Anda di halaman 1dari 27

LIVER DISEASE

DAN DAMPAKNYA
PADA GANGGUAN
SALURAN CERNA
Paulsen, F.and Waschke, J, 2013, Atlas Anatomi Manusia
Sobotta Kepala, leher, Extremitas Atas: Edisi 23, Penerbit
Buku Kedoktera n EGC, hal 86&96.
ANATOMI HEPAR
 Hepar berkembang dari sel progenitor yang berdiferensiasi yang dapat diamati pada usia
kehamilan 12 minggu. Perkembangan ini membutuhkan waktu sampai usia 2 tahun setelah
dilahirkan untuk mencapai ukuran dewasa. Hepar berkembang dari foregut yang melipat ke
dalam mesoderm.
 Saluran empedu dan hepatosit berasal dari sel induk endoderm sedangkan sel kupffer,
termasuk pembuluh darah dan jaringan fibrosa, semuanya berasal dari mesoderm.
 Ketika di dalam rahim, hepar berperan sebagai sumber utama warna merah pada produksi sel,
dan saat lahir, hepar masih berfungsi sebagai tempat hematopoiesis.

Beath, Sue. (2003). Hepatic function and physiology in the Scanlon, PV, Sanders, T. 2007. Essentials of
newborn. Seminars in neonatology : SN. 8. 337-46. Anatomy and Physiology. Philadelphia: F. A.
10.1016/S1084-2756(03)00066-6. Davis Company.
 pada saat janin, duktus venosus terhubung vena umbilikalis dan vena kava inferior hingga
50% darah beroksigen dari plalsenta. Duktus venosus secara bertahap menutup dalam waktu
satu sampai dua minggu setelah lahir.
 Saat lahir, hepatosit memiliki 2 permukaan, yaitu: sisi sinusoidal yang menerima dan
menyerap campuran darah yang berisi oksigen dan nutrisi dari vena portal, dan permukaan
lainnya memberikan empedu dan produk konjugasi dan metabolism lainnya ke jaringan
kanalikuli yang bergabung dengan saluran empedu.

Scanlon, PV, Sanders, T. 2007. Essentials of Anatomy and


Physiology. Philadelphia: F. A. Davis Company.
FISIOLOGI HEPAR
Asinus hepar dibedakan menjadi 3 zona atas dasar kedekatan ke saluran portal atau vena sentral dan
spesialisasi fungsi.
Zona 1: mewakili area di sekitar saluran portal (dikenal juga dengan area periportal)
Zona 3: zona yang merepresentasikan area sekitar vena sentral (dikenal juga dengan area
perivenular)
Zona 2: area dengan fungsi campuran di pusar asinus antara zona 1 dan 3.

Scanlon, PV, Sanders, T. 2007. Essentials of Anatomy and


Physiology. Philadelphia: F. A. Davis Company.
Scanlon, PV, Sanders, T. 2007. Essentials of Anatomy and
Physiology. Philadelphia: F. A. Davis Company.
Abdel-Misih, S. R. Z., & Bloomston, M. (2010). Liver Paulsen, F.and Waschke, J, 2013, Atlas Anatomi Manusia
Anatomy. Surgical Clinics of North America, 90(4), 643– Sobotta Kepala, leher, Extremitas Atas: Edisi 23, Penerbit
653.doi:10.1016/j.suc.2010.04.017  Buku Kedoktera n EGC, hal 86&106.
Abdel-Misih, S. R. Z., & Bloomston, M. (2010). Liver Paulsen, F.and Waschke, J, 2013, Atlas Anatomi Manusia
Anatomy. Surgical Clinics of North America, 90(4), 643– Sobotta Kepala, leher, Extremitas Atas: Edisi 23, Penerbit
653.doi:10.1016/j.suc.2010.04.017  Buku Kedoktera n EGC, hal 108.
• Ganguan fungsi hati, merupakan
suatu keadaan dimana hati
mengalami ganguan dalam
menjalankan fungsinya, adapun
fungsi hati diantaranya:
1. Hati mengekskresikan empedu
2. Metabolisme karbohidrat,
lemak dan protein
3. Sebagai pusat detoksifikasi
tubuh
Kalra A, Yetiskul E, Wehrle CJ, et al. Physiology, Liver. [Updated 2020 May 24]. In: StatPearls
[Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK535438/
4.Sebagai hemodinamik, hati merupakan
organ yang penting untuk
mempertahankan aliran darah.
5.Hati sebagai fagositosis dan imunitas,
sel–sel Kupffer, merupakan saringan
penting bagi bakteri dan bahan–bahan
asing melalui proses fagositosis.
Kalra A, Yetiskul E, Wehrle CJ, et al. Physiology, Liver. [Updated 2020 May 24]. In: StatPearls
[Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK535438/
ETILOGI
Mikroorganisme
(Virus) GANGGUAN
Contoh :
Hepatitis FUNGSI
Kimiawi
HATI
Trauma, Luka (paracetamol,
rifampisin) ,alkohol

Genetika Autoimmune

Kalra A, Yetiskul E, Wehrle CJ, et al. Physiology, Liver. [Updated 2020 May 24]. In: StatPearls
[Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK535438/
Hepatitis
Sirosis hati
Kanker Hati
Perlemakan Hati
Kolestasis dan Jaundice
Abses Hati

Arya, G., & Balistreri, W. F. (2002). Pediatric liver


disease in the United States: epidemiology and
impact. Journal of gastroenterology and
hepatology, 17(5), 521-525.
TES
LABORATORIUM :
Bilirubin PARAMETER
FUNGSI FAAL
Albumin,
SGOT/AST HATI
(Non-
PT
Spesifik)

ALP, GGT SGPT/ALT

Ahmed, Z., Ahmed, U., Walayat, S.,


Ren, J., Martin, D. K., Moole, H., ... &
Dhillon, S. (2018). Liver function tests
in identifying patients with liver
disease. Clinical and experimental
gastroenterology, 11, 301.
Ahmed, Z., Ahmed, U., Walayat, S., Ren, J., Martin, D.
K., Moole, H., ... & Dhillon, S. (2018). Liver function
tests in identifying patients with liver disease. Clinical
and experimental gastroenterology, 11, 301.
GEJALA GASTROINTESTINAL
PADA SIROSIS HATI
CHILD PUGH
SCORE

Tsoris, Andrea, and Clinton A. Marlar. "Use of the Child


Pugh score in liver disease." (2019).
Keparahan gejala GI berhubungan dengan :
• keparahan penyakit hati
• Penggunaan laktulosa
• Adanya ascites
• Distress psikologi

Gejala GI pada sirosis berhubungan dengan turunnya berat badan.


Pada percobaan menunjukkan, pasien dengan gejala merasa kenyang lebih
dahulu dibanding pasien tanpa gejala dan control kesehatan. (diagram 2)

Gejala GI punya pengaruh terhadap perasaan kenyang sehingga intake


makanan turun.
Gejala GI juga berhubungan dengan gangguan fisik dan mental pada
sirosis.

Kalaitzakis E., (2014). Gastrointestinal dysfunction in liver cirrhosis.


World Journal of Gastroenterology, 20(40)
Berhubungan dengan portal hipertensi
PERUBAHA Varises kadang ditemukan pada lokasi “ektopik”
seperti di duodenum/rectum.
N Varises esophagus juga terdapat. Hal ini dapat

STRUCTUR menjadi lokasi perdarahan GI, komplikasinya letal.

AL Portal hipertensi yang berkepanjangan akan


mengakibatkan intestinal vaskulopati (perubahan
TRAKTUS mikrosirkulasi)
Prediktor portal hipertensi adalah adanya varises
GI PADA esophageal dan meningkatkan keparahan sirosis
prognosis buruk.
SIROSIS
HATI Pada sirosis hepatis, terdapat jumlah plasma
gastrin dan ulserasi peptic yang meningkat.
Kalaitzakis E., (2014). Gastrointestinal dysfunction in liver
cirrhosis. World Journal of Gastroenterology, 20(40)
Fungsi Sensorimotor Gastric
Gangguan akomodasi lambung berhubungan
dengan gejala GI atas, seperti: cepat kenyang,
kembung, dan nyeri epigastrikum pada pasien
dengan dyspepsia, diabetes, vagotomy, dan partial
gastrecnomi.
AKOMODASI
Sirosis alkoholik  berkurangnya akomodasi
LAMBUNG
yang diinduksi makanan
Sirosis dengan ascites  gangguan akomodasi

Akomodasi membaik dengan peningkatan intake


kalori

Kalaitzakis E., (2014). Gastrointestinal dysfunction in


liver cirrhosis. World Journal of Gastroenterology,
20(40)
Tonus lambung menentukan sensitivitas tegangan
lambung. Sehingga tegangan dinding lambung
menentukan distensi labung, setidaknya dibawah level
nosisepsi.

Hipersensitivitas distensi lambung, diartikan sebagai


peningkatan sensitivitas terhadap distensi lambung SENSITIVITA
proximal, biasanya terdapat pada pasien dyspepsia, dan S LAMBUNG
berhubungan dengan penurunan berat badan. TERHADAP
DISTENSI
Tetapi tidak ada perbedaan distensi lambung antara
pasien sirosis dan tidak.

Akan tetapi, ambang sensorik berhubungan dengan


keparahan gejala gastrointestinal dan keparahan
penyakit hati (Child-Pugh dan skor MELD) Kalaitzakis E., (2014). Gastrointestinal
dysfunction in liver cirrhosis. World Journal of
Gastroenterology, 20(40)
PENGOSONGAN LAMBUNG

Cara menilai fungsi motoric lambung Terdapat beberapa penelitian yang


adalah dengan pengukuran pengosongan menyatakan bahwa penyakit sirosis tidak
lambung. Penurunan kecepatan memengaruhi pengosongan lambung.
pengosongan lambung dianggap sebagai Namun, penelitian terbaru menyebutkan
mekanisme yang berkontribusi dalam bahwa terjadi perlambatan dalam
munculnya gejala pada pasien dengan pengosongan lambung pada pasien dengan
gangguan motilitas pencernaan dan sirosis hepatis. Pengosongan ini dikaitkan
penyakit sistemik yang memengaruhi dengan hiperglikemi postprandial dan
system pencernaan. hiperinsulinemia.

Kalaitzakis E., (2014). Gastrointestinal dysfunction in


liver cirrhosis. World Journal of Gastroenterology,
20(40)
Pada pasien sirosis sering terjadi resistensi insulin. Selain itu, hiperglikemi yang
diinduksi dikaitkan dengan berkurangnya motilitas usus, penundaan
pengosongan lambung, penurunan rasa lapar, dan peningkatan gejala
postprandial.
Belum ditemukan berapa lama waktu pengosongan lambung pada pasien dengan
sirosis yang terkait dengan tekanan portal.

Kalaitzakis E., (2014). Gastrointestinal


dysfunction in liver cirrhosis. World Journal of
Gastroenterology, 20(40)
Studi manometri menunjukkan bahwa motilitas usus terganggu pada sirosis hati.
Pada pasien sirosis, sering ditemukan pola penyebaran yang abnormal pada
tekanan gelombang yang panjang dan tinggi yang sering menyebar secara
retrogard, khususnya pada orang yang memiliki hipertensi portal.
Pertumbuhan bakteri berlebih juga sering terjadi pada pasien sirosis dan muncul
seiring dengan tingkat keparahan penyakit hati. Penundaan pengangkutan pada
usus halus pada sirosis dapat menyebabkan pertumbuhan berlebih pada bakteri
kecil yang dapat menyebabkan gejala sakit perut dan diare.

MOTILITAS USUS HALUS


Kalaitzakis E., (2014). Gastrointestinal
dysfunction in liver cirrhosis. World Journal of
Gastroenterology, 20(40)
Sebagai barrier, usus mencegah
penyerapan mikroorganisme atau zat
seperti antigen luminal dan factor
proinflamasi. Dan pada saat yang sama,
memungkinkan untuk selektif terhadap
penyerapan zat tertentu seperti nutrisi.
Metode invasive telah digunakan untuk
menilai fungsi usus sebagai barrier
PERMEABIL
dengan mengukur ekskresi urin.
Permeabilitas usus pada sirosis dapat
ITAS USUS
ditemukan meningkat atau normal.
Terdapat disfungsi pada usus sebagai
barrier pada pasien dengan sirosis,
terutama dengan penyakit hati yang
parah.

Kalaitzakis E., (2014). Gastrointestinal dysfunction in liver cirrhosis.


Pertumbuhan bakteri berlebih, khusunya
pertumbuhan berlebih dari E. coli dan spesies
Hiperpermeabilitas usus dapat ditemukan pada
stafilokokus lebih sering terjadi sirosis jika
pasien dengan riwayat peritonitis bacterial.
dibandingkan dengan yang tidak memiliki
Peningkatan permeabilitas setelah masuk rumah
ensefalopati hepatic. Dalam metaanalisis,
sakit juga dapat menjadi predictor infeksi
penggunaan probiotik, prebiotic dan simbiotik
bakteri di sirosis dan terkait dengan komplikasi
yang berpengaruh pada flora usus, terbukti
sirosis.
dengan adanya peningkatan yang signifikan
pada ensefalopati hepatic.

Kalaitzakis E., (2014). Gastrointestinal dysfunction


in liver cirrhosis. World Journal of
Gastroenterology, 20(40)
Paulsen, F.and Waschke, J, 2013, Atlas Anatomi Manusia Sobotta Kepala, leher, Extremitas Atas: Edisi 23, Penerbit
Buku Kedoktera n EGC, hal 86&106.
Scanlon, PV, Sanders, T. 2007. Essentials of Anatomy and Physiology. Philadelphia: F. A. Davis Company.

Scanlon, PV, Sanders, T. 2007. Essentials of Anatomy and Physiology. Philadelphia: F. A. Davis Company.
Ahmed, Z., Ahmed, U., Walayat, S., Ren, J., Martin, D. K., Moole, H., ... & Dhillon, S. (2018). Liver function
tests in identifying patients with liver disease. Clinical and experimental gastroenterology, 11, 301.

Abdel-Misih, S. R. Z., & Bloomston, M. (2010). Liver Anatomy. Surgical Clinics of North America, 90(4), 643–
653.doi:10.1016/j.suc.2010.04.017 

Kalra A, Yetiskul E, Wehrle CJ, et al. Physiology, Liver. [Updated 2020 May
24]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing;
2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK535438/

Arya, G., & Balistreri, W. F. (2002). Pediatric liver disease in the United States: epidemiology and
impact. Journal of gastroenterology and hepatology, 17(5), 521-525.

Beath, Sue. (2003). Hepatic function and physiology in the newborn. Seminars in neonatology : SN. 8. 337-46.
10.1016/S1084-2756(03)00066-6.
Tsoris, Andrea, and Clinton A. Marlar. "Use of the Child
Pugh score in liver disease." (2019).
Kalaitzakis E., (2014). Gastrointestinal dysfunction in liver cirrhosis.
World Journal of Gastroenterology, 20(40)

Anda mungkin juga menyukai