilangan pada suatu
urusan melainkan ia akan memperburuknya.”
hadis ini memerintahkan umatnya untuk bersifat lembut dan menghindari tindak
kekerasan kepada sesama muslim.
Isi kandungan QS. Yunūs/10: 40-41, QS. Al-Mā’idah/5: 32 dan hadis
terkait
1. Perilaku yang sesuai dengan QS. Yunūs/10: 40-41 dan hadis riwayat Ahmad
tentang toleransi
2) Di dalam urusan akidah dan ibadah, maka tidak ada istilah toleransi. Karena
akidah dan ibadah umat Islam dengan umat beragama lain sangat berbeda.
Sehingga dalam urusan ini, tidak boleh dicampuradukkan.
b. Perilaku yang secara khusus harus ditegakkan oleh pelajar muslim, sehingga mampu menjadi bentuk
perilaku dalam kehidupan sehari-hari
1)Ketika di rumah
Sekalipun seorang anak memiliki hak dari orang tua, seperti; hak memperoleh penghidupan, biaya sekolah, dan kebutuhan
lainnya, tetapi seorang anak harus pandai menyikapi kondisi kehidupan orang tuanya.
2)Ketika disekolah
Dengan keragaman seorang pelajar di sekolah, maka sekolah senantiasa mengatur pergaulan antar pelajar di sekolah melalui
tata tertib sekolah.
3)Ketika dimasyarakat
Cara untuk menjadi anggota masyarakat yang baik bagi seorang pelajar adalah dengan mengikuti kelompok-kelompok
organisasi remaja yang baik, seperti; Karang Taruna dan organisasi remaja lainnnya
Membaca QS. Yunūs/10: 40-41 dan QS. Al-Mā’idah/5: 32 Sesuai dengan Kaidah
Tajwid dan Makharijul Huruf.
No Al-Qur’an surah dan ayat Lafadz Bacaan Ketrangan
Allahswt.telah mengingatkan kepada umat manusia agar menegakkan agama dan tidak berpecah belah. (QS.
Ali Imran/3: 103)
ًم اَعْدَٓاء ۖ
ْ ُ ت اللّٰهِ عَلَيْك
ْ ُ م اِذ ْ كُنْت َ م َ ْميْعًا وَّاَل تَف ََّرقُو ْا وَاذْك ُ ُروْا نِع ِ جَ ِل اللّٰه ِ ْ حب
َ ِ موْا ب ُ صِ َ • وَاعْت
ِن النَّارَ مِّ ٍحف َْرة ُ فا َ َم عَل َ ى ش ْ ُ خوَان ً ۚا وَكُنْت
ْ ِ مت ِ ٖ ٓها
َ ْم بِنِعْ ُ حتْ َ صبْ َ م فَا ْ ُ ن قُلُوْبِك َ ْ ف بَي َ َّ فَاَل
﴾١٠۳ :ن ﴿اٰل عمران َ ْم تَهْتَدُو ْ ُ م اٰيٰت ِ هٖ لَعَلَّك ْ ُ ه لَك ُ ّٰ ن اللُ ِّ ك يُبَيَ ِ منْهَ ۗا كَذٰل
ِّ م ْ ُ فَاَن ْ َقذ َك
Artinya: Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai,
dan ingatlah akan ni'mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka
Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni'mat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan
kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (QS. Ali Imran/3:103)
Untuk mewujudkan hubungan damai antar-penganut agama tidak dapat dilakukan apabila masing-masing
tidak ada komunikasi dalam kehidupan bermasyarakat.Sebaliknya harus memiliki sikap terbuka dan
komunikatif dalam menerima perbedaan, melalui silaturrahmi atau dialog, misalnya melalui FKUB (Forum
Komunikasi Umat Beragama).
Hikmah bersikap toleran dan menghindarkan diri dari perilaku kekerasan
Tindak kekerasan tidak boleh dibiarkan. Siapapun yang mengetahui tindak kekerasan, wajib untuk
menghentikan, karena menjadi bagian dari amar ma’ruf nahi munkar. Caranya adalah menghentikan
secara langsung dengan tindakan, dengan lisan, dan hati.Nabi bersabda;
َ َ ْ َ ً َ ُ َ
ع ط ت س
ْ ِ َ ْ َ ْ ي م ل ن
ْ ِٕا ف , ه د يب ه
ِ ِ َ ِ ُ ْ ِّ َ ُ ر ي غي ل ف را ك ْ ُ ْ ْ ِ َ ن َرأ
نم م ك نم ى ْ م َ •
نِ َ ماْ ي
ِ ألْ ا ف
ُ َ عضْ َ ا َ
ك ِ لَ ذ َ و ِ هِ بْ َل
ق ِ بَ ف ْ ع ِ ط َ ت س
ْ َ ي م
ْ َ ن ل ْ فَِٕا,ِس انِه
َ ِ فَبِل
)(رواه مسلم
Artinya: Barang siapa diantara kamu melihat kemungkaran (Kejelekan), maka rubahlah dengan
tangannya. Dan jika tidak mampu, rubahlah dengan perkataannya. Apabila tidak mampu, maka
rubahlah dengan hatinya, dan yang demikian itu adalah selemah-lemahnya iman (HR. Muslim).