Anda di halaman 1dari 11

KEUNGGULAN “PENYAJIAN WAJAR”

DALAM LAPORAN AUDITOR


ABSTRACT
Meneliti evolusi sejarah di AS dari penggunaan istilah “menyajikan
secara wajar” dalam laporan auditor

Pengalaman dan argumen di AS dan Kanada mengenai “dua


bagian”opini dalam laporan audit.

Mengembangkan argumen untuk adopsi dari “dua bagian opini”

Pemisahan “menyajikan secara wajar” dari “sesuai dengan prinsip akuntansi


berterima umum”, yang akan menempatkan penekanan utama pada
“menyajikan secara wajar”

Keywords : standar audit, laporan auditor, penyajian wajar


SEJARAH - ASAL DARI “PENYAJIAN SECARA
WAJAR”

Tahun 1932, komite khusus American Institute of Istilah “Prinsip Akuntansi Berterima Umum”
Accountants (AIA) merekomendasikan “bentuk pertama kali dipublikasikan AIA pd tahun
modern dari laporan auditor” di mana paragraf 1936 (AIA,1936:1). Idenya adalah prinsip
opininya mencantumkan kata2 “menyajikan akuntansi hrs memastikan dpt diterima
secara wajar, yang sesuai dengan prinsip2 oleh lebih banyak dan bukan hanya
akuntansi yang diterima.(AIA,1934:31) beberapa perusahaan saja-demikian istilah
“umum”

Istilah “penyajian wajar” adalah inovasi yg Tahun 1937, dilaporkan bahwa format yg
diajukan pd Januari 1933 oleh Richard direkomendasikan komite khusus
Whitney-Presiden NYSE. Namun 5th kemudian digunakan substansinya oleh auditor lebih
Whitney mengaku bersalah atas tuduhan dari 95% perusahaan yg tercatat di NYSE
pencurian berat, mendapat hukuman diusir dr (The auditor reports,1937:246-7)
NYSE dan dipenjara 5-10th di Penjara Sing2.
SEJARAH-PENGGUNAAN “KOMA” PD OPINI LAPORAN
AUDIT

Tahun 1939, Komite


Prosedur Audit AIA telah 7th kemudian, SAS
mengubah kata2 pada opini No.69 (SB,1992),
menjadi “menyajikan secara tanda koma tiba2
wajar, sesuai dengan prinsip muncul kembali dlm
akuntansi berterima
bentuk standar opini
umum”(Committee on
auditor
Auditing Procedure,1939).
Sekali lagi, tanda koma (ASB,1992:para.1).
muncul dlm format yg Tanda koma akhirnya
direkomendasikan SAS menghilang dr Terbukti
No.2 laporan audit th 2000
tanda
(AudSEC,1979,Para.7) (SAS No.93,para.3)
“koma”
tidak
komponen
kuat pada
Auditing
Standars
Board dalam
Secara sampel dr 75
membuat
laporan tahunan th 2004 yg
dikeluarkan perusahaan standar
Tanda koma dihapus pd
AS, ditemukan : Deloitte, opini
tahun 1988, SAS No.58
(ASB 1988a:para.8). Ernst & Young, dan KPMG auditor.
dengan pengcualian,
Disimpulkan tidak ada
mencantumkan koma,
kesadaran bahwa telah
sedangkan PWC dengan
terjadi penghapusan koma beberapa pengecualian
adalah masalah suntantif. menghilangkan koma.
Terbukti ada “kemelut
koma” dalam profesi.
UPSIDE DOWNSIDE

PENYAJIAN
SECARA WAJAR
UPSIDE

Th 1952, Eric L.Kohler dlm Dictionary Tahun 1972, the Institue’s Committee on
for Accountants bahwa “menyajikan Auditing Procedure merekomendasikan
secara wajar” berarti bahwa penyajian menghapus “wajar” dari laporan auditor,
laporan keuangan sesuai dengan namun pd akhirnya menarik rekomendasi
pengujian keseluruhan dari kebenaran, tsb.
ekuitas dan kejujuran. Th 1974, Douglas Carmichael, AICPA
Feb 1975, John C. (Sandy)Burton- Commission on Auditor responsibility
Kepala Akuntan SEC berpihak pd merekomendasikan dg dukungan penuh
mereka yg percaya bahwa “wajar” pendirinya mantan ketua SEC Manuel
memberi sesuatu yg signifikan dalam F.Cohen, bahwa “menyajikan secara wajar”
dihapus dr laporan auditor, karena wajar
penyajian auditor melampaui bukanlah keadaan yg dpt diukur secara
membuktikan sesuai dengan GAAP. obyektif oleh auditor. Dewan standar

DOWNSIDE
Tahun 1975, komisaris SEC Al Sommer mengusulkan penghapusan “wajar” dr
membuat penekanan: peningkatan laporan auditor karena kata subyektif dan
kekhawatiran bahwa kewajaran laporan ditafsirkan secara berbeda oleh pengguna yg
keuangan menimbulkan kesempatan berbeda2 dr laporan auditor.
bergerak menjauh dr kekakuan GAAP Akhirnya, setelah membaca surat komentar
dan pencegah lainnya utk pengungkapan & mempertimbangkan kembali, dewan
penting laporan keuangan. memutuskan utk tdk menghapus kata
“wajar”.
PENYAJIAN WAJAR VS TIDAK MEYESATKAN

PRESENT NOT
FAIRLY MISLEADING

Penyajian wajar berarti


Tidak menyesatkan
laporan keuangan memenuhi
berkonotasi bahwa pembaca
standar positive informasi dan
laporan keuangan memiliki
kepatuhan terhadap standar
informasi tidak disesatkan.
akuntansi.

RJ Chambers menulis bahwa “jika akuntansi adalah berhubungan


dengan banyak pilihan, untuk itu memerluikan informasi yang
terkemuka dan bukan informasi “tidak menyesatkan”.
Haruskah auditor memberikan satu atau dua bagian opini ? –
suatu catatan

Arthur Anderson & Co : Adopts the Two-Part Opinion


• Arthur Anderson & Co memberikan satu opini menjadi dua bagian, yaitu “menyajikan secara wajar” dan sesuai dengan GAAP”. Untuk
melakukannya, ditambahklan 3 kata (dlm huruf miring) dlm paragraf opini laporan auditor: “menyajikan secara wajar dan disiapkan sesuai dg
GAAP “ – sampai dg tahun 1962,
• Anderson & Co memiliki 2 kekhawatiran ttg GAAP: (1) Beberapa penerapan GAAP tdk “wajar” dlm segala kondisi; (2) beberapa non GAAP
tidak menyajikan secara “wajar”.
• Tahun 1958, Carman G.Blough mantan kepala akuntan SEC mengkritik dua bagian opini Anderson, dg alasan bahwa “menyajikan secara wajar”
harus dinilai dlm kerangka GAAP, dan tidak harus dg diputuskan oleh setiap auditor utk “dirinya sendiri”.
• Peloubet, mantan anggota AIA tidak setuju dg Blough dg menyatakan bahwa di mana ada pilihan dlm GAAP, di situ kewajiban auditor untuk
memutuskan apakah metode yg dipilih oleh klien sudah tepat sesuai dg kondisinya. Jika tidak, auditor hrs memenuhi syarat pendapatnya
tentang kewajaran.
• Tahun 1970, Arthur Anderson kembali ke opini tunggal: menyajikan secara wajar. Dia menulis :”kewajaran” dlm penyajian data keuangan
adalah tujuan yg diinginkan, namun tujuan itu hrs merupakan adopsi standar otoritatif “wajar” dan prinsip2 ttg profesi (standar setter) dan tidak
definisi pribadi “kewajaran” oleh ribuan auditor (Arthur Anderson&Co,1977:39).

Alexander Grant & Company : Also Support the Two-Part Opinion


• Alexander Grand & Co menandai dukungannya thd dua bagian opini dlm Komite Trueblood tahun 1972.
• Werner mengatakan “kami percaya bahwa lebih banyak yg diharapkan dr kita sebagai profesional, dari sekedar sesuai dg aturan, bukanlah
konsep kewajaran dalam penyajiannya sanagat jelas bagi akuntan profesional sebagai kejujuran dan kesopanan untuk umum.
(Werner,1972:1,59).

Canada Adopts the Two-Part Opinion


• Sebelum th 1976 Canadian Institute of Charterd Accountant (CICA) memeberikan dua bagian pd opininya, namun setelah tahun 1976
berpindah menjadi opini tunggal, karena salah satu perusahaan audit besar diperbolehkan bagi kliennya untuk menggunakan praktik akuntansi,
diskon pajak tangguhan, tanpa mencatat berdasarkan dari GAAP, namun CICA tetap mengatakan auditor hrs melakukan pertimbangan
profesionalnya utk memilih keseuaian pemilihan dan penerapan prinsip akuntansi utk keadaan tertentu dari suatu perusahaan.
Contemporary Sign of Interest in the Primacy of “Present Fairly”
Sarbanes-Oxley Act (2002)
Dalam Sarbanes-Oxley Act (2002), istilah “penyajian wajar” dalam kaitannya pelaporan keuangan perusahaan
memasuki UU Federal utk pertama kalinya, mengacu sertifikasi oleh CEO dan CFO dr laporan tahunan dan triwulanan
perusahaan.
Bagian 302 (a)(3) mengamanatkan perusahaan menyatakan bahwa “laporan keuangan dan informasi lain yg termasuk
dlm laporan,menyajikan secara wajar dalam hal semua yg material dlm kondisi keuangan dan hasil operasional”

IAS No. 1 (2003)


Penyajian laporan keuangan yg diterbitkan pd tahun 1997 oleh IASC dan direvisi th 2003 oleh IASB mengungkapkan
preferensi utk menyajikan secara wajar sebagai penolakan konsep dan tidak, seperti di AS, sama besar dg GAAP. Yang
pasti, IASB menyatakan “di hampir semua keadaan, penyajian wajar dicapai dengan kepatuhan terhadap standar IASB
yg berlaku (IASB,2003, para 13,15,17,18). Jadi, maksud dari standar ini adalah bahwa “penyajian wajar” berarti
mengikuti tujuan laporan keuangan dan definisi dalam keranngka konseptual.

US Comptroller General’s Address (2004)


Pada tanggal 10 Agustus 2004, pd pertemuan tahunan AAA di Orlando, pengawas keuangan umum
David M.Walker mantan partner Arthur Anderson & Co, menyatakan dalam pidato paripurna bahwa
auditor hrs memberikan dua bagian opini : “penyajian wajar” dan “sesuai dengan GAAP”.

Public Company Accounting Oversight Board Meeting (2005)


Diskusi selama 25 menit 5 Oktober 2005, membahas akankah auditor untuk menyatakan opini terpisah
pada laporan keuangan apakah (1) menyajikan secara wajar (2) jika sesuai dengan GAAP meningkatkan
kualitas audit atau pemeriksaan laporan?
HARUSKAH AUDITOR MEMBERI SATU ATAU DUA
OPINI – ARGUMEN
A Possible Framework
• Untuk menyajikan secara wajar sesuai dg GAAP, yaitu dg
menerapkan GAAP secara cerdas, bijaksana dan tepat sesuai
fakta yg dicakup oleh laporan keuangan
(Anderson,1977:485).
• Saat ini ada kekhawatiran utama bahwa laporan keuangan
mencerminkan realitas ekonomi, namun tidak substansi
ekonomi.
• Seharusnya tdk cukup bahwa opini auditor mencerminkan
tidak lebih dari metode akuntansi perusahaan sesuai terhadap
aturan GAAP,namun utk memenuhi pembaca laporan
keuangan dan membuat paragraf opini laporan auditor lebih
bermakna dan bukan hanya “boilerplate”, auditor diharapkan
untuk “menyajikan secara wajar” sebagai isu subtantif dan
bukan “rubber stamp” dari GAAP.
• Untuk itu, penulis berfikir bahwa pemegang saham dan pasar
akan dilayani oleh pemisahan opini auditor mengenai
“apakah laporan keuangan disajikan secara wajar” dan
“apakah sudah sesuai dg GAAP”
HARUSKAH AUDITOR MEMBERI SATU ATAU DUA
OPINI – ARGUMEN

FIRST • Kewajaran opini tentang pilhan perusahaan untuk berangkat dari GAAP.
• Penyajian laporan keuangan mengumumkan keberangkatan dari

VARIATIO
langkah-langkah yang sesuai dengan GAAP.
• Tahun 1979 Pricewaterhouce Cooper mengaudit Days Inc of Amerika di
mana neraca disajikan berdasarkan penilaian perusahaan appraisal,
menyatakan tidak setuju karena memberikan relevansi nilai informasi

N aset dan kewajiban perusahaan yang tidak disediakan dalam histori biaya
laporan keuangan.

SECOND • Kewajaran opini tentang satu metode yg dipilih perusahaan di antara dua atau lebih
metode alternatif dalam penerapan GAAP, di mana auditor menilai apakah pilihan
perusahaan adalah tepat sesuai dg kondisinya.

VARIATIO • Jika perusahaan bersikeras memilih menggunakan suatu metode yg sesuai dg GAAP,
namun auditor juga bisa memilih untuk mengatakan jika perbedaan alternatif pemilihan
metode adalah material, bahwa laporan keuangan menjadi tidak wajar, meskipun mereka
sudah sesuai dg GAAP.

N
• Dalam area lain dari GAAP, di mana metode opsional diterima, diharapkan auditor
memberikan opini apakah perusahaan telah membuat pilihan yg tepat atas metode
opsional sehingga mampu menyajikan secara.

THIRD • Kewajaran opini tentang keunggulan suatu metode akuntansi non-GAAP atas metode
GAAP yg digunakan perusahaan.

VARIATIO
• Kebalikan dari variasi pertama, di mana auditor dan perusahaan percaya bahwa metode
GAAP lebih rendah drpd metode non-GAAP. Auditor percaya bahwa penggunaan
historical cost accounting utk aset atau kewajiban tertentu tidak memadai untuk
menyajikan secara wajar, dan bahwa historical cost accounting jika hrs digunakan,
sebagai gantinya mungkin dg keuntungan yg belum direalisasi dan kerugian yg akan

N
diambil langsung dr pendapatan.
• Pilihan US GAAP di bawah IFRS.
KESIMPULAN
PENYAJIA
N SECARA
WAJAR
Ketika ada yg material, perbedaan
pendapat yg belum terselesaikan
dengan manajemen atas prinsip
akuntansi dan penerapannya, maka
langkah berikutnya menurut
pandangan penulis, menjadi sebuah
kualifikasi “menyajikan secara
wajar” dalam laporan auditor.

Ketiga karakteristik kualitatif Sudah saatnya utk memberikan


diambil dr kerangka konseptual harapan yg tinggi dalam pelaporan
FASB. Ketentuan ini diperkuat oleh keuangan, untuk memberikan
pasal 204 UU Sarbanes-Oxley pertimbangan serius pemisahan
(2002) dan aturan SEC mengenai opini auditor dalam dua bagian
diskusi antara auditor dengan “apakah laporan keuangan
komite auditdalam hal penyajian menyajikan secara wajar” dan
wajar. “apakah sudah sesuai dg GAAP”.

SAS No. 90 (ASB,1999) menyatakan “dalam


setiap keterlibatan SEC, auditor harus
Kerangka apa yg hrs
mendiskusikan dg penilaian auditor komite digunakan auditor dalam
audit tentang kualitas, bukan hanya
penerimaan (acceptability) prinsip akuntansi menilai “kewajaran”. Saat
entitas yg diterapkan dlm pelaporan keuangan.
Diskusi hrs meliputi item yg memiliki dampak
ini, kerangka kerja yg hrs
yg signifikan pd konsistensi representational digunakan adalah kerangka
faithfulness, verifiability dan netralitas
informasi akuntansi dalam laporan keuangan. konseptual FASB.

11

Anda mungkin juga menyukai