Anda di halaman 1dari 8

MATERI 9

PERISTIWA HUKUM PENGANGKUTAN

Ahmad Junaedi
193300426241
A. KONSEP DAN LlNGKUP PERISTIWA

Apabila dihubungkan dengan pengangkutan, lingkup peristiwa hukum


pengangkutan meliputi hal-hal berikut ini:
1. Perbuatan Hukum Pengangkutan yang Dikehendaki oleh Pihak- Pihak dalam
Perjanjian Pengangkutan
2. Kejadian Hukum Pengangkutan yang Tidak Dikehendaki oleh Pihak-Pihak
dalam Pengangkutan
3. Keadaan Hukum Pengangkutan yang Juga Tidak Dikehendaki oleh Pihak-
Pihak dalam Pengangkutan
B. PERBUATAN HUKUM PENGANGKUTAN

1. Cara 3. Saat
Mengadakan 2. Kebiasaan Perjanjian 4. Ketentuan
Perjanjian dalam Pengangkutan Undang-Undang
Pengangkutan Pengangkutan Terjadi dan
Mengikat

a. Teori kehendak
a. Teori kehendak a. Pengangkutan kereta api
b. Teori penerimaan a. Teori kehendak
b. Teori penerimaan b. Pengangkutan jalan
c. Teori Penawaran b. Teori penerimaan c. Pengangkutan perairan
dan Penerimaan d. Pengangkutan udara niaga
C. PENERBITAN DOKUMEN PENGANGKUTAN

1. Dokumen pengangkutan penumpang disebut karcis penumpang

Perjanjian pengangkutan 2. Dokumen pengangkutan barang yang disebut surat pengangkutan


pada asasnya tidak tertulis, barang untuk pengangkutan jalan, dokumen muatan untuk pengangkutan
tetapi harus dibuktikan perairan (dalam KUHD Indonesia disebut konosemen), tiket bagasi untuk
dengan dokumen barang bawaan penumpang, dan surat muatan udara untuk kargo.
pengangkutan. Dokumen
pengangkutan diatur dalam
undang-undang
pengangkutan
D. KONOSEMEN (BILL OF LADING)

1. Konsep Konosemen

Konosemen adalah surat bertanggal di mana


pengangkut menerangkan bahwa dia telah
menerima barang tertentu untuk diangkut ke
suatu tempat tujuan yang ditunjuk dan di sana
menyerahkannya kepada orang yang ditunjuk
(penerima) disertai dengan janji-janji apa
penyerahan akan terjadi, Konosemen diterbitkan
oleh pengangkut atas permintaan pengirim.
2. Fungsi dan Pengalihan
Konosemen

a. Pelindung barang yang


diangkut dengan kapal
b. Surat bukti penerimaan
barang di atas kapal
c. Tanda bukti milik atas
barang
d. Kuitansi pembayaran
biaya pengangkutan Apabila konosemen dialihkan kepada
e. Kontrak atau persyaratan pihak lain, berarti barang muatan
pengangkutan yang tersebut di dalamnya juga
diserahkan kepemilikannya kepada
penerima konosemen.
a. Konosemen atas nama (cognossement op
naam, bill of lading on name)
Nama penerima dicantumkan dengan jelas
pada konosemen. Konosemen ini dapat
Dilihat dari segi dialihkan kepada pihak lain dengan cara cessie.
klausul
penerbitannya,
ada tiga jenis
konosemen, b. Konosemen atas pengganti (cognossement aan
order, bill of lading to order)
yaitu: Nama penerima dicantumkan dengan jelas dikuti oleh
“atau pengganti” dalam konosemen. Konosemen ini
dapat dialihkan kepada pihak lain dengan cara
endosemen [Pasal 506 ayat (3) KUHD].

c. Konosemen atas tunjuk (cognossement aan


toonder, bill of lading to bearer)
Nama penerima tidak dicantumkan dalam konosemen,
tetapi dicantumkan “atau pembawa”. Konosemen ini
dapat dialihkan kepada pihak lain dengan cara
penyerahan dari tangan ke tangan.
3. Clean and
Unclean Bill of
Lading

jika barang yang diterima untuk diangkut tidak


memuaskan, misalnya, pengepakannya tidak
sempurna, pada bill of lading dicantumkan
catatan-catatan, seperti old case (peti tua) atau
bad package (pengepakan tidak sempurna), maka
bill of lading yang dikeluarkan adalah unclean bill
of lading.

Anda mungkin juga menyukai