Anda di halaman 1dari 15

AKUNTANSI FORENSIK

Menjelaskan Akuntansi Forensik

OLEH :

Ni Putu Sera Marlina Dewi (32/1702622010285)


Ni Wayan Murdani (34/1702622010287)
Putu Hendra Adnyana (40/1702622010293)
Putu Mega Aryani Dewi (42/1702622010295)
CORPORATE
GOVERNANCE
01 Definisi Good Corporate Governance
Menurut Parkinson (1994), menyatakan
bahwa Good Corporate Governance adalah proses
supervisi dan pengendalian yang dimaksudkan untuk
meyakinkan bahwa manajemen perusahaan bertindak
sejalan dengan kepentingan para pemegang saham
(shareholders).

02 Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance


• Perlindungan terhadap hak-hak pemegang saham.
• Persamaan perlakuan terhadap seluruh pemegang
saham
• Peranan stakeholders dalam Corporate Governance
• Keterbukaan dan Transparansi
• Akuntabilitas Dewan Komisaris dan Direksi
CORPORATE
GOVERNANCE
03 Manfaat Good Corporate Governance
Perusahaan yang memiliki Corporate Governance yang baik,
tidak hanya akan memberikan keuntungan bagi perusahaan
sendiri, melindungi kepentingan investor, tetapi juga pihak lain
yang memiliki hubungan langsung maupun yang tidak langsung
dengan perusahaan.

Korelasi antara Corporate Governance dengan
04 kinerja keuangan
CLSA telah membuat kajian mengenai korelasi
antara Corporate Governance dengan kinerja keuangan. CLSA
adalah kelompok independent dan investasi yang menyediakan
jasa – jasa pasar modal seperti equity broking, merger and
acquisition dan asset management services kepada korporasi
global dna klien – klien institusional.
CORRUPTION
PERCEPTIONS INDEX

Definisi dari Corruption Perceptions Index


Nilai dari indeks ini sedang didebatkan, karena
berdasarkan survei, hasilnya tidak bisa
dihindarkan dari bersifat subjektif. Karena
korupsi selalu bersifat tersembunyi, maka
mustahil untuk mengukur secara langsung,
sehingga digunakan berbagai parameter untuk
mengukur tingkat korupsi.
Risiko korupsi dapat datang melalui dua arah, dari publik sektor ataupun
dari privat sektor. Menyikapi hasil CPI 2015 ini Transparency
International Indonesia (TII) merekomendasikan beberapa poin
rekomendasi sebagai berikut:

• Presiden memimpin langsung pemberantasan korupsi dengan fokus pada


reformasi penegakan hukum dan perbaikan pelayanan publik.
• Pemerintah membangun prakarsa gerakan nasional melawan korupsi melalui
• Presiden memperkuat KPK dengan menghentikan revisi UU yang mengancam
eksistensi dan menyempitkan kewenangan KPK.
• Pemerintah menjaga momentum dan kepercayan publik dengan meningkatkan
penindakan kasus  yang tidak direkayasa.
• KPK mengoptimalkan fungsi dan kewenangannya dalam koordinasi dan
supervisi penanganan tipikor, monitoring terhadap reformasi birokrasi dan
penegakan hukum.
• KPK menggunakan Sistem Integritas Nasional sebagai cara untuk mendukung
pemerintah
• Parlemen meningkatkan transparansi dan akuntablitas penganggaran dan
legislasi
• Partai Politik memperbaiki transparansi dan akuntabilitas pendanaan partai-
partai.
• Masyarakat sipil melanjutkan penguatan gerakan sosial melawan korupsi ke
berbagai kelompok masyarakat
GLOBAL CORRUPTION
BAROMETER

Global Corruption Barometer (GCB) merupakan


survei pendapat umum yang dilakukan sejak tahun
2003. Survei dilakukan oleh Gallup International
atas nama Transparancy Internacional (TI). GCB
berupaya memahami bagaimana dan cara apa
korupsi mempengaruhi hidup orang banyak, dan
memberikan indikasi mengenai bentuk dan betapa
luasnya korupsi, dari sudut pandang anggota
masyarakat di seluruh dunia.
Di bawah ini secara berturut – turut disajikan Global Corruption
Barometer 2007 dan 2009. GCB 2007 mewawancarai 63.199 orang di
60 negara dan kawasan antara bulan Juni dan September 2007. GCB
2009 mewawancarai 73.132 orang di 69 negara dan kawasan antara
bulan Oktober 2008 dan Februari 2009. Jumlah negara dalam survei
GCB sejak 2003 berubah – ubah sebagai berikut :
Sektor – sektor yang paling korup di Indonesia
menurut pendapat orang Indonesia sendiri adalah :
Survei untuk Indonesia dilakukan terhadap 1.010 responden dengan
wawancara tatap muka dikota-kota besar antara 4 sampai 21 agustus 2007.
Global Corruption Barometer – 2009, mengajukan pertanyaan kepada
responden dalam persepsi anda berapa besar lembaga yang berikut
dipengaruhi korupsi? Tabel 2.8 menyajikan jawaban atas pertanyaan ini
untuk kawasan asia pasifik.
BRIBE PAYERS INDEX
Bribe Payers Index (BPI) Tahun 2008 meliputi
2742 wawancara dengan para eksekutif bisnis
senior di 26 negara yang dilaksanakan antara 5
agustus sampai 29 Oktober 2008 survei
dilakukan atas nama Transparency 
International oleh Gallup International. Gallup
international bertanggung jawab atas
pelaksanaan survei BPI 2008 secara
keseluruhan dan atas proses pengendalian
mutu.
Ke-26 negara dipilih atas dasar aliran masuk Penanaman Modal Luar
Negeri Langsung (Foreign Direct Investment) dan arus impor serta
peranan mereka dalam perdagangan regional. Daftar negara dimana para
eksekutif disurvei disajikan dalam tabel 2.12 di bawah:
Pembahasan selanjutnya adalah mengenai BPI 2008 khusus tentang Indonesia.  Survei di
Indonesia dilaksanakan dengan wawancara tatap muka antara 18 Agustus sampai 17
September 2008.  Data pertama, mengenai penilaian para eksekutif bisnis senior yang
beroperasi di Indonesia terhadap upaya pemerintah Indonesia dalam memberantas korupsi? 
Kedua para eksekutif bisnis senior ditanya, seberapa jauh menurut persepsi mereka
lembaga-lembaga di Indonesia dipengaruhi praktik korupsi? Jawaban mereka direkam
dalam table berikut:
Global Competitiveness Index
Global Competitiveness Index adalah laporan tahunan
dari Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum).
Laporan tahun 2006-2007 memasukan 125 negara.
Laporan ini "menyoal kemampuan negara-negara
untuk menyediakan kemakmuran tingkat tinggi bagi
warga negaranya". Hal ini tergantung dari seberapa
produktif sebuah negara menggunakan sumber daya
yang tersedia. Indeks ini digunakan oleh banyak
kalangan akademisi.
Laporan terakhir WEF berkenaan dengan data 2007 dan dimasukkan
dalam The Global Competitiveness Report 2008-2009. Laporan ini
memeringkat tingkat kemampuan bersaing Negara-negara dalam
indeks yang disebut Global Competitiveness Index. Untuk laporan
2008-2009 indonesia masuk peringkat 55 diantara 134 yang disurvei.
Sebagai perbandingan, Tabel menunjukkan peringkat Indonesia dan
Negara tetangga.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai