Anda di halaman 1dari 17

ASPEK KEBAHASAAN DALAM

PENULISAN BUKU REFERENSI

Oleh
HEPPY LEUNARD LELAPARY

Disampaikan dalam
Kegiatan Pelatihan On Line Penulisan Buku Referensi
Forum Dosen Indonesia DPD Provinsi Maluku
Rabu, 29 April 2020
Mengapa Aspek Bahasa penting
Bagi Penulisan Buku Referensi
CIRI BUKU REFERENSI
 Buku referensi berasal dari hasil penelitian

 Buku referensi digunakan dosen untuk mengajar dan meneliti

 Ciri khas konten dan isi sesuai alur logika atau urutan keilmuan

 Bentuk gaya penyajiannya dengan bahasa formal sesuai kaidah

formal penulisan ilmiah


 Dipublikasikan dengan ISBN (international Standart Books

Number) dan diedarkan ke masyarakat luas


 Isi substansi dalam buku hanya membahas satu bidang saja

 Tebal buku paling sedikti 40 lembar dan berukuran standar

unesco ukuran minimal 15,5 cm x 23 cm.


 Dapat digunakan sebagai referensi, sitasi, dan dapat ditulis

dalam daftar referensi ilmiah


CIRI-CIRI RAGAM BAKU
 Pertama baik secra lisan maupun tulisan, ragam baku

digunakan dalam situasi resmi, diantaranya karangan


ilmiah, laporan penelitian, ceramah ilmiah. Raam bahasa
baku tidak diwarnai oleh dialek atau logat tertentu.
Pelafalan dan penulisan kata, frasa, kalimat, dan tata bahasa
yang tepat menandai ciri-ciri ragam bahasa baku. Tidak
benar penulisan resiko, hakekat tetapi risiko, hakikat.
 Kedua, baik secara lisan maupun tulisan ragam baku

menggunakan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam


Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia dan Pedoman Umum
Pemnbentukan Istilah
 Ketiga, baik secara lisan maupun ragam baku memenuhi

fungsi gramatikal seperti subjek, predikat, dan objek secara


eksplisit dan lengkap
Aspek Kebahasaan, “Apa yang
dibakukan?”
 Ada tiga hal yang dibakukan, yaitu ejaan, peristilahan, dan tata bahasa
 Ejaan mendapatkan prioritas dalam pembakuan bahasa Indonesia karena
berbagai alasan. Pertama, sistem ejaan adalah landasan bagi pembakuan
tata bahasa dan peristilahan. Kedua sistem ejaan berfungsi sebagai
penyaring bagi masuknya pengaruh-pengaruh baru dalam bahasa. Ketiga,
pembakuan ejaan lebih muda dan tidak banyak makan waktu dalam
pelaksanaannya.
 Dengan demikian bahasa baku adalah bahasa yang diharapkan oleh
pemakainya sebagai bahasa yang tidak menyimpang dari kaidah-kaidah
ejaan, peristilahan, dan tata bahasa.
 Diharapkan para penulis ilmiah mempunyai pemahaman yang benar
tentang tata cara menggunakan bahasa baku bahasa Indonesia. Dengan
menaati kaidah bahasa baku, diharapkan tulisan ilmiah itu tampil
memadai karena sesuai. Pemilihan ragam bahasa baku untuk tulisan
ilmiah itu ditempuh sesuai dengan faktor kebutuhan penulis akan alat
komunikasi yan sesuai dengan situasinya.
EJAAN
 Sejak 3o November 2015, Permendiknas
Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan (EYD) dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku lagi. Permendiknas tersebut telah
digantikan oleh Permendikbud Nomor 50
Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia (PUEBI). Dengan demikian,
kaidah dalambahasa Indoensia yang berlaku
saat ini adalah PUEBI bukan EYD.
ASPEK KEBAHASAAN DALAM
PENULISAN BUKU REFERENSI

