Anda di halaman 1dari 25

SEJARAH KOTA KENDARI

Dr. BASRIN MELAMBA, M.A.

Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Bandung.


Staf Pengajar Pada Jurusan Ilmu Sejarah/Pendidikan Sejarah
Universitas Halu Oleo.
Penulis Buku: Kota Lama Kota Baru Kendari: Sejarah Sosial, Politik, dan
Ekonomi. Yogyakarta: Teras. Tahun 2011. Dan Ketua Umum Dewan
Pakar DPD LAT Kota Kendari.
 HistoriografiKota Kendari:  Permasalahan history sources
Anhar Gonggong, 1983/1984;  Sumber-sumber lokal : Tula-tulano
Rifai Nur, 1990. Esther Kandari, Tradisi Lisan Suku Bajo,
Velthoen, La Ode Rabani Folksong nyanyian rakyat
2003 Anwar Hafid, 2007; dan kakandari
 Eksplorasi sumber-sumber primer
Basrin Melamba
 Evolusi Perkembangan Kota  Sejarahtoponimi ini dapat
 Menulis ulang sejarah Kota memberikan pengayaan
Kendari khasanah kesejarahan,
terutama sejarah lokal yang
penting bagi masyarakat
yang tinggal di wilayahnya.
Penamaan Kendari

 Sumber lokal yang disebut tula-  Tula-tula adalah cerita


tula yang benar-benar
 dalam“tula-tulano kandari” terjadi (Anonim,
berupa syair menaman Kendari 1977/1978: 28;
sebagai suatu wilayah atau Melamba, et. al, 2016:
daerah. Penamaan (Kandari)
155).
Kendari ditemukan dalam sebuah
epos kepahlawanan Taenango.
 dilantunkan kandari oraltradition masyarakat
molinde tahino artinya Bajo mengenai penamaan
kendari dangkal lautnya Kendari yang mereka sebut
apa ini petunjuk jalan
“kantahi” berarti pinggir laut.
masuk melacak ketuaan
kata kandari sebelum di
publis oleh orang luar.
 Sumber asing atau sumber luar
berdasarkan pemberitaan oleh
para penjelajah, laporan
perjalanan, laporan pejabat
kolonial Hindia Belanda berupa
Memorie van Overgave (MvO),
Kranten atau Koran, majalah
dan jurnal berbahasa Belanda,
Portugis, Jerman, dan Inggrs
Nicolaus Witson
dalam sebuah tulisan “De 1692 berjudul “Noord en Oost
imperio Magni Mogolis Tartarye, ofte bondig ontwerp
sive India Vera van eenige dier landen en
commentarius. E varijs volken, welke voormaels
auctoribus congestus” bekent zijn geweest” menulis
(1671) yang mengunjungi “Aen de Rivier Komdarioe of
Sungai Kambu. Kandari, daer is de uitterste
wacht.
Valentine (1725).  BastianNicolaus (1798) Hans
Kebiasaan Willem Cornelis Anne Visser
melakukan
(1804) menulis Kendari
penjelajahan mereka catatan
sebagai sebuah daerah “Hoe
mengenai keadaan daerah
kandari de Gemeente”.
yang mereka kunjungi sama
halnya Nicolaus Witson
menulis mengenai kendari
dalam laporan tulisannya
Jacques  distrik Kendari terdiri dari 24 kampung.
Berikut nama kampung yang ada dalam
Nicolaus wilayah distrik Kendari yaitu: kampung
Vosmaer, 1830 Kandai, Mata, Tapulaga, Kadia, Wua-Wua,
Lepo-lepo, Lahundape, Uloe Lepo-lepo,
sejarah penamaan
Loeloelara, Ulu Wanggu, Ranomeeto,
Kandari atau Kendari Poewatoe, Anggalomoare, Bau-Bau?, Labibia,
Lalonggasumeeto, Nii, Soropia, Tipulu
diberikan oleh orang
Toronipa, Bajo Bokori, dan Kapontori.
Portugis dan sudah ada
sejak abad ke-16.
Perkembangannya wilayah secara  Kecamatan Mandoga terdiri
adminsitratif Kendari terdiri dari dari Desa Lepo-Lepo, Wua-
Wua, Mandonga, Tobuuha,
kampung setelah itu menjadi desa Puwatu, Alolama, Labibia.
adapun desa-desa di wilayah Dan terakhir Kecamatan
Kendari masih gabung di Poasia terdiri dari Desa
Kambu, Anduonohu,
Kabupaten Kendari pada saat itu Anggoeya, Lapulu, Abeli,
terdiri dari tiga Kecamatan yaitu: Talia, Bungkutoko, Nambo,
Kendari terdiri Desa Tipulu, Sambuli, Tobimeita.
Benu-Benua, Sodohoa, Kandai,
Gunung Jati, Kasilampe, Mata,
Mangga Dua, Kemaraya.
Kota Tradisional
Setelah pusat kekuasaan kerajaan
 Sudah ada kampung
tradisional Laiwoei di pindahkan dari Lepo- Baruga, Lepo-Lepo,
Lepo ke sekitar teluk Kendari Kambu, Tobuha,
KAMPUNG LEPO-LEPO TEMPAT
Sampara, Abeli,
KEDUDUKAN IBU KOTA SAPATI SORUMBA DI Puuwatu, Aloo,
RANOMEETO SAPATI TEBAU (VOSMAER, 1831, L.
FONTIJN, 1948).
 Pusat Kota pindah ke
Kampung Kandai oleh
HB, Kota Kolonial,
pelabuhan,
 Kambo Wado –Kandai merupakan  Orang Bajo tunduk pada
kampung kecil di kerajaan Konawe.
pemerintahan pribumi
 Di Wilayah pemukiman Kendari
menurut penelitian Basrin Melamba zelfbestuur
telah ada pemukiman tua misalnya  Orang-orang Bugis, Buton,
Abeli, Puwatu, Kambu, Anduonohu,
Aloo, Lepo-lepo sebagai basis Ara, Rete, Tori, muna tetap
pemukiman Tolaki penduduk Pribumi tunduk kepada penguasa
Laiwoi, lihat
 Pelabuhan tradisional di sebut Ngapaaha
(Roboko, tt : 4). Pelabuhan Lepo-Lepo.  Pemukiman Orang Tolaki di
 Era sebelum datangnya Kolonial Kerajaan Napo Kambu. Beberapa
Konawe mengontrol pelabuhan di wilayah, temuan arkeologis
membayar pajak, meminta izin.
menandai pemukiman
 Jalur masuk teluk Kendari, pelabuhan
Ngapa (Kemaraya), masuk sungai Kambu
orang Tolaki.
 Pasar tradisional
 Apakah benar J. N Vosmaer yang  Kenyataannya sebelum Vosmaer
pertama orang Eropa mengunjungi datang telah ada beberapa orang
Kota Kendari?, Selama ini kontruksi Eropa yang berkunjung dan
yang dibangun dalam beberapa memberitakan mengenai eksistensi
karya historiografi kota Kendari, Kendari diantaranya Nicolaus
maupun tulisan artikel, jurnal, koran,
Witson (1610), (1725),
media elektronik, media sosial
bahwa orang pertama yang
menemukan dan memberitakan Kota
Kendari adalah Vosmaer.
Kota Kolonial
 Pusatpemerintahan  Kota Kolonial (ciri:
Kolonial, Bangunan Lodji,
 Fasilitas keagamaan Bangunan
 Infrastruktur perkantoran  Kantor HB, Bestuur
 Fasilitas Ekonomi  Tempat Ibadah Gereja
 Pendidikan
 Pemukiman segregasi sosial
Fasilitas atau Infrastruktur

 Poliklinik  Pemukiman
 KNIL  Penduduk Heterogenitas
 Militer  Kantor Doune
 Fasilitas Pendidikan
 Penjara
 Pasar
 Kantor Pos
Perkembangan Pemukiman
 Dari Lepo-Lepo perkembangan pemukiman dari arah barat kota
Kendari

 Kemudian berkembang kearah utara kawasan teluk Kendari

 Peta pusat-pusat pemukiman di Sekitar Teluk Kendari dan


Jaringan Jalannya.

 Sumber : Suprapti. 1985. Perkembangan Perkotaan Daerah


Sulawesi Tenggara. Jakarta: Depdikbud. hlm. 7.
 KESIMPULAN

 Telah ada Kota Tradisional Lepo-Lepo (Baruga) di Kota Kendari pusat Kekuasaan
Kerajaan Konawe bagian barat (Tambo ilosoano oleo), ciri ada Istana, penduduk
heterogenitas, perdagangan, pelabuhan, dukungan daerah depan dan belakang.

 Kendari (nama tempat) hanyalah sebuah kampung kecil yang terletak dipesisir
teluk Kendari. Berkembang setelah kebijakan Kolonial membangun fasilitas
berupa infrastruktur serta menjadikan Kendari sebagai Kota dagang, Kota
Pelabuhan dan pusat pemerintahan Onderafdeeling Kendari, Kerajaan Laiwoei
dan Distrik Kendari.

Anda mungkin juga menyukai