Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS

KUALITATIF ASPIRIN
Kelompok 2 :
1. Ardianes Firmasnya 31118184
2. Ajeng Dian Andari 31118161
3. Mentari Kiki N 31118165
4. Rivaldi Muhsin 31118188
5. Widia Danisa NH 31118167
PEMERIKSAAN
PENDAHULUAN

TABLET ASPIRIN (ASETOSAL)


UJI ORGANOLEPTIK

1. Warna
Putih 3. Bau
Tidak berbau

2. Bentuk
Padat, hablur 4. Rasa
Sedikit asam
Uji Kelarutan

Uji kelarutan ini dengan mengambil sediaan dengan melutkan


menggunakan air, etanol, aseton, eter dan kloroform dengan
hasil :
Air (1 : 300) 0,01g / 3ml Agak sukar larut

Etanol (1 : 7) 0,143g / 1 ml Mudah larut

Aseton (1 : 10) 0,1g / 1 ml Mudah larut

Eter (1 : 20) 0,05g / 1ml Larut

Kloform (1 : 20) 0,05g / 1ml Larut


Pemeriksaan pH
Pemeriksaan keasaman (pH) dengan mengambil sediaan secukupnya lalu dilarutkan
kedalam etanol , kemudian diukur pH dengan menggunakan kertas lakmus dan indikator
universal.

Hasil yang didapat asetosal merubah lakmus biru menjadi merah yang menunjukkan
bahwa asprin bersifat asam dan dengan indikator universal menghasilkan pH 3.

Asetosal (Aspirin) ini mengandung pH 3 ini menunjukkan bahwa asetosal bersifat asam
lemah karena terdapat kandungan asam asetat yang merupakan hasil smaping dari reaksi
asam salisilat dengan anhidra asetat juga berdasarkan strukturnya memiliki gugus asam
karboksilat yang mengakibatkan sifatnya menjadi asam.
ISOLASI

TABLET ASPIRIN -> ASETOSAL


Cara isolasi Reaksi Sintesis Asetosal
Sintesis asam asetil salisilat (aspirin) melalui reaksi esterifikasi antara asam
salisilat dan anhidrida asam asetat. Dalam reaksitersebut gugus
 –OH berasal dari fenol pada asam salisilat. Sedangkan gugus asetil
 – COCH3 berasal dari anhidrida asetat.
Agar reaksi berjalan lebih efektif maka dibantu dengan meningkatkan
energikinetiknya. Upaya peningkatan energi kinetik dilakukan dengan cara
pengadukanmenggunakan magnetic stirrer dan dipanaskan dengan suhu 50°-60°
C. Setelah 15menit pengadukan dan pemanasan, larutan ditempatkan di tempat
yang digin.
Proses pendinginan ini menimbulkan terjadinya penurunan energi kinetik sehin
gga reaksiakan berhenti dan terbentuk endapan padat. Endapan padat ini
kemudian dipisahkandari larutan dengan cara disaring dengan corong Büchner.
Padatan yang didapatkan dari penyaringan dengan corong Büchner
tersebutadalah aspirin. Namun aspirin ini masih tidak murni karena masih ada
pengotor,yaitu berasal dari reaktan yang tidak bereaksi dan produk samping da
ri reaksi. Sehingga padatan ini perlu dimurnikan. Pemurnian padatan
dilakukan dengan cara rekristalisasi.Padatan ditambahkan dengan etanol 95 %
yang hangat kemudian diaduk
hingga padatan terlarut semuanya. Setelah itu larutan tersebut ditambah denga
n air hangatdan di tempatkan di es agar menimbulkan perubahan suhu yang
ekstrim. Larutandidiamkan hingga terdapat kristal. Apabila kristal tidak juga
terbentuk, maka bisaditambahkan air hangat lagi atau diinduksi dengan
menggoreskan batang pengaduk didinding gelas. Kristal aspirin menurut
farmakope memiliki bentuk jarum atau lempengan tersusun.
UJI IDENTIFIKASI
(PEMERIKSAAN GOLONGAN)

Sifat asam, reaksi warna


1. SIFAT ASAM

“ Pemeriksaan golongan senyawa asam


organik dilakukan dengan menguji larutan
zat dalam air menggunakan kertas lakmus


biru.

Hasil : Aspirin mengubah lakmus biru menjadi merah.


2. REAKSI WARNA

aspirin ditambah p-DAB ditambah


a. FeCl3 c. Larutan Iod
H2SO4 lalu di dinginkan jika
mengandung asetosal maka akan
menghasilkan warna hijau muda

Untuk mengetahui adanya kandungan


aspirin ditambahkan dengan larutan iod
aspirin atau tidak dapat digunakan uji
dalam suasana asam kemudian di deteksi
FeCl3, besi klorida (III) ini akan breaksi b. Preaksi DAB
dengan kertas kanji dengan hasil berwarna
dengan gugus fenol dengan membentuk
biru/ungu.
kompleks berwarna ungu.
3. Reaksi Kristal
UJI PENETAPAN

Pemeriksaan gugus fungsi


Spektrum IR

v
Termogram warna merah

Analisis sejumlah spekrum inframerah hasil rekristalisasi berbagai pelarut ditekankan pada
pergesaran puncak, pola dan intensitas spektrum pada daerah bilangan gelombang yang
menjadi karakteristik dari spektrum asetosal murni. Pola spektrum kristal AS dan hasil
rekristalisasi berbagai pelarut dapat dilihat pada gambar. Kristal Asetosal murni memiliki
karakteristik vibrasi C=O dari vinil ester yang memiliki serapan di 1760-1730 cm-1 dan
vibrasi C=O dari aromatik teramati disekitar 1690 cm-1. Absorpsi didaerah sekitar 3600-
3500 cm-1 menunjukkan karakteristik vibrasi O-H dan vibrasi C-H teridentifikasi didaerah
sekitar 3100-2850 cm-1
Thanks!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by


Flaticon, infographics & images by Freepik
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai