Anda di halaman 1dari 36

ALIRAN-ALIRAN

KALAM
AQIDAH AKHLAQ
MUSTAHAR ALI WARDANA, M.Pd
KOMPETENSI INTI
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang
ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Kompetensi dasar
Menganalisis sejarah, tokoh utama dan ajaran pokok aliran-
aliran ilmu Kalam:
1 Khawārij, Syi’ah, Murji’ah, Jabariyah , Qadariyah, Mu’tazilah,
Ahlussunnah wal
Jama’ah (Asy’ariyah dan Maturidiyah).

Menyajikan hasil analisis tentang sejaran, tokoh utama dan

2
ajaran pokok aliran-aliran
ilmu Kalam: Khawārij, Syi’ah, Murji’ah, Jabariyah , Qadariyah,
Mu’tazilah,
Ahlussunnah wal Jama’ah (Asy’ariyah dan Maturidiyah).
Kompetensi dasar

1 Lorem ipsum dolor sit amet, ne


electram vituperatoribus eos

Lorem ipsum dolor sit amet,


ne electram vituperatoribus 2
eos, ne electram

Lorem ipsum dolor sit amet, ne


3 electram vituperatoribus eos, ne
electram vituperatoribus eos
INDIKATOR PEMBELAJARAN

Mendeskripsikan sejarah Merumuskan hasil analisis


munculnya aliran-aliran ilmu tentang sejaran, tokoh utama
kalam, tokoh utama dan dan ajaran pokok
ajaran pokok: Khawārij,
aliran-aliran ilmu Kalam:
Syi’ah, Murji’ah, Jabariyah , Khawārij, Syi’ah, Murji’ah,
Qadariyah, Mu’tazilah, Jabariyah , Qadariyah,
Ahlussunnah wal
Mu’tazilah, Ahlussunnah wal
Jama’ah (Asy’ariyah dan Jama’ah (Asy’ariyah dan
Maturidiyah). Maturidiyah).
INDIKATOR PEMBELAJARAN

1 2 3

Mengidentifikasi tokoh utama Mengidentifikasi ajaran pokok Membandingkan ajaran aliran-


aliran-aliran ilmu kalam: Khawārij, aliran-aliran ilmu kalam: aliran ilmu kalam: Khawārij,
Syi’ah, Khawārij, Syi’ah, Syi’ah, Murji’ah,
Murji’ah, Jabariyah , Qadariyah, Murji’ah, Jabariyah , Qadariyah, Jabariyah, Qadariyah,
Mu’tazilah, Ahlussunnah wal Mu’tazilah, Ahlussunnah wal Mu’tazilah, Ahlussunnah wal
Jama’ah Jama’ah Jama’ah (Asy’ariyah dan
(Asy’ariyah dan Maturidiyah). (Asy’ariyah dan Maturidiyah). Maturidiyah).
TUJUAN PEMBELAJARAN

Peserta didik dapat Mendeskripsikan sejarah


1 munculnya aliran-aliran ilmu kalam

Mengidentifikasi tokoh utama aliran-aliran ilmu


2 kalam:

Mengidentifikasi ajaran pokok aliran-aliran ilmu


3 kalam

4 Membandingkan ajaran aliran-aliran ilmu kalam

Merumuskan hasil analisis tentang sejaran, tokoh


5 utama dan ajaran pokok
aliran-aliran ilmu Kalam
POIN BAHASAN

Khawarij Jabariyah
1 4

Syi’ah Qodariyah
2 5

Murji’ah Mu’tazilah
3 6
7
Ahlusunnah wal
Jamaah
POIN BAHASAN
Ajaran Pokok Khawarij
1

Ajaran pokok Syi’ah Ajaran pokok


2 5 Qodariyah

Ajaran pokok Murji’ah Ajaran pokok


3 6 Mu’tazilah

Ajaran pokok Jabariyah


4 7 Ajaran pokok Ahlu
Sunnah Wal Jama’ah
PENGERTIAN
ILMU KALAM
DEFINISI ILMU KALAM
Ilmu kalam menurut Ibn Khalduan adalah “ilmu yang
mengandung argumen rasional untuk membela akidah-
keimanan, dan menolak golongan atau ahli bid’ah yang
menyimpang atau menyeleweng dari faham Salaf dan Ahli
Sunnah
PAPARAN TENTANG
Aliran-Aliran
Ilmu Kalam
Khawarij
Khawarij merupakan aliran yang pertama muncul dalam khasanah sejarah keislaman,
aliran ini muncul ketika terjadi peperangan Siffin (abad ke-1 H/ke-8 M)
Alasan mendasar yang membuat golongan ini keluar dari barisan Ali adalah
ketidaksetujuan mereka terhadap arbitrase atau tahkim yang dijalankan Ali dalam
menyelesaikan masalah dengan Mu’awiyah.

Nama Ahli
Abi Baihas Al-Haisham bin Sabir
Najdah bin Atiyah
Abdullah bin Ibadah Al-Murri

Tokoh aliran kalam


Menurut keyakinan Khawarij semua masalah antara
Ali dan Mu’awiyah harus diselesaikan dengan
merujuk pada hukum-hukum Allah yang tertuang
dalam QS. Al-Maidah: 44 yang artinya, “Barang siapa
tidak memutuskan dengan apa yang diturunkan
Allah, maka mereka itulah orang-orang kafir.
Murji’ah
Aliran Murji’ah muncul di Damaskus pada akhir abad pertama Hijriyah. Aliran ini
disebut Murji’ah karena dalam prinsipnya mereka menunda persoalan konflik antara
Ali bin Abi Thalib, Mu’awiyah bin Abi Sufyan, dan kaum khawarij pada hari
perhitungan kelak. Oleh karena itu, mereka tidak ingin mengeluarkan pendapat
tentang siapa yang benar dan siapa yang kafir. Mereka memilih bersikap irja’ yakni
menunda putusan tentang siapa yang bersalah. Menurut mereka, biarlah Allah sendiri
yang memutuskan siapa yang bersalah dalam perselisihan tersebut.

Nama Ahli
Tokoh Murji’ah
Jaham bin Abi Sofwan
01 Abu Hasan Al-Salih

02
Mudatil bin
Sulaiman

03
Yunus Al-Samiri
3 pokok pikiran

Orang mukmin yang melakukan Adapun masalah tempat ketika di akhirat, keimanan itu sesuatu yang ada di
apakah akan masuk surga atau neraka,
dosa besar tetap masih mukmin atau masuk neraka dulu baru masuk surga,
hati dan hanya diketahui dirinya
dan tidak berubah menjadi kafir ditunda sampai ada keputusan akhirnya dan Allah SWT
dari Allah
Syi’ah
Golongan atau aliran yang sangat mengagungkan
keturunan Nabi SAW. Menurut aliran ini orang yang
paling berhak menduduki jabatan khalifah setelah
Rasulullah wafat adalah anak keturunan keluarga Nabi
SAW.
Nama Ahli
3 TOKOH

1.
Ali bin Husein Zainal

2.
AbidinMuhammad Al-Baqir

3.
Ja’far As-Shaddiq
Pokok pikiran
Syi’ah berkeyakinan bahwa Ali yang paling tepat menjadi imam sesudah Nabi SAW.
Ali adalah guru yang ulung. Ali yang mewarisi segala pengetahuam yang ada pada
Nabi, bahkan Syi’ah menganggap Ali itu seorang imam yang maksum. Orang Syi’ah
menganggap bahwa imamah (kepemimpinan) merupakan bagian dari aqidah. Iman
kepada imamah merupakan salah satu rukun iman yang harus mereka penuhi. Di
dalam aliran Syi’ah muncul beberapa sekte, yaitu Sekte Kaisaniyah, Sekte Zaidiyah,
dan Sekte Imamiyah.
Nama Ahli
Jabariyah
Aliran Jabariyah muncul bersamaan dengan munculnya aliran Qadariyah. Kemunculan dua
aliran ini, merupakan akibat tindakan kekejaman dan kesewenang-wenangan Mu’awiyah
bin Abi Sufyan. Hanya kedua aliran tersebut memberikan reaksi yang berbeda. Aliran
Qadariyah memberikan reaksi menentang dan menyerang. Sedangkan aliran Jabariyah
justru sebaliknya, yaitu pasrah, menyerah, dan mengembalikan segala sesuatunya kepada
Allah SWT.

Wad bin Dirham Jaham bin


Shafwan 
3 Ajaran pokok

Semua gerak dan perbuatan


manusia itu tidak manusia itu hakikatnya sudah Nasib mereka di
memiliki kemampuan ditentukan oleh Allah SWT.
untuk mewujudkan Meskipun demikian, manusia akhirat kelak,
tetap mendapatkan pahala dan
perbuatannya, dan tidak
siksa, akibat perbuatan baik mutlak ditentukan
memiliki kemampuan
untuk memilih
dan jahat yang mereka
lakukan.
oleh Allah SWT
Qadariyah
aliran Qadariyah muncul dilatarbelakangi masalah politik, yakni pada masa Mu’awiyah dan Daulah
Umayyah. Setelah Ali meninggal tahun 40 H, Mu’awiyah menjadi penguasa Daulah Islamiyah. Untuk
mempertahankan kekuasaannya, dia menggunakan berbagai cara, khususnya dalam menumpas para
oposisinya, bahkan almarhum Ali sering dicacinya tatkala mereka melakukan pidato-pidato termasuk
dalam khotbah Jum‘at. Manusia tidak boleh diam berpangku tangan melihat keburukan dan
kezaliman. Manusia harus berjuang menghancurkan kezaliman dan menegakkan kebenaran. Manusia
bukanlah makhluk yang majbur (dipaksa oleh Allah), manusia memiliki qudrah untuk mewujudkan
suatu perbuatan, maka pahamnya tersebut dinamakan Qadariyah.

Ma’had Al-Jauhari Gailan Al-Damasqi


manusia mempunyai kebebasan untuk menentukan,

01 memilih, dan mewujudkan perbuatannya, dan di


akhirat mereka harus mempertanggungjawabkan
semua perbuatanny

Tuhan telah memberikan aturan-aturan hidup


02 yang sangat jelas dengan berbagai akibat dan
konsekuensinya

4 Pokok Semua perbuatan yang dilakukan manusia tidak bisa


03 keluar dari tanggung jawabnya. Itulah yang disebut
keadilan Tuhan

Dasar pemikiran mereka adalah: 1) QS. Al-Kahf (18):


04 29, “... Barang siapa menghendaki (beriman)
hendaklah ia beriman, dan barang siapa menghendaki
(kafir), biarlah dia kafir
Asy’ariyah
Aliran ini muncul sebagai reaksi terhadap paham Mu’tazilah yang dianggap menyeleweng
dan menyesatkan umat Islam. Dinamakam aliran Asy’ariyah karena dinisbahkan kepada
pendirinya, yaitu Abu Hasan Al-Asy’ari, keturunan Abu Musa Al-Asy’ari. Al-Asy’ari lahir pada
tahun 324 H/935 M. Pada waktu kecil ia berguru pada seorang pengikut Mu’tazilah yang
terkenal, yaitu Al-Jubai. Aliran ini ia ikuti hingga usia 40 tahun dan tidak sedikitpun dari
hidupnya digunakan untuk mengarang buku-buku tentang Mu’tazilah
3 tokoh

Abdul Hasan Al- Al-Ghazali As-Sanusy


Asy’ari Al-
Baqilany Al-
Juwainy
Allah SWT mempunyai sifat (sifat duapuluh) sifat-sifat tersebut

01
berada di luar zat Tuhan dan zat Tuhan itu sendiri. Seperti al-‘ilm
(mengetahui), al-qudrah (kuasa), al-hayah (hidup), as-sama’
(mendengar), al-basar (melihat), dan lainnya

Kedudukan Al-Qur’an, Al-Qur’an adalah firman Allah


dan bukan makhluk dalam arti baru dan diciptakan.
Dengan demikian Al-Qur’an bersifat qadim (tidak
02
baru).
4 UNSUR
Melihat Allah di Akhirat, Allah dapat dilihat di akhirat
dengan mata karena Allah mempunyai
wujud.Perbuatan manusia, perbuatan-perbuatan
03
manusia itu diciptakan Allah.

Keadilan Allah, Allah adalah pencipta seluruh


alam. Dia memiliki kehendak mutlak atas 04
ciptaan-Nya.
Maturidiyah
Aliran Maturidiyah didirikan oleh Muhammad bin Muhammad Abu Mansur. Ia dilahirkan di Maturid,
sebuah kota kecil di daerah Samarkand, Uzbekistan. Al-Maturidy mendasari pikirannya dalam soal-
soal kepercayaan kepada pikiran-pikiran Imam Abu Hanifah yang tercantum dalam kitabnya Al-Fiqh
Al-Akbar dan Al-Fiqh Al-Absath serta memberikan ulasan-ulasannya terhadap kedua kitab-kitab
tersebut. Al-Maturid meninggalkan karangan-karangan yang banyak dan sebagian besar dalam
lapangan ilmu tauhid.
3 tokoh

Maturidiyah Maturidiyah
Samarkand, Bukhara,
tokohnya Abu
Mansur Al-Maturidy
tokohnya Al-
Bazdawi
0
Dalil perlawanan arad. Dalil ini menyatakan
1
bahwa alam ini tidak akan mungkin qadim karena
di dalamnya terdapat keadaan yang berlawanan,
seperti diam dan gerak, baik dan buruk

02
Dalil terbatas dan tidak terbatas. Dalil ini menyatakan
bahwa alam ini terbatas. Pihak yang terbatas adalah
baru. Jadi, alam ini adalah baru dan ada batasnya dari

4 Pokok Pikiran
segi bendanya.

03
Benda, gerak, dan waktu selalu bertalian erat. Sesuatu
yang ada batasnya adalah baru

04
Dalil kausalitas. Dalil ini menyatakan bahwa alam
ini tidak bisa mengadakan dirinya sendiri atau
memperbaiki dirinya kalau rusak. Kalau alam ini
ada dengan sendirinya, tentulah keadaannya
tetap satu. Akan tetapi, alam ini selalu berubah,
yang berarti ada sebab perubahan itu.
Mu’tazilah
Istilah Mu’tazilah berasal dari kata azala artinya berpisah. Sejarah aliran Mu’tazilah disebabkan keluarnya
seseorang yang bernama Washil bin Atha’ dari sebuah kajian yang dilakukan gurunya yang bernama Hasan Basri.
Topik yang dibicarakan dalam kajian tersebut adalah tentang Murtakibil Kabirah, yaitu orang yang melakukan dosa
besar. Menurut Washil, orang yang berdosa besar itu adalah orang fasik, bukan orang mukmin dan bukan pula
orang kafir. Di akhirat kelak mereka ditempatkan bukan di surga dan bukan pula di neraka, tetapi di suatu tempat
antara surga dan neraka. Pendapat yang demikian tentu sangat bertentangan dengan pendapat gurunya. Untuk
mempertahankan pendapatnya tersebut, kemudian Washil bin Atha’ menyatakan keluar dari majelis tersebut dan
memisahkan diri dari gurunya. Kemudian, sang Guru Hasan Basri, berkata, “I’tazala Anna Washil”, Artinya Washil
telah memisahkan diri dari kita. Karena dia telah memisahkan diri dari jama’ah gurunya, maka dia disebut mu’tazili
dan alirannya disebut Mu’tazilah.
Washil bin Atha’ Al-Ghazzal Abu Al-Husni Al-Allaf
01

Ibrahim bin Sayyar An-Nazzam


02
4 Tokoh
Mu’amar bin Abad As-Sulmay
03

Bisyr bin Al-Mu’tamir


04
4 Pokok pikiran
At-Tauhid (Tauhid), ajaran pertama ini berarti

1 meyakini sepenuhnya bahwa Allah Yang Maha


Esa. Konsep tauhid menurut mereka adalah
paling murni sehingga mereka senang disebut
pembela tauhid (Ahl Al-Tauhid.
Al-‘Adl (Keadilan), paham keadilan Tuhan mempunyai
pengertian bahwa Tuhan wajib berlaku adil dan mustahil
Dia berbuat zalim kepada hamba-Nya. Mereka
2
berpendapat bahwa Tuhan wajib berbuat yang terbaik
bagi manusia. Al-Wa’d wa Al-Wa’id (Janji dan Ancaman), Tuhan
wajib menepati janji-Nya memasukkan orang
3 mukmin ke surga, dan menepati ancaman-Nya
mencampakkan orang kafir serta orang yang
berdosa ke dalam neraka.
Al-Manzilah bain Al-Manzilatain (Posisi di Antara Dua Posisi),
paham ini menyatakan orang yang berdosa besar, ia tidak lagi
sebagai orang mukmin, tetapi ia juga tidak kafir. Kedudukannya
sebagai orang fasik. Jika meninggal sebelum bertaubat, ia
dimasukkan ke neraka selama-lamanya, akan tetapi siksanya lebih
4
ringan daripada orang kafir.
Tugas
Bacalah dengan seksama buku Akidah Akhlaq BAB II tentang Aliran-aliran kalam dalam Islam kemudian carilah
perbedaan Ajaran pokok dari Aliran-aliran tersebut!
Tugas di kumpulkan via google form https://forms.gle/DQUo5FM4WvnU7HWP6
Bacalah BAB II dengan
01 seksama

02 Identifikasi perbedaan
ajaran pokok dari aliran-
aliran kalam

TUGAS 03
Tugas d kumpulkan melalui link
google form :
https://forms.gle/DQUo5FM4Wvn
U7HWP6

04 Pengumpulan tugas paling


lambat hari Rabo

05 Bagi yang tidak


mengumpulkan dianggap
tidak masuk

Anda mungkin juga menyukai