MODUL 4
DASAR – DASAR WACANA BAHASA
INDONESIA
NAMA ANGGOTA :
1. DESI NOVITA SARI (837496015)
2. SRI UTAMI (837491657)
K Kegiatan Belajar 1
E Pengertian Wacana dan Alat-alat
L Wacana
O
M POKOK BAHASAN
P
A. PENGERTIAN WACANA
O B. ELEMEN – ELEMEN WACANA
K C. UNSUR – UNSUR PEMBANGUN
WACANA
4
K A. PENGERTIAN WACANA
E
L
O Wacana dalam komunikasi verbal diartikan sebagai “Pembicaraan”
(KBBI). Wacana dalam linguistik adalah kesatuan makna (Semantis)
M antarbagian di dalam suatu bangun bahasa (Yuwono, 2006:92).Wacana adalah
satuan bahasa yang lengkap sehingga dalam hierarki gramatikal merupakan
P satuan gramatikal yang tertinggi atau terbesar (Chaer, 2007:267).Sehingga
sebagai satuan bahasa yang lengkap, wacana memiliki konsep, gagasan, pikiran
O atau ide yang utuh, yang bisa di pahami oleh pembaca (dalam wacana tulis)
atau pendangan (dalam wacana lisan).
K Wacana dapat di gunakan untuk mencapai tujuan dalam bentuk transaksi
dalam rangka memperoleh sesuatu yang lebih baik (Nunan,1991:18).Wacana
merupakan satuan bahasa di atas tataran kalimat yang di gunakan
berkomunikasi dalam konteks social (Hamudi, 2007).Wacana merupakan
4 penggunaan bahasa untuk berkomunikasi dalam konteks sosial secara nyata
(Stubbs, 1983:1).
K B. ELEMEN-ELEMEN WACANA
E
Elemen-elemen wacana adalah elemen atau unsur-unsur
L pembentuk wcana. Elemen-elemen wacana tertata secara sistematis
O dan hierarkis.
Berkaitan dengan elemen, dalam sebuah wacana terkandung
M elemen inti dan non-inti, sebagai berikut ;
P Elemen inti adalah elemen utama atau elemen penting yang
berisi informasi pokok atau informasi inti dalam wacana.
O Elemen non-inti adalah elemen yang berada pada kedudukan
4
K C. UNSUR-UNSUR PEMBANGUN WACANA
E
L Wacana yang baik harus disusun dengan menggunakan alat
pembangun wacana, yaitu :
O 1. Konjungsi atau kata penghubung
M 2. Kata ganti
3. Repetisi
P 4. Elipsis atau pelesapan
O
K Pahami dulu alat-alat pembangun wacana agar dapat memilih atau
menukarkan kata. Yang harus di pilih dan disusun secara efektif
4
CONTOH PENGGUNAAN ALAT-ALAT
K PEMBANGUN WACANA
E
L Konjungsi atau kata
Badu sakit dan Bidu meninggal.
Badu sakit karena Bidu meninggal.
O penghubung
Badu sakit ketika Bidu meninggal.
Badu sakit kemudian Bidu meninggal.
M
Badu sakit sebelum Bidu meninggal.
Badu sakit setelah Bidu meninggal.
P
O Lala dan Lili dua bersaudara. Mereka
belajar di sekolah yang sama.
K Baim seorang aktor cilik. Selain pandai
ia sangat lucu.
Kata ganti Setiap hari sabtu Anto pergi ke sanggar
seni. Disana ia melatih para remaja
4 menari tarial tradisional.
Adikku Irdam senang membaca buku.
Beragam buku di bacanya. Buku-buku
K Repetisi yang sudah dibaca disimpannya dengan
rapi.
E
L
O Elipsis
Adik dan ayah bekerja ke tempat tugas
masing-masing setelah sarapan pagi.
M Kak Andi praktik lapangan di bengkel
otomotif, kak Mayang di laboraturium
P botani.
O
K
4
K Kegiatan Belajar 2
E Kohesi, Koherensi, dan Jenis-jenis
Wacana Bahasa Indonesia
L
O POKOK BAHASAN
M
P
A. KOHESI DAN KOHERENSI
O
B. JENIS-JENIS WACANA BAHASA
K
INDONESIA
4
K A. KOHESI DAN KOHERENSI
E
L
O Kohesi adalah istilah yang digunakan dalam wacana yang
membahas hubungan antar unsur dalam kalimat (wacana).
M Wacana yang memenuhi syarat kohesi disebut dengan istilah
P kohesif yang berarti utuh.
O
Jika wacana memiliki ide pokok dan ide penjelas, tidak
K hanya dituntut keutuhan namun juga dituntut keterpaduan
antarbagian (ide, pikiran, atau gagasan). Wacana utuh belum
tentu padu, karena itu sebuah wacana selain kohesif, harus
4 koheren. Koheren adalah kepaduan hubungan maknawi
antarbagian dalam wacana.
Contoh Wacana :
K “Anak terpeleset jatuh ke sungai. Beberapa orang lewat di tempat
E itu mencoba menolongnya.”
L
O Wacana tersebut sudah memiliki keutuhan. Namun kalimatnya
tidak efektif (kalimat kedua).
M Sehingga dinyatakan tidak kohesif
P Perbaikan Wacana :
O “Anak itu terpeleset, lalu jatuh ke sungai. Beberapa orang yang
sedang lewat di tempat itu mencoba menolongnya.”
K
Perhatikan unsur kohesi atau penanda kohesifnya.
4 Wacana sudah utuh karena unsur atau alat pembangun
wacana.
K B. JENIS-JENIS WACANA BAHASA
E INDONESIA
L Wacana dibedakan atas jenis-jenisnya berdasarkan sudut pandang.
O 3. Berdasarkan
1. Berdasarkan 2. Berdasarkan
M SALURAN FUNGSI
SUDUT
PANDANG
KOMUNIKASI BAHASA
P MITRA TUTUR
O
K 5. Berdasarkan 4. Berdasarkan
CARA JUMLAH
MEMAPARKAN PESERTA
4 (Pemaparan) TUTUR
1. Berdasarkan Saluran Komunikasi, dibedakan menjadi wacana lisan
dan wacana tulis.
K Ciri-ciri Wacana Lisan :
Adanya penutur dan petutur (mitra tutur)
E Bahasa tutur
4
3. Berdasarkan Sudut Pandang Mitra Tutur, wacana dibedakan
K menjadi wacana interaksional dan transaksional.
a. Wacana Interaksional, bercirikan adanya tanggapan timbal balik
E dari penutur dan mitra tutur.
P
5. Berdasarkan Cara Memaparkan (Pemaparan), wacana
O dibedakan atas wacana narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi,
dan persuasi.
K d. Wacana Narasi yaitu disusun dengan cara bercerita.
Misalnya, unsur waktu, pelaku, dan peristiwa.
4
TERIMA
KASIH