Anda di halaman 1dari 33

Moh.

Khaerumayansyah
Pembimbing : dr IMS Murah Manoe , SpOG (K)

EMBRYOTOMI
Embriotomi
Defenisi
Suatu persalinan buatan dengan cara
merusak atau memotong bagian tubuh
janin 
Lahir pervaginam
Tanpa melukai ibu
Indikasi 
1. Janin meninggal, ibu dalam keadaan
bahaya
2. Janin meninggal, tidak mungkin lahir
spontan
SarwonoDkk,2009. Buku Ilmu
Kebidanan, Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka
Syarat emriotomy

Janin mati dan Tidak ada Diameter cervix >


memungkinkan
ruptur uteri 7 cm
lahir pervaginam

Ketuban (-) atau di (-) tumor di


pecahkan jalan lahir

Winknjosastro H. Embriotomi Dalam


ilmu Kebidanan Edisi Pertama
Cetakan ketujuh.2007. Yayasan Bina
Pustaka Prawirohardjo. Balai penerbit
FK UI : Jakarta
Jenis-jenis embriotomy
Craniotomy / perforasi

Tindakan 
1. Memperkecil ukuran kepala
2. Lobangi
3. Keluarkan isi
4. Ekstrasi kepala

Alat pelubangPerforator Naegle


Asisten operator menahan posisi kepala agar
tidak terdorong keatas saat perforator
dimasukkan rongga kepala
Lokasi
1. ubun-ubun besar-sutura sagitalis
( jika ubun2 besar tidak terlihat )
2. Mata ( jika letak muka, karena
tempat paling lunak )
Alat penarik
- Cranioclas braun dan Perforator Naegle
Membuka dan menutup perforator untuk
melebarkan lubang perforasi
Memasukkan sendok jantan kedalam lobang
perforasi yang sudah terbentuk
Memasang sendok betina yang berlubang
dibagian depan wajah anak.
Pada after coming head
( kepala tertinggal )
Misalnya : hidrocephalus

Pengecilan kepala janin, cara Perforasi dan


Cranioclast braun
• Tekhnik Perforasi :
- Janin ditarik curam ke bawah, sehingga pangkal leher tampak

- Pada pangkal leher dibuat insisi, sehingga penolong dapat


memasukkan perforator Naegle
- Kepala di fiksir , perforator(dalam keadaan tertutup )dimasukkan ke
dalam foramen magnum dengan lengkungan mengarah ke bawah
- Di dalam kavum kranii, perforator dibuka dan diputar tertutup
untuk membuat lubang lebar sehingga isi kepala dapat dikeluarkan
- Dengan keluar isi otak maka persalinan kepala dapat berlangsung

Winknjosastro H. Embriotomi Dalam


ilmu Kebidanan Edisi Pertama
Cetakan ketujuh.2007. Yayasan Bina
Pustaka Prawirohardjo. Balai penerbit
FK UI : Jakarta
• Cara Kranioklasi
- Kranioklas betina dimasukkan seperti memasang forseps
dengan lengkungan ke daerah muka
- Kranioklas jantan dimasukkan ke kavum kranii dan dikunci
- Dilakukan eksplorasi untuk mencari adanya jaringan lunak
ibu yang terjepit
- Bila tidak ada yang terjepit, kranioklas ditarik curam ke
bawah sehingga suboksiput ditarik ke atas untuk
melahirkan dagu, mulut, hidung, muka dan seluruh
kepala.

Winknjosastro H. Embriotomi Dalam


ilmu Kebidanan Edisi Pertama
Cetakan ketujuh.2007. Yayasan Bina
Pustaka Prawirohardjo. Balai penerbit
FK UI : Jakarta
Lokasi pelobangan ada 2
yaitu
Foramen magnum ( bayi menelungkup )
Dari mandibula (rahang bawah ) bayi
menelentang
dekapitasi
Memisahkan kepala
janin dengan
memotong leher janin

terutama anak
meninggal letak
lintang kasep
Cara dekapitasi
• Menggunting leher dengan gunting siebold
Mematahkan tulang leher dengan pengait
braun
Gergaji Gigli
Tali mengikat tangan  tarik
Setelah putus  tangan ditarik  lahir
Kepala = masukkan telunjuk kemulut , jari
lainnya kerahang
Alat-alat yang digunakan
pada dekapitasi
pengait BRAUN
GUNTING SIEBOLD &GERGAJI GIGLI
Memasukkan pengait kedalam jalan lahir
(kiri )Melahirkan tubuh janin dengan menarik lengan
(kanan ) Melahirkan kepala dengan cara Mouriceau
Pemasangan dan pemotongan leher dengan
kawat
kleidotomi
• Kesukaran lahir bahu ( sholder dystocia )
• Memotong clavicula  hanya satu yang
dipatahkan
• Gunting siebold

Winknjosastro H. Embriotomi Dalam


ilmu Kebidanan Edisi Pertama
Cetakan ketujuh.2007. Yayasan Bina
Pustaka Prawirohardjo. Balai penerbit
FK UI : Jakarta
kleidotomi
Eviserasi (eksentrasi)
• Pada janin letak lintang teraba perut
• Kepala janin ditarik menjauhi perut – dada
janin
• Di dada/perut, digunting siebold
• Isi dikeluarkan dengan cunam abortus
• Dapat terjadi komplikasi berat
• Operasi eviserasi tidak dilakukan lagi
Winknjosastro H. Embriotomi Dalam
ilmu Kebidanan Edisi Pertama
Cetakan ketujuh.2007. Yayasan Bina
Pustaka Prawirohardjo. Balai penerbit
FK UI : Jakarta
pungsi
• Tindakan mengeluarkan cairan dari tubuh
janin
• Diameter 4 cm
• Kulit kepala dijepit dengan cunam Mouseaux
• Jarum spinal 16 atau 18
• Sutura/ubun-ubun
Winknjosastro H. Embriotomi Dalam
ilmu Kebidanan Edisi Pertama
Cetakan ketujuh.2007. Yayasan Bina
Pustaka Prawirohardjo. Balai penerbit
FK UI : Jakarta
Pungsi , Hidrosepalus pada presentasi kepala yang
menyebabkan distosia, pungsi dilakukan melalui ubun-ubun
besar (bila mungkin), Pasca pungsi, kepala mengecil dan ditarik
dengan cunam Mouseaux
spondilotomi
• Pada letak lintang dorsoposterior, kepala tinggi
sukar dekapitasi
• Memotong ruas2 tulang belakang
• Lahirkan bagian bawah badan janin dengan
menarik kaki

Winknjosastro H. Embriotomi Dalam


ilmu Kebidanan Edisi Pertama
Cetakan ketujuh.2007. Yayasan Bina
Pustaka Prawirohardjo. Balai penerbit
FK UI : Jakarta
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai