Anda di halaman 1dari 17

Studi Kualitas Air pada

Sistem Pasokan Air


Panas dan Dingin di
Hotel-Hotel Vietnam
By : Kelompok 1
Sophia Winda Aulia Rahma
Isabella/173281 D./173243
Presenter Presenter

Our Members :

Anisa Dwi Auliya Putri Arif Abdul Esterina Gina Hanifah Irfan Riwhe
Adi Edelin Pandu
U./173241 Azimah/173244 M./173242 A./173247 A/173250 S/17327
Suseno/173240 Wanda S/173251 F/173253 AY/1732 8
T/173245 60
Penelitian Air di Vietnam
By ; JCM (Joint Crediting Mechanism
Abstrak Dan hasilnya menunjukan
bahwa residu klorin
efektif(yang mengandung
sifat bakterisida)tidak
PENELITIAN PASOKAN AIR terdeteksi dalam air keran
yang di pasok di kamar
Penelitian ini dengan hotel Vietnam dan
mengambil sampel dari Nitrit(Indikator polusi air)
Pasokan air panas dan terdeteksi pada 40%
dingir dari faucet kamar bangunan. Serta Legionella
tamu di 12 hotel di Vietnam yang tak luput ada
dan 13 hotel di Jepang dalamnya yang terdeteksi di
sebagai Perbandingan hotel Vietnam

Studi ini dilakukan oleh JCM Pengukuran kualitas Air Sedangkan di Jepang
(Joint Crediting Mechanism) sederhana ini dilakukan sendiri tidak terdekteksi
dari Kementrian untuk penentuan Legionella Konsentrasi Klorin sisa ,nitrit
Ekonomi,Perdagangan dan maupun Legionella.
Industri Jepang dan
Persiapan Proyek
Kementrian Lingkungan
Hidup di Vietnam
Di Jepang ditunjukan bahwa promosi masyarakat
hemat air semacam ini dapat berkontribusi
pengurang 1% emisi CO2.Pengurangan emisi
CO2 yang dicapai oleh penghematan air juga
diadopsi dalam skema kredit bilateral Joint
Air diakui sebagai hal Crediting Mechanism

01
penting untuk
pembangunan global
yang berkelanjutan.

Di harapkan penelitian ini


menjadi solusi untuk mencapai
pembangunan berkelanjutan
yaitu pembentukan 02
masyarakat hemat air
Tujuan global seperti air minum yang aman dan
penggunaan fasilitas sanitasi terus di soroti
.Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki
perencanaan masa depan tentang hubungan air
dan energi. Dengan menggunakan Contoh
Jepang dan Vietnam.
METODE

Penelitian
Fokus dari penelitian Analisis kualitas air Sebagai Garis besar hotel Analisis dengan
ini adalah 12 dilakukan perbandingannya yang diselidiki yaitu mengambil sampel
bangunan yang menggunakan analisis kualitas air Jumlah kamar,tahun air dari keran setiap
merupakan hotel konsentrasi klor aktif yang sama juga kontruksi dan tahun kamar untuk
bintang 3-5 dan sebagai indikasi efek dilakukan di 13 hotel operasi melakukan
apartmen di kota bakterisida dan Jepang . Tahun pengukuran
Hanoi,Vietnam konsentrasi nitrit- beroperasi dianggap sederhana kualitas
nitrogen sebagai berdampak pada air
indikator kualitas air
pencemaran.
Point Point penting pada penelitian di Vietnam

 Vietnam mengalami gangguan air dan listrik,oleh karena itu


sistem saat ini tidak dapat mengatasi peningkatan kebutuhan
air dari urbanisasi yang cukup cepat

 Vietnam saat ini bersiap untuk meluncurkan proyek JCM


(Joint Crediting Mechanism)

 Air tidak bisa diminum di hotel bintang 5 di Vietnam


(Di Vietnam perlu menjaga tekanan air dari sumber air tetap
rendah karena tingginya tingkat kebocoran perpipaan
pasokan air)

 Beberapa penelitian telah mendeteksi keberadaan bakteri


Legionella dalam sistem pasokan air panas

 Menyelidiki kualitas air dari operasi hotel Vietnam.Ini


termasuk mengukur konsentrasi sisa klorin air dari setiap
faucey kamar,suhu air panas, dan pengukuran dasar bakteri
Legionella
Hasil Penelitian
Pembahasan
Kualitas air keran di Vietnam diatur
Untuk membandingkan dengan
berdasarkan Ketetapan standar
standar kualitas air di Jepang
penggunaan air minum untuk
,dengan nilai Nitrit
makanan dan minuman. Persediaan
Nitrogen,kualitas air minum yang di
air yang aman berasal dari ion
patenkan oleh WHO menetapkan
logam,pencemaran bahan organik
bahwa pengaruh air minum pada
dan kontaminasi mikroba yang
tubuh manusia masih belum pasti
menjadi masalah kesehatan
dan tidak termasuk nilai
sementara.

.Tipe kualitas air keran dan nilai


acuan ditunjukan pada tabel 2. Di Jepang nilai secara
resmi ditentukan pada
tahun 2014 dan bahkan
Vietnam nilai standar
ditetapkan (Tabel 2) .
Analisianya seperti yang
ditujukan di tabel 3.
Pembahasan (2)
Item Unit Vietnam’s standart Japan’s standart
Residual chlorine mg/L 0.5 1
Chromaticity TCU 15 5
Turbidity NTU 2 2
Odor – No abnormality No abnormality
pH – 6.5–8.5 5.8–8.6
Nitrate nitrogen mg/L 50 10
Nitrite nitrogen mg/L 3 0.04
Iron mg/L 0.5 0.3
Coliform group – 0 0

Tabel 02. Perbandingan standar dan kualitas dan suplai air antara Vietnam dan Jepang
Pembahasan (3)
Item Measurement Principle Range (mg/L)

Free residual chlorine Diethyl-p-phenylenediamine ammonium method 0.1–5.0

Nitrite nitrogen Sulfanilamide-naphthylethylenediamine method 0.02–1.00

Iron o-Phenanthroline method 0.3–10.0

Total hardness Phthalein Complexone method 0–200

pH Bromothymol blue method 5.8–8.0


Pembahasan (4)
Analisa

Dalam Kelayakan proyek JCM hingga saat ini,telah


dikonfirmasi bahwa sejumlah hotel di Vietnam memasok
air panas pada suhu yang lebih rendah dari suhu optimal
dan oleh karena itu kemungkinan kontaminasi air oleh
mikroorganisme juga dianalisis.

Analisa

Mengenai risiko mikroorganisme pasokan air panas,risiko


ini termasuk bakteri Legionella yang dapat menyebabkan
Legionella Pneumonia yang dihirup dari uap air panas saat
mandi,dll. Legionella adalah bakteri yang dapat ditemukan
di tanah alami dan sumber air tawar. Karena hidup dan
baris di dalam Protozoa seperti Amuba yang hidup pada
suhu 20-50°C
Terungkap bahwa di hampir semua fasilitas
termasuk hotel bintang lima yang telah dibangun
pada tahun lalu materi yang dilengkapi dengan
mikrofiltrasi membran dicampur dengan
pasokan air, dan klorin yang telah ditambahkan
pada pengolahan air fasilitas sedang dikonsumsi.
Oleh karena itu, ada kemungkinan
kontaminasi air keran terjadi sebelum
dipasok ke sistem pasokan air bangunan.
Penyimpanan air listrik tipe kompak penyimpanan
suhu penyetipe kompak air panas diatur 60 º C dan dengan demikian,
Legionella bahkan tidak terdeteksi dengan kontaminasi air
baku.
Jadi Kesimpulannya
adalah :
Sebagai hasilnya, residu klorin efektif yang menjamin properties bakterisida tidak
terdeteksi dalam air keran yang disediakan dalam kamar hotel di Vietnam, dan
nitrit sebagai indikator pencemaran air terdeteksi di 40% dari bangunan. Di hotel-
hotel di Jepang, konsentrasi sisa klorin yang ditentukan memenuhi tingkat yang
ditentukan, dan nitrit tidak terdeteksi. Oleh karena itu, kontaminasi air keran
kemungkinan disebabkan oleh air tanah yang masuk ke pipa pasokan air bawah tanah.
Selain itu, bahkan jika air yang terkontaminasi dipasok ke gedung, tidak ada tindak
lanjut yang diambil oleh manajemen gedung, seperti penambahan sisa klorin. Lebih
lanjut, sementara tidak ada Legionella yang terdeteksi dalam kasus Jepang, itu
terdeteksi di sebagian besar hotel Vietnam, yang ditemukan untuk mengelola tangki
penyimpanan air panas pada suhu rendah 40-50 C. Tampaknya penyebabnya adalah
tidak adanya sistem pendidikan yang mapan untuk manajer pemeliharaan di
Vietnam, dan dengan demikian, pemeliharaan gedung tidak dilakukan dengan
benar. Mengenai deteksi Legionella, karena menggunakan kit pengukuran
sederhana, analisis yang lebih rinci dari situs target diperlukan di masa depan.

Anda mungkin juga menyukai