Anda di halaman 1dari 15

RESUME BAB 2

PENCARIAN KERANGKA KONSEPTUAL


FILSAFAT ILMU AKUNTANSI
Dosen Pengampu: Dr. Hj. Lia Uzliawati, SE., M.Si

Firda Millatina
7774200024
1B Magister Akuntansi
PENGEMBANG-PENGEMBANG
TEORI AWAL

William A. Paton yang menyatakan DR Scott memberikan kontribusi


pandangan bahwa seluruh melalui karya-karyanya yaitu The
perubahan dalam penilaian aset Cultural Significance of Accounts,
dan liabilitas harus tercermin A Tentative Statement of Principles
dalam laporan keuangan, dan Underlying Corporate Financial
perubahan-perubahan tersebut Statements, Responsibilities of
harus diukur dengan dasar Accountants in a Changing
penilaian terkini. Environment, The Basis for
Accounting Principles Dan A
Statement of Basic Accounting
Theory.
John B. Canning mengusulkan
kerangkan penilaian dan
pengukuran aset yang
didasarkan pada ekspektasi
masa depan, serta model
yang digunakan untuk
membandingkan pendapatan
dengan beban.
Upaya Awal Pengembangan Kerangka
Konseptual oleh Organisasi Organisasi
Otoritatif dan Semi Otoritatif

Tahun 1940 AAA Dibentuknya


Pada tahun 1938,
Pada tahun 1936, American menerbitkan kajian Committee on
American Institute of
Accounting Association mengenai tolok ukur Accounting
Accountants (AIA) juga
mengeluarkan pernyataan (benchmark study) yang Procedure (CAP)
menerbitkan sebuah
yang berjudul “A Tentative dilakukan oleh Paton A.C. yang kemudian
monograf berjudul A
Statement of Accounting Littleton berjudul An digantikan oleh
Statement of Accounting
Principles Affecting Annual Introduction to Corporate
Principles yang dianggap Acconting
Corporate Reports”. Accounting Standards.
menjelaskan teori Principles Board
akuntansi (APB).
Pernyataan tentang Teori Akuntansi dan
Penerimaan Teori
Proses penetapan standar di awal tahun 1970-an yang belum terselesaikan menyebabkan
AAA kembali mempertimbangkan teori akuntansi. Pada tahun 1973, Committee on Concepts
and Standards for External Financial Reports yang dibentuk oleh AAA ditugaskan untuk
memperbarui ASOBAT.

Kajian yang dikelompokkan ke dalam kategori ini mencakup periode


Pendekatan
waktu diantara tahun 1922 sampai tahun 1962, dengan pengecualian
Klasik
satu monograf yang dipublikasikan pada tahun 1975

Kajian-kajian dalam teori kegunaan keputusan, termasuk ”A Tentative


Pendekatan Statement” dari AAA; Monograf dari Sanders, Hatfield, dan Moore; ASOBAT; dan
Kegunaan trueblood Report, karena dianggap focus pada pengakuan bahwa kegunaan
Keputusan adalah tujuan dasar dari akuntansi. Pendekatan ini menekankan pada
penggunaan model-model keputusan.

Kajian-kajian yang dikelompokkan kedalam kategori ini dipandang telah


Ekonomika menggunakan teori ekonomi untuk menentukan kebutuhan informasi bagi
Informasi pengambilan keputusan ekonomi. Kajian tersebut memperlakukan informasi
sebagai komunitas yang memiliki biaya dan harga, serta menguji apakah regulasi
mengenai pelaporan keuangan eksternal diinginkan.
Kritik-Kritik terhadap Pendekatan ke Teori
Akuntansi

SATTA kemudian memulai pembahasan mengenai mengapa tidak ada


pendekatan ke teori akuntansi yang mendapatkan penerimaan secara
umum dan mengangkat 6 permasalahan sepeti:
• Masalah dalam mengaitkan teori dengan praktik
• Masalah alokasi
• Kesulitan dengan standar-standar normative
• Kesulitan dalam menginterpretasikan riset mengenai prilaku harga
sekuritas
• Masalah pertimbangan biaya-manfaat dalam teori akuntansi
• Keterbatasan terkait ekspansi data
PROYEK KERANGKA KONSEPTUAL FASB

Salah satu faktor yang memotivasi pengembangan Proyek kerangka Konseptual


(Conceptug Framework Project CFP) adalah pengamatan FASB terhadap kesulitan
kesulitan yang dialami oleh pendahulunya. Awalnya, CFP berupaya mengembangkan
prinsip prinsip atau standar-standar yang cukup kualitatif agar memungkinkan
dibuatnya pilihan-pilihan yang rasional dan sistematis di antara metode-metode
alternatif pelaporan keuangan. Oleh karena itu, proyek ini fokus pada cara agar
seluruh sasaran tersebut dapat tercapai. Rencana proyek ini memiliki total 8 tahapan,
yaitu:
1) Tujuan dan karakteristik kualitatif.
2) Definisi elemen-elemen, pengakuan, dan penghentian pengakuan.
3) Pengukuran.
4) Konsep entitas pelaporan.
5) Batasan-batasan pelaporan keuangan, serta penyajian dan pengungkapannya.
6) Tujuan dan status kerangka konseptual.
7) Penerapan kerangka konseptual pada entitas nirlaba.
8) Permasalahan lain, jika ada.
Kerangka Konseptual FASB untuk Akuntansi Keuangan
dan Pelaporannya
Karakteristik Kualitatif dari Informasi Akuntansi
Statement of Financial Accounting Concepts
(SFAC)
SFAC No. 1 Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises

SFAC No. 2 Qualitative Characteristics of Accounting Information

SFAC No. 3 Elements of Financial Statements of Business Enterprises

SFAC No. 4 Objectives of Financial Reporting by Nonbusiness


Enterprises

SFAC No. 5 Recognition and Measurement in Financial Statements of


Business Enterprises

SFAC No. 6 Elements of Financial Statements (mengganti SFAC No. 3)

SFAC No. 7 Using Cash Flow Information and Present Value in


Accounting Measurement
STANDAR-STANDAR AKUNTANSI BERBASIS
PRINSIP VERSUS BERBASIS ATURAN

Selama awal tahun 2000-an, FASB mencatat bahwa perhatian telah


ditunjukkan terkait kualitas dan transparansi informasi akuntansi. Salah satu
perhatian utama adalah semakin meningkatnya kompleksitas standar-standar
FASB dan pengembangan standar akuntansj berbasis aturan. Sarbanes-Oxley Act
tahun 2002 berupaya menangani permasalahan ini dengan mengharuskan SEC
menguji kelayakan sistem akuntansi berbasis prinsip. Pada tahun 2003, SEC
menerbitkan kajiannya mengenai adopsi sistem yang berbasis prinsip. Kajian ini
mencatat bahwa ketidaksempurnaan bisa terjadi ketika standar-standar yang
ditetapkan berbasis prinsip atau pun berbasis aturan.

Hal ini berarti standar-standar yang hanya berbasis prinsip dapat


merepresentasikan sejumlah kesulitan dalam pelaksanaannya karena standar
seperti itu hanya memberikan sedikit pedoman atau struktur kepada para
penyusun laporan keuangan dan auditor dalam membuat penilaian profesional.
Standarstandar berbasis aturan sering kali memberikan sarana untuk mengelak
dari tujuan standar.
KONVERGENSI INTERNASIONAL

Pada rapat gabungan di Norwalk, Connecticut pada tanggal 18


September 2002, FASB dan IASB sama-sama mengakui komitmennya
terhadap pengembangan standar akuntansi yang sangat berkualitas
dan kompatibel, yang dapat digunakan untuk pelaporan keuangan
baik domestik maupun nondomestik (Norwalk Agreement). Proyek
konvergensi internasional tersebut memiliki tiga aspek utama: (1)
Proyek Penyajian Laporan Keuangan-Financial Statement
Presentation Project, (2) Proyek Kerangka Konseptual-Conceptual
Framework Project, dan (3) Proyek Konvergensi Convergence Project.
Proyek Penyajian Laporan Keuangan
FASB-IASB

Pada bulan April 2004, FASB dan IASB memutuskan untuk


menggabungkan masing-masing proyeknya terkait pelaporan dan
pengkasifikasian komponen-komponen pendapatan, beban, keuntungan,
dan kerugian. Proyek ini dilaksanakan untuk menetapkan standar umum
yang sangat berkualitas terkait penyajian informasi di dalam laporan
keuangan, termasuk pengklasifikasian dan pemaparan line item, serta
penggabungannya menjadj subtotal dan total. Tujuannya adalah
menyajikan informasi di dalam setiap laporan keuangan (dan diantara
laporan-laporan keuangan) dengan cara yang meningkatkan kemampuan
para investor, kreditur, dan pengguna laporan keuangan lainnya.
Proyek Kerangka Konseptual

Tujuan proyek ini adalah menciptakan pondasi yang baik bagi standar akuntansi di masa
depan yang berbasis prinsip, konsisten secara internal, dan terkonvergensi secara
internasional. Proyek ini dikembangkan ke dalam delapan tahapan:
• Tahapan Tujuan dan Karakteristik Kualitatif
• Tahapan Definisi Elemen-Elemen, Pengakuan, dan Penghentian Pengakuan
• Tahapan Pengukuran
• Tahapan Konsep Entitas Pelaporan
• Tahapan Penyajian dan Pengungkapan, serta Batasan-Batasan dalam Pelaporan
Keuangannya
• Tahapan Tujuan dan Status Kerangka Kerja
• Tahapan Penerapan Kerangka Kerja bagi Entitas Nirlaba
• Tahapan Sisa Permasalahan, Jika Ada
Proyek Konvergensi

Tujuan dari konvergensi standar akuntansi adalah membuat


perusahaan-perusahaan di negara- negara yang berbeda
menggunakan prosedur akuntansi yang sama dalam mengukur dan
melaporkan posisi keuangan, serta hasil operasinya. Ini merupakan
tujuan yang diinginkan karena perbedaan dalam penggunaan
prosedur akuntansi memengaruhi data yang tersedia untuk
melakukan investasi. Tujuan dari proyek konvergensi adalah
menghilangkan perbedaan di antara IFRS dan GAAP AS.

Anda mungkin juga menyukai