Anda di halaman 1dari 4

Nama : Brenda Risita Sigar

NIM : 25417049

METODE PENELITIAN LANJUT


PL5203
ANNOTATED BILIOGRAPHY

Dionysis, A. 2005. Cost-Effectiveness Analysis for Water Management in the Island of Paros,
Greece
Jurnal ini membahas tentang pengembangan pengelolaan sumber daya air yang lebih efisien di
daerah yang sering mengalami kekeringan di Pulau Paros di Yunani. Pemerintah akan melakukan
intervensi dari sisi “supply” melalui sumur bor, desalinasi, reservoir, water hauling dan peningkatan
layanan jaringan. Dalam hal ini diperlukan penentuan jenis intervensi mana yang paling efisien dan
efektif untuk memenuhi kebutuhan air di pulau tersebut.

Cost-Effectiveness Analysis dilakukan dengan menghitung perkiraan produksi air tahunan dan biaya
tahunan untuk setiap jenis pilihan intervensi yang ada. Sisi teknis yang diukur adalah jumlah supply
air bersih dan kapasitas dari sumur bor; kapasitas dan operasional dari desalinasi, serta kapasitas
penyimpanan dari reservoir. Hasil dari analisis menggunakan Cost-Effectiveness Analysis
menunjukkan bahwa pengembangan sumur bor dan desalinasi yang baru dapat memenuhi
kebutuhan air saat ini dan beberapa tahun ke depan dengan rasio efektivitas biaya yang lebih rendah
dibandingkan dengan jenis intervensi lainnya. Dengan demikian pengembangan sumur bor dan
desalinasi yang baru lebih efektif untuk dikembangka di Pulau Paros, Yunani.

Beberapa variabel yang digunakan dalam perhitungan di analisis dapat menjadi acuan untuk
penelitian yang akan dilakukan, dimana perkiraan produksi air tahunan dan biaya tahunan serta
kapasitas dari jenis layanan yang akan dikembangakan harus diperhitungkan dalam analisis
efektivitas biaya.

Eberechukwu Uneze, Ibrahim Tajudeen & Ola Iweala (2012) Cost-effectiveness And Benefit–Cost
Analyses of Some Water Interventions in Nigeria: The Case of Bauchi State, Journal of
Development Effectiveness, 4:4, 497-514
Studi ini menyajikan analisis efektivitas biaya dan analisis biaya-manfaat dari intervensi penyediaan
air bersih di Negara Bagian Bauchi, Nigeria. Jenis penyediaan air bersih yang akan dikembangkan
adalah sistem perpipaan dan sumur bor. Dalam Cost-Effectiveness Analisis motif pelayanan lebih
diprioritaskan sedangkan dalam Cost-Benefit Analysis motif komersial lebih diprioritaskan.

Pada CEA ukuran yang digunakan untuk mengukur rasio efektivitas adalah dari segi penghematan
waktu yang dihasilkan dari pemasangan sumber air baru dan manfaat kesehatan diukur berdasarkan
penurunan angka mortalitas dan morbiditas. Sedangkan pada CBA, dari segi penghematan waktu
diukur berdasarkan upah pasar rata-rata tenaga kerja tidak terampil dan persentase penghematan
waktu yang digunakan untuk kegiatan ekonomi dan dari segi manfaat kesehatan diukur berdasarkan
penurunan angka mortalitas dan morbiditas

Hasil dari analisis CEA menunjukkan bahwa program penyediaan air bersih melalui sumur bor lebih
hemat biaya daripada penyediaan air bersih melalui sistem perpipaan. Sedangkan Hasil dari CBA
menunjukkan bahwa kedua program tersebut bermanfaat, meskipun pasokan air sumur bor
memiliki rasio manfaat-biaya yang lebih tinggi. Secara keseluruhan, hasil analisis efektivitas biaya
dan manfaat-biaya menunjukkan bahwa skema air sumur bor lebih efisien dan berkelanjutan.

Dengan demikian studi ini bermanfaat selain untuk mengetahui variabel-variabel lain yang
dimasukkan ke dalam analisis efektivitas biaya namun juga memberikan pemahaman mengenai
perbedaan dari “Cost Effectiveness Analysis” dengan Cost Benefit Analysis”. Dengan diketahuinya
perbedaan tersebut maka penelitian yang akan dilakukan dengan menggunakan CEA lebih relevan
untuk digunakan karena dalam hal ini motif pelayanan dari penyediaan sistem air bersih lebih
diutamakan daripada motif komersial.

Geriani. A., Essamin, O., Gijsbers, P., Loucks, D. 1998. Cost-Effectiveness Analyses of Libya’s Water
Supply System. Journal of Water Resources Planning and Management
Jurnal ini membahas metode dan hasil analisis ekonomi yang dilakukan untuk lembaga yang
bertanggung jawab dalam pengembangan penyediaan air di Libya untuk mendukung keputusan
mengenai investasi lebih lanjut dalam sistem pasokan air di negara tersebut. Studi ini
mengidentifikasi kombinasi biaya investasi yang paling rendah dalam Libya’s Great Man-made River
Project bersama dengan desalinasi yang akan memenuhi target permintaan air tertentu di berbagai
lokasi permintaan di negara tersebut.

Studi efektivitas biaya dilakukan dengan mengidentifikasi pasokan dan kualitas air tanah serta
kedalaman air tanah yang mempengaruhi biaya pemompaan, jumlah permintaan air bersih dan
proyeksi permintaan air bersih, alternatif penyediaan air bersih, modal tahunan di masa depan dan
biaya operasional, serta kombinasi least-cost dari GMRP dan/atau desalinasi yang diperlukan untuk
memenuhi jumlah permintaan air bersih yang diproyeksikan. Selain itu juga dilakukan “Cost
Minimization Analysis” pada setiap alternatif yang ada, untuk menentukan jenis alternatif dengan
biaya terendah dengan asumsi besarnya manfaat yang diperoleh sama.

Penelitian ini dapat memberikan membantu dalam mengetahui bentuk penggunaan yang lain dari
CEA serta variabel-variabel biaya yang diperhitungkan. Selain itu juga membantu dalam memahami
perbedaan antara dari “Cost Effectiveness Analysis” dengan “Cost Minimization Analysis”.

Hall, M.R. 2012. Extended Cost-Effectiveness of Water Supply Options: Case Study of the Total
Water Cycle Management Plan for Moreton Bay Regional Council. Urban Water Security Research
Alliance Technical Report No. 88.
Studi ini membahas mengenai penggunaan analisis efektivitas biaya untuk mengevaluasi alternatif
penyediaan air bersih dengan memasukkan biaya polutan dalam analisis efektivitas biaya. Biaya
pengurangan polutan ini ditinjau untuk memperluas analisis efektivitas biaya. Biaya yang dihitung
adalah biaya penyediaan air bersih, biaya polusi air dan biaya polusi gas rumah kaca.

Penggunaan analisis efektivitas biaya dalam penelitian ini adalah untuk menyederhanakan 3 dasar
penilaian dari alternatif penyediaan air bersih. Hasil analisis menunjukkan bahwa “water recycling”
merupakan alternatif yang memiliki efektivitas biaya yang rendah dan sangat dipengaruhi oleh biaya
pengurangan polutan. Selain itu analisis sensitivitas dilakukan untuk melihat apakah perubahan
dalam biaya polutan dapat mempengaruhi pada peringkat dari setiap pilihan alternatif yang ada.
Dalam studi kasus ini, efektivitas biaya sensitif terhadap perubahan biaya pengurangan nitrogen dan
fosfor.
Penelitian ini bermanfaat untuk memahami tentang analisis sensitivitas yang dilakukan setelah
melakukan CEA. Dengan melakukan analisis sensitivitas, maka dapat diketahui apakah perubahan
dala suatu variabel biaya dapat mempengaruhi peringkat dari pilihan alternatif yang ada.

Maryati, S. 2015. Extending Public Water Supply in Peri Urban Area: Technical-Engineering,
Economic and Environmental Consideration. Procedia Engineering, 125, 243-249.
Penelitian ini membahas tentang pengembangan penyediaan air bersih dengan sistem publik
(PDAM) di wilayah peri urban Bandung Metropolitan Area. Dalam jurnal ini dijelaskan tentang
rendahnya kuantitas serta kualitas dari penyediaan infrastruktur dasar di wilayah peri urban.
Penyediaan infrastruktur dasar seperti sanitasi dan air bersih di wilayah peri urban sering kurang
mendapat perhatian dan perhatian dari pemerintah.

Penelitian ini melakukan analisis terkait dengan potensi pengembangan PDAM di wilayah peri urban
yang ditinjau berdasarkan 3 aspek yaitu : aspek teknis, ekonomi dan lingkungan. Hasil analisis
menunjukkan bahwa pengembangan PDAM di wilayah peri urban masih menghadapi berbagai
keterbatasan, yaitu kepadatan penduduk yang masih dikategorikan rendah sehingga tidak efisien
untuk pengembangan sistem publik. Selain itu juga rendahnya willingness to pay dari masyarakat
untuk menjadi konsumen dari PDAM.

Permasalahan terkait penyediaan air bersih di wilayah peri urban yang dikemukakan dalam studi ini
relevan dengan permasalahan yang terjadi di wilayah studi dalam penelitian yang akan dilakukan.

