Kondisi ekonomi yang makin menurun Keputusan pemerintah membubarkan Masyumi dan PSI PKI dengan menyusupkan Ir. Surachman, seorang tokoh PNI, ke dalam PNI. PKI menyebarkan fitnah bahwa pimpinan Angkatan Darat (AD) membentuk Dewan Jenderal yang akan melakukan kudeta Pemberontakan PKI di Madium (19 September 1948). RI dalam situasi yang gawat menghadapi Belanda dalam merebut kembali Indonesia Berhasil di tumpas oleh ABRI A. Komando penculikan dan penyergapan dipimpin oleh Lettu Dul Arief B. Komado Penguasaan Kota dipimpin oleh Kapten Suradi C. Komando Basisi Dipimpin oleh mayor Gatat Sukresno Pada tanggal 30 September 1965 pukul 22.00 WIB mengadakan pemberontakan. Kekuatan fisik dibagi 3: Komando penculikan dan penyergapan dengan nama samaran Pasopati, membagi diri dalam kelompok: Pasukan Penculikan Jenderal Nasution Pasukan Penculikan Letjen A. Yani Pasukan Penculikan Mayjen Suprapto Pasukan Penculikan Mayjen S. Parman Pasukan Penculikan Briyjen Sutoyo Pasukan Penculikan Mayjen M.T. Haryono Pasukan Penculikan D.I Panjaitan Komando penguasaan Kota dengan nama samaran Bima Sakti megadakan steling di pusat kota Jakarta, dan berhasil menguasai gedung RRI. Komandan basis dengan nama samaran Gatutkaca melakukan penganiayaan Tanggal 1 Oktober 1965, muncul Dekrit Presiden Tanggal 2 Oktober 1965, kekuatan inti G 30 S PKI mengalami kemacetan. Dr. Aci Yarman Darman (Staff Peneliti LIPI) Pelaku peristiwa gerakan 30 September adalah faktor intern (dalam negeri) yang didukung foktor ekstern (luar negeri). Antoni Dake Peristiwa 30 september merupakan skenario presiden Sukarno untuk menlenyapkan oposisi dari perwira tinggi yang menentang setiap politik. Alidry dan Joorge Mc. Turner Kahim Pihak Inggris memiliki motif untuk melaksanakan perubahan politik di Indonesia kerena dengan perubahan politik Inggris tidak perlu mengucurkan dana untuk mempertahankan Malaysia dari politik konfon Indonesia. Peter Dale Scott Gerakan 30 September terjadi karena adanya campur tangan dari CIA. Dinas intelejen ini secara tidak langsung mendorong PKI melakukan Kudeta. W.V. Werthin Suharto memiliki hubungan dengan semua perwira AD yang terlibat gerakan 30 September Tanggal 2 Oktober 1965 mengirim pasukan RPKAD dan Yon 328/ para kujang divisi Siliwangi. Mencari para perwira TNI-AD yang diculik Masyarakat membentuk Front Pancasila Tanggal 21 Februari 1966 mengubah kabinet yang dikenal dengan nama Kabinet Seratus Menteri. Lahirnya supersemar Penangkapan 15 menteri Di Bidang Politik Penyerahan kekuasaan dari Presiden Sukarno kepada Suharto Pengaruh hubungan diplomatik Terjadi perubahan kabinet Di keluarkannya ketetapan. Di Bidang Ekonomi Pemerintah menetapkan pemotongan nilai mata uang Pembentukan dewan stabilisasi ekonomi Di Bidang Sosial Timbulnya aksi-aksi mahasiswa Adanya tritura
Di Bidang Pertahanan dan
Keamanan Adanya mahkamah luar biasa Adanya seminar hankam Letnan Jend.Ahmad Yani Mayor Jend R.Soeprapto
Mayor jend Harjono Mas Tirtodarmo Mayor Jend Suwondo Parman
Letnan Satu Pieere Andreas Tendean Brigadir Polisi KS.Tubun
PENGAMBILAN JENAZAH PARA KORBAN G-30 S/PKI PEMAKAMAN JENAZAH 7 ORANG PAHLAWAN REVOLUSI DI JAKARTA PELAKU UTAMA “GERAKAN 30 SEPTEMBER” eks KOLONEL UNTUNG TOKOH UTAMA PEMBERONTAKAN PKI 30 SEPTEMBER 1965. D.N AIDIT CC PKI (KOMITE CENTRAL PARTAI KOMUNIS INDONESIA) DEVALUASI UANG RUPIAH