Anda di halaman 1dari 17

BAB 2

Sikap Toleran dan


Menghindarkan Diri dari Bahaya
Tindak Kekerasan
Menyimak dan menganalisis QS. Yunūs/10: 40-41 dan QS. Al-Mā’idah/5: 32, serta
Hadis tentang Toleransi dan Menghindarkan Diri dari Tindak Kekerasan

1. Bacaan QS. Yunūs/10: 40-41 dan hadis riwayat Ahmad terkait tentang
toleransi
a.
a. Bacaan
Bacaan QS.
QS. Yunūs/10:
Yunūs/10: 40-41
40-41 tentang
tentang toleransi
toleransi

ُ َ ‫ك اَعْل‬
‫م‬ َ ُّ ‫ن ب ِ ۗهٖ وَ َرب‬ ُ ‫م‬ِ ْ‫ن ال َّ يُؤ‬ْ ‫م‬
َّ ‫م‬ ْ ُ‫منْه‬ِ َ‫ن ب ِ ٖهو‬ ُ ‫م‬ ِ ْ ‫ن يُّؤ‬ ْ ‫م‬ َّ ‫م‬ ْ ُ‫منْه‬ ِ َ‫و‬
﴾٤٠﴿ ‫ن‬ َ ْ ‫سدِي‬ ِ ْ‫مف‬ ُ ْ ‫بِال‬
‫ن‬َ ْ‫م بَرِيْٓئُو‬ ْ ُ ‫ملُك ُ ۚ ْم اَنْت‬
َ َ‫م ع‬ ْ ُ ‫ي وَلَك‬ ْ ِ ‫مل‬َ َ‫ي ع‬ ْ ِّ ‫ُل ل‬
ْ ‫ك فَق‬ َ ْ‫ن كَذَّبُو‬ ْ ِ ‫وَا‬
﴾٤١-٤٠:‫ن ﴿يونس‬ ْ ْ‫ملُو‬َ ْ‫ما تَع‬َّ ‫م‬ِّ ٌ‫ل وَاَنَا ْ بَرِيْٓء‬ ُ ‫م‬ َ ْ ‫مٓااَع‬َّ ‫م‬ِ
Artinya:
Artinya: (40)Dan
(40)Dan diantara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (Al-
Qur’an),
Qur’an), dan diantaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya.
sedangkan
sedangkan tuhanmu
tuhanmu lebih
lebih mengetahui
mengetahui tentang
tentang orang-orang
orang-orang yang
yang berbuat
berbuat
kerusakan.
kerusakan. (41)Dan
(41)Dan jika
jika mereka
mereka (tetap)
(tetap) Mendustakanmu
Mendustakanmu (Muhammad),
(Muhammad), makamaka
katakanlah,
katakanlah, “bagiku
“bagiku pekerjaankudan
pekerjaankudan bagimu
bagimu pekerjaanmu.
pekerjaanmu. kamu tidak
bertanggung
bertanggung jawab
jawab terhadap
terhadap apa
apa yang
yang aku
aku kerjakan
kerjakan dan
dan akupun
akupun tidak
tidak bertanggung
bertanggung
jawab
jawab terhadap
terhadap apa
apa yang
yang kamu
kamu kerjakan.”
kerjakan.”
Menyimak dan menganalisis QS. Yunūs/10: 40-41 dan QS. Al-Mā’idah/5: 32, serta
Hadis tentang Toleransi dan Menghindarkan Diri dari Tindak Kekerasan

1. Bacaan QS. Yunūs/10: 40-41 dan hadis riwayat hadis terkait tentang
toleransi
b. Bacaan hadis riwayat Ahmad tentang toleransi
 
