Anda di halaman 1dari 27

HIGIENE INDUSTRI

• dr. Anindita • dr. Irma Rakmawati Nur


Fatimah
• dr. Aurellius Assisi
• dr. Kevin Anggana
• dr. Claudia Fetricia Chandra
• dr. Elbert Aldrin Harijanto • dr. Linda Levina
• dr. Fitri Hidayah Dharmawan

• dr. Friska Wilda Wijaya • dr. Maria Mustika Dewanti

• dr. Gloria Teo • dr. Maria Teressa

• dr. Greselda • dr. Susi

• dr. Inge Pradita • dr. Yuliana


Latar Belakang

Kebijakan penerapan sistem manajemen


keselamatan dan kesehatan kerja

menciptakan sistem keselamatan & kesehatan


kerja di tempat kerja

•Mencegah / mengurangi kecelakaan kerja & PAK


•kerja yang aman, efisien, dan produktif
DASAR HUKUM K3

UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


UU No. 3 Tahun 1969 tentang Persetujuan
Konvensi Organisasi Perburuhan Internasional
No.120 Mengenai Hygiene dalam Perniagaan dan
Kantor-kantor.
Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep.
187/MEN/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya
Permenaker No. 5 tahun 2018
PROFIL PERUSAHAAN
• PT. Martina Berto Tbk merupakan perusahaan yang didirikan
pada tahun 1977 oleh Dr HC. Martha Tilaar, (alm) Pranata
Bernard, dan Theresa Harsini Setiady.
• Lokasi di Jln. Pulokambing II no.1, Kawasan Industri
Pulogadung.
• Perusahaan ini bergerak di bidang barang kosmetik, obat
tradisional (jamu) dan pemasaran serta perdagangan kosmetik,
perawatan kecantikan dan barang-barang obat tradisional.

• Jumlah tenaga kerja PT. Martina Berto Tbk kurang lebih 800
orang.

• Sertifikat di bidang K3 ISO 9001, ISO 14001, GMP (Good


Manufacturing Processing).
Higiene Industri

“Higiene industri adalah ilmu tentang antisipasi, rekognisi, evaluasi dan


pengendalian kondisi tempat kerja yang dapat menyebabkan tenaga
kerja mengalami kecelakaan kerja dan/atau PAK.”
- Occupational Safety and Health Administration (OSHA) 1998

• Definisi higiene industri menurut UU no.14 tahun 1969

Pemeliharaan &
Higiene
mempertinggi derajat
Industri
kesehatan pekerja

• Mengatur pemberian obat


• Perawatan tenaga kerja yang sakit
• Mengatur persediaan tempat
• Cara dan syarat untuk pencegahan penyakit akibat kerja maupun umum
• Menetapkan syarat-syarat kesehatan perumahan tenaga kerja
Pelaksanaan K3 di bidang Higiene
PT Martina Berto Tbk
FAKTOR BAHAYA DI LINGKUNGAN
KERJA
Faktor Fisik Faktor Kimia Biologis

• Suara Bising
(kepmenaker no.51 • Bahan-bahan kimia • Mikroorganisme
tahun 1999) • Efek-efek bahan kimia • Serangga
• Pencahayaan • Pengukuran • Vektor
• Iklim dan suhu • Nilai ambang batas
(Kepmenaker
no.51 tahun 1999
tentang NAB suhu
di tempat kerja)
• Getaran
• Radiasi
Walk through survey
• Walk through survey dilakukan di PT Martina Berto
Tbk pada tanggal 15 Mei 2019
• Lokasi pengamatan: Kawasan Industri Pulogadung
Dokumen Pengamatan
Hasil
Pengamatan
FAKTOR FISIKA
BISING

• Pekerja tidak menggunakan ear plug

• Terdapat 1 tempat produksi yang memiliki tingkat kebisingan melebihi ambang batas

PENCAHAYAAN

• Pencahayaan pada tempat produksi sudah cukup baik (perusahaan menggunakan sumber cahaya dari lampu dan sinar matahari)

IKLIM/SUHU

• Suhu ditempat produksi sudah cukup baik (berdasarkan pengukuran ISBB)

• Terdapat beberapa ruangan pabrik yang terasa panas

GETARAN

• Tidak diketahui

RADIASI

• Tidak diketahui
FAKTOR KIMIA

Tidak dapat dinilai karena tidak dilakukan observasi di


tempat produksi secara langsung
FAKTOR BIOLOGI

Tidak dapat dinilai karena tidak dilakukan


observasi di tempat produksi secara
langsung
KEBERSIHAN UMUM
PENYEDIAAN AIR
• Ditemukan fasilitas air minum di lokasi produksi

PERLENGKAPAN FASILITAS HIGIENE


• Tersedia tempat cuci tangan yang bersih dan memadai
di setiap bagian.

HIGIEN SDM
• Seragam kerja pegawai dicuci rutin setiap hari.
PENGOLAHAN LIMBAH
• Terdapat fasilitas pengelolaan limbah
• Hasil pengelolaan limbah berupa air yang
dapat digunakan kembali untuk menyiram
tanaman
Pengolahan Limbah
Wastewater Sewage
Treatment Plant Treatment
 Limbah Plant  Limbah
Industri Rumah Tangga
Wastewater Treatment Plant 
Limbah Industri (1)
Wastewater Treatment Plant 
Limbah Industri (2)
Sewage Treatment Plant  Limbah
Rumah Tangga
Petugas hygiene
•Tidak diketahui jumlah maupun tugas petugas hygiene
•Pemeliharaan higienitas produk dilakukan dengan
pembuatan aturan, di antaranya:
1)Peralatan : pengecekan kebersihan tiap alat baru dan
pengukuran mikro pada produk yang sudah jadi
2)Pekerja : kewajiban cuci tangan sebelum bekerja,
penggunaan masker, dll
3)Kebersihan ruangan: Pembuatan jadwal pembersihan
rutin ruangan
Sanitasi
Pengelolaan sampah

•Baik

•Terlihat ketersediaan tong sampah yang mudah diakses di lingkungan pabrik.

•Pengelolaan sampah (sampah produk, sampah ruangan & halaman) ditangani oleh bagian
general affair (10 petugas)

•Langkah pengelolaan

sampah akan dikelompokan berdasarkan nilai ekonomi.

sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi akan dibuang.

dikelola oleh pihak ketiga


PEMECAHAN MASALAH
  Komponen Permasalahan Permasalahan Perundang-undangan
  Penanganan
Fisika Bising Pekerja tidak Pemeriksaan screening Permenaker No. 5 tahun
menggunakan ear plug awal kesehatan 2018
  pendengaran pekerja,
  pemeriksaan audiometri
berkala
 
Terdapat 1 tempat Pemberian ear plug pada
produksi yang memiliki pekerja yang bekerja di
tingkat kebisingan ruangan mesin tersebut
melebihi ambang batas
 
Iklim/Suhu Terdapat ruangan yang Penambahan pendingin Permenaker No. 5 tahun
terasa panas ruangan 2018

Getaran Tidak diketahui -


Radiasi Tidak diketahui -
KESIMPULAN
• Penilaian higiene industri yang ditemukan pada PT. Martina Berto
Tbk, yaitu terdapat masalah pada faktor fisika berupa kebisingan
dan suhu.

• Permasalahan faktor kimia dan biologi tidak diketahui karena


peninjau tidak diberikan cukup waktu dan kesempatan untuk melihat
langsung proses produksi dalam melakukan penilaian.

• Faktor kebersihan umum dan pengelolaan limbah secara


keseluruhan dapat dikatakan sudah baik.

• Kami menilai bahwa perusahaan ini sudah cukup baik menerakan


prinsip-prinsip hiperkes dan keselamatan kerja bagi tenaga
kerjanya.
SARAN
• Dilakukan peninjauan ulang terhadap
tempat – tempat yang memiliki faktor
bahaya untuk menilai ada tidaknya faktor
yang berpotensi menimbulkan kecelakaan
kerja dan/atau PAK
• Melakukan koordinasi pada pihak terkait
untuk mengendalikan potensi bahaya yang
ditemukan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai