Anda di halaman 1dari 19

MOVIE REVIEW DAN HUKUM PERJANJIAN E-COMMERCE

Anggota Kelompok 1 :

Martina Indirarosa 1710611201


Maulana Iqbal 1710611105
Irfan Kamil Fattah 1710611076
Aldi Rasyid Ilmar 1710611276
Theodore Solafide A 1710611306

HUKUM PERIKATAN LOKAL A (MC-CE NTRE)

FA K U LTA S H U K U M U P N V E T E R A N J A K A RTA
MOVIE REVIEW “THE FOUNDER”

Film The Founder adalah film layar lebar yang dibintangi oleh Michael Keaton sebagai Ray Kroc. Ray
Kroc sendiri adalah pendiri sistem dan konsep franchise yang dijalankan oleh MC Donald’s. Ray adalah
pribadi yang memilki visi yang besar dan pantang menyerah.
Dalam menjalankan usaha franchise tersebut ia bekerjasama dengan dua orang besaudara yang
memiliki Restoran Cepat Saji MC Donald Pertama. dua bersaudara, Dick and Mac membangun usaha
tersebut dengan mengutamakan sistem kecepatan “speedy system” untuk menjual makanan yang cepat saji.
Ray Kroc yang terkesima dengan sistem cepat saji makanan tersebut pun memutuskan untuk
bekerjasama dengan kedua bersaudara Dic dan Mac. Ia mempelajari sistem pengolahan dapur dan memiliki
ide untuk bekerjasama dengan McDonald bersaudara tersebut.
MOVIE REVIEW “THE FOUNDER”

Namun sang pemilik, yaitu McDonald bersaudara, tidak memiliki keinginan untuk mengembangkannya lebih jauh.
Ray Kroc kemudian mengajukan diri untuk menjadi terwaralaba bagi McDonald. Pada tahun 1954, Ray Kroc membuka
McDonald's pertamanya di Des Plaines, Illinois. Pada tahun 1961, ia berhasil membeli McDonald's Corporation seharga
$2.7 juta dari McDonald bersaudara. Namun di saat bersamaan, kesehatan Kroc semakin memburuk. Ia menderita
diabetes dan arthritis.
Untuk meningkatkan profit, Ray Kroc mendirikan Franchise Reality Corporation yang bertugas membeli tanah dan
menjualnya ke franchisee McDonald's dengan sistem kredit. Akhir 1961, Ray Kroc mulai merekurt franchisee secara
besar-besaran. Strateginya berhasil, profit perusahaan meningkat. Besarnya pendapatan yang didapatkan McDonald's
mengakibatkan naiknya saham perusahaan di pasar finansial. Modal yang didapatkannya dari pasar finansial kemudian
digunakannya untuk menciptakan kampanye iklan yang berfokus memperkenalkan maskot perusahaan.
Meskipun restoran cepat-saji McDonald's sudah tersebar ke seluruh negeri, Ray Kroc kurang puas dan berniat
mengembangkan pasar ke luar negeri. Ia kemudian membuka cabang di lebih dari 65 negara.
PENGERTIAN PERJANJIAN

Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo, SH : perjanjian sebagai hubungan hukum antara


dua pihak atau lebih berdasarkan kata sepakat untuk menimbulkan akibat hukum.
Suatu perjanjian didefinisikan sebagai hubungan hukum karena didalam perjanjian
itu terdapat dua perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yaitu
perbuatan penawaran (offer, aanbod) dan perbuatan penerimaan (acceptance,
aanvaarding).

Pasal 1313 KUHPer : suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih
mengikatkan dirinya terhadap orang lain atau lebih.
PENGERTIAN PERJANJIAN
• Perjanjian dapat dikatakan adalah suatu peristiwa dimana
seseorang berjanji kepada seseorang lain atau dimana 2 orang itu
saling berjanji untuk melaksanakan suatu hal seperti tercantum
dalam Pasal 1313 KUHPerdata.

• Hal – hal yang timbul dari aktivitas perjanjian:


- Merupakan pertemuan antara penawaran dan penerimaan
- Aktivitas perdata/pribadi
- Dirancang sesuai dengan kesepakatan para pihak yang berkontrak
- Berlaku dan mengikat para pihak yang menyepakatinya
- Tidak boleh dilakukan perubahan secara sepihak jika sudah
disetujui
- Tidak boleh disepakati melalui proses paksaan dan penipuan.
SYARAT SAH PERJANJIAN

2 Syarat Suatu Perjanjian


Berdasarkan pasal 1320 KUHPerdata untuk syarat sahnya suatu perjanjian –
perjanjian diperlukan 4 (empat) syarat antara lain:

• Sepakat mereka yang mengikat dirinya;


• Kecakapan untuk membuat suatu perikatan;
• Suatu hal tertentu / Objek tertentu;
• Suatu sebab yang halal.
SYARAT SAH PERJANJIAN (1320
KUHPER) UNTUK E-COMMERCE
PENGERTIAN E-COMMERCE

Electronic Commerce Transaction adalah transaksi perdagangan antara penjual


dengan pembeli untuk menyediakan barang, jasa atau mengambil alih hak dengan
mempergunakan media elektronik (digital medium) di mana para pihak tidak hadir
secara fisik.Medium ini terdapat di dalam jaringan umum dengan sistem terbuka
yaitu internet atau world wide web. Transaksi ini terjadi terlepas dari batas wilayah
dan syarat nasional.
UNSUR-UNSUR ELECTRONIC COMMERCE
TRANSACTION (KONTRAK DAGANG
ELEKTRONIK)
• Adanya kontrak dagang.
• Kontrak dagang tersebut dilaksanakan dengan media elektronik.Kehadiran fisik dari para pihak
tidak diperlukan.Kontrak itu terjadi dalam jaringan publik.Sistem terbuka, yaitu dengan
internet atau www.Kontrak itu terlepas dari batas yurisdiksi nasional.
• Contoh Kontrak Dagang : www.amazon.com
REGULASI E-COMMERCE

• UU No. 11 Tahun 2008, Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik ( ITE ).

• UU Perdagangan Berlaku Untuk Skala Internasional. Maksudnya, Seluruh Transaksi


Elektronik Yang Dilakukan Pelaku Usaha Dalam Negeri / Luar Negeri, Yang Menjadikan
Indonesia Sebagai Pasar

• Naskah Akademik Rancangan Peraturan Pemerintah (Rpp) Tentang


Perdagangan Elektronis ( E-commerce ), Sebagai Implementasi Dari Undang-
undang No. 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan ( “UU Perdagangan”).
PASAL 1 AYAT (17) RANCANGAN UNDANG –
UNDANG TENTANG PEMANFAATAN TEKNOLOGI

• Menurut Pasal 1 ayat (17) Rancangan Undang – Undang tentang Pemanfaatan Teknologi
Informasi, “kontrak elektronik adalah perjanjian yang dimuat dalam dokumen elektronik atau
media elektronik lainnya”, sedangkan di dalam Pasal 10 Ayat (1) menyebutkan transaksi
elektronik yang dituangkan dengan kontrak elektronik mengikat dan memiliki kekuatan hukum
sebagai suatu perikatan”.
• Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa perjanjian secara elektronik adalah
kesepakatan antara kedua belah pihak yang dilakukan secara elektronik, dimana para pihak
dalam melaksanakan perjanjian tidak memerlukan tatap muka secara langsung.
ATURAN E-COMMERCE DI INDONESIA
DITERAPKAN PADA TIGA SEGMEN
JENIS JENIS CONTOH PERJANJIAN
PERJANJIAN ELEKTRONIK
• Perjanjian Jual – beli
• Perjanjian tukar menukar
• Pembuatan kontrak
• Perjanjian sewa menyewa
• Perjanjian perburuhan/ Kerja
• Barang/jasa
• Persekutuan
• Hibah
• Penyerahan physical
• Perjanjian Pinjam Pakai
• Perjanjian Pinjam Meminjam
• Perjanjian Elektronik
• Perjanjian Perdamaian
• Persetujuan Untung-untungan
• Pembuatan kontrak
• Pemberian kuasa
• Jasa /informasi digital
CONTOH E-COMMERCE DI INDONESIA
KENDALA REGULASI E-COMMERCE

• 1. Ketentuan mengenai penyelenggaraan Transaksi Elektronik


• UU ITE tidak menjelaskan cakupan ketentuan penyelenggaraan yang dapat diatur
dalam peraturan pemerintah tersebut.

• 2. Ketentuan Lembaga Sertifikasi Keandalan Dan Penyelenggara Sertifikasi Elektronik


• Keberadaan lembaga sertifikat keandalan jelas penting untuk memberikan ukuran kelayakan
pelaku usaha di bidang e-commerce dan pada akhirnya meningkatkan kepercayaan masyarakat
dalam bertransaksi melalui sistem elektronik.
PEMENUHAN PASAL 1320 KUHPER DALAM
E-COMMERCE

• Dalam hal tidak terpenuhinya unsur pertama (kesepakatan) dan unsur kedua (kecakapan) maka
kontrak tersebut dapat dibatalkan. Sedangkan apabila tidak terpenuhinya unsur ketiga (suatu hal
tertentu) dan unsur keempat (suatu sebab yang halal) maka kontrak tersebut adalah batal demi
hukum.
• Transaksi antara penjual dengan pembeli dalam tahapan persetujuan barang telah selesai
sebagian sambil menunggu barang tiba atau diantar ke alamat pembeli sesuai dengan tempat
ditunjuk.
• Contoh pada umumnya, Bank baru akan mengabulkan permohonan dari pembeli setelah penjual
menerima konfirmasi dari Bank yang ditunjuk oleh penjual dalam transaksi e-commerce tersebut
untuk membayar transaksi tersebut.
KESIMPULAN

Sifat konsensual dari jual beli menurut Pasal 1458 berbunyi “Jual beli dianggap sudah terjadi
antara kedua belah pihak seketika setelah mereka mencapai sepakat tentang barang dan harga,
meskipun barang itu belum diserahkan maupun harganya belum dibayar”. Jadi dapat disimpulkan
bahwa dengan disebutkannya kata “sepakat” saja tanpa harus membuat suatu tulisan, akta dan lain
sebagainya, maka suatu perjanjian telah lahir secara sah atau mengikat para pihak yang
membuatnya dan berlaku sebagai Undang – undang bagi mereka yang membuatnya.
Dengan demikian, maka transaksi atas pembelian melalui situs sudah dan telah memenuhi ke
empat syarat sahnya perjanjian sehingga website tersebut layak untuk diakses serta layak untuk
melakukan berbagai transaksi dengan merchant dalam website tersebut. Oleh karena itu telah
memenuhi seluruh ketentuan yang terdapat dalam pasal 1320 KUHPer tentang syahnya Perjanjian.
SUMBER LITERATUR

• Edmon Makarim, Pengantar Hukum Telematika : Suatu Kompilasi Kajian, RadjaGrafindo


Persada, Jakarta, 2005
• Edmon Makarim, Materi Sosialisasi RUU ITE, Depkominfo, RI, Jakarta
• Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Transaksi E-commerce, Tesis, Oleh Bagus
Hanindyo Mantri, SH

Anda mungkin juga menyukai