Anda di halaman 1dari 15

DISABILITAS FISIK

Friesti Noor Pratiwi


P2.06.25.2.17.014
DEFINISI
DISABILITAS
Menurut definisi undang-undang, ‘penyandang disabilitas’ adalah setiap
orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau
sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan
lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk
berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya
berdasarkan kesamaan hak (UU No. 8/2016, 2016, Pasal. 1)
KARAKTERISTIK DISABILITAS
• Mudah lupa pada
pengetahuan/keterampilan yang
baru diperoleh

• Kesulitan dalam menyiapkan diri


untuk belajar

• Kesulitan untuk memperhatikan


pembelajaran

• Masalah dalam motivasi dan


semangat belajar/mengerjakan
tugas

• Rendahnya kemampuan bantu


diri dan kemampuan beradaptasi

• Lemah dalam keterampilan sosial


dan pemecahan masalah

(Gable & Hendrickson, 2004)


MACAM MACAM
DISABILITAS FISIK
Click icon to add picture

Tuna Daksa
Tunadaksa adalah individu yang
memiliki gangguan gerak yang
disebabkan oleh kelainan neuro-
muskular dan struktur tulang yang
bersifat bawaan, sakit atau akibat
kecelakaan (kehilangan organ
tubuh), polio dan lumpuh.
Click icon to add picture

Tuna Netra

Tunanetra adalah individu yang


memiliki hambatan dalam
penglihatan. Tunanetra dapat
diklasifikasikan kedalam dua
golongan yaitu: buta total (blind)
dan low vision.
Click icon to add picture

Tuna Rungu

Tunarungu adalah individu yang


memiliki hambatan dalam
pendengaran baik permanen
maupun tidak permanen. Karena
memiliki hambatan dalam
pendengaran individu tunarungu
memiliki hambatan dalam
berbicara sehingga mereka biasa
disebut tunawicara
TIPE PENYANDANG
DISABILITAS FISIK
• Amputasi
• Lumpuh Layuh
• Paraplegi
• Cerebral Palsy (CP)
• Akibat Stroke
• Akibat Kusta
• Orang Kecil
PENDEKATAN PEMERIKSAAN
KESEHATAN GIGI PADA ANAK
DISABILITAS FISIK
Pertama

Rencana perawatan yang dibuat harus melibatkan keluarga atau


pengasuh/orang yang sehari-harinya membantu pasien beraktifitas.
Rencana perawatan terhadap pasien juga harus melibatkan orang
tua/keluarga atau pengasuh yang sehariharinya membantu pasien
melakukan aktifitasnya. Terutama pada pasien dengan keterbatasan
mental maupun psikologis (mental retardasi).
Kedua

Melakukan modifikasi diet pada anak berkebutuhan khusus yaitu dengan


mengurangi diet karbohidrat dan snack diantara waktu makan. Selain hal
tersebut pencegahan Penyakit Gigi dan Mulut pada anak berkebutuhan
khusus dalam hal ini meliputi : pembersihan plak dengan cara menyikat
gigi, pembersihan karang gigi supra gingiva, kumur-kumur dengan
larutan fluor, pengulasan fluor pada gigi, pengisian pit dan fisura gigi
Ketiga

Membuat metode pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang realistik


bagi tiap tiap anak berkebutuhan khusus. Upaya Kuratif Sederhana
dalam hal ini yang dapat dilakukan oleh seorang perawat gigi pada anak
berkebutuhan khusus adalah tindakan untuk menghilangkan rasa sakit,
seperti : tindakan kegawatdaruratan, pencabutan gigi susu, penambalan
tanpa merusak jaringan (Atraumatic Restorative Treatment/ ART),
penumpatan dengan glass ionomer

Anda mungkin juga menyukai