Whitehead, P., Crossman, J., & Balana, B. 2013. A Cost-Effectiveness Analysis of Water Security
and Water Quality: Impacts of Climate and Land-use Change on The River Thames System.
Environmental Engineering, University of Oxford
Studi ini membahas tentang efektivitas biaya dari serangkaian mitigasi dan adaptasi di catchment
area di Sungai Thames. Di sungai ini terdapat banyak alga yang mengandung fosfor mencemari
ekosistem dan juga telah mencemari instalasi pengolahan air limbah yang ada. Untuk memprediksi
kerentanan terhadap perubahan di masa mendatang, Integrated Catchments Model for Phosphorus
(INCA-P) diterapkan ke wilayah sungai dan digunakan untuk menilai efektivitas biaya dari
serangkaian strategi mitigasi dan adaptasi yang dilakukan.

Dari hasil analisis diperoleh bahwa skenario perubahan iklim dan penggunaan lahan di masa
mendatang akan memperparah masalah kualitas air, tetapi berbagai langkah mitigasi dapat
memperbaiki situasi ini. Studi efektivitas biaya dilakukan untuk membandingkan manfaat ekonomi
dari setiap langkah mitigasi dan untuk menilai penurunan fosfor yang dicapai. Strategi yang paling
efektif adalah dengan mengurangi penggunaan pupuk sebesar 20% dan mengolah limbah buangan
dari hasil pengolahan pangan dengan standar yang tinggi.

White, S & Fane, S. 2007. Designing Cost Effective Water Demand Management Programs in
Australia. Journal of Water Science and Technology vol.46, 225-232. IWA Publishing : Australia
Paper ini membahas tentan evaluasi dari strategi manajemen permintaan air bersih di perkotaan.
Penelitian dilakukan untuk menentukan kombinasi optimal dari strategi konservasi dan ekspansi
kapasitas dari sistem konvensional. Dalam penelitian ini analisis “Least Cost Planning” digunakan
untuk menentukan biaya yang paling efektif dalam penyediaan layanan air bersih atau konservasi air
dengan biaya termurah. Selain itu juga digunakan “End Use Analysis” untuk menyediakan layanan
yang sama dengan sumberdaya yang lebih sedikt.
Allen, A. 2006. The Peri Urban Water Poor: Citizens or Consumers. Environment and Urbanization.
18, 333-351
Jurnal ini membahas mengenai berbagai praktik dalam mengakses air dan sanitasi oleh penduduk
miskin di peri urban. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan akses air bersih di 5 wilayah
yang berbeda yaitu Chennai, Dar es Salaam, Greater Cairo Region, Mexico dan Caracas. Studi ini
menguraikan perbedaan konseptual antara praktek yang didorong oleh kebijakan (policy-driven) dan
praktek yang didorong oleh kebutuhan (needs-driven) dalam akses layanan air dan sanitasi di peri
urban. Praktik yang terjadi di peri urban secara informal biasanya diabaikan dan ditentang oleh
regulasi, kebijakan dan praktik yang menuntut sistem formal karena daerah peri urban biasanya
berada di luar cakupan sistem penyediaan air bersih secara formal. Hasil studi menunjukkan bahwa
konsep pengelolaan air secara informal di kawasan peri urban lebih diakibatkan oleh dorongan
kebutuhan daripada kebijakan.

Jurnal ini bermanfaat dalam memberikan informasi terkait permasalahan penyediaan air bersih yang
dihadapi di wilayah peri urban di berbagai negara

Howard, G., & Bartram, J. 2003. Domestic Water Quantity, Service Level and Health. World Health
Organization, 39.
Jurnal ini membahas tentang bukti hubungan antara kuantitas air, akses dan kesehatan dan untuk
menyediakan dasar bagi penetapan kuantitas minimum dan / atau target akses untuk suplai air
domestik.Hal ini dilakukan karena World Health Organization (WHO) belum memberikan panduan
tentang kuantitas air domestik yang diperlukan untuk meningkatkan kesehatan yang baik.
Jurnal ini bermanfaat bagi penelitian yang dilakukan terutama dalam pembagian kategori Level of
Service dari penyediaan air minum yang dibagi dalam 4 kategori yaitu no access, basic access,
intermediate access dan optimal acces.

Shil, N. C. 2008. Cost Effectiveness Analysis for Arsenic Water Supply Project in Bangladesh.
International Journal of Business and Management, 3, 175-185
Jurnal ini membahas tentang penggunaan Cost Effectiveness Analysis (CEA) dalam proyek-proyek
sosial. Dalam jurnal ini juga dijelaskan perbedaan antara Cost Effectiveness Analysis dengan Cost
Benefit Analysis dimana CBA umumnya digunakan di mana ada motif komersial sedangkan CEA
digunakan di mana motif layanan diprioritaskan. Jurnal ini banyak membahas tentang langkah-
langkah dalam penggunaan CEA serta rumus-rumus yang digunakan dalam CEA yang tentunya
memberi manfaat untuk penelitian yang akan dilakukan oleh penulis.
Dalam hal ini CEA digunakan untuk melihat efektivitas biaya dalam proyek penyediaan air bersih di
Bangladesh. Alternatif yang dianalisis adalah on-site mitigation, understanding of the arsenic
problem dan institutional strengthening.

Anda mungkin juga menyukai