OLEH
HEPPY LEUNARD LELAPARY

Disampaikan dalam Kegiatan Pelatihan On Line Penulisan


Buku Referensi Forum Dosen Indonesia
DPD Provinsi Maluku
Rabu, 29 April 2020
Berbagai kaidah PUEBI
 Pedoman Pemakian Huruf
 Pedoman Penulisan Kata
 Pedoman Penulisan Imbuhan
 Pedoman Pemakaian Tanda Baca
 Pedoman Transliterasi Arab-Latin
 Pedoman Penulisan Unsur Serapan
 Pedoman Penulisan Kutipan dalam Karya Ilmiah
 Pedoman Penulisan Daftar Pustaka
 Pedoman Penulisan Gelar Akademis
 Pedoman Umum Pembentukan Istilah
 Pedoman Pengindonesiaan Istilah Komputer
 Daftar Antonim (Lawan Kata)
 Daftar Sinonim (Padanan Kata)
 Daftar Kata Baku Populer Bhaasa Indonesia
 Daftar Singkatan dan Akronim
 Pengrtian ejaan dapat ditinjau dari dua segi,
yaitu segi khusus dan segi umum. Segi khusus
ejaan dapat diartikan sebagai perlambangan
bunyi-bunyi bahasa dengan huruf, baik berupa
huruf demi huruf maupun huruf yang telah
disusun menjadi kata, kelompok kata, atau
kalimat. Secara umum, ejaan berarti
keseluruhan ketentuan yang mengatur
pelambangan bunyi bahasa, termasuk
pemisahan dan penggabuangannya, yang
dilengkapi dengan penggunaan tanda baca.
 Ada empat aspek yang diatur dalam ejaan
PUEBI; Ejaan, aspek fonologis, aspek
morfologis, dan aspek sintaksis
Beberapa Pola Kesalahan dalam
Penulisan
Penggunaan dua kata yang sama artinya dalam sebuah kalimat:
 Sejak dari usia delapan tahun ia telah ditinggalkan ayahnya (Tidak Efektif)

Sejak usia delapan tahun ia telah ditinggalkan ayahnya (Efektif)


 Hal itu disebabkan karena perilakunya sendiri yang kurang menyenangkan

(tidak Efektif)
Hal itu disebabkan perilakunya sendiri yang kurang menyenangkan (Eefektif)
 Ayahku rajin bekerja agar supaya dapat mencukupi kebutuhan hidup (Tidak

Efektif)
 Ayahku rajin bekerja agar dapat memenuhi kebutuhan hidup (Efektif)

 Pada era zaman moderen ini teknologi berkemban sangat pesat (Tidak efektif)

 Pada zaman moderen ini teknologi berkembang sangat pesat (Efektif)

 Berbuat baik kepada orang lain adalah merupakan tindakan terpuji (Tidak
Efektif)
Berbuat baik kepada orang lain merupakan tindakan terpuji (Efektif)
Penggunaan kata berlebih yang ‘menggganggu’
struktur kalimat:
 Menurut berita yang saya dengar

mengabarkan bahwa kurikulum akan segera


diuba (Tidak efektif)
 Berita yang saya dengar mengabarkan bahwa

kurikulum akan segera diubah. Atau Menurut


berita yang saya dengar, kurikulum akan
sefera diubah (Efektif)
 Kepada yang bersalah harus dijatuhi hukuman

yang setimpal (tidak Efektif)


 Yang bersalah harus dijatuhi hukuman

setimpal (Efektif)
Penggunaan imbuhan yang kacau.
 Yang meminjam buku diperpustakaan harap dikembalikan

(Tidak Efektif)
 Yang meminjam buku di perpusatakaan harap

mengembalikan . Atau dapat ditulis buku yang dipinjam dari


perpustakaan harap dikembalikan (Efektif)
 Ia diperingati oleh kepala sekolah agar tidak mengulangi

perbuatannya . (Tidak Efektif)


 Ia diperingatkan oleh kepala sekolah agar tidak mengulangi

perbuatannya (Efektif)
 Operasi yang dijalankan Reagan memberi dampak buruk

(Tidak Efektif)
 Operasi yang dijalani Reagan berdampak buruk (Efektif)

 Dalam pelajaran BI mengajarkan juga teori apresiasi puisi

(Tidak Efektif)
 Dalam pelajaran BI diajarkan juga teori apresiasi puisi(Efektif)
 Penggunaan kata dengan struktur dan ejaan yang tidak baku
 Kita harus bisa merubah kebiasaan yang buruk (Tidak Efektif)
 Kita harus bisa mengubah kebiasaan yang buruk (Efektif)
 Kata-kata lain yang sejenis denga itu antara lain:
menyuci – mencuci
menyontoh- mencontoh
menyiptakan-menciptakan
menyintai-mencintai
menyambuk-mencambuk
menyaplok-mencaplok
menyekik-mencekik
menyampakkan-mencampakkan
menyampuri-mencampuri
menyelupkan – mencelupkan

Pertemuan itu berhasil menelorkan ide-ide cemerlang (tidak efektif)


Petemuan itu berhasi menelurkan ide-ide cemerlang. (Efektif)
 Tau-tahu
 Negri-negeri
 Ketinggal-tertinggal
 Gimana-bagaimana
 Jaman-zaman
 Trampil-terampil
 Faham-paham
 Himbau-imbau
 Silahkan-silakan
 Antri-antre
 Disyahkan-disahkan
Peggunaan tidak tepat kata ‘di mana’ dan ‘yang mana’
 Saya menyukainya di mana sifat-sifatnya sangat baik

(Tidak efektif)
Saya menyukainya karena sifat-sifatnya sangat baik
(Efektif)
 Rumah sakit di mana orang-orang mencari

kesembuhan harus selalu bersih (Tidak Efektif)


Rumah sakit tempat orang-orang mencari
kesembuhan harus selalu bersih (Efektif)
 Manusia membutuhakan makanan yang mana

makanan itu harus mengandung zat-zat yang


diperlukan oleh tubuh (Tidak Efektif)
Manusia membutuhkan makanan yang mengandung
zat-zat yang diperlukan oleh tubuh. (Efektif)
Penggunaan kata ‘dari pada’ yang tidak tepat.
 Seorang daripada pembantunya pulang ke

kampung kemarin.(Tidak Efektif)


Seorang di antara pembantunya pulang ke
kampung kemarin (Efektif)
 Seorangpun tidak ada yang bisa menghindar

daripada pengawasannya (Tidak Efektif)


Seorangpun tidak ada yang bisa menghindar
dari pengawasannya. (Efektif)
 Tendangan daripada Ricky Jakob berhasil

mematahkan perlawanan musuh (Tidak Efektif)


Tendangan Ricky Jakob berhasil mematahkan
perlawanan musuh. (Efektif)
Pilihan Kata Yang Tidak Tepat
 Menyempatkan waktu – menyempatkan diri

 Bukunya ada di saya-Bukunya ada pada saya

Kalimat Ambigu yang dapat menimbulkan salah arti


 Usul ini merupakan suatu perkembangan yang menggembirakan

untuk memulai pembicaraan damai antara komunis dan pemerintah


yang gagal (Tidak Efektif) Kalimat ini dapat menimbulkan salah
pengertian. Siapa atau apa yang gagal ? Pemerintah atau
pembicaraan damai yang dilakukan?
 Usul ini merupakan suatu perkembangan yang menggembirakan

untuk memulai suatu perkembangan yang menggembirakan untuk


memulai kembali pembicaraan damai yang gagal antara pihak
komunis dan pihak pemerintah (Efektif)
 Supir Bus Santosa yang Masuk Jurang Melarikan Diri (Tidak Efektif)

Judul berita di atas dapat menimbulkan salah penegrtian Siapa Atau


apa yang dimaksudkan Santosa? Nama sopir atau bus? Yang masuk
jurang busnya atau supirnya?
 Bus Santoso masuk jurang , sopirnya melarikan diri (Efektif)
 Kata ‘kalau’ yang dipakai secara salah
 Dokter itu mengatakan kalau penyakit AIDS
sangat berbahaya (Tidak Efektif)
 Dokter mengatakan bahwa penyakit AIDS
sangat berbahaya. (Efektif).
 Siapa yang dapat memastikan kalau kehidupan
anak pasti lebih baik daripada orang tuanya
(Tidak Efektif)
Siapa yang dapat memastikan bahwa
kehidupan anak pasti lebih baik daripada
orang tuanya. (Efektif)

Anda mungkin juga menyukai