ِ‫ل لله‬ ِ ْ‫س و‬
ُ ‫ل ل ِ َر‬َ ْ ‫ قِي‬: ‫ال‬َ َ‫م ا ق‬ َ ُ‫الله عَنْه‬ ُ ‫ي‬
َ ‫ض‬ِ ‫اس َر‬
ٍ َّ ‫ن عَب‬ ْ َ‫ع‬
‫ه‬‫الل‬ ‫لى‬ ِ ‫ا‬ ‫ب‬ ‫ح‬ َ ‫أ‬ ‫ن‬ َ ‫يا‬ ‫د‬َ ‫أل‬ْ ‫ا‬ ‫ى‬ ‫ي‬َ ‫ ا‬:‫ﷺ‬
ِ َ ُّ َ ِ ْ ُّ
)‫ة (رواه احمد‬ ُ ‫ح‬ َ ‫م‬ ْ ‫س‬
َّ ‫ةال‬ َ ْ ‫ل اَل‬
ُ ‫حنِي ْ ِفيَّه‬ َ ‫ل ؟ قَا‬َّ ‫ج‬
َ َ‫ع َ َّزو‬
Artinya: Dari Ibnu Abbas berkata, ditanya kepada Rasulullah saw.; Agama manakah
yang paling dicintai oleh Allah? Beliau bersabda; Al-Hanifiyyah As-Samhah
(Agama yang lurus lagi toleran) (HR. Ahmad).
Menyimak dan menganalisis QS. Yunūs/10: 40-41 dan QS. Al-Mā’idah/5: 32, serta
Hadis tentang Toleransi dan Menghindarkan Diri dari Tindak Kekerasan

2. Bacaan QS. Al-Mā’idah/5: 32 dan hadis Riwayat Bukhari dan Muslim tentang
menghindarkan diri dari tindak kekerasan
a. Bacaan QS. Al-Mā’idah/5: 32 tentang perintah menghindarkan diri dari tindak
kekerasan

ِ‫سا بِغَيْر‬ ً ‫ف‬


ْ َ‫ل ن‬ َ َ ‫ن قَت‬ ْ ‫م‬َ ‫ه‬ ٗ َّ ‫ل اَن‬
َ ْ ‫س َرائِي‬ ْ ِ ‫ك ؞ كَتَبْن َا عَل ٰى بَنِيْٓا‬ َ ِ ‫ل ذٰل‬ ِ ‫ج‬ ْ َ‫ن ا‬ ْ ‫م‬ ِ
‫ن‬
ْ َ ً‫ميع‬
‫م‬
َ ‫و‬ ۗ
‫ا‬ ِ ‫ج‬َ ‫اس‬ َ َّ ‫ل الن‬ َ َ ‫م ا قَت‬ َ َّ ‫ض فَكَاَن‬ ِ ‫ر‬ ْ َ ‫س اد ٍ فِ ي ااْل‬ َ َ ‫ف‬ ْ ‫و‬َ ‫نَفْس ا‬
ٍ
‫ت‬ ِ ٰ ‫س لُنَا بِالْبَيِّن‬
ُ ‫م ُر‬ ْ ُ‫جاءَ تْه‬ َٓ ْ ‫قد‬ َ َ ‫ميْعً ۗا وَل‬ِ ‫ج‬ َ ‫اس‬ َ َّ ‫حي َا الن‬ ْ َ ‫مٓاا‬ َ َّ ‫حيَاهَ ا فَكَاَن‬ ْ َ‫ا‬
:‫ما ئدة‬ ٓ ‫ن ﴿ال‬ َ ْ‫س رِفُو‬ْ ‫م‬ ُ َ‫ض ل‬ ِ ‫ر‬
ْ َ ‫ك فِ ى ااْل‬ َ ِ ‫ل‬ٰ ‫ذ‬ َ ‫د‬ْ ‫ع‬َ ‫ب‬ ‫م‬
ْ ُ ‫ه‬ ْ ‫ن‬‫م‬ِّ ‫ا‬ ‫ر‬
ً ْ ‫ي‬ِ ‫ث‬َ‫ن ك‬ َّ ُ ‫ث‬
َّ ِ ‫م ا‬
﴾۳۲
Artinya: Oleh karena itu kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barang siapa
membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena
berbuat kerusakan dibumi, makan seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. barang
siapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara
kehidupan semua manusia. sesungguhnya Rasul kami telah datang kepada mereka dengan
(membawa) keterangan-keterangan yang jelas. tetapi kemudian banyak diantara mereka
setelah itu melampaui batas di bumi.
Menyimak dan menganalisis QS. Yunūs/10: 40-41 dan QS. Al-Mā’idah/5: 32, serta
Hadis tentang Toleransi dan Menghindarkan Diri dari Tindak Kekerasan

b. Bacaan hadis riwayat Bukhari dan Muslim tentang perintah menghindarkan diri dari tindak kekerasan

َ ‫ قَا‬: ‫ال‬
‫ل‬ َ َ‫م ا ق‬
َ ُ‫الله عَنْه‬ ‫ي‬
َ ‫ض‬ِ ‫اص َر‬ ‫ع‬ْ ‫مرِو بْن ال‬ َ ُ‫ن ع‬
ُ ِ َ ِ ِ ْ ‫ن عَبْدِ اللهِ ب‬ ْ َ‫ع‬
‫م‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫ن‬ ْ َ ُ ْ‫س و‬
َ ِ َ ْ َ ُ ِ ْ ُ ‫ أ‬:‫ل اللهِ ﷺ‬
‫م‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫م‬ ‫ل‬ ُ ‫َر‬
‫ه‬ُ ‫مانَهَ ى الل‬َ ‫ج َر‬َ َ‫ن ه‬ ْ ‫م‬َ ‫ج ُر‬ ُ ْ ‫ وَال‬, ِ‫س انِهِ وَيَدِه‬
ِ ‫مهَا‬ َ ِ‫ن ل‬ْ ‫م‬ِ ‫ن‬ َ ْ ‫مو‬
ُ ِ‫س ل‬
ْ ‫م‬ ُ ْ ‫ال‬
)‫ (متفق عليه‬.‫ه‬ ُ ْ ‫عَن‬
Artinya: Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash ra. Berkata, Rasulullah saw. Bersabda,”seorang muslim adalah orang yang membuat seorang
muslim lainnya selamat dari (gangguan) lisan dan tangannya, dan orang yang hijrah adalah orang yang meninggalkan apa yang
dilarang oleh Allah swt. (HR. Bukhari dan Muslim)

‫ن‬ َ َ ُ ْ‫س و‬ َ َ‫ ق‬: ‫ال‬ َ َ‫ه ق‬


ْ ‫ب أ‬ َّ ‫ح‬َ ‫ن أ‬ ْ ‫م‬ َ :‫ل اللهِ ﷺ‬ ُ ‫ال َر‬ ُ ْ ‫وَعَن‬
‫م‬ ‫و‬ ‫ي‬ْ ‫ال‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫االل‬ ‫ب‬ ‫ن‬ ‫م‬ ْ ‫ؤ‬ ‫ي‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ت‬ ‫ي‬ ‫ن‬‫م‬ ‫ه‬ ‫ت‬ْ ‫ل الجنة فَاْتأ‬ َ ‫خ‬
ِ ْ ََ ِ ِ ُ ِ ُ ُ
َ َ ُ َ َ َّ ِ ِ ِ َ َ َّ َ َ ْ ‫ن النَّارِ وَيُد‬
ِ َ‫ح ع‬ َ ِ‫حز‬ْ ‫ي ُ َز‬
)‫ي إِلَيْهِ (رواه مسلم‬ ‫ت‬ْ ‫ؤ‬ ‫ي‬ ‫ن‬ َ ‫حب أ‬ ‫ي‬ ‫ي‬ ‫ذ‬ َّ ‫ال‬ ‫اس‬ ‫الن‬ ‫ى‬ َ ‫ل‬ ‫إ‬ ‫ت‬ ْ ‫ ولْيأ‬,‫اآْل خر‬
ِ
َ َّ ْ ُّ ُ ْ ِ ِ َّ ِ ِ ِ َ َ ِ ِ
Artinya: Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash ra. Berkata, Rasulullah saw. Bersabda, “barangsiapa yang ingin dihindarkan api neraka dan
dimasukan ke dalam surga, makahendaklah ketika maut datang menjemputnya, ia dalam keadan iman kepada Allah swt. Dan hari
Akhir, dan hendaklah ia berbuat baik kepada orang lain sebagaimana orang lain berbuat bail kepadanya.” (HR. Muslim)
Asbābun Nuzūl QS. Yunūs/10: 40-41, QS. Al-Mā’idah/5: 32 dan Asbābul Wurūd
terhadap Hadis terkait

1. Asbābun Nuzūl QS. Yunūs/10: 40-41 dan Asbābul Wurūd hadis


tentang toleransi

a) Asbābun nuzūl QS. Yunūs/10: 40-41

Penolakan orang-orang kafir terhadap kedudukan nabi Muhammad saw.sebagai


utusan Allah swt. yang memiliki peran sebagai pemberi peringatan (kepada
orang-orang kafir) dan kabar gembira kepada orang-orang yang beriman, pada
perkembangan selanjutnya menjadi sikap orang kafir tidak beriman kepada Al-
Qur’an dan terlepas hubungan dan tanggung jawab terhadap amal perbuatan
yang dilakukan antara orang-orang kafir dengan amal perbuatan umat Islam.
Asbābun Nuzūl QS. Yunūs/10: 40-41, QS. Al-Mā’idah/5: 32 dan Asbābul Wurūd
terhadap Hadis terkait

1. Asbābun Nuzūl QS. Yunūs/10: 40-41 dan Asbābul Wurūd hadis


tentang toleransi

b. Asbābul wurūd hadis tentang toleransi

)٦ :‫ن (الكٰفرون‬
ِ ْ ‫ي دِي‬ ْ ُ ‫دْيْنُك‬
َ ِ ‫م وَل‬ ْ ُ ‫• لَك‬
‫م‬
• Artinya: Untukmu agamamu, untukku agamaku

Ayat di atas menegaskan bahwa ada pemisah antara umat Islam dan non Muslim
dalam masalah ibadah.
Bahwa umat Islam dengan non muslim sudah terjlain masa Nabi Muhammad saw.
Berada di Madinah.
Asbābun Nuzūl QS. Yunūs/10: 40-41, QS. Al-Mā’idah/5: 32 dan Asbābul Wurūd
terhadap Hadis terkait

2. Asbābun Nuzūl QS. Al-Mā’idah/5: 32 dan Asbābul Wurūd hadis tentang


menghindarkan diri dari tindak kekerasan

a) Asbābun Nuzūl QS. Al-Mā’idah/5: 32 tentang menghindarkan diri dari tindak kekerasan

Menurut Imam Suyuti, tidak semua turunnya ayat-ayat Al-Qur’an memiliki asbabun nuzūl
(sebab-sebab ayat turun), termasuk QS. Al-Mā’idah/5: 32. Namun persoalan yang tersurat
pada QS. Al-Mā’idah/5: 32 hampir sama dengan QS. Al-Mā’idah/5: 33. Di dalam hadis yang
diriwayatkan oleh Ibnu Jarir diterangkan bahwa Abdul Malik bin Marwan pernah menulis
surah kepada Anas yang menanyakan tentang suku Urainah yang murtad dari agama Islam
dan membunuh penggembala unta serta membawa lari unta-unta tersebut. Sehingga ayat ini
turun sebagai bentuk ancaman hukum terhadap orang-orang yang membuat keonaran di
bumi, seperti; tindakan mengganggu, membunuh, dan jenis kekerasan lainnya.
Asbābun Nuzūl QS. Yunūs/10: 40-41, QS. Al-Mā’idah/5: 32 dan Asbābul Wurūd
terhadap Hadis terkait

2. Asbābun Nuzūl QS. Al-Mā’idah/5: 32 dan Asbābul Wurūd hadis tentang


menghindarkan diri dari tindak kekerasan
b) Asbābul wurūd hadis tentang menghindarkan diri dari tindak kekerasan.

Menurut Imam Suyuti dalam kitab Asbābul wurūd Al-Ḥadiṡ, di dalam hadis
diriwayatkan oleh Abu Daud dari Aisyah ra. Berkata: Rasulullah saw. Pernah
melintas di At-Tila’ (aliran air dari atas ke bawah) ini. Diaman beliau pernah
sekali bermaksud ke sahara. Lalu beliau mengirim kepadaku seeokor unta dari
unta sadaqah yang beliau kendarai. Dan berkata kepadaku: “wahai Aisyah,
berlaku lembutlah (kepada unta ini) karena kelembutan itu tidak diletakkan
pada suatu urusan melainkan ia menghiasinya, tidaklah ia dihilangan pada suatu
urusan melainkan ia akan memperburuknya.”

hadis ini memerintahkan umatnya untuk bersifat lembut dan menghindari tindak
kekerasan kepada sesama muslim.
Isi kandungan QS. Yunūs/10: 40-41, QS. Al-Mā’idah/5: 32 dan hadis
terkait

Isi kandungan QS. Isi kandungan QS. Al-Mā’idah/5:


32 dan hadis Bukhari dan Muslim
Yunūs/10: 40 - 41 dan hadis
yang terkait tentang
Ahmad terkait tentang menghindarkan diri dari tindak
toleransi kekerasan

Terhadap dakwah Nabi Muhammad, ada orang-orang yang beriman kepada
Al-Qur’an dan mengikutinya, sehingga memperoleh manfaat dan ada pula

Kehidupan manusia sepanjang sejarah selalu berkaitan dengan
yang menolak, sehingga memperoleh ancaman sebagai orang kafir. orang lain. Keterkaitan tersebut bagaikan mata rantai yang saling

Orang yang tidak beriman kepada Nabi Muhammad tergolong sebagai berhubungan. Terputusnya suatu mata rantai akan mengakibatkan
orang kafir dan terancam mati dalam keadaan kafir hancurnya umat manusia

Allah memberikan penegasan kepada Rasul, bahwa jika orang-orang kafir ●
Setiap nilai suatu pekerjaan ditentukan oleh tujuannya, termasuk
mendustakanmu, maka katakanlah bagiku amalku, dan bagimu amalmu. melakukan pembunuhan. Pembunuhan yang dilakukan dengan

Apa yang dilakukan oleh orang-orang kafir menjadi terlepas dengan apa
tujuan jahat, merupakan bentuk pemusnahan terhadap masyarakat.
yang dilakukan oleh orang Islam

Allah Maha mengetahui terhadap orang-orang yang berhak memperoleh Sebaliknya, melakukan eksekusi terhadap seorang pembunuh
hidayah, kemudian memberikan hidayah, dan juga Maha Mengetahui sebagai bentuk qisas menjadi sumber kehidupan masyarakat.
terhadap orang-orang yang tidak memperoleh hidayah, sehingga menjadi

Manusia yang bekerja sebagai bentuk ikhtiar terhadap
sesat penyelamatan jiwa manusia, seperti para medis, yakni; dokter,

Allah Maha adil, sehingga Allah swt. akan memberikan balasan amal perawat, dan sejenisnya, harus bersifat professional, karena sekali
seorang hamba sesuai apa yang dilakukan lengah atau dilakukan oleh orang-orang yang bukan ahlinya, maka

Janganlah bertikai karena kitab suci, karena hal tersebut menjadikan akan mendatangkan suatu musibah
kehancuran suatu umat
Perilaku yang sesuai dengan QS. Yunūs/10: 40-41, QS. Al-Mā’idah/5: 32
dan hadis terkait

1. Perilaku yang sesuai dengan QS. Yunūs/10: 40-41 dan hadis riwayat Ahmad
tentang toleransi

a. Perilaku secara umum yang harus ditegakkan oleh umat Islam

1) Di dalam urusan muamalah, seperti; tolong-menolong, berbuat baik,


bekerja sama antara sesama umat beragama, perlu dilakukan dan
dikembangkan hubungan yang baik dan saling menguntungkan dalam
kehidupan sehari-hari.

2) Di dalam urusan akidah dan ibadah, maka tidak ada istilah toleransi. Karena
akidah dan ibadah umat Islam dengan umat beragama lain sangat berbeda.
Sehingga dalam urusan ini, tidak boleh dicampuradukkan.

3) Memelihara persaudaraan terhadap sesama umat Islam


Perilaku yang sesuai dengan QS. Yunūs/10: 40-41, QS. Al-Mā’idah/5: 32
dan hadis terkait
b. Perilaku toleran dan kerukunan yang harus ditegakkan bagi seorang
pelajar muslim ketika di rumah, di sekolah dan di masyarakat
1) Bentuk-bentuk perilaku toleran dan kerukunan dalam kehidupan sehari-hari di rumah
Terhadap orang tua dan saudara termasuk pembantu rumah tangga, sikap toleran yang
seharusnya ditegakkan, seperti; orang tua menghargai pendapat anak, seorang anak
menghormati dan mentaati perintah orang tua, orang tua dan anak menghargai kinerja
pembantu rumah tangga dan sejenisnya.
2)Bentuk-bentuk perilaku toleran dan kerukunan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah
Ketika seorang pelajar di sekolah, pasti bergaul dengan berbagai pelajar yang beragam,
seperti; keragamanan agama, latar belakang keluarga,
3)Bentuk-bentuk perilaku toleran dan kerukunan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat
Masyarakat adalah kumpulan berbagai bentuk keluarga. Didalam masyarakat kehidupan
semakin majemuk. Dengan kemajemukan tersebut, antar anggota masyarakat harus
mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi atau kelompok.
Perilaku yang sesuai dengan QS. Yunūs/10: 40-41, QS. Al-Mā’idah/5: 32
dan hadis terkait
2. Perilaku yang sesuai dengan QS. Al-Mā’idah/5: 32 dan hadis Bukhari dan Muslim tentang perintah
menghindarkan diri dari tindak kekerasan
a. Perilaku yang secara umum harus ditegakkan oleh umat Islam
1)Membiasakan diri selalu berdoa
2)Menjauhkan diri dari perilaku zalim
3)Bersikap rendah hati

4)Membudayakan sikap malu

b. Perilaku yang secara khusus harus ditegakkan oleh pelajar muslim, sehingga mampu menjadi bentuk
perilaku dalam kehidupan sehari-hari
1)Ketika di rumah
Sekalipun seorang anak memiliki hak dari orang tua, seperti; hak memperoleh penghidupan, biaya sekolah, dan kebutuhan
lainnya, tetapi seorang anak harus pandai menyikapi kondisi kehidupan orang tuanya.
2)Ketika disekolah
Dengan keragaman seorang pelajar di sekolah, maka sekolah senantiasa mengatur pergaulan antar pelajar di sekolah melalui
tata tertib sekolah.
3)Ketika dimasyarakat
Cara untuk menjadi anggota masyarakat yang baik bagi seorang pelajar adalah dengan mengikuti kelompok-kelompok
organisasi remaja yang baik, seperti; Karang Taruna dan organisasi remaja lainnnya
Membaca QS. Yunūs/10: 40-41 dan QS. Al-Mā’idah/5: 32 Sesuai dengan Kaidah
Tajwid dan Makharijul Huruf.
No Al-Qur’an surah dan ayat Lafadz Bacaan Ketrangan

‫َو ِمن ْ ُه ْم َّم ْن‬


Idgām mimi Mim mati bertemu dengan Mim

‫باِل ُْمفْ ِسد ِيْ ْن‬


Mad ‘Aridlissukūn Mad Ṭābi’i dibaca waqaf

‫َواِ ْنكَ َّذبُ ْو َك‬


Ikhfa’ Nun mati bertemu huruf Kaf

Iẓhār syafawi Mim bertemu huruf ‘Ain


1 QS. Yunūs/10: 40-41 ‫ع َملُك ُْم‬َ ‫َولَكُ ْم‬
‫ِم ِ ّمآ‬ Gunnah Mim bertasydid

‫ب ِريٓء مِمَّٓا‬  Mad wajib muttaṣīl  Huruf mad diikuti


ٌ ْ َ  Idgām mimi
huruf hamzah dalam
satu lafadz
Mad ‘Aridlissukūn Huruf mad dibaca waqaf
‫تَ ْع َمل ُو ْن‬
Membaca QS. Yunūs/10: 40-41 dan QS. Al-Mā’idah/5: 32 Sesuai dengan Kaidah
Tajwid dan Makharijul Huruf.
No Al-Qur’an surah dan ayat Lafadz Bacaan Ketrangan
Nun mati bertemu huruf
‫ِمنْ ا َ ْج ِل‬ Iẓhār halqi
hamzah
Qalqalah sugra Huruf qalqalah di tengah
‫كَتَبْنَا‬ lafadz
Mad wajib muttaṣīl Huruf mad dikuti huruf
‫اِ ْس َرآ ِء يْ َل‬ hamzah dalam satu lafadz
Ikhfa’ Nun mati bertemu dengan
‫َم ْن ق َتَ َل‬ huruf “Qaf”
Iqlāb Tanwin bertemu huruf “Ba”
‫ن َ ْفسًا ۢ ِب َغيْ ِر‬
‫ن َ ْفس ٍ ا َ ْو‬ Iẓhār halqi Tanwin
hamzah
kasrah bertemu

Tanwin kasrah bertemu huruf


‫َفسَا ٍد ِفى‬ Ikhfa’
“Fa”

‫فِى اْل ا َ ْر ِض‬ Al-Qamariyah Huruf Al didahului huruf


“Fa”
Al-Syamsiyah Huruf “Al” diikuti oleh huruf
2 QS. Al-Mā’idah/5: 32 ‫اس‬
َ َّ ‫ل الن‬ َ َ‫َقت‬ “Lam”
Ada tanwin fatḥaḥ di akhir
ً ‫َج ِميْ عـا‬ Mad ‘iwad
kata yang diwaqafkan,
sehingga tanwin tidak
berbunyi lagi
Nun mati bertemu huruf
َ َ‫َو َمنْ ا َ ْحي‬
Iẓhār halqi
‫اها‬ “Hamzah”
Huruf al didahului oleh huruf
َ َّ ‫ا َ ْحيَاالن‬
Al-Syamsiyah
‫اس‬ “Ya”
Qalqalah kubra Huruf qalqalah di akhir
‫َول َق َْد‬ lafadz
Hikmah bersikap toleran dan menghindarkan diri dari perilaku kekerasan

1. Hikmah bersikap toleran


a. Menghindari terjadinya perpecahan

Allahswt.telah mengingatkan kepada umat manusia agar menegakkan agama dan tidak berpecah belah. (QS.
Ali Imran/3: 103)

ً‫م اَعْدَٓاء‬ ۖ
ْ ُ ‫ت اللّٰهِ عَلَيْك‬
ْ ُ ‫م اِذ ْ كُنْت‬ َ ‫م‬ َ ْ‫ميْعًا وَّاَل تَف ََّرقُو ْا وَاذْك ُ ُروْا نِع‬ ِ ‫ج‬َ ِ‫ل اللّٰه‬ ِ ْ ‫حب‬
َ ِ ‫موْا ب‬ ُ ‫ص‬ِ َ ‫• وَاعْت‬
ِ‫ن النَّار‬َ ‫م‬ِّ ٍ‫حف َْرة‬ ُ ‫فا‬ َ َ‫م عَل َ ى ش‬ ْ ُ ‫خوَان ً ۚا وَكُنْت‬
ْ ِ ‫مت ِ ٖ ٓها‬
َ ْ‫م بِنِع‬ْ ُ ‫حت‬ْ َ ‫صب‬ْ َ ‫م فَا‬ ْ ُ ‫ن قُلُوْبِك‬ َ ْ ‫ف بَي‬ َ َّ ‫فَاَل‬
﴾١٠۳ :‫ن ﴿اٰل عمران‬ َ ْ‫م تَهْتَدُو‬ ْ ُ ‫م اٰيٰت ِ هٖ لَعَلَّك‬ ْ ُ ‫ه لَك‬ ُ ّٰ ‫ن الل‬ُ ِّ ‫ك يُبَي‬َ ِ ‫منْهَ ۗا كَذٰل‬
ِّ ‫م‬ ْ ُ ‫فَاَن ْ َقذ َك‬
Artinya: Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai,
dan ingatlah akan ni'mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka
Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni'mat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan
kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (QS. Ali Imran/3:103)

b. Memperkokoh silaturahim dan merima perbedaan

Untuk mewujudkan hubungan damai antar-penganut agama tidak dapat dilakukan apabila masing-masing
tidak ada komunikasi dalam kehidupan bermasyarakat.Sebaliknya harus memiliki sikap terbuka dan
komunikatif dalam menerima perbedaan, melalui silaturrahmi atau dialog, misalnya melalui FKUB (Forum
Komunikasi Umat Beragama).
Hikmah bersikap toleran dan menghindarkan diri dari perilaku kekerasan

2. Hikmah menghindarkan diri dari perilaku kekerasan


a. Menyelamatkan jiwa, raga, harta, dan keluarga
Mempertahan jiwa, raga dan harta bagi umat Islam hukumnya wajib. Bahkan termasuk katagori
jihad. Sehingga ketika ada perilaku kekerasan yang mengancam keselamatan jiwa, raga, harta dan
keluarga harus dijauhi, agar tidak menjadi kurban dari sikap kekerasan tersebut.

b. Menegakkan amar makruf nahi mungkar

Tindak kekerasan tidak boleh dibiarkan. Siapapun yang mengetahui tindak kekerasan, wajib untuk
menghentikan, karena menjadi bagian dari amar ma’ruf nahi munkar. Caranya adalah menghentikan
secara langsung dengan tindakan, dengan lisan, dan hati.Nabi bersabda;

َ َ ْ َ ً َ ُ َ
‫ع‬ ‫ط‬ ‫ت‬ ‫س‬
ْ ِ َ ْ َ ْ ‫ي‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ن‬
ْ ‫ِٕا‬ ‫ف‬ , ‫ه‬ ‫د‬ ‫ي‬‫ب‬ ‫ه‬
ِ ِ َ ِ ُ ْ ِّ َ ُ ‫ر‬ ‫ي‬ ‫غ‬‫ي‬ ‫ل‬ ‫ف‬ ‫را‬ ‫ك‬ ْ ُ ْ ْ ِ َ ‫ن َرأ‬
‫ن‬‫م‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫ن‬‫م‬ ‫ى‬ ْ ‫م‬ َ •
‫ن‬ِ َ ‫ما‬ْ ‫ي‬
ِ ‫أل‬ْ ‫ا‬ ‫ف‬
ُ َ ‫ع‬‫ض‬ْ َ ‫ا‬ َ
‫ك‬ ِ ‫ل‬َ ‫ذ‬ َ ‫و‬ ِ ‫ه‬ِ ‫ب‬ْ ‫َل‬
‫ق‬ ِ ‫ب‬َ ‫ف‬ ْ ‫ع‬ ِ ‫ط‬ َ ‫ت‬ ‫س‬
ْ َ ‫ي‬ ‫م‬
ْ َ ‫ن ل‬ ْ ‫ فَِٕا‬,ِ‫س انِه‬
َ ِ ‫فَبِل‬
)‫(رواه مسلم‬
Artinya: Barang siapa diantara kamu melihat kemungkaran (Kejelekan), maka rubahlah dengan
tangannya. Dan jika tidak mampu, rubahlah dengan perkataannya. Apabila tidak mampu, maka
rubahlah dengan hatinya, dan yang demikian itu adalah selemah-lemahnya iman (HR. Muslim).

Anda mungkin juga menyukai