Anda di halaman 1dari 27

Pendidikan Kesehatan

Pada
Wanita Usia Subur
Konsep Dasar Kebutuhan PROMKES

 Menentukan Kebutuhan Manusia

 Tujuan Pengkajian Keperawatan dalam PROMKES

 Proses pengkajian dalam PROMKES


Menentukan
Kebutuhan Manusia

Hierarki
Kebutuhan Maslow
Taksonomi Kebutuhan menurut Bradshaw
Kebutuhan normatif: Didasarkan pada pertimbangan ahli profesional. Exp;
perencanaan karir, keuangan, asuransi, dan liburan.

Kebutuhan yang dirasakan: Kebutuhan yang diidentifikasi sebagai apa


yang mereka inginkan. Tergantung pada kesadaran dan pengetahuannya

Kebutuhan yang dinyatakan: Kebutuhan yang dirasakan yang telah diubah


menjadi permintaan yang terungkap (demand), biasanya berupa keinginan.

Kebutuhan ini bisa bertentangan dengan kebutuhan normatif.

 Kebutuhan Komparatif: Kebutuhan dengan membandingkan diantara


kelompok yang sama.
Empat kunci mengidentifikasi kebutuhan:

1) Ruang lingkup tugas;

2) Reaktif atau proaktif;

3) Menempatkan kebutuhan klien lebih dulu;

4) Pendekatan pemasaran
Tujuan pengkajian keperawatan dalam promosi
kesehatan

• Untuk membantu intervesi langsung dengan sewajarnya.


• Untuk mengidentifikasi respon tentang kebutuhan spesifik dari grup minoritas,
komunitas, atau populasi yang membutuhkan promosi kesehatan. Misalnya promosi
kesehatan yang dilakukan pada komunitas mantan penderita kusta tentu berbeda
dengan promosi yang dilakukan pada orang normal.
• Untuk menentukan risiko dari suatu komunitas, apa yang akan terjadi jika
komunitas tersebut diberi promosi kesehatan dan apa yang akan terjadi jika
kelompok tersebut tidak diberi promosi kesehatan.
• Alokasi sumber dana, prioritas dana dinas kesehatan diharapkan digunakan untuk
proses pencegahan penyakit melalui promosi kesehatan bukan untuk biaya
pengobatan
Proses pengkajian dalam promosi kesehatan

Proses pengkajian dalam promosi kesehatan dapat dilakukan


dengan memberikan
beberapa pertanyaan, yaitu tentang:

Apa yang ingin saya ketahui?


b. Mengapa saya ingin mengetahui hal ini?
Bagaimana saya bisa menemukan informasi ini?
d. Apa yang akan saya lakukan dengan informasi ini?
e. Apa kesempatan saya di sini untuk melakukan tindakan
dengan informasi ini?
Cara mencari dan menfaatkan informasi.

Sumber data terdiri dari:


a. Data primer: secara langsung diambil dari objek/sasaran, baik
perorangan, kelompok, organisasi maupun masyarakat.
b. Data sekunder: data yang didapat tidak secara langsung dari
objek/sasaran. Data yang didapat sudah jadi, yang
dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai
cara/metode, baik komersial maupun non komersial,
misalnya melalui media cetak maupun elektronik.
Next...

Data yang dikumpulkan terdiri dari :


1) Data epidemiologi
2) Data sosial ekonomi
3) Pandangan profesional
4) Informasi Kualitas Kehidupan : diperoleh dengan melihat data sekunder (Strata keluarga)
informasi ini hanya berfungsi sebagai latar belakang masalah saja.
5) Informasi tentang perilaku sehat : diperoleh dari kunjungan rumah atau di PosYandu
6) Informasi tentang faktor penyebab (predisposing, enabling dan reinforcing factors)
diperoleh melalui survei cepat etnografi (Rapid etnography assesment) yang
dilakukan oleh tingkatan kabupaten atau kota.
7) Informasi tentang faktor internal (tenaga, sarana, dana promosi kesehatan) dan eksternal
(peraturan, lingkungan di luar unit) diperoleh dari lapangan/tempat.
Metode Pengumpulan Data

1) Tes / Ujian, lisan maupun tertulis


2) Observasi : Diartikan pengamatan dan pencatatan secara
sisttematik terhadap gejala yang tampak pada objek
penelitian/sasaran. Observasi merupakan metode yang cukup
mudah dilakukan untuk pengumpulan data. Banyak gejala
yang hanya dapat diamati dalam kondisi lingkungan tertentu
sehingga dapat terjadi gangguan yang menyebabkan
obeservasi tidak dapat dilakukan. Contoh observasi adalah
dengan
Next..
Survey Langsung kita dapat melihat karakteristik tentang gaya hidup, tempat tinggal dan tipe
rumah dan lingkungan rumah. Jenis observasi yang lain :
a) Catatan anekdot : alat untuk mencatat gejala-gejala khusus atau luar biasa menurut
urutan kejadian, catatan dibuat segera setelah peristiwa terjadi. Pencatatan ini dilakukan
terhadap bagaimana kejadiannya, bukan pendapat pencatat tentang kejadian tersebut.
b) Catatan berkala (Incidental record) : Pencatatan berkala walaupun dilakukan berurutan
menurut waktu munculnya suatu gejala tetapi tidak dilakukan terus menerus, melainkan
pada waktu tertentu dan terbatas pula pada jangka waktu yang telah ditetapkan unutk
tiap kali pengamatan.
c) Daftar ceklis (Checklist) : Penataan data dilakukan dengan menggunakan sebuah daftar
yang emuat nama observer dan jeniis gejala yang diamati.
d) Skala Penilaian (Rating Scale) : Pencatatan dta dengan alat ini dilakukan sperti ceklis.
Perbedaannya terletak pada kategorisasi gejala yang dicatat. Dalam rating scale tidak
hanya terdapat nama objek yang diobeservasi dan gejala yang diselidiki akan tetapi
tercantum kolom-kolom yang menunjukkan
tingkatan/jenjang setiap gejala tersebut. tempat dan social system yang ada di komunitas.
Informasi ini dapat membantu mengidentifikasi tren, kestabilan dan perubahan yang
memberi dampak kesehatan individu di komunitas.
Next..
3) Peralatan mekanis (Mecanical device) : Pencatatan dengan
alat ini tidak dilakukan pada saat observasi berlangsung, karena
sebagian atau seluruh peristiwa direkam sesuai dengan
keperluan. Jenis pengumpulan data ini , Yaitu : angket,
wawancara, teknik sampling.
a)Informant Interviews, informasi yang diperoleh dari informan
adalah kunci melalui wawncara atau focus group discussion
sangat menolong dalam mengatasi masalah
b)Participant Observation, kita dapat mengkaji dat objektif
berdasarkan orang,
PENCEGAHAN PRIMER,
SEKUNDER, DAN TERSIER
PADA MASALAH SISTEM
REPRODUKSI
he re !
k
Clic
Skrining vs Deteksi Dini

A. Skrining
Tes dan pemeriksaan untuk menemukan kanker pada orang yang
memiliki faktor risiko tapi belum menunjukkan gejala kanker
B. Deteks iDini
Pemeriksaan menggunakan alat bantu untuk memungkinkan kanker
didiagnosis LEBIH DINI pada orang yang telah menemukan perubahan
pada payudara
Kanker payudara?
Keganasan yang bermula dari sel-sel di payudara
Faktor resiko
• Tidak memiliki anak atau hamil pertama di
usia tua (>35th)
• Menggunakan terapi hormon setelah
menapouse
• Tidak menyusui anak
• Alkoholik
• Obesitas
• Kurangnya aktifitas/olahraga
Tanda-tanda
• Bengkak pada seluruh atau
sebagian payudara
• Kulit iritasi
• Payudara terasa nyeri
• Puting susu nyeri atau putting
melesak ke dalam
• Kulit pada payudara atau putting
susu berwarna : kemerahan, kulit
bersisik, atau menebal
• Keluarnya cairan/darah dari puting
(selain ASI)
Gumpalan
Gumpala Kulit
Kulitmengerut
n mengerut

Tanda-tanda
Perubahan
Perubahanwarna
kulit dan tekstur Perubahan
Perubahanbentuk
warna
putting/ putting
bentuk
kulit dan tekstur
melesak kedalam
putting/ putting
melesak kedalam

Keluarnya
Keluarnya cairan
cairan
bening/putih/darah
bening/putih/dara
dari puting
h dari puting
Stadium kanker

Disebut kanker payudara non invasif. Ada 2 tipe, yaitu DCIS


O (ductal carcinoma in situ) dan LCIS(lobular carcinoma in situ)

Kanker invasif kecil (ukuran tumor < 2 cm dan tidak


I
menyerang kelenjar getah bening)

Kanker invasif (ukuran tumor 2-5 cm dan sudah menyerang


II
kelenjar getah bening)
Kanker invasif besar (ukuran tumor > 5 cm dan benjolan sudah
III menonjol ke permukaan kulit, pecah ataupun
berdarah/bernanah)

Sel kanker sudah bermetastesis/menyebar ke organ lain seperti


IV
paru-paru, liver, tulang ataupun otak
Jenis pengobatan

• Pembedahan
• Radioterapi
• Kemoterapi
Jenis pemeriksaan
• X-ray dada: untuk mengetahui apakah
kanker telah menyebar ke paru-paru.
• Scan Tulang: untuk mengetahui apakah
kanker telah menyebar ke tulang.
• CT scan (computed tomography)
• MRI (magnetic resonance imaging)
• USG dan Mamografi
• PET scan (positron emission tomography)
Pemeriksaan dini SADARI
perikSA payuDAra sendiRI
Yuk dipraktekkan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai