Anda di halaman 1dari 16

KONSEP STRESS DAN

ADAPTASI
Agnes Patricia Setiawan (020319596) Ari Nuryani Nahampuan
Hanisah Oktavianie (020319617) (020319603)
Apriliani Putri (020319602) Nurlela Aqwa (020319632)
Khusnul Fadila (020319623) Dyah Anggraini (020319609)
Putri Sarah (020319636)
Pengertian stres
Stres adalah sekumpulan perubahan fisiologis akibat tubuh terpapar terhadap bahaya ancaman.
Stres memiliki dua komponen: fisik yakni perubahan fisiologis dan psikogis yakni bagaimana seseorang
merasakan keadaan dalam hidupnya.
Stres adalah suatu reaksi tubuh yang dipaksa, di mana ia boleh menganggu equilibrium
(homeostasis) fisiologi normal (Julie K., 2005). Sedangkan menurut WHO (2003) Stres adalah
reaksi/respons tubuh terhadap stresor psikososial (tekanan mental/beban kehidupan). Stres dewasa ini
digunakan secara bergantian untuk menjelaskan berbagai stimulus dengan intensitas berlebihan yang
tidak disukai berupa respons fisiologis, perilaku, dan subjektif terhadap stres; konteks yang
menjembatani pertemuan antara individu dengan stimulus yang membuat stres semua sebagai suatu
sistem.
Klasifikasi Stres

Stuart dan Sundeen (2005) mengklasifikasikan tingkat stres, yaitu:


1. Stres ringan
Pada tingkat stres ini sering terjadi pada kehidupan sehari-hari dan kondisi ini dapat membantu individu
menjadi waspada dan bagaimana mencegah berbagai kemungkinan yang akan terjadi.
2. Stres sedang
Pada stres tingkat ini individu lebih memfokuskan hal penting saat ini dan mengesampingkan yang lain
sehingga mempersempit lahan persepsinya.
3. Stres berat
Pada tingkat ini lahan persepsi individu sangat menurun dan cenderung memusatkan perhatian pada hal-hal
lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi stres. Individu tersebut mencoba memusatkan perhatian pada
lahan lain dan memerlukan banyak pengarahan.
Sumber stres
Sumber stres adalah semua kondisi stimulasi yang berbahaya dan menghasilkan reaksi stres, misalnya jumlah
semua respons fisiologis nonspesifik yang menyebabkan kerusakan dalam sistem biologis. Stres reaction acute
(reaksi stres akut) adalah gangguan sementara yang muncul pada seorang individu tanpa adanya gangguan mental
lain yang jelas, terjadi akibat stres fisik dan atau mental yang sangat berat, biasanya mereda dalam beberapa jam
atau hari
Bayi, anak-anak dan dewasa semua dapat mengalami stres. Sumber stres bisa berasal dari diri sendiri,
keluarga, dan komunitas sosial (Alloy, 2004). Menurut Maramis (2009) dalam bukunya, ada empat sumber atau
penyebab stres psikologis, yaitu :
 Frustasi
 Konflik ( ada 3 jenis konfil yaitu : Approach-approach conflict, Avoidance-avoidance conflict, Approach-
avoidance conflict )
 Tekana
 Krisis
Menurut Selye (2005) dalam menggolongkan stres menjadi dua
golongan yang didasarkan atas persepsi individu terhadap stres
yang dialaminya yaitu :
1)Distres (stres negatif)

Merupakan stres yang merusak atau bersifat tidak menyenangkan. Stres dirasakan sebagai
suatu keadaan dimana individu mengalami rasa cemas, ketakutan, khawatir atau gelisah. Sehingga
individu mengalami keadaan psikologis yang negatif, menyakitkan dan timbul keinginan untuk
menghindarinya.
2) Eustres (stres positif)

Eustres bersifat menyenangkan dan merupakan pengalaman yang memuaskan, frase joy of stres untuk mengungkapkan hal-
hal yang bersifat positif yang timbul dari adanya stres. Eustres dapat meningkatkan kesiagaan mental, kewaspadaan, kognisi
dan performansi kehidupan. Eustres juga dapat meningkatkan motivasi individu untuk menciptakan sesuatu, misalnya
menciptakan karya seni.
Respon psikologi terdapat adanya :
 Kognisi
 Emosi
 Perilaku sosial
Reaksi Psikologis Terhadap Stres

 Kecemasan
 Kemarahan dan agresi
 depresi
Cara mengendalikan stress
Koping adalah cara yang dilakukan individu dalam meyelesaikan masalah, menyesuaikan diri dengan
keinginan yang akan dicapai dan respons terhadap situasi yang menjadi ancaman bagi individu.

