Anda di halaman 1dari 13

KEKPERAWATAN

ANAK (KKA I)
MATERI
HIPERBILIRUBINEMIA

Nama kelompok 4
1. T. Jeksen Elath
2. Yakoba Koce Angganois
3. Yuliana Yuliet Welikin
4. Sry Cornelia Buarlely
5. Tridili Putri
A. Pengertian hiperbilirubinemia menurut
para ahli
1. Hiperbilirubin adalah suatu keadaan dimana konsentrasi bilirubin dalam
darah berlebihan sehingga menimbulkan joundice pada neonatus. (Dorothy R.
Marlon, 1998)
2. Hiperbilirubin adalah kondisi dimana terjadi akumulasi bilirubin dalam darah
yang mencapai kadar tertentu dan dapat menimbulkan efek patologis pada
neonatus ditandai joudince pada sclera mata, kulit, membrane mukosa dan
cairan tubuh. (Adi Smith, G, 1988)
3. Hiperbilirubin adalah peningkatan kadar bilirubin serum (hiperbilirubinemia)
yang disebabkan oleh kelainan bawaan, juga dapat menimbulkan ikterus.
(Suzanne C. Smeltzer, 2002)
LANJUTAN......
Bilirubin merupakan suatu masalah dalam perawatan diagnosis
patologi anatomi, berupa depossi bilirubin didaerah ganglia
basalis,pons dan serebelum dengan degenerasi dan kerusakan sel
otak.
Bilirubin didalam plasma terkait pada albumin dalam bentuk
anion.suatu molekul albumin mempunyai satu rantai ikatan yang
kuat dan satu atau dua ikatan lemah dengan bilirubin,tulisan ini
mengemukakan pendekatan baru berdasakan kenaikan kadar
bilirubin bebas dalam pengelolaan hiperbilirubin pada bayi baru
lahir.
B. PENYEBAB
1. Ikterus prehepatik
 Disebabkan oleh produksi bilirubin yang berlebihan akibat hemolisis sel darah

merah. Kemampuan hati untuk melaksanakan konjugasi terbatas terutama


pada disfungsi hati sehingga menyebabkan kenaikan bilirubin yang tidak
terkonjugasi.

  
2. Ikterus hepatik

 Disebabkan karena adanya kerusakan sel parenkim hati. Akibat kerusakan hati

maka terjadi gangguan bilirubin tidak terkonjugasi masuk ke dalam hati serta
gangguan akibat konjugasi bilirubin yang tidak sempurna dikeluarkan ke dalam
doktus hepatikus karena terjadi retensi dan regurgitasi.
LANJUTAN......

3. Ikterus kolestatik
 

 Disebabkan oleh bendungan dalam saluran empedu sehingga empedu dan

bilirubin terkonjugasi tidak dapat dialirkan ke dalam usus halus. Akibatnya


adalah peningkatan bilirubin terkonjugasi dalam serum dan bilirubin
dalam urin, tetapi tidak didaptkan urobilirubin dalam tinja dan urin.

4. Ikterus neonatus fisiologi
 

 Terjadi pada 2-4 hari setelah bayi baru lahir dan akan sembuh pada hari

ke-7. penyebabnya organ hati yang belum matang dalam memproses


bilirubin.
LANJUTAN.......

5. Ikterus neonatus patologis
 

 Terjadi karena factor penyakit atau infeksi. Biasanya disertai

suhu badan yang tinggi dan berat badan tidak bertambah.


6. Kern Ikterus
 

 Adalah suatu kerusakan otak akibat perlengketan Bilirubin

Indirek pada otak terutama pada Korpus Striatum, Talamus,


Nukleus Subtalamus, Hipokampus, Nukleus merah , dan Nukleus
pada dasar Ventrikulus IV.
C. TANDA DAN GEJALA
 Kulit berwarna kuning sampai jingga

 Pasien tampak lemah

 Nafsu makan berkurang

 Reflek hisap kurang

 Urine pekat

 Perut buncit

 Pembesaran lien dan hati


LANJUTAN
Pembesaran lien dan hati

Gangguan neurologic

Feses seperti dempul

Kadar bilirubin total mencapai 29 mg/dl.

Terdapat ikterus pada sklera, kuku/kulit dan


membran mukosa.
D. PENCEGAHAN DAN PENANGANAN
  
Ikterus dapat dicegah dan dihentikan peningkatannya dengan :

1. Pengawasan antenatal yang baik  

2. Menghindari obat yang dapat meningkatkan ikterus pada bayi dan masa

kehamilan dan kelahiran. contoh : sulfaforazol, novobiosin, oksitosin.


3. Pencegahan dan mengobati hipoksia pada janin dan neonatus.
4. Penggunaan fenobarbital pada ibu 1-2 hari sebelum partus.
5. Imunisasi yang baik pada bayi baru lahir
6. Pemberian makanan yang dini.
7. Pencegahan infeksi
METODE PENCEGAHAN
FOTOTHERAPI

 Fototherapi dapat digunakan sendiri atau dikombinasi dengan

Transfusi Pengganti untuk menurunkan Bilirubin. Memaparkan


neonatus pada cahaya dengan intensitas yang tinggi akan
menurunkan Bilirubin dalam kulit. Fototherapi menurunkan kadar
Bilirubin dengan cara memfasilitasi eksresi Biliar Bilirubin tak
terkonjugasi. Hal ini terjadi jika cahaya yang diabsorsi jaringan
mengubah Bilirubin tak terkonjugasi menjadi dua isomer yang
disebut Fotobilirubin.
LANJIUTAN........
Fotobilirubin bergerak dari jaringan ke pembuluh

darah melalui mekanisme difusi. Di dalam darah


Fotobilirubin berikatan dengan Albumin dan dikirim ke
Hati. Fotobilirubin kemudian bergerak ke Empedu dan
diekskresi ke dalam Deodenum untuk dibuang bersama
feses tanpa proses konjugasi oleh Hati (Avery dan
Taeusch, 1984).
Fototherapi mempunyai peranan dalam pencegahan
peningkatan kadar Bilirubin, tetapi tidak dapat
mengubah penyebab kekuningan dan hemolisis
JADILAH MAHASISWA YANG KRITIS DAN BERFIKIR
SECARA REALISTIS,BAHWA TUGAS ITU ADALAH
KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB YANG PERLU
DISELESAIKAN, MARILAH KITA BERSAMA MAJU DAN
BELAJAR UNTUK MENYEMPURNAKAN SETIAP
KESALAHAN MENUJU KLESEMPURNAAN.

.....SEKIAN DAN
TERIMAKASI.....

Anda mungkin juga menyukai