Anda di halaman 1dari 9

Process Costing (FIFO)

• Perbedaan mendasar diantara metode


average dan FIFO adalah berkaitan dengan
perlakuan terhadap persediaan awal barang
dalam proses.
Kalkulasi Metode Average
• Biaya persediaan awal barang dalam proses
digabungkan dengan periode yang baru. Unit
yang ditransfer ke departemen berikutnya
dihitung melalui perkalian jumlah unit yang
ditransfer dengan biaya akhir per unit.
• Tidak memperhatikan persediaan awal
Kalkulasi Metode FIFO
• Memisahkan unit dalam persediaan awal dari
unit yang diproduksi dalam periode ini.
• Metode ini menghasilkan 2 angka biaya per
unit :
1. Persediaan awal barang dalam proses yang
diselesaikan
2. Unit yang dimulai dan diselesaikan periode
ini
Metode FIFO
• Dalam perhitungan UE tingkat penyelesaian
persediaan produk dalam proses awal harus
diperhitungkan
UE Metode FIFO
1. Unit untuk menyelesaikan BDP, awal
2. Unit dimulai dan diselesaikan periode ini
3. Unit di BDP, akhir
UE Average
1. Unit ditransfer ke departemen selanjutnya
2. UE di BDP, akhir
• Kalkulasi biaya dengan metode average dan FIFO masing –
masing mempunyai keunggulan tersendiri.
• Pemilihan salah satu metode ini akan tergantung pada sikap
manajemen mengenai prosedur penentuan biaya yang lebih
layak dan praktis.
• Metode average umumnya lebih mudah untuk digunakan.
Metode FIFO paling sesuai digunakan apabila tingkat harga
BB, biaya konversi, atau tingkat persediaan berfluktuasi.
• Metode FIFO lebih disukai untuk kepentingan pengendalian,
karena biaya per unit untuk setiap periode independen
terhadap periode sebelumnya.
Laporan Biaya Produksi
Sehingga sama seperti membuat laporan produksi
dengan metode average ada beberapa tahap yang
harus dilakukan.
1. Buat skedul kuantitas
2. Hitung UE
3. Hitung biaya per UE
4. Hitung persediaan yang ditransfer ke dep
selanjutnya/brg jadi dan BDP, akhir
5. Buat rekonsiliasi biayanya

Anda mungkin juga menyukai