Cara yang dapat dilakukan adalah


1. Individu
a. Kenali diri sendiri 2. Dukungan hidup
b. Turunkan tingkat kecemasan a. Pemberian dukungan terhadap peningkatan
c. Tingkatkan harga diri kemampuan kognitif.
d. Persiapan diri b. Ciptakan lingkungan keluarga yang sehat
e. Pertahankan dan tingkatkan cara yang sudah baik c. Berikan bimbingan mental dan spiritual untuk
individu tersebut dari keluarga
d. Berikan bimbingan khusus untuk individu
Kiat mengendalikan stres menurut Grand Brech (2005)

 Sikap, keyakinan dan pikiran kita harus positif, fleksibel, rasional


dan adaptif terhadap orang lain.
 Mengendalikan faktor penyebab stres
 Perhatikan diri anda, proses interpersonal dan interaktif, serta
lingkungan anda.
ADAPTASI
Adaptasi adalah proses
penyesuaian diri terhadap Tujuan Adaptasi :
beban lingkungan agar  Mengahadapi tuntutan keadaan secara sadar
organisme dapat bertahan
hidup (Sarafino, 2005).
 Menghadapi tuntutan keadaan secara
realistik
Sedangkan menurut Gerugan
(2006) menyebutkan bahwa
 Menghadapi tuntutan keadaan secara
adaptasi atau penyesuaian obyektif
diri adalah mengubah diri  Menghadapi tuntukan keadaan secara
sesuai dengan keadaan.
rasional
Macam – Macam Adaptasi
1. Adaptasi fisiologis
 LAS ( Lokal Adaptasion
Syndrome)
2. Adaptasi Psikologis
 Task oriented behavior
 Ego Dependen Mekanisme
3. Adaptasi Perkembangan
4. Adaptasi Sosisal Budaya
5. Adaptasi spiritual
Mekanisme Koping

Mekanisme koping adalah cara yang dilakukan individu dalam


menyelesaikan masalah, menyesuaikan diri dengan perubahan,
serta respon terhadap situasi yang mengancam (Keliat, 2005).
Sedangkan menurut Lazarus (2005), koping adalah perubahan
kognitif dan perilaku secara konstan dalam upaya mengatasi
tuntutan internal atau eksternal khusus yang melelahkan atau
melebihi sumber individu
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Penggolokan Mekanisme Koping
Mekanisme Koping

 Mekanisme koping adaptif  Peran dan hubungan


 Mekanisme koping yang  Gizi dan metabolisme
mendukung fungsi integrasi  Tidur dan istirahat
 Rasa aman dan nyaman
 Pengalaman masa lalu
 Tingkat pengetahuan seseorang
 Lingkungan tempat tinggal
(Tayor 2003)
Jenis mekanisme koping

 a. Reaksi yang berorientasi pada tugas yaitu  b. Mekanisme pertahanan egoMembantu


upaya yang disadari, dan berorientasi pada mengatasi ansietas ringan dan sedang, tetapi
tindakan untuk memenuhi secara realistik jika berlangsung pada tingkat tidak sadar dan
tuntutan situasi stres. melibatkan penipuan diri dandisorientasi
 1) Perilaku menolak digunakan untuk realitas, maka mekanisme ini dapat
mengubah atau mengatasi hambatan merupakan respon maladaptif terhadap stres
pemenuhan kebutuhan
 2) Perilaku menarik diri digunakan baik
secara fisik maupun psikologis untuk
memindahkan seseorang dari sumber stres
 3) Perilaku kompromi digunakan untuk
mengubah cara seseorang mengoperasikan,
mengganti tujuan atau mengorbankan aspek
kebutuhan personal seseorang
Macam-Macam Mekanisme Koping

 a. Mekanisme jangka pendek  b. Mekanisme Jangka Panjang


 1) Aktifitas yang dapat memberikan pelarian  1) Penutupan identitas yaitu adapsi
sementara dari krisis identitas
identitas pada orang yang menurut
 2) Akltifitas yang dapat memberikan klien penting
identitas pengganti sementara
 3) Aktifitas yang secara sementara
 2) Identitas negatif yaitu klien
menguatkan perasaan diri beranggapan bahwa identifikasi yang
 4) Aktifitas yang mewakili upaya jangka tidak wajar akan diterima masyarakat.
pendek untuk membuat masalah identitas
menjadi kurang berarti dalam kehidupan
individu
Mekanisme pertahanan ego, yang sering disebut sebagai mekanisme pertahanan mental. Adapun mekanisme
pertahanan ego adalah sebagai berikut :

 Kompensasi  Reaksi formasi - Fantasi


 Penyangkalan (denial)  Regresi - Simbolisasi
 Pemindahan (displacement)  Represi - Konversi
 Disosiasi  Pemisahan (splitting)
 Identifikasi (identification)  Sublimasi
 Intelektualisasi (intelectualization)  Supresi
 Introjeksi (Introjection)  Undoing
 Isolasi  Fiksasi
 Proyeksi  Menarik Diri
 Rasionalisasi  Mengelak
kesimpulan
 Bahwasannya stress itu ada dan berasal dari lingkungan, kondisi dirinya, serta
pikiran. Penyebab stress dianggap suatu hal yang biasa dimana didalamnya dapat
merespon apa yang terjadi pada hubungan stresor, dianggap positif karena adanya
interaksi individu dan lingkungan. Stress dapat mempengaruhi status kesehatan
seseorang.
 Stress yang dialami seseorang tidak mungkin secara langsung beberapa tahap
muncul dalam diri orang tersebut, apabila stress tidak dapat ditanggulangi maka
akan berdampak lebih lanjut, oleh sebab itu terapkanlah sebuah manajemen agar
keadaan seseorang tersebut masih bisa terkontrol

Anda mungkin juga menyukai