Anda di halaman 1dari 15

PRINSIP

SENI RUPA
DAN DESAIN
HARMONI

Harmoni atau kselarasan adalah susunan


unsur-unsur seni yang senada atau
kombinasi dari bagian-bagian yang serasi
KESEIMBANGAN
Keseimbangan atau ‘balance’ dapat dicapai dengan
mengatur letak unsur-unsur hingga terasa tidak berat
sebelah antara bagian yang satu dengan yang lain.
Dalam karya seni rupa tiga dimensi, keseimbangan
yang ada adalah keseimbangan yang nyata.
Sedangkan dalam karya seni rupa dua dimensi,
keseimbangan yang ada adalah keseimbangan yang
semu atau kesan berat yang menyangkut setiap
unsur-unsurnya.
Ada dua jenis keseimbangan, yaitu :
a. Keseimbangan formal (simetris), yaitu keseimbangan yang
diperoleh karena bagian-bagiannya selalu sama.
Keseimbangan ini bersifat statis.
b. Keseimbangan non formal (asimetris), yaitu keseimbangan
antara bagian-bagian yang tidak sama tetap seimbang. .
Keseimbangan ini bersifat dinamis.
1. Komposisi
Komposisi merupakan cara menyusun dan mengatur objek yang digunakan
sebagai model gambar sehingga hasilnya tampak menarik dan indah
(Kemdikbud, 2017, hlm.7). Komposisi dapat dilakukan dengan menyusun
objek yang digambar secara simetris, asimetris, dan memusat atau sentral.

a. Keseimbangan Simetris
Cara menyusun komposisi yang
simetris adalah dengan
meletakan gambar pada posisi
yang seimbang antara sebelah kiri
dan kanan atau atas antara atas
dan bawah. Komposisi ini
membuat gambar yang dibuat
menjadi lebih rapi karena tampak
teratur dan sama dalam bentuk
dan ukurannya.
Contoh Komposisi Simetris
b. Keseimbangan Asimetris
Keseimbangan Asimetris tidak memiliki komponen yang
tersusun rapi dan seimbang seperti pantulan cermin. Selain itu
bersifat informal, lebih modern, terkesan dinamis, progresif serta
memiliki nilai lebih dengan adanya sesuatu yang berbeda pada
obyek. Tentu saja sesuatu yang berbeda akan terlihat lebih
menonjol dan sangat menarik.
Tidak terpaku pada garis sumbu atau titik pusat sehingga
terkesan berantakan atau secara acak. Disinilah letak perbedaan
Simetris dan Asimetris yang paling mendasar, yaitu antara obyek
yang tertata dengan rapi berdasarkan aturan keseimbangan dan
obyek yang tidak mengikuti pola teratur atau secara sistematika,
hanya seperti obyek abstrak dan tidak terlalu perduli dengan pola
keseimbangan.
RITME
Irama terbentuk karena pengulangan
(repetition) dan gerakan (movement). Ada tiga
kemungkinan terciptanya irama:
a. Pengulangan garis, bentuk atau bidang
yang beraturan dengan jarak dan bentuk
yang sama.
b. Perbedaan ukuran atau bentuk yang
teratur dan berkelanjutan
c. Perbedaan jarak ruang antar bentuk dan
bidang yang selaras secara terus dan
berkelanjutan dalam satu gerak arah yang
sama.
PROPORSI

Proporsi atau ukuran perbandingan merupakan


perbandingan diantara bagian-bagian dalam satu
bentuk yang serasi
Proporsi adalah perbandingan yang ideal dan harmonis antara bagian-
bagian benda yang menjadi objek model gambar yang sedang diamati
dan ditiru bentuknya (Kemdikbud, 2017, hlm.9). Selain itu, proporsi juga
mengenai bagaimana ukuran suatu objek berhubungan dengan objek
yang lainnya.
EMPHASIS
Prinsip penonjolan atau dominasi ini disebut emphasis.
Emphasis ini dapat dicapai dengan beberapa cara
antara lain:
a. Pengelompokan objek-objek tertentu
b. Penggunaan warna yang paling menyolok atau
dominan
c. Penerapan proporsi atau ukuran yang lebih besar
atau lebih kecil di antara proporsi yang lain serta
memiliki pengaruh kuat
d. Pemberian bentuk yang berbeda dengan bentuk-
bentuk yang lain
e. Pengaturan unsur-unsur seni dengan posisi atau
letak lain daripada yang lain dalam karya seni
tersebut
f. Pemberian bahan dengan tekstur yang lain
daripada yang lain dan sebagainya.
KESATUAN

Kesatuan (unity) adalah kesan yang timbul dari unsur-unsur seni rupa
terpadu, menjadi satu bentuk dan menghasilkan suatu ungkapan.
Kesatuan berarti bahwa setiap unsur visual yang ada, terangkum dalam
satu prinsip dan kebulatan penuh. Mulai dari garis, bidang, bentuk, warna, dan
seterusnya yang membentuk sebuah gambar, selaras dan proporsional. Tidak
ada satu unsur pun yang menyimpang dari alur keselarasan.
Contohnya jika dalam sebuah gambar menggunakan pola geometris,
tetapi ada beberapa objek yang menggunakan yang abstrak, maka dari segi
bentuk gambar tersebut tidak satu kesatuan.begitu juga dengan warna. Jika
warna yang digunakan adalah warna-warna kontras, lalu ada beberapa bidang
yang menggunakan warna pastel, maka gambar tersebut tidak memiliki prinsip
kesatuan.

Anda mungkin juga menyukai