Anda di halaman 1dari 16

KEPERAWATAN KELUARGA

By ……………
Ns.
Rikiy

Program Studi Sarjana terapan


Keperawatan
Poltekkes Kemekes Palangka
Raya
2020
PEMBERDAYAAN

KELUARGA
PEMBERDAYAAN :
Adalah sebuah proses dimana orang
menjadi cukup kuat untuk
berpartisipasi, mengontrol, dan
mempengaruhi.
Pemberdayaan menekankan bahwa
oran memperoleh keterampilan,
pengetahuan, dan kekuasaan yg
cukup untuk mempengaruhi
kehidupannya dan kehidupan orang
lain yang menjadi perhatiannya
Sasaran : keluarga yg menjadi target
cakupan yankes, keluarga yg memliki ibu
hamil, anak balita, keluarga yg memiliki
penyakit menular, keluarga yg belum masuk
keluarga yang ber- PHBS

Metode : KIE, Konsultasi, konselin g,


bimbingan dialog, demonstrasi, dll

Media : lembar balik, leaflet, selebaran,


poster, model, dll
Tujuan Pemberdayaan Keluarga :

1. Memperkenalkan perilaku sehat,


memotivasi untuk mempraktekkan
perilaku sehat, mengatasi masalah
kesehatan
2. Menciptakan suasana / iklim yang
memungkinkan potensi keluarga
berkembang
3. Memperkuat potensi yang dimiliki
keluarga melalui langkah-langkah
nyata
4. Untuk melindungi agar yang lemah
tidak bertambah lemah
3 hal yg perlu diperhatikan dalam
pemberdayaan Keluarga :

1. Dapat mengatasi masalah dan


sesuai kebutuhan
2. Mengikut sertakan masyarakat
yang akan di bantu, dimulai dari
persiapan, pelaksanaan, &
evaluasi
3. Harus terarah dan sasaran nya
jelas
4. Perlu adanya pendampingan
Langkah-langkah dalam pelaksaan program
pemberdayaan di masyarakat :
1. Seleksi lokasi. Sesuai dengan kriteria yg
disepakati pihak terkait dan masyarakat
2. Penyusunan program pemberdayaan
keluarga
a. Mengidentifikasi & mengkaji masalah,
potensi, serta peluang denga cara :
 Survei atau pengamatan
 Diskusi dengan tokoh masyarakat
 Diskusi dengan pemerintah lokal
 Diskusi dengan petugas lapangan
b. Menyusun rencara program
pemberdayaan
 Memperioritaskan masalah dengan baik
 Identifikasi alternatif pemecahan masalah
 Identifikasi sumber daya yg ada
 Tetapkan sasaran
3. Sosialisasikan pemberdayaan
keluarga
4. Menetapkan rencana kegiatan :
rencana disusun secara
bersama dan di
implementasikan dengan
menggunakan metode dan
media yg sesuai
5. Lakukan monitoring dan
evaluasi
Fungsi keluarga :
1. Fungsi biologis (menruskan keturunan,
membesarkan anak, memenuhi gizi
keluarga, & merawat anggota keluarga)
2. Fungsi psikologis (kasih sayang, rasa
aman, perhatian, pendewasaan kepribadian,
memberikan identitas keluarga
3. Fungsi sosialisasi (membina sosialisasi
keluarga, & membina norma tingkah laku
sesuai perkembangan anak, emeruskan nilai
buaya)
4. Fungsi ekonomi (mencari sumber
penghasilan, mengatur penggunaan nya, &
menabung)
5. Fungsi pendidikan (menyekolahkan,
memberikan pengetahuan, membentuk
perilaku, & mempersiapkan anak untuk
kehidupan dewasa)
Jenis keluarga :
1. Keluarga inti : terdiri dar suami,
istri, & anak
2. Keluarga konjugal, terdiri dari :
pasangan dewasa (ayah & ibu) &
anak mereka yg terdapat interaksi
dengan kerabat dari salah satu atau
dua pihak keluarga
3. Keluarga luas, ditarik atas dasar
garis keturunan diatas keluarga
aslinya, keluarga luas memuliki
hubungan antara paman, bibi,
keluarga kakek, & keluarga nenek
Peran dalam Keluarga :

1. Ayah : sebagai pencari nafkah,


pendidikan, pelindung, pemberi rasa
aman, sebagai kepala keluarga,
sebagai anggota dari kelompok sosial
san masyarakatnya
2. Ibu : mengurus rumah tangga,
pengasuh, pendidik bagi anak2nya, &
pelindung
3. Anak : melaksanakan peran
psikososialnya dengan tingkat
perkembangan yang baik fisik, mental,
sosial, & spritualnya
Tugas Pokok Keluarga :

1. Pemeliharaan fisik keluarga dan


anggotanya
2. Pemeliharaan sumber daya yg ada di
keluarga
3. Pemberian tugas anggota keluarga
berdasarkan skedudukan masing2
anggota keluarga
4. Sosialisasi antar keluarga
5. Pengatur jumlah anggota keluarga
6. Pemeliharaan keterliban anggota keluarga
7. Penetapan anggota keluarga di
masyarakat
8. Membangkitkan dorongan dan semangat
anggota keluarga
Bentuk Keluarga
Berdasarkan Lokasi :
1. Adat utrolokal : adat memberikan kebebasan kpd
suami istri untuk menentukan tempat tinggalnya
2. Adat viriolokal : adat menentukan bahwa suami
istri harus tinggal/menetap di wilayah kerabat
suami
3. Adat uxurilokal : adat menentukan bahwa suami
istri menetap di wilayah kerabat istri
4. Adat bilokal : adat menentukan bahwa suami
istri menetap disekitar kerabat suami di masa
tertentu, dan bergantian
5. Adat neolokal : adat menentukan bahwa suami
istri boleh menetap ditempat baru diluar wilayah
kerabat suami atau istri
6. Adat avunkulokal : adat yang mengharuskan
suami istri menetap di lingkungan kerabat
saudara laki2 ibu dr pihak suami
7. Adat natalokal : adat menentukan suami istri
hidup terpisah
Berdasarkan pola otoritas :

1. Patriakal : yaitu otoritas didalam


keluarga di miliki oleh laki2
2. Matriakal : yaitu otoritas didalam
keluarga dimiliki oleh perempuan
3. Equalitarian : yaitu suami dan istri
berbagi otoritas secara seimbang
Sampai
Jumpa
Lain Waktu

Anda mungkin juga